PARU
By: herman halomoan
penyakit
Mycobakterium
tuberkculosis sistemis sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru yang
Etiologi
y Agens
infeksius
utama,
mycobakterium
tuberkulosis adalah batang aerobik tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar ultra violet, dengan ukuran panjang 1-4 /um dan tebal 0,3 0,6/um.
tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. ` Penurunan nafsu makan dan berat badan.
` Demam ` Batuk-batuk
Penularan tuberculosis paru terjadi karena kuman dibersinkan atau dibatukkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara. Partikel infeksi ini dapat menetap dalam udara bebas selama 1-2 jam, tergantung pada ada tidaknya sinar ultraviolet, ventilasi yang buruk dan kelembaban.
Dalam suasana lembab dan gelap kuman dapat tahan selama berharihari sampai berbulan-bulan. Bila partikel infeksi ini terhisap oleh orang sehat akan menempel pada jalan nafas atau paru-paru. Partikel dapat masuk ke alveolar bila ukurannya kurang dari 5 mikromilimeter.
Komplikasi
y Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran
napas bawah) yang dapat mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau karena tersumbatnya jalan napas.
y Atelektasis
(paru mengembang kurang sempurna) atau kolaps dari lobus akibat retraksi bronchial. y Bronkiektasis (pelebaran broncus setempat)
PENATALAKSANAAN
Obat 1. 2. 3. 4. 5.
Primer Isoniazid (H)@300mg Rifampisin (R) Pirazinamid (Z) Streptomisin Etambutol (E)
1.Pengkajian - Pola aktivitas dan istirahat -Pola nutrisi -Respirasi -Rasa nyaman/nyeri -Interaksi Sosial
jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret kental atau sekret darah, Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret kental atau sekret darah, Gangguan keseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kelelahan, batuk yang sering, adanya produksi sputum, dispnea, anoreksia
Bersihan
Nyeri
akut
berhubungan
dengan
inflamasi paru, batuk menetap. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi aktif. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan kebutuhan oksigen. antara suplai dan
3.intervensi
a. Kaji ulang fungsi pernapasan: bunyi napas, kecepatan, irama, kedalaman dan penggunaan otot aksesori. b. Catat kemampuan untuk mengeluarkan secret atau batuk efektif, catat karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis. c. Berikan pasien posisi semi atau Fowler, Bantu/ajarkan batuk efektif dan latihan napas dalam.
d. Bersihkan sekret dari mulut dan trakea, suction bila perlu. e. Pertahankan intake cairan minimal 2500 ml/hari kecuali kontraindikasi. f. Lembabkan udara/oksigen inspirasi.
4. Implementasi