Anda di halaman 1dari 2

PROPELLER Teori dasar propeller ( baling baling ) Teori pertama yang merancang propeller dan telah dikembangkan sampai

saat ini adalah oleh seorang berkebangsaan polandia yang bernama drew jecki, yang diketahui dg teori segmen baling2. Teori tersebut menyatakan bahwa daun baling2 dari pangkal sampai ujung dibagi dalam segmen2 aerofoil. Blade station ( stasiun baling2 ) adalah jarak suatu segmen daun baling2 yang diukur dari sumbu putar ( reference line). Sebagai contoh : Blade station 1050 berarti suatu segmen daun baling2 yang bergerak 1050 mm yang diukur dari sumbu putarnya dan station baling2. Antara 300 sampai 450 berarti suatu daerah pada daun baling2 yang terletak antara 300mm sampai 450 mm yang diukur dari sumbu putarnya. Blade station berguna untuk menentukan suatu tempat pada daun baling2 mengalami luka/retak/rusak atau pada stasiun mana guna menentukan sudut daun baling2 dapat diukur. Tujuan pemasangan propeller pada pesawat terbang adalah untuk menarik/mendorong pesawat terbang dengan perantara udara, baling2 mempunyai bentuk aerofoil yang sama seperti aerofoil pada sayap sedangkan prinsip yang membedakan : a) Sayap pesawat terbang dipasang statis (diam) sedangkan tugas utamanya adalah untuk menghasilkan lift. b) Baling2 berputar , sedangkan tugas utamanya adalah untuk menghasilkan gaya maju. (thrust)

*Nama2 bagian dan istilah : a) leading edge : adalah sisi yang paling depan dari aerofoil daun baling2 (Blade) b) traiking edge : adalah sisi yang paling belakang dari aerofoil blade. c) Chambered Side : adalah bagian aerofoil yang merupakan bidang lengkung. d) Flide Side : adalah bidang aerofoil yang merupakan bidang datar. e) tip section : adalah bagian pangkal dari blade yang dipasang pada pangkal pemutar (hub) f) blade angel : adalah sudut antara bidang datar / tali busur ( chord line ) dan bidang putar ( plang of rotation ).

Teori mendapatkan thrust pada propeller.

Istilah lain dari propeller adalah : air screw thrust propeller / disebut juga dengan air screw, apabila berputar ( tunning effect ) akan menghasilkan torque yang diberikan.

Angle Of Advance ( Helix Angle ) Advance per revolution adalah suatu sudut yang dibentuk oleh arah aliran udara ( akibat dari resultan gerak propeller berputar dan maju ) dengan horizontal plane arah putaran propeller sedangkan advance per revolution suatu jarak yang ditempuh propeller berputar dalam satu putaran. Advance per revolution tidak hanya tergantung pada banyaknya putaran dari propeller, tetapi juga kecepatan maju dari pesawat terbang merupakan factor yang tidak dapat dilupakan. Blade butt ( pangkal daun baling2 ) Adalah bagian pangkal dari blade yang dipasang pada pangkal pemutar.

Anda mungkin juga menyukai