Anda di halaman 1dari 108

Visi dan Misi

Vision and Mission

Our Vision is to be the best and the largest travel agent in Indonesia
Visi kami adalah menjadi agen perjalanan terbaik dan terbesar di Indonesia

Our Mission is to provide quality, value-added services to our customers by delivering impeccable and memorable travel experience
Misi kami adalah menyediakan layanan berkualitas dan bernilai tambah dengan memberi pengalaman bepergian yang memuaskan dan mengesankan bagi para pelanggan

02 / 03

Peristiwa Penting dan Penghargaan 2009


2009 Event Highlight and List of Awards

Penghargaan 2009
2009 List of Awards

01

02

03

04

05

01 04

THE MOST FAVORITE TRAVEL AGENT


Indonesia Tourism Award 2009

02 05

SWA TOP AGENT AWARDS 2009 Thai Airways International PCL

TOP AGENTS AWARDS FY 2008 - 2009 Singapore Airlines

03

NO. 1 AGENT 2008 - 2009 Malaysia Airlines

TOP AGENT 2008 - 2009 Qantas Airways

Peristiwa Penting 2009


2009 Event Highlight

27 Mei 2009
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2008 PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk diselenggarakan di Menara Bank Mega Jl. Kapten P Tendean Kav. 12-14A Jakarta. .

27 May 2009
Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) 2008 fiscal year PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk held in Menara Bank Mega Jl. Kapten P Tendean Kav. 12-14A Jakarta. .

Informasi Perusahaan
Company Information

ModAL (Per tanggal 31 Desember 2009) ModAL dAsAr


Rp 190.000.000.000,- (seratus sembilan puluh milyar rupiah)

CAPITAL (As of 31 Desember 2009) AuThorIzed CAPITAL


Rp 190.000.000.000,- (one hundred billion rupiah)

ModAL dITeMPATKAn dAn dIseTor Penuh


Rp 57 .000.000.000,- (lima puluh tujuh milyar rupiah) terbagi atas 570.000.000 (lima ratus tujuh puluh juta) saham dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah) per saham.

Issued And PAId uP CAPITAL


Rp 57 .000.000.000,- (fifty seven billlion Rupiah) as 570.000.000 (five hundred seventy million ) shares of Rp 100,- (one hundred Rupiah) per value.

PusAT InforMAsI
Sekretaris Perusahaan Jl. Batu Tulis Raya No. 38 Jakarta 10120 Tel : (021) 3800202, 3454457 Fax : (021) 2310009 Email : corp-sec@antatour.com

InforMATIon CenTre
Corporate Secretary Jl. Batu Tulis Raya No. 38 Jakarta 10120 Tel : (021) 3800202, 3454457 Fax : (021) 2310009 Email : corp-sec@antatour.com

BIro AdMInIsTrAsI efeK


PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lt.2 Komp.Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur 13210 Tel : (021) 47881515 Fax : (021) 4709697

shAre regIsTrAr
PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lt.2 Komp.Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur 13210 Tel : (021) 47881515 Fax : (021) 4709697

AudITor
Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan Cyber 2 Tower, 21st Floor Unit F Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Jakarta 12950 Tel : (021) 25539299 Fax : (021) 25539298

AudITor
Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan Cyber 2 Tower, 21st Floor Unit F Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Jakarta 12950 Tel : (021) 25539299 Fax : (021) 25539298

PenCATATAn sAhAM
Bursa Efek Indonesia Simbol Saham : AnTA

shAre LIsTed
Indonesia Stock Exchange Ticker Symbol : AnTA

ALAMAT PerusAhAAn
Jl. Hayam Wuruk No. 88 Jakarta 11160 Tel : (021) 6001888 (hunting) Fax : (021) 2310009 Email : corp-sec@antatour.com Website : www.antatour.com

regIsTered offICe
Jl. Hayam Wuruk No. 88 Jakarta 11160 Tel : (021) 6001888 (hunting) Fax : (021) 2310009 Email : corp-sec@antatour.com Website : www.antatour.com

04 / 05

Ikhtisar Data Keuangan


Financial Highlights

Ikhtisar Saham
Shares Highlights

08 / 09

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

Kepada para Pemangku Kepentingan, Pemegang Saham dan Masyarakat, Dewan Komisaris sangat mengapresiasi kerja keras Direksi, Manajemen, dan segenap karyawan Antatour sepanjang tahun 2009. Krisis ekonomi global yang sangat terasa dampaknya terhadap perekonomian Tanah Air sejak di penghujung tahun 2008 dan berlanjut hingga kuartal terakhir tahun 2009, direspon dengan sangat baik dan sigap oleh Direksi. Di saat sebagian besar dunia usaha melakukan aksi menunggu (wait and see) dalam menyikapi kondisi perekonomian sepanjang tahun 2009, Direksi Antatour justru melakukan berbagai terobosan, antara lain mengembangkan strategi bisnis yang baru, memperkuat struktur organisasi guna lebih fokus dalam pencapaian strategi perusahaan dan pengembangan produkproduk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan baik ritel maupun korporasi. Dalam situasi yang kurang kondusif tersebut, kami memberikan apresiasi kepada Dewan Direksi dan manajemen Antatour yang

To the Stakeholders, Shareholders and Society,

Board of Commissioners highly appreciates the hard work of the Board of Directors, Management, and all employees of Antatour throughout the year 2009. Global economic crisis that was felt its impact on the countrys economy since the end of 2008 and continued until the last quarter of 2009 responded very well and swiftly by the Board of Directors and the team. While most businesses choose to wait and see before taking action in response to the economic conditions throughout the year 2009, the Board of Directors of Antatour had done major breakthroughs, such as developing new business strategies, strengthening the organizational structure to focus more on corporate strategic achievements and developing product in accordance with the needs of both retail customers and corporate demand. In this un-conducive situation, we give appreciation to the Board of Directors and management who achieved a solid performance

Kondisi perekonomian yang mulai membaik sejak kuartal terakhir di tahun 2009 dan diperkirakan berlanjut hingga tahun 2010, membuat Dewan Komisaris yakin berbagai rencana kerja dan target yang telah disiapkan Direksi untuk tahun 2010 akan tercapai.
In the light of the improving the economic conditions since the last quarter in 2009 and is expected to continue through 2010, the Board of Commissioners believes the work plan and targets which have been prepared by the Board of Directors will be achieved.

mampu menunjukan kinerja yang solid, sehingga pada tahun 2009 Antatour masih dapat membukukan laba bersih sebesar Rp. 15,9 miliar, naik 37 ,03% dari tahun 2008. Peningkatan laba ini sangat ditunjang oleh kenaikan laba kotor di hampir semua produk , meskipun di sisi penjualan mengalami penurunan.

in the year 2009 - record a net income of Rp 15.9 billion which up 37 ,03% from the year 2008. This profit improvement was supported by the increase in gross profit in almost all products, although in the sales decline. During the year 2009, the Board of Commissioners has given the

Sepanjang tahun 2009, Dewan Komisaris telah menjalankan fungsi pengarahan dan pengawasan dengan melakukan assessment terhadap jumlah kredit yang diberikan kepada klien korporasi oleh Antatour. Dewan Komisaris memastikan diterapkannya prinsip-prinsip manajemen risiko yang lebih hatihati (prudent). Fungsi-fungsi pemantauan risiko serta remunerasi dan nominasi telah dilaksanakan dalam rapat Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi. Dewan Komisaris juga berperan aktif dalam mengarahkan strategi-strategi bisnis yang dijalankan oleh Direksi. Dewan Komisaris mengarahkan agar Direksi membuat setiap divisi bisnis ditangani lebih fokus, dengan menetapkan pihak-pihak yang bertanggung jawab (person in charge) untuk setiap divisi bisnis, sehingga fokus pada setiap divisi bisnis itu akan memberikan hasil yang maksimal. Kondisi perekonomian yang mulai membaik sejak kuartal terakhir di tahun 2009 dan diperkirakan berlanjut hingga tahun 2010, membuat Dewan Komisaris yakin berbagai rencana kerja dan target yang telah disiapkan Direksi untuk tahun 2010 akan tercapai. Optimisme tersebut juga didukung oleh fokus Antatour yang akan lebih diperkuat pada bisnis-bisnis yang memberikan pertumbuhan marjin yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, Dewan Komisaris optimis pada tahun 2010 Direksi akan mampu membukukan kinerja melampaui pencapaian sebelum dampak dari krisis ekonomi global ikut melemahkan ekonomi nasional. Penjualan diperkirakan tumbuh jauh lebih baik dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2009 dan mampu menghadapi kompetisi yang ketat di industri biro perjalanan pada tahun 2010. Dewan Komisaris juga sangat menghargai semangat manajemen dalam menerapkan good corporate governance, sepanjang tahun, Komite Audit memberikan dukungan penuh kepada Dewan Komisaris. Evaluasi penerapan corporate governance menjadi sangat penting untuk memastikan kepatuhan terhadap standar-standar finansial dan operasional. Hasil penilaian

direction and supervision to perform assessment of the amount of credit granted to corporate clients based on the principles of risk management to be more prudent. The functions of monitoring risks and remuneration and nominations have been implemented in the Board of Commissioners meeting with the Board of Directors. Board of Commissioners also plays an active role in directing business strategies that run by the Board of Directors by setting the parties responsible (person in charge) for each business division in order to achieve maximum result on each business sectors. In the light of the improving the economic conditions since the last quarter in 2009 and is expected to continue through 2010, the Board of Commissioners believes the work plan and targets which have been prepared by the Board of Directors will be achieved. The Antatour team is also ensuring this value of optimism by focusing more on business sector that provide higher profit margin. Based on the optimism above, the Board of Commissioners believes the Board of Directors will able to deliver a breakthrough performance in the year 2010 with the comparison before the global economic crisis took part. Sales expected to grow much better compare to 2009 sales result and Antatour will be able to survive in the midst of tight competition in the travel agency industry in 2010. The Board of Commissioners greatly appreciates the management spirit and the implementation of good corporate governance, and is fully supported by the Audit Committee during the year. Evaluation of the implementation of corporate governance and positive management spirit is essential to ensure compliance with financial standards and operational.

10 / 11

menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dan penerapan good corporate governance baik di operasional dan finansial telah direspon dengan cepat dan pasti. Sejak 9 Desember 2009, Antatour juga telah memiliki Piagam Unit Audit Internal yang dipimpin oleh Kepala Unit Audit Internal. Sebagaimana ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Unit Audit Internal dibentuk untuk memberikan keyakinan dan konsultasi yang independen dan obyektif, sehingga mampu menambah nilai dan meningkatkan operasional perusahaan dalam mencapai tujuan. Pada tahun 2009, tidak terjadi perubahan susunan Dewan Komisaris dan masa jabatan para anggota Dewan Komisaris sekarang akan berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun buku 2011 yang akan dilaksanakan pada tahun 2012. Pada kesempatan ini, saya mewakili Dewan Komisaris

Assessment results indicate that compliance with existing regulations and implementation of good corporate governance in both the operational and financial have been responded swiftly and surely. Since December 9, 2009, Antatour is also equipped with Charter Internal Audit Unit headed by the Head of Internal Audit Unit. As the provisions of the Capital Market & Supervisory Agency - Financial Institution (Bapepam-LK), the Internal Audit Unit was established to give confidence and an independent consultancy and objective, so as to add value and improve the companys operational objectives. In 2009, there was no change on the Board composition and the member of Board of Commissioners will now end at the close of the General Meeting of Shareholders 2011 fiscal year which will be held in 2012. On this occasion, I represent the Board of Commissioners to thank all shareholders and stakeholders of the trust given to us. With the support of parties, we believe Antatour is able to realize the performance target that has been set in the Corporate Plan in 2010. We also express appreciation for the spirit, cooperation and hard work of the Board of Directors, Management, and all employees of Antatour in 2009. With high optimism, I wish great success for all of us and obtain common prosperity.

menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan atas kepercayaan yang diberikan kepada kami. Dengan dukungan berbagai pihak, kami yakin Antatour mampu mewujudkan target-target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja tahun 2010. Kami juga menyampaikan penghargaan untuk semangat, kerjasama, dan kerja keras jajaran Direksi, Manajemen, dan seluruh karyawan Antatour di tahun 2009. Sukses bagi kita semua dengan optimis menghadapi tahun 2010 dan saling mendukung demi kemakmuran bersama.

Atas nama Dewan Komisaris, On behalf of the Board of Commissioners,

Chairal Tanjung Komisaris Utama President Commissioner

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Para Pemegang Saham yang terhormat, Melalui laporan ini, Direksi ingin berbagi optimisme bahwa kondisi sulit tak selamanya membuahkan hasil yang buruk. Lewat kerja keras dan kerjasama yang solid, tahun 2009 berhasil dilalui dengan baik. Pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,5% pada tahun 2009, lebih rendah dibandingkan 6,1% pada tahun 2008, menunjukkan tantangan yang dihadapi sepanjang tahun lalu memang bukanlah hal yang mudah. Namun, tantangan itu bagi Antatour berhasil ditransformasi menjadi pendorong untuk bekerja lebih keras dan berinovasi lebih kreatif dibandingkan dengan di saat-saat kondisi ekonomi dan bisnis berjalan normal. Kinerja Antatour Dampak dari krisis ekonomi global yang masih terasa hingga kuartal ketiga 2009 tidak menghalangi Antatour untuk melakukan berbagai terobosan baik dalam pemantapan strategi bisnis baru maupun konsolidasi internal dengan penguatan dalam struktur organisasi. Hal itu membuat Antatour sangat siap menjawab tantangan usaha dan bermanuver memperluas pangsa pasar di saat perekonomian membaik.

The Dear Shareholders, Through this report, the Board of Directors wants to share the optimism that the difficult conditions did not always produce bad results. Through hard work and solid cooperation, the year 2009 was successfully passed well. National economic growth of 4.5% in 2009, lower than 6.1% in the year 2008, shows the challenges faced during the past year was not an easy task. However, the challenge for Antatour successfully transformed into a driving force to work harder and innovate more creatively than in times of economic conditions and normal business. The impact of the global economic crisis that is still felt until the third quarter of 2009 did not prevent Antatour to perform a variety of breakthroughs both in the consolidation of new business strategies and internal consolidation by strengthening the organizational structure. It prepares Antatour to be ready to encounter business challenges and maneuver expands when the economy improves. Antatour Performance

12 / 13

Hasil nyatanya, sepanjang tahun 2009 Antatour berhasil mendapatkan pelanggan korporasi baru hingga 3 kali lipat jumlahnya dibandingkan dengan pencapaian di tahun-tahun sebelumnya, dimana sebagian besar dari pelanggan korporasi baru tersebut adalah perusahaan-perusahaan berkapitalisasi besar. Pencapaian yang baik ini sejalan dengan fokus bisnis Antatour yakni membidik top ten percent biggest company di Indonesia, tanpa mengabaikan pelanggan korporasi skala lainnya dan pelanggan ritel. Untuk memperbesar basis pelanggan korporasi, selain meningkatkan pelayanan, Antatour juga berupaya keras menciptakan produk-produk yang inovatif, karena persaingan dalam memperebutkan pasar ini semakin ketat yang ditandai dengan keberanian para pelaku industri perjalanan dalam menawarkan harga-harga yang murah. Dari segi pelayanan, Antatour selalu menempatkan diri sebagai konsultan perjalanan, bukan hanya sebagai agen penjual tiket, tetapi adalah sebagai mitra baik pelanggan korporasi maupun ritel yang menawarkan solusi perjalanan dalam satu paket. Hal ini untuk memastikan setiap pelanggan korporasi dan ritel ditangani dengan baik dan dapat menghasilkan transaksi seperti yang diharapkan. Untuk itu dibutuhkan kerja keras dan strategi yang tepat, mengingat rata-rata pelanggan korporasi besar memiliki dua atau lebih vendor untuk mengurus kegiatan perjalanan mereka. Pengalaman Antatour dan anak perusahaan dalam menangani pelanggan korporasi terutama korporasi besar yang memiliki tingkat kompleksitas lebih, menempatkan kemampuan Antatour di atas rata-rata dibandingkan pesaingnya untuk menjadi pilihan pelanggan korporasi. Dalam rangka mempersiapkan produk-produk yang kompetitif tersebut, di tahun 2009 Antatour membentuk Divisi Marketing & Pengembangan Produk yang bertugas menciptakan produkproduk inovasi dengan harga kompetitif yang sesuai dengan kebutuhan pasar, baik untuk pelanggan korporasi maupun ritel Antatour. Departemen Pengembangan Produk akan fokus dalam memperluas jaringan kerjasama dengan mitra-mitra kerja terutama dengan pihak hotel dan airlines.

As the result, in the year 2009 Antatour managed to increase its new corporate customers up to 3 times the amount compared with the achievements in previous years, which most of the new corporates are companies with large capital. This outstanding achievement is in line with our business focus to reach at least top ten percent biggest companies in Indonesia, without sacrificing our other corporate and retail customer needs. To improve our corporate customer base, not only by improving our quality of service, Antatour also strives to create products that are innovative due to competitive market marked by the courage of other players in the travel industry that offer low cost products. From the perspective of customer service, Antatour always put themselves as travel management consultants not only as a ticketing agent, but also as a trusted partner for both corporate and retail customers who offer solution in one package trip. This is to ensure that every corporate and retail customer is handled properly and can result in the transaction as expected. This requires hard work and comprehensive strategy, considering on average our large corporate customers have two or more appointed vendors to be their travel management company. Antatour and its subsidiary companies experience in handling corporate customers, especially large corporations that have certain level of complexity, has positioned Antatour above average compared to its competitors to become the choice of corporate customers. In order to increase our competitiveness in the market, Antatour forms the Marketing & Product Development Division in charge of creating innovative products with competitive prices according to market needs, both Antatour corporate and retail customers. Product Development Department will focus on expanding the cooperation network with major partners, especially with the hotels and airlines. In the year 2009, Antatour has made some changes in organizational structure to entrusted each business division to competent people in the market so that maximum results could be achieved.

Perubahan struktur organisasi terjadi di tahun 2009, Antatour memperkuat fokus setiap divisi bisnis dengan mempercayakan masing-masing divisi tersebut ditangani secara khusus oleh orang-orang kompeten dalam bisnis tersebut. Hal ini dilakukan agar mampu memberikan hasil maksimal terhadap operasional perusahaan. Salah satu hasil yang telah terlihat dengan perubahan struktur organisasi tersebut adalah fokus divisi sales yang membuahkan jumlah pelanggan baru yang sangat signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Strategi penanganan khusus dari divisi ini diyakini mampu menghasilkan transaksi yang signifikan pada tahun 2010, bersinergi dengan dukungan penuh produk-produk kompetitif yang dibuat oleh Departemen Pengembangan Produk.

One of the immediate successful results is the focus on sales divisions that has significantly improved the number of new corporate customers database compare to previous years. This specific management strategy is believed to be able to improve the number of transactions in 2010 together with the support of competitive and innovative products created by Product Development Department. All innovative breakthroughs made during the year 2009 did not necessarily show the instant impact in the form of sales figures in the financial statements in 2009. However, all the strategies prepared and started in 2009 will be a strong foundation for Antatour to achieve significant revenue in the year 2010 and subsequent years. Not only focus on the development of corporate customers,

Semua terobosan yang dilakukan Antatour sepanjang tahun 2009 memang belum serta merta memperlihatkan hasil dalam bentuk angka-angka penjualan dalam laporan keuangan perseroan pada tahun 2009 ini. Namun, semua strategi yang disiapkan dan mulai dijalankan pada tahun 2009 itu akan menjadi landasan yang kuat bagi Antatour untuk meraih pendapatan yang signifikan pada tahun 2010 dan tahun-tahun selanjutnya. Tak hanya fokus pada pengembangan jumlah pelanggan korporasi yang memang merupakan kekuatan utama Antatour, untuk pelanggan ritel, Antatour telah menyiapkan langkahlangkah tepat pada tahun 2009, seperti perluasan pelayanan dengan penambahan cabang di pusat perbelanjaan, membuka travel centre bekerjasama dengan bank dan rencana sinergi outlet bersama dengan perusahaan satu grup. Karyawan dari perusahaan yang menjadi pelanggan korporasi Antatour, juga menjadi target pangsa pasar yang besar dalam memperbesar bisnis ritel Antatour dan anak perusahaan. Di tengah kondisi ekonomi nasional yang masih dibayangbayangi dampak dari krisis ekonomi global sepanjang tahun 2009, Antatour tetap mampu membukukan peningkatan laba bersih sebesar 37 ,03% menjadi Rp 15,9 miliar pada tahun 2009 dibandingkan dengan Rp 11,6 miliar pada tahun 2008, atau mencapai 110 % dari target yang ditetapkan.

but also our retail customers which has been the main strength of Antatour is prepared as the appropriate measures in 2009. Some of the example that has taken into action is expansion of additional branches in major shopping center in different cities and synergizing our core business with our sisters companies that act as financial institution and other lifestyle focused. Moreover, employees of our own corporate customers has also become one of our targets to improve our market share especially in the growing of retail business and other Antatours subsidiary companies. Despite of unconducive national economic conditions that has been the after-effect of global economic crisis in the year 2009, Antatour is still able to record a net income increased 37 .03% to Rp 15.9 billion in 2009 compared to Rp 11.6 billion in 2008 , or reaches 110% of the target set.

14 / 15

Namun demikian faktor efisiensi yang dilakukan oleh dunia usaha berdampak pada penurunan pendapatan Antatour, sebesar 8,58% atau mengalami penurunan dari Rp 2.222,96 milliar di tahun 2008 menjadi Rp 2.032,31 milliar di tahun 2009 atau hanya mencapai 85% dari target yang ditetapkan.

However, the efficiency factor that was done by affecting business sectors resulted in declined net revenues of 8.58% or decreased from Rp 2,222.96 billion in 2008 to Rp 2,032.31 billion in the year 2009 or only reached 85% of the target set . Majority of the declined revenues of Antatour in 2009 is impacted

Penurunan pendapatan Antatour terutama disebabkan oleh penurunan penjualan tiket sebesar 11,5% dari Rp. 1.804,79 miliar di tahun 2008 menjadi Rp. 1.596,41 miliar pada tahun 2009.

by the decline in ticket sales of 11.5% from Rp 1,804.79 billion in 2008 to Rp 1,596.41 billion in 2009. On the other hand, the contribution of the tour package sales still

Dilain pihak kontribusi penjualan paket tur tetap menunjukkan pencapaian yang cukup baik. Pendapatan dari paket tur pada tahun 2009 tercatat mengalami peningkatan sebesar 1,8 %, naik menjadi Rp 294,32 miliar pada tahun 2009 dibandingkan dengan Rp 289,15 miliar pada tahun 2008. Pendapatan dari penjualan kamar hotel juga mengalami kenaikan menjadi Rp 119,17 miliar pada tahun 2009 dari Rp 107 ,41 miliar pada tahun 2008. Demikian juga dengan bisnis pengurusan dokumen yang sejalan (inline) dengan bisnis tur menghasilkan pendapatan sebesar Rp 22,40 miliar, naik dari Rp 21,62 miliar di tahun 2008. Secara keseluruhan, penurunan pendapatan memang sempat terjadi sepanjang paruh pertama tahun 2009, tetapi pada kuartal terakhir tahun 2009, kondisi tersebut mulai membaik yang juga ditandai dengan pencapaian bisnis yang jauh lebih baik bagi Antatour. Komitmen Antatour terhadap kepatuhan peraturan yang terkait dan penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan selalu diterapkan Direksi dalam menjalankan aktivitas usaha Antatour. Selain itu Direksi juga mendapat pengarahan dan pengawasan dari Dewan Komisaris yang dibantu oleh Komite Audit. Direksi bertekad untuk mengarahkan seluruh jajaran organisasi untuk mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG), walaupun bukan tugas yang mudah untuk memastikan pemahaman dan kepatuhan pada prinsip-prinsip GCG dengan jumlah karyawan lebih dari 1000 orang Pada tahun 2009, tidak terjadi perubahan susunan Direksi dan masa jabatan para anggota Direksi sekarang akan berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun buku 2010 yang akan dilaksanakan pada tahun 2011.

showed a fairly good achievement. Revenue from tour packages in 2009 recorded an increase of 1.8%, increased to Rp 294.32 billion in 2009 compared to Rp 289.15 billion in 2008. Revenue from the sale of hotel rooms has also increased to Rp 119.17 billion in 2009 from Rp 107 billion in 2008. Likewise, the .41 documents service which in line with tour business generated revenue of Rp 22.40 billion, up from Rp 21.62 billion in 2008. Overall, Antatours income was declining during the first half of 2009, however in the last quarter of 2009, conditions began to improve which also supported by variety business achievements. Antatours commitment to compliance with relevant regulations and the application of the principles of Good Corporate Governance (GCG) is always applied to the Board of Directors in carrying out business activities. Furthermore, The Board of Directors also receives guidance and supervision by the Board of Commissioners who is assisted by the Audit Committee on the side. Board of Directors resolved to direct the whole range of organizations to implement GCG, though not an easy task to ensure understanding and adherence to the principles of GCG with the number of employees over 1000 people. In 2009, there was no change Board of Directors and the term of current members of the Board of Directors will expire at the close of the General Meeting of Shareholders 2010 fiscal year that will be held in the year 2011.

Antatour telah menyiapkan produk-produk tiketing, tur dan perjalanan insentif yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan seiring dengan aktifnya pasar pada tahun 2010.
Antatour has prepared major high demand products such as ticketing, tour and travel incentives that will meet the needs of customers in line with the return of active market in 2010.

Prospek usaha Memasuki 2010, tingkat ketidakpastian dipastikan menurun dan optimisme sangat jelas terasa. Hal itu setidaknya tercermin dari keyakinan pemerintah dengan mematok pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2009. Sejauh yang terlihat, kondisi politik dan ekonomi nasional diperkirakan stabil sepanjang tahun 2010.

Business Prospects Entering 2010, decreasing certain degree of uncertainty and optimism is palpable. It was at least reflected on the confidence of our government with economic growth pegged higher than the year 2009. As far as looks, political conditions and the national economy is estimated to stable throughout the year 2010. Much better improved condition in the year 2010 has been

Kondisi yang jauh lebih baik di tahun 2010 telah terindikasi sejak kuartal terakhir tahun 2009. Oleh sebab itu, Antatour memasuki tahun 2010 dengan persiapan yang matang untuk mengambil setiap kesempatan yang ada. Antatour telah menyiapkan produk-produk tiketing, tur dan perjalanan insentif yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan seiring dengan aktifnya pasar pada tahun 2010. Pengembangan produk-produk yang memberikan margin tinggi di setiap lini usaha menjadi fokus utama Antatour untuk tahun 2010. Ekonomi yang kembali bergeliat cepat dipastikan kembali mendongkrak aktivitas perjalanan bisnis sektor korporasi yang sepanjang tahun 2009 sempat menahan diri dalam pengadaan perjalanan bisnis. Tantangan utama di tahun 2010 adalah kesiapan internal Antatour dalam memberikan pelayanan yang prima yang dibutuhkan mengingat persaingan yang semakin ketat diantara para pemain utama di bisnis perjalanan ini, terutama dalam hal memperebutkan pasar pelanggan korporasi. Perbaikan sistem terus dilakukan oleh Antatour untuk dapat memberikan nilai tambah dan pelayanan yang cepat kepada pelanggan. Dalam meningkatkan dan menjaga posisi Antatour dalam bisnis perjalanan ini, peningkatan kualitas sumber daya manusia juga menjadi fokus utama. Dimulai tahun 2009, Antatour memiliki internal in house training untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas sumber daya manusia yang memang merupakan kunci utama dari bisnis jasa perjalanan, dan hal ini akan dilakukan secara berkelanjutan di tahun 2010.

indicated since last quarter of 2009. Therefore, Antatour enters the year 2010 with strong preparation to take every opportunity. Antatour has prepared major high demand products such as ticketing, tour and travel incentives that will meet the needs of customers in line with the return of active market in 2010. Development of products that provide high margins on each line of business of Antatour is the main focus for 2010. The comeback of economic situation will become the major boost on business travel activities for our corporate sectors where there has been a set back in the year of 2009. The main challenge in 2010 for Antatour is to prepare internal readiness in providing excellent service considering the tight competition among major players in the travel business, especially in terms of obtaining major market share in the corporate database market. Continuous improvements have been implemented by Antatour to provide added value and fast service to customers. In the spirit of improving and maintaining position in the market, Antatour has been focusing on the improvement of the quality of human resources. Beginning in 2009, Antatour initiated an internal in-house training to develop capability and capacity of human resources which is the crucial sector in business travel services, and this will be sustainable in the year 2010.

16 / 17

Pada tahun 2010, Antatour akan memperkaya inovasi produkproduk tur baik outbound maupun domestik, guna menyikapi persaingan yang kian ketat. Dengan menawarkan nilai lebih terhadap paket-paket tur yang ada, seperti harga paket tur yang lebih terjangkau dengan destinasi-destinasi baru yang akan menjadi favorit, paket tur yang lebih bervariasi baik dari tempat wisata, hotel dan makanan, akan menjadi fokus dari bagian tur dalam menawarkan pelayanan kepada pelanggan.

In the year 2010, Antatour will increase the innovation products both outbound tours and domestic, in order to address the increasingly tight competition. By offering more value to the tour packages available such as prices of package tours to favorite destinations more affordable, enhance selections variety on touristic destinations and accommodation, will be the focus in offering service to customers. In the line of maintaining Outbound tour division as the major

Dengan mempertahankan Outbound sebagai fokus utama divisi tur, pengembangan dan perluasan produk Tur Domestik juga menjadi fokus dari divisi tur, mengingat pangsa pasar untuk tur domestik sangat menjanjikan dengan banyaknya tempat-tempat wisata di Indonesia yang dapat dieksplorasi dan membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan outbound yang ramai pada waktu libur panjang atau festival/event khusus.

focused on tour division, the development and expansion of domestic tour has also become the major focus. The market share for domestic tour is very promising with many upcoming tourism destinations in Indonesia to be explored, which requires a shorter time to be tapped compare to the Outbound division who is busy during the long holiday or festival / special event. Antatour, at its best endeavor will provide the best competitive

Khusus untuk perjalanan insentif, Antatour berusaha menghadirkan paket perjalanan harga yang kompetitif mengingat selain mengandalkan kreativitas yang harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang beragam, perjalanan insentif juga memiliki budget yang khusus dialokasikan untuk pengadaannya.

price especially in incentives trip. This is crucial considering incentive travel package has to achieve certain level of creativity that adjusted to the different needs of diverse consumers and also the budget of the individuals as well. As a continuation of the strategy that has been implemented

Sebagai lanjutan dari strategi yang telah dijalankan sejak tahun 2009, di tahun 2010, Antatour akan mendorong kantor-kantor cabang untuk lebih aktif dalam melakukan penjualan baik tiket, produk-produk tur dan perjalanan insentif, mengingat cabangcabang adalah operasional yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Peningkatan peran kantor-kantor cabang tersebut merupakan bagian dari strategi Antatour untuk memperbesar basis pelanggan, baik pelanggan korporasi maupun ritel. Inovasi produk dan revitalisasi setiap divisi yang ada membuat Antatour lebih optimis dalam menghadapi tahun 2010. Kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2009 diyakini akan dapat dicapai, didukung oleh kondisi ekonomi nasional dan global yang juga diperkirakan membaik.

since 2009, in the year 2010, Antatour will encourage all branch offices to be more active in ticket sales, tour products and travel incentives especially the branches has a direct operational relationship with end-users. Optimizing the role of branch offices is part of Antatours strategy to enlarge its customer base, both corporate and retail customers. Product innovation and revitalization of each division drive Antatour to be more optimistic facing the year 2010. A better performance compared to the year of 2009 is likely to be achieved supported by national and global economic conditions which is also expected to improve.

Penutup Direksi menyadari berbagai tantangan yang akan dihadapi dapat diatasi dengan baik oleh Antatour, dengan mengandalkan kerja keras dan kerjasama yang solid dari tingkat managemen dan seluruh karyawan Antatour, dukungan serta kepercayaan dari Pelanggan, Mitra Usaha, Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Komite Audit, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Antatour selama ini. Dukungan yang membuat Antatour mampu menjawab seluruh tantangan dan mewujudkan visi kami menjadi Agen Perjalanan Terbaik dan Terbesar di Indonesia.

Closing Board of Directors aware of the upcoming challenges could be overcome by relying on hard work and solid cooperation from all levels of management and employees of Antatour, support and trust from all level of our customers, Business Partners, Shareholders, the Board of Commissioners, the Audit Committee, and all other stakeholders. Therefore, on this occasion we would like to thank all those who have supported Antatour. All the support in order to reach the vision of Antatour: To be Best Travel Agent and The Biggest in Indonesia .

Atas nama Direksi, On behalf of the Board of Directors,

henry C. suryanaga Direktur Utama President Director

18 / 19

Laporan Komite Audit


Report from the Audit Committee

Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan pihak-pihak independen dengan Ketua Komite Audit yang merupakan Komisaris Independen. Komite Audit berpedoman pada dan mematuhi peraturan Bapepam No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Fungsi Utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam tugas-tugas pengawasan atas jalannya usaha Antatour dengan melakukan penelaahan dan pemantauan atas laporan keuangan, pengendalian internal, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan manajemen risiko. Selama tahun 2009, Komite Audit telah melakukan kegiatankegiatan sebagai berikut: 1. Memeriksa data dan informasi keuangan meliputi laporan keuangan kuartalan dan akhir tahun, dan memastikan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. 2. Memeriksa laporan hasil audit kuartalan oleh tim audit internal dan laporan hasil audit oleh Auditor Eksternal, dan memastikan bahwa prosesnya telah dilaksanakan secara efektif dan sesuai dengan standar.

Audit Committee was formed by and report to the Board of Commissioners. The committee consists of independent parties, in which Independent Commissioner acts as a chairman. The Audit Committee is guided by and should comply with Bapepam Regulation No.IX.I.5 on Audit Committee Establishment and Work Guidelines. The main function of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in conducting their supervision role to Antatour business activities. Audit Committee performs its function by scrutinizing and monitoring financial statement, tightening internal control, and ensuring that all of the company business conduct is in line with any applicable policies, laws, and risk management. During the 2009 fiscal year, Audit Committee had accomplished the following: 1. Reviewed company data and financial statement, such as quarter and year end financial report, also ensured the presented financial reports are fair and in compliance to the general accounting principles. 2. Reviewed the internal audit quater report and external audit report, and ensured all processes had been completed effectively as per the applicable standards.

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit memperoleh informasi dan data dari Direksi, Manajemen, Auditor Internal, dan Auditor Eksternal, kemudian secara independen memeriksa data dan kualitas informasi yang diterima dan mendiskusikannya dengan Dewan Komisaris.
In performing its functions, the Audit Committee obtained information and data from the Board of Directors, the Management, Internal Auditor, External Auditor, and afterwards independently review the data and quality of information received and discussed them with the Board of Commissioners.

3. Memberikan pendapat atas pemilihan Auditor Eksternal untuk penyusunan laporan keuangan akhir tahun. 4. Memberikan masukan mengenai kepatuhan Antatour terhadap hukum dan perundang-undangan yang berlaku, baik di bidang pasar modal maupun lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Antatour. 5. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Antatour dan hasil evaluasi pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi, serta penyimpangan pelaksanaan operasional, jika ada. 6. Pengkajian atas pelaksanaan paket kompensasi Direksi dan Dewan Komisaris, dan menyatakan bahwa hal tersebut telah dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Keputusan Dewan Komisaris yang mengatur tentang hal tersebut. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit memperoleh informasi dan data dari Direksi, Manajemen, Auditor Internal, dan Auditor Eksternal, kemudian secara independen memeriksa data dan kualitas informasi yang diterima dan mendiskusikannya dengan Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2009, Komite Audit telah melakukan empat kali rapat berupa rapat formal setiap kuartal dan rapat khusus untuk membahas laporan tahunan Perseroan, dengan dihadiri oleh seluruh anggota Komite.

3. Provided recommendation for External Auditor appointment whom prepare annual financial reports. 4. Provided recommendations on Antatours legal compliance, both to the prevailing legal regulations in capital market and other related business sector. 5. Reported to the Board of Commissioners any risks may affect Antatour and the Board of Directors evaluation result on risk management implementation, and deviation in the operational conducts, if any. 6. Reviewed compensation package for Board of Directors and Board of Commissioners and state if the package had complied to the Article of Associations and Board of Commissioners decree regarding to this matter. In performing its functions, the Audit Committee obtained information and data from the Board of Directors, the Management, Internal Auditor, External Auditor, and afterwards independently review the data and quality of information received and discussed them with the Board of Commissioners. During the year of 2009, the Audit Committee had held a total of 4 meetings, conducted formal meeting quarterly and special meeting to discuss company annual report, that was attended by all members of the committee.

Jakarta, April 2010

Komite Audit The Audit Committee Prastowo Ketua Chairman Ali gunawan Anggota Member Adang Isnandar Anggota Member

20 / 21

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Bagi Antatour, penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik atau yang dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) bukan sekadar bagian dari pemenuhan kewajiban sebagai perusahaan publik.

Antatour believes that implementation of

a corporate good

governance that known as Good Corporate Governance (GCG) is more than fulfillment of obligation as a public company. All efforts and activities undertaken by Antatour in order to attain

Semua upaya dan aktivitas yang dijalankan oleh Antatour demi tercapainya kesinambungan berusaha, dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, dan Independensi. Kepatuhan Antatour terhadap berbagai peraturan dan perundangundangan yang berlaku, seperti aturan-aturan pasar modal yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam LK) dan Bursa Efek Indonesia, merupakan salah satu wujud dari penerapan GCG oleh Antatour.

sustainability business were carried out on GCG principles; tranparency, accountability, responsibility, and independence. Antatour compliance of various regulations in force, such as rules of capital markets issued by the Capital Market & Supervisory Agency-Financial Institution [Badan Pengawasan Pasar Modal -Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)] and Indonesia Stock Exchange is one of implementation of GCG principles by Antatour. Through implementation of GCG principles, Antatour was able to

Dengan menerapkan prinsip-prinsip GCG, Antatour mampu memberikan hasil optimal bagi para pemegang saham, tanpa mengabaikan hak dari para pemangku kepentingan lainnya. Transparansi, yang sangat identik dengan perusahaan publik, juga menjadi salah satu faktor penentu atas kepercayaan yang diberikan pelanggan kepada Antatour, sehingga menjadi perusahaan yang berdaya saing tinggi.

provide optimal performance to its shareholders, in consideration other stakeholders rights. Transparency, which is identic to public company takes role as one of determinant to the trust that have been given by the customer which step forward being a high competitive company.

Transparansi, Akuntabilitas, dan Responsibilitas juga terlihat dari pelaporan data keuangan perusahaan kepada semua pihak yang berkepentingan, yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan pasar modal. Kondisi arus kas yang sangat sehat, tanpa pinjaman yang dapat membebani kinerja keuangan, juga menunjukkan profesionalitas Antatour dalam menjalankan usaha yang berkesinambungan.

Transparency, accountability, and responsibility has been showed through Antatour financial report which provided for all interested parts in accordance with the capital market provision. A very good cash flow, with no loans that could be burdensome financial performance, is one evidence of Antatour professionalism in doing its sustainable business.

PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINSIP - PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN a. Transparency a. Transparansi Antatour works in providing timely, adequate, clear, comparably Antatour selalu berupaya menyediakan berbagai informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan mudah diakses oleh para pemangku kepentingan sesuai dengan haknya, dengan tetap menjaga ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi. Prinsip transparansi juga dijalankan dalam mengkomunikasikan setiap kebijakan Antatour kepada para pemangku kepentingan secara tertulis dan proporsional. b. Akuntabilitas Antatour mampu mempertanggungjawabkan kinerja yang dicapai secara transparan dan wajar. Semua itu dikarenakan Antatour dikelola secara benar, terukur, dan sesuai dengan kepentingan perusahaan yang dilakukan dengan tetap memperhitungkan kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam rangka mencapai kinerja yang berkesinambungan, Antatour telah menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ perusahaan dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, dan strategi Antatour. Sistem manajemen sumber daya manusia yang diterapkan oleh Antatour memastikan bahwa semua organ perusahaan dan semua karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG. Antatour memastikan sistem pengendalian internal dijalankan secara efektif dalam pengelolaan perusahaan. Dalam meAntatour ensures that internal controlling system applied effectively in running its business. In carrying duties and responsibilities, each people and each unit in Antatour heading towards business ethic and code of conduct which is been set and agreed. Antatour applied human resource management to ensures that all people in corporate units are able to perform their duties and responsibilities, competent in doing their roles in implementing GCG as well. In oder to achieve a sustainable performance, Antatour determines job description and responsibilities for each department and person in corporate clearly and proceed in actualizing vision, mission and strategy of the Antatour. b. Accountability Antatour manages its business properly and measurably, in accordance of corporate interest remaining to shareholders and stakeholders interest, therefore Antatour accountable for its transparent and proper performance. The principles of Transparency (open information) are carried out in communicating each policy which have been taken by Antatour to its stakeholders in written and proportional manner. disclosure of information that is readily accessible by all stakeholders. This principle does not take precedence over company confidentiality rules according to laws, job responsibilites and personal rights.

22 / 23

laksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ perusahaan dan semua karyawan Antatour berpegang teguh pada etika bisnis dan pedoman perilaku yang telah disepakati. c. responsibilitas Prinsip kehati-hatian dipegang teguh oleh semua organ Antatour, mulai dari Rapat Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, hingga karyawan, sehingga setiap aktivitas Antatour dipastikan berjalan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan.

c. responsibility Prudential practices is applied by each unit in Antatour; General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners, Board of Directors and employees, in oder to ensure every activities carried are compliance existing applicable laws and accountable. Antatour is also responsible for the environment, mostly community around the company, which conducted properly through adequate planning. d. Independence

Bentuk lain dari tanggung jawab Antatour adalah kepedulian terhadap lingkungan, terutama di sekitar perusahaan, yang dilakukan secara wajar lewat perencanaan yang memadai. d. Independensi Antatour dikelola secara independen karena dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, setiap organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Hal itu untuk memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif dan bebas dari benturan kepentingan. e. Kewajaran Dalam melaksanakan kegiatannya, Antatour selalu memperhatikan kepentingan pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya, berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Hal itu dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada para pemangku kepentingan untuk menyampaikan masukan bagi LIST OF SHAREHOLDERS AND SPECIAL LIST List of Antatours shareholders is managed by Share Registrar each month while Special List filing the Board of Directors and the Board of Commissioners shares ownership in Antatour as well in other companies is maintained and updated quarterly by Corporate Secretary. DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS The list of shareholders and Special List registered to ensure Daftar pemegang saham Antatour dikelola oleh Biro Administrasi Efek setiap bulan, sedangkan Daftar Khusus yang berisi data kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris, baik di Antatour maupun perusahaan lain, dikelola oleh Sekretaris Perusahaan dan diperbarui setiap kuartal. conformity pertaining to laws and regulations, specifically Limited Liability Corporation Law and Capital Market Regulations, as well as anticipate conflict of interest that may inflict damage and risk on Antatour and its shareholders. During 2009 there was no conflict of interest transaction in Antatour. kepentingan Antatour, serta membuka akses terhadap informasi. Antatour memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada para pemangku kepentingan, sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan. Antatour treats all the stakeholders fairly and equally based on their function and contribution. In carrying its activities, Antatour concerns to the interest of the shareholders and stakeholders based on equal and fairness treatment. It is implemented by giving opportunity to all stakeholders to share advices and opinions for Antatour interest, and open access to all information. e. fairness Antatour is managed independently. In carrying out duties and responsibilities, each corporate unit implemented professional manner without domination and intervention from any part. In a way, an objective decision making process could be run without any conflicts of interest.

Direksi bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan RUPS dan selalu berusaha mempersiapkan dan menyelenggarakan RUPS dengan baik, sehingga semua keputusan RUPS diambil lewat mekanisme yang benar dan sah.
Boards of Directors is responsible in organizing GMS preparation and conducting GMS, so that all decisions made in GMS have been taken through the right and legitimate mechanism.

Antatour membuat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, terutama Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Pasar Modal. Daftar tersebut juga untuk mengantisipasi transaksi benturan kepentingan yang akan merugikan Antatour maupun pemegang saham. Selama tahun 2009 Antatour tidak melakukan transaksi benturan kepentingan.

CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE general Meeting of shareholders Through the General Meeting of Shareholders (GMS), which is the supreme unit of the corporate, the shareholders takes essential decision related to the capital investment referred to provision of article of associations and regulations.

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN rapat umum Pemegang saham Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang merupakan organ tertinggi perusahaan, para pemegang saham Antatour mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Setiap keputusan yang diambil dalam RUPS telah didasarkan pada kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang, serta dilakukan secara wajar dan transparan.

Any decision taken in the GMS conducted properly, transparently, and had been based on the long term corporate business of interest. Boards of Directors is responsible in organizing GMS preparation and conducting GMS, so that all decisions made in GMS have been taken through the right and legitimate mechanism. In 2009, Antatour held one Annual General Meeting of Shareholders for 2009 fiscal year. The Board of Commissioners Board of Commissioners consists of 3 persons; 1 President

Direksi bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan RUPS dan selalu berusaha mempersiapkan dan menyelenggarakan RUPS dengan baik, sehingga semua keputusan RUPS diambil lewat mekanisme yang benar dan sah.

Commissioner, 1 Commissioner and 1 Independent Commissioner. The number of the Board of Commissioners in Antatour is in accordance with corporate complexity. The Board of Commissioners is nominated by the shareholders

Pada tahun 2009, Antatour melaksanakan 1 kali RUPS Tahunan untuk tahun buku 2009. dewan Komisaris Dewan Komisaris Antatour terdiri dari 1 Komisaris Utama, 1 Komisaris, dan 1 Komisaris Independen. Jumlah anggota Dewan Komisaris Antaour juga sesuai dengan kompleksitas perusahaan. Dewan Komisaris dicalonkan oleh pemegang saham dan diangkat oleh RUPS melalui proses yang transparan. Komisaris Independen tidak berasal dari pihak terafiliasi dan dapat menjamin mekanisme pengawasan berjalan secara efektif, sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

and appointed by GMS through a transparent process. Independent Commissioners does not belong to affiliated parties in order to ensure that monitoring mechanism works effectively complies with the rules stipulated in Bapepam-LK Regulation No. IX.I.5. on Establishment and Implementation of Audit Committee.

24 / 25

Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi. Namun, Dewan Komisaris tidak turut serta dalam pengambilan keputusan operasional Antatour. Anggota Dewan Komisaris Antatour telah memenuhi syarat kemampuan dan integritas, sehingga pelaksanaan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi selama ini telah berjalan dengan baik.

In carry out its duties, Board of Commissioners collectively responsibles conducting and providing advice to the Board of Directors. However, the Board of Commissioners does not participate in operational decision-making. Members of the Board of Directors had fulfilled the requirements and qualified in integrity so that controlling oversight function advice provision had been done as how it supposed to be. Meeting of the Board of Commissioners takes place at least

Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan sedikitnya dua kali dalam sebulan atau bila memang dinyatakan perlu oleh Komisaris Utama atau oleh sepertiga dari anggota Dewan Komisaris, atau berdasarkan permintaan tertulis dalam rapat Direksi. Pada tahun 2009, Dewan Komisaris telah menggelar 21 rapat dengan 100% kehadiran.

twice a month or anytime when (i) deemed necessary by the President of Commissioner, or (ii) by third of the members of the Board of Commissioners, or (iii) by a written request by the Board of Directors meeting. In 2009, the Board of Commissioners has held 21 meetings with 100% attendance. The Board of directors

direksi The Board of Directors consists of 3 persons, one of whom Direksi Antatour terdiri dari 3 orang, dimana salah satunya adalah Direktur Utama. Komposisi Direksi saat ini memungkinkan pengambilan keputusan dilakukan secara efektif, tepat dan cepat, serta independen. The Board of Directors are professionals with skill and exDireksi Antatour merupakan para profesional yang memiliki pengalaman serta kecakapan yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya, sehingga mampu mengelola perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan memastikan kesinambungan usaha perusahaan. Anggota Direksi Antatour dipilih dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan. Direksi mempertanggungjawabkan kepengurusannya dalam RUPS, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direksi Antatour telah menjalankan dengan baik lima tugas utama Direksi yaitu kepengurusan, manajemen risiko, pengendalian internal, komunikasi, dan tanggung jawab sosial. Hal itu salah satunya dibuktikan dengan kemampuan pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh Antatour secara efektif dan efisien. Rapat direksi dilakukan minimal seminggu sekali atau empat kali dalam sebulan atau apabila dinyatakan perlu oleh Direktur Utama atau oleh sepertiga dari anggota Direksi, atau berdasarkan permintaan tertulis dalam rapat Dewan Komisaris. Meetings of the Board of Directors take place at least once in a week or 4 times a month or anytime when (i) deemed necessary by the President Director, or (ii) by a third of the members of the Board of Directors, or (iii) by a written request by the Board of Commissioners meeting. The Board of Directors has done 5 main duties as follows: management, risk management, internal controlling, communication and social responsibilities. These are proved by human resources management that applied effectively and efficiently in Antatour. Members of the Board of Directors are elected and appointed by GMS through a transparent process. The Board of Directors responsible for their duties in GMS, in accordance with applicable laws. perience that necessary to carry out their duties, so as to manage the company to generate profit and ensure the company sustainability. is President Director. Current composition of Antatour Board of Directors allowed making decision effectively, accurately, in time and independently.

Sepanjang tahun 2009, Direksi menggelar pertemuan sebanyak 37 dengan catatan kehadiran sebagai berikut: ,

During 2009, the Board of Directors held 37 of meetings with attendance rate as listed:

Direktur
Directors Henry C. Suryanaga

Jumlah Rapat
Number of Meetings

33

Muslimin

35

Ratih Prabandari

37 Catatan: Ketidakhadiran dalam rapat terutama disebabkan oleh perjalanan dinas. Note: Mostly reason for absence were due to business trip

remunerasi dewan Komisaris dan direksi Untuk semua kerja keras Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2009, Antatour memberikan imbalan berupa gaji dan tunjangan yang total jumlahnya lebih kurang Rp 3.067 milyar. Komite Audit

remuneration of the Board of Commissioners and the Board of directors For the responsibility and hard working of the Board of Commissioners and the Board of Directors during 2009, Antatour rewarding salary and allowances of a total Rp 3,067 billion. The Audit Committee

Komite Audit Antatour beranggotakan merupakan Komisaris Independen.

3 orang pihak-pihak Antatour Audit Committee consist of 3 independent members led by a chairman of Audit Committee who is also an Independent Commissioner.

independen yang dipimpin oleh Ketua Komite Audit yang juga

Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris Antatour untuk memastikan laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan struktur pengendalian internal Antatour berjalan dengan baik. Untuk dapat memastikan pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku, Komite Audit memiliki akses penuh ke laporan audit internal dan laporan lainnya apabila diperlukan. Komite Audit juga membantu Dewan Komisaris dalam The Audit Committee assists the Board of Commissioners in ensuring the implementation of the follow up audit finding by the management. Selama tahun 2009, Komite Audit telah mengadakan pertemuan sebanyak 4 kali, dengan tingkat kehadiran 100%. During 2009, the Audit Committee has met 4 times, with 100% attendance. In order to ensure that internal and external audit carrying in applicable auditing standards, the Audit Committee provided a full access to internal audit reports as well as other reports when required. memastikan pelaksanaan tindak lanjut temuan hasil audit oleh manajemen. The Audit Committee assists the Board of Commissioners to ensure that financial report presented fairly compliance with accounting principles generally accepted and carrying out internal control in Antatour.

26 / 27

Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary

Untuk memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dan para pemangku kepentingan atau pihak eksternal lainnya, Antatour memiliki Sekretaris Perusahaan yang saat ini dijabat rangkap oleh salah seorang Direktur yaitu Ratih Prabandari.
The Corporate Secretary facilitates a good communication among Antatour and its stakeholders and other external parties. This position currently carries by one of Antatour Director, Ratih Prabandari.

Keberadaan Sekretaris Perusahaan untuk memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dan pemangku kepentingan, serta menjamin tersedianya informasi yang dapat diakses oleh para pemangku kepentingan, sesuai dengan kebutuhan yang wajar. Sekretaris Perusahaan Antatour juga menjalankan fungsi hubungan dengan investor (investor relations) yang memang sangat dibutuhkan oleh perusahaan publik.

The existence of the Corporate Secretary is to ensure effective communication between company and the stakeholders as well providing information to be accessed by the stakeholders in accordance with reasonable needs. Corporate Secretary manages the investor relations which is also necessary for the public company. Corporate Secretary is responsible to the Board of Directors,

Sekretaris Perusahaan Antatour bertanggung jawab kepada Direksi, di mana laporan pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan juga disampaikan kepada Dewan Komisaris.

whom performance is also reported to the Board of Commissioners. Internal Audit

Audit Internal Since 9 December, 2009 Antatour posses an Internal Sejak 9 Desember 2009, Antatour juga telah memiliki Piagam Unit Audit Internal yang dipimpin oleh Kepala Unit Audit Internal. Sebagaimana ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Unit Audit Internal dibentuk Audit Unit Charter leaded by the head of the Internal Audit Unit. As required by the Capital Market & Supervisory Agency - Financial Institution (Bapepam-LK), the Internal Audit Unit was established to give independent and objective

untuk memberikan keyakinan dan konsultansi yang independen dan objektif, sehingga mampu menambah nilai dan meningkatkan operasional perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

consultancy, in order to improve companys value added and operational growth in reaching companys goals. Internal Audit Unit to evaluate effectiveness and improvement

Unit Audit Internal melakukan evaluasi dan peningkatan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan, dengan memegang teguh Kode Etik Audit Internal yaitu integritas, objektivitas, kerahasiaan, dan kompetensi.

of the risk management, controlling and Good Corporate Governance upholding Audit Internal ethic codes; integrity, objectivity, confidentiality, and competently. The Internal Audit Unit exist as a part of reliable internal control

Keberadaan Unit Audit Internal merupakan bagian dari sistem pengendalian internal Antatour yang handal, dalam rangka menjaga kekayaan dan kinerja perusahaan serta memenuhi peraturan perundang-undangan. Satuan kerja atau fungsi pengawasan internal bertugas membantu Direksi dalam memastikan pencapaian tujuan dan kelangsungan usaha, dengan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program perusahaan, memberikan saran dalam upaya memperbaiki efektivitas proses pengendalian risiko, melakukan evaluasi kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perusahaan, eksternal. Unit Audit Internal bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan mempunyai hubungan fungsional dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Manajemen risiko Antatour menyadari setiap risiko yang dihadapi dalam pelaksanaan GCG dan perundang-undangan,

of Antatour in keeping its assets and performance as well as comply with applicable laws. Unit of internal control assists the Board of Directors in order to achieve the objective business of corporate and its sustainability in business process through an evaluation of the program, providing advices to improve effectiveness of risk management, to evaluate compliance with the corporate rules, the implementation of GCG and regulations, as well as facilitating the implementation of auditing process by external auditors. Internal Audit Unit is responsible to the President Director and posses a functional relationship with the Board of Commissioners through the Audit Committee. risk Management Antatour awares of any risks faced in carrying out business activities that may caused by internal factors as well external factors. Therefore, Antatour manages risk management system covering all aspect of corporate activities. Each strategic decision making including the creation of new product and services, Antatour had carefully calculated of potential risk arising by taking profit that may gain into consideration. One of potentially risk that should anticipated by Antatour is impact of economic and politic conditions that are closely related to the individual and corporate purchasing power.

serta memfasilitasi kelancaran pelaksanaan audit oleh auditor

menjalankan kegiatan usaha, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Oleh sebab itu, Antatour dikelola dengan sistem manajemen risiko perusahaan yang mencakup seluruh aspek kegiatan perusahaan. Untuk setiap pengambilan keputusan strategis, termasuk penciptaan produk atau jasa baru, Antatour telah memperhitungkan dengan seksama dampak risiko yang berpotensi timbul, dengan juga melihat hasil yang akan diperoleh. Salah satu potensi risiko yang dihadapi oleh Antatour adalah halhal yang mungkin timbul dari dampak kondisi ekonomi dan politik yang sangat erat kaitannya dengan kemampuan atau daya beli masyarakat maupun korporasi.

28 / 29

Hubungan dengan supplier juga menjadi salah satu sumber potensi risiko yang diantisipasi Antatour dengan melakukan evaluasi secara rutin terhadap kewajiban pembayaran kepada supplier, sehingga tidak ada kewajiban yang tertunda.

Relationship with supplier is one of the risk source that anticipate by Antatour through regular evaluation of the liabilities payment, thus no pending payment of liabilities. Another risk management that carries out by Antatour is handling

Bentuk dari manajemen risiko lainnya yang dijalankan oleh Antatour adalah penanganan secara efektif fasilitas kredit yang diberikan kepada pelanggan korporat. Hal ini dilakukan oleh Direksi dan diawasi langsung oleh Dewan Komisaris.

the customers credit facility granted to the corporate customers. The Board of Directors directly incharge for this function under supervision of the Board of Commissioners.

Keterbatasan sumber daya manusia yang ahli di bidang pariwisata juga merupakan bagian dari risiko yang ditangani Antatour dengan memelihara iklim kerja yang sehat dan menggelar berbagai pelatihan yang pada akhirnya menciptakan lebih banyak sumber daya manusia berkualitas.

Limited expert human resources in tourism is another risk that addressed by maintaining working climate in Antatour as well as conducting variety of training which in turn more of qualified human resources.

Important Cases Perkara-Perkara Penting During 2009, Antatour, the Board of Commissioners and the Sepanjang tahun 2009, Antatour, Dewan Komisaris dan Direksi tidak menghadapi gugatan atau kasus yang mempengaruhi kondisi keuangan atau kinerja perusahaan. Board of Directors did not face any suit or claim that significantly affected the financial condition or corporate performance.

Sebagai bentuk kepedulian Antatour terhadap pengembangan sumber daya manusia di lingkungan masyarakat, Antatour memberikan kesempatan kepada siswa dan siswi dari sekolah pariwisata untuk mengikuti program magang di Antatour dan anak perusahaan.
As part of Antatour concern to human resources development in social community, Antatour provide a chance for students of tourism an internship in Antatour and its subsidiaries.

Tanggung Jawab sosial Perusahaan Dalam upaya mempertahankan kesinambungan usaha, Antatour memastikan berperan aktif dalam sejumlah kegiatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal itu merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, sebagaimana juga diatur dalam Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 . Untuk mendukung kegiatan tersebut, Antatour mengeluarkan dana sekitar Rp 50 juta.

Corporate social responsibilities In order to maintain sustainable business, Antatour is actively taking part in a number of social activities that provide benefit to the social community, as a part of Corporate Social Responsibility to comply Government Regulation amended in Law Number 40 Year 2007 For this program, Antatour allocated not less than 50 . million Rupiah. As part of Antatour concern to human resources development

Sebagai bentuk kepedulian Antatour terhadap pengembangan sumber daya manusia di lingkungan masyarakat, Antatour memberikan kesempatan kepada siswa dan siswi dari sekolah pariwisata untuk mengikuti program magang di Antatour dan anak perusahaan. Antatour juga memberikan pembiayaan dengan syarat-syarat tertentu kepada karyawan dan pihak eksternal yang ingin melanjutkan sekolah tapi terkendala oleh keterbatasan biaya. Kegiatan Donor Darah rutin dilakukan dan dihadiri oleh karyawan Antatour dan anak perusahaan, serta masyarakat sekitar kantor Antatour. Semua kegiatan yang dilakukan oleh Antatour sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan tersebut, telah melalui perencanaan tertulis yang jelas, fokus dan konsisten dilaksanakan.

in social community, Antatour provide a chance for students of tourism an internship in Antatour and its subsidiaries. Antatour also provided financial help under a certain condition for employees and external parties who faced financial to continue studying. Routine Blood Donor activies was held and attended by employees of Antatour and subsidiaries, also community around Antatour office. All activites that run by Antatour as a part of Corporate Social Responsibilities, had made through written clear planning, focus and applicable.

30 / 31

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Dinamisnya industri jasa perjalanan membutuhkan sumber daya manusia yang juga dinamis, kreatif, mudah menyesuaikan diri dengan perubahan, dan mampu memberikan respon yang tepat untuk semua tantangan yang dihadapi.

The dynamic of travel service industry requires vibrant, creative and highly adaptable human resources who should be able to response to any challenges in a timely manner. This dynamic environment is represented by all of professional

Kedinamisan itu, salah satunya tercermin dari tenaga-tenaga profesional dan berpengalaman yang dimiliki oleh Antatour. Hingga akhir tahun 2009, mayoritas sumber daya manusia (SDM) Antatour terdiri dari para profesional berusia 26 tahun hingga 35 tahun. Layanan prima yang ditawarkan oleh Antatour kepada pelanggan juga didukung oleh banyak 322 sumber daya manusia usia produktif lainnya yang berusia 18 tahun hingga 25 tahun. Perkembangan bisnis membuat Antatour terus melakukan rekrutmen terhadap tenaga-tenaga muda profesional yang berkompetensi. Apabila dibandingkan dengan tahun 2008, jumlah karyawan Antatour dan anak perusahaan sepanjang tahun 2009 bertambah sebanyak 100 orang, yang sebagian besar adalah untuk kepentingan operasional. Total jumlah karyawan Antatour dan anak perusahaan pada akhir tahun 2009 tercatat sebanyak 1.177 orang dibandingkan dengan 1.077 yang tercatat pada akhir 2008. Mayoritas SDM yang dimiliki oleh Antatour berstatus sebagai karyawan tetap. Berikut struktur karyawan berdasarkan usia dan tingkat pendidikan:

and experienced manpower within Antatour. By the end of 2009, most of the employees of Antatour, are between 26 to 35 years old. The excellent service delivered by Antatour to the customers also supported by other 322 employees in age range between 18 to 25 years old. Fast business growth has allowed Antatour to keep hiring competent young professionals. Compared to 2008, the total number of Antatour & subsidiaries employees has increased by 100, mainly to serve operational functions. Total listed employees of Antatour and its subsidiaries by the end of 2009 are 1177 compared to only 1077 by the end of , 2008. Most of them are permanent employees. The employee composition by age and level of education are shown below.

Age 18 - 25 years old 26 - 35 years old 36 - 45 years old 45 - 55 years old Total Employees

Number as of December 31, 2009 322 500 272 83 1.177

% 27,4 42,5 23,1 7 100,0

Education Level Up to Junior High School Senior High School Diploma Bachelor Degree Master Degree Total Employees

Number as of December 31, 2009 4 509 405 254 5 1.177

% 0,3 43,3 34,4 21,6 0,4 100,0

Perkembangan bisnis membuat Antatour terus melakukan rekrutmen terhadap tenaga-tenaga muda profesional yang berkompetensi. Apabila dibandingkan dengan tahun 2008, jumlah karyawan Antatour dan anak perusahaan sepanjang tahun 2009 bertambah sebanyak 100 orang, yang sebagian besar adalah untuk kepentingan operasional.
Fast business growth has allowed Antatour to keep hiring competent young professionals. Compared to 2008, the total number of Antatour & subsidiaries employees has increased by 100, mainly to serve operational functions.

Selain mampu menghadirkan tenaga-tenaga profesional yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dan tantangan industri jasa perjalanan, sistem manajemen SDM yang diterapkan oleh Antatour juga mampu memberikan kepastian dan kenyamanan bekerja. Hal itu terlihat dari loyalitas karyawan yang dibuktikan dengan besarnya jumlah karyawan yang telah bergabung dengan Antatour dalam jangka waktu yang lama, bahkan di atas 10 tahun.

Besides of able to create professional manpower with suitable competencies that meet the organizations needs, Human Resources Management System that implemented by Antatour is also able to deliver secure and comfortable work environment. Its shown by employee loyalty that proved by year of employment. A lot of them have been working for Antatour more than 10 years.

Years in Service < 5 years 5 -< 10 years > 10 years Total Employees

Number as of December 31, 2009 743 186 248 1.177

% 63,1 15,8 21,1 100,0

Pengembangan Karyawan
Antatour menyadari karyawan adalah aset berharga bagi perusahaan, sehingga peningkatan kompetensi setiap SDM merupakan aktivitas rutin yang telah dan akan terus dilakukan. Antatour memastikan setiap karyawan mendapatkan pelatihan rutin untuk meningkatkan kapasitas SDM sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya. Pelatihan menjadi tour leader merupakan salah satu pelatihan penting yang dilakukan oleh Antatour. Pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan para karyawan untuk memimpin perjalanan wisata yang mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Kerja sama yang erat antara Antatour dan mitra kerja yang terdiri dari maskapai penerbangan, hotel dan tur operator juga membutuhkan pelatihan yang melibatkan kedua belah pihak untuk meningkatkan pengetahuan para karyawan mengenai kebijakan masing-masing mitra kerja. Selain pelatihan yang dilakukan dengan pihak luar, Antatour juga aktif melakukan pelatihan internal (in-house training) untuk para karyawan, hal ini untuk meningkatkan kompetensi karyawan terutama mengenai produk-produk yang dijual Antatour.

People development
As Antatour realized that employees are the valuable assets of the company, therefore human resources development become routine and continuous activity in the companys action plan. Antatour ensures each of the employee receive training that suitable with their duties and job responsibilities in order to enhance human resources competency. Training to be a Tour Leader is a necessary training that conducted by Antatour. This training helps them to develop their ability to lead a tour that lead to customer satisfaction. Good partnership between Antatour and partners including airways, hotel, and tour operator also need certain training that involves both parties to fully understand each other policies. Besides of the training conducted with external sources, Antatour also conducts some in-house trainings for the employee in purpose to enhanced their competencies and product knowledge.

32 / 33

Sepanjang tahun 2009, Antatour telah mengadakan 31 pelatihan bagi para karyawan, yang terdiri dari 18 pelatihan internal dan 13 pelatihan eksternal. Semua upaya yang dilakukan untuk peningkatan kompetensi karyawan tersebut juga dipantau efektivitasnya. Melalui Quality Service Assurance, Antatour standar yang ditetapkan. memastikan apakah setiap karyawan telah menjalankan prosedur pelayanan sesuai dengan

During 2009, Antatour has conducted 31 trainings for the employees, including 18 in-house trainings and 13 external trainings. Competency development are monitored for its effectiveness. Through Quality Service Assurance, Antatour ensures every of the employees has applied to standard operating procedure in delivering the services.

Compensation & remuneration remunerasi dan Kompensasi


In other to appreciate high competency and professionalism of Sebagai penghargaan atas profesionalitas dan kompetensi yang tinggi dari para karyawan, Antatour menerapkan pemberikan kompensasi yang kompetitif, berikut bonus yang diberikan setiap tahun. Penetapan bonus dihitung berdasarkan PKK (Penilaian Prestasi Kerja), sehingga besaran bonus yang diterima oleh setiap karyawan proporsional dengan prestasi kerja dan disesuaikan dengan kinerja Antatour pada tahun yang bersangkutan. Untuk karyawan operasional, selain menerima insentif yang diberikan oleh mitra kerja berdasarkan jumlah tiket yang diterbitkan oleh masing-masing karyawan, juga terbuka kesempatan untuk mendapatkan insentif atas pencapaian target yang ditetapkan oleh Antatour. Kesempatan untuk bepergian ke berbagai tempat di dalam negeri maupun luar negeri juga diberikan untuk para karyawan Antatour, sebagai bagian dari bentuk penghargaan yang diberikan Antatour atas kinerja yang mengesankan. Opportunity to travel to other parts in domestic and abroad also opened by the Antatour in order to reward the outstanding performers. For operational employees, besides of incentives they received from partner based on number of tickets sold out, also have the opportunity to get incentives from Antatour for achieving target. the employee, Antatour implements competitive compensation, including bonus. The amount of bonus received is based on Employee Performance Appraisal result and so the amount correlates with their performance of the year.

Tentang Antatour
About Antatour

Perusahaan yang bergerak di bidang usaha layanan perjalanan ini didirikan pada tanggal 10 Mei 1972 dengan nama PT China Travel Service, sebelum akhirnya berubah menjadi PT Anta Express Tour & Travel Service pada tanggal 25 Maret 1976. Sejak 8 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 18 Januari 2002, Antatour efektif menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Langkah ini merupakan bagian dari upaya Antatour untuk tumbuh sebagai perusahaan yang kredibel dan transparan dalam menjalankan usahanya, dengan menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Dengan pengalaman selama hampir 38 tahun di bisnis layanan perjalanan, Antatour sukses menjadi perusahaan yang dipercaya menangani kegiatan perjalanan bisnis maupun insentif oleh perusahaan-perusahaan berskala besar, sekaligus diandalkan oleh pengguna layanan perjalanan individual. Profesionalitas yang dimiliki oleh 1.177 karyawan yang saat ini bekerja untuk Antatour dan anak perusahaan, mampu memberikan kenyamanan kepada para pengguna jasa Antatour. Hal itu seiring dengan misi Antatour yaitu menyediakan layanan berkualitas dan bernilai tambah dengan memberikan pengalaman bepergian yang memuaskan dan mengesankan bagi para pelanggan. Komitmen Antatour untuk terus memberikan layanan prima kepada pelanggannya didukung oleh 3 anak perusahaan yaitu PT Vayatour (Vayatour) yang juga bergerak di bidang pelayanan perjalanan; PT Vaya Micetama Servindo (VMS) yang fokus pada pelayanan perjalanan insentif; dan PT Vaya Transport (VTR) yang bergerak di bidang penyediaan jasa transportasi untuk perjalanan wisata. Eksistensi Antatour juga terlihat dari jumlah kantor cabang yang terus bertambah. Saat ini, Antatour dan anak perusahan mengoperasikan 27 kantor cabang dan 33 kantor implant di berbagai kota di Indonesia. Keberadaan kantor cabang dan implant itu membuat Antatour semakin dekat dengan para pelanggan yang tersebar di berbagai daerah. Peningkatan kualitas pelayanan secara berkesinambungan, pelayanan perjalanan yang terintegrasi, serta sistem reservasi dan pengelolaan data perjalanan pelanggan yang efektif dengan menggunakan teknologi informasi, merupakan bagian dari upaya Antatour untuk terus menjaga dan meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan.

Antatour is a company engaged in the travel service business and was established on May 10, 1972 under the name of China Travel Service, before finally changed into PT Anta Express Tour & Travel Service on March 25, 1976. On January 18, 2002, Antatour formally became a public company released in Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange). This step is part of Antatours efforts to grow as credible and transparent company in carrying its business, by running the principles of Good Corporate Government. With almost 38 years experience in business travel services, Antatour had been successful to be a trusted company in handling business trip or incentive trip by various big companies, as well as individual traveller. Professionalism delivered by a total of 1177 Antatour and its subsidiaries employees capable to provide a convenience offer for Antatours customers. This is in line with the mission of Antatour to provide quality of services and added value service to its customers by delivering impeccable and memorable travel experience. Antatour is committed to provide an excellent service to its customers. Supported by its 3 subsidiaries namely PT Vayatour (Vayatour) which is also engaged in travel services; PT Vaya Micetama Servindo (VMS) which focus in incentive trips services; and PT Vaya Transport (VTR) which provides leisure transportation. Increasing number of Antatour branches proved Antatour existence. Antatour and its subsidiaries operate on 27 branch offices and 33 implants offices in various cities in Indonesia in order to bring Antatour closer to its customer which spread across the regions. Continuous service improvement, integrated travel service, reservation and continuous service, an integrated travel services and reservation systems, customer data management using information technology is an effort by Antatour to increase customer trust and satisfaction.

36 / 37

Laporan Manajemen
Management Report

Sepanjang tahun 2009, efisiensi yang dilakukan dunia usaha sebagai respons atas krisis ekonomi global dan kondisi ekonomi nasional, sangat jelas terasa. Biaya perjalanan menjadi salah satu komponen yang masuk dalam daftar efisiensi, sehingga berdampak terhadap kinerja industri biro perjalanan, terutama yang menjadikan layanan untuk pelanggan korporasi sebagai bisnis utama. Kondisi tersebut dipastikan membuat kompetisi di bisnis jasa perjalanan kian ketat. Namun, produk-produk yang kompetitif dan pelayanan prima yang ditawarkan oleh Antatour berhasil menarik minat pelanggan baru. Sepanjang tahun 2009, Antatour berhasil mendapatkan jumlah pelanggan korporasi baru hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan jumlah pelanggan korporasi baru yang biasanya diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya. Kunci utama pencapaian itu adalah peningkatan nilai tambah yang diberikan kepada pelanggan dan inovasi produk-produk yang menarik. Sebagian besar transaksi dari pelanggan baru yang berhasil diperoleh pada tahun 2009 tersebut memang baru akan mewarnai kinerja Antatour pada tahun 2010. Namun, hal itu menunjukkan bahwa krisis ekonomi tidak membuat Antatour lantas berdiam diri dan hanya menunggu membaiknya kondisi ekonomi. Tahun 2009, Antatour melakukan pengembangan sistem yang bertujuan mempercepat proses operasional dan meningkatkan akurasi dan kecepatan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Kondisi ekonomi selama tahun 2009 telah mengakibatkan penurunan pendapatan bersih Antatour sebesar 8,58%, dari Rp 2.222,96 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 2.032,31 miliar di tahun 2009. Kendati demikian, manajemen berusaha mengantisipasi penurunan pendapatan dengan mengambil langkah untuk dapat meningkatkan marjin. Pada tahun 2009 Antatour mampu menaikkan marjin laba kotor di level 5,09% dibandingkan dengan 4,24% pada tahun 2008 dan membukukan kenaikan laba kotor sebesar 9,88% menjadi Rp 103,49 miliar pada tahun 2009 dari Rp 94,18 miliar di tahun 2008. Seiring dengan upaya untuk memperkuat posisi Antatour dalam industri bisnis perjalanan, pada tahun 2009 Antatour melakukan pengembangan struktur organisasi dan pembukaan cabang. Hal ini mengakibatkan kenaikan biaya operasional sebesar 10,82% atau sebesar Rp 8,43 miliar pada tahun 2009. Kenaikan biaya operasional itu terutama diakibatkan oleh kenaikan biaya gaji dan tunjangan. Namun secara keseluruhan seluruh upaya tersebut berhasil menaikkan laba usaha Antatour menjadi Rp 17 miliar ,15 pada tahun 2009 dari Rp 16,28 miliar pada tahun 2008 atau sebesar 5,39%.

During the year 2009, the efficiency of the business conducted in response to the global economic crisis and national economic conditions, it is clearly felt. Travel costs to be one component included in the list of efficiency, so the impact on the performance industry makes the service especially for corporate customers as the primary business. The condition was likely to make competition in travel services business tighter. However, competitive products and excellent service by Antatour has successfully attracted new customers. During the year 2009, Antatour managed to get the number of new corporate customers up to 3 times compared with the result on the previous years. The main key on this achievement was the increase in added value provided to customers and attractive product innovation. Most of the transactions from new customers who successfully obtained in 2009 is indeed will be coloring Antatour performance in 2010. However, it shows that the economic crisis does not make Antatour then stand by and simply wait for improved economic conditions. In 2009, Antatour is investing on system development in order to accelerate operational processes and data sharing which will be taken into consideration in decision making process. Economic conditions during the year 2009 has resulted in net revenues decline of 8.58% for Antatour, from Rp 2,222.96 billion in 2008 to Rp 2,032.31 billion in 2009. However, the management tried to anticipate the decline by taking steps to improve margins. In 2009 Antatour was able to raise gross profit margin at the level of 5.09% compared with 4.24% in 2008 and recorded a gross profit increase of 9.88% to Rp 103.49 billion in 2009 from Rp 94.18 billion in in 2008. In order to strengthen Antatour position in travel business industry, a variety of policies have been taken during 2009. It has been impacted the operational cost which resulted on the increase 10.82% or Rp 8.43 billion in 2009. Increasing in operating expenses was mainly due to the raising salary and benefit expenses. But overall, this resulted in Antatour operational profits increase to Rp 17 billion in 2009 from Rp .15 16.28 billion in 2008 or 5.39%.

Berikut tinjauan lebih rinci mengenai kinerja Antatour sepanjang tahun 2009:

Detail Review of Antatour Performance during 2009 :

Ticketing Ticketing Efisiensi yang dilakukan oleh dunia usaha secara ketat terutama oleh pelanggan korporasi multinasional sepanjang tahun 2009, dalam bentuk pengurangan frekuensi perjalanan bisnis dan insentif, telah membuat pendapatan Antatour dari penjualan tiket dari penjualan tiket mengalami penurunan dari Rp 1.804,79 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 1.596,41 miliar pada tahun 2009 atau sebesar 11,55%. Selain itu penurunan penjualan juga disebabkan oleh turunnya harga tiket antara lain disebabkan banyaknya promo yang dilakukan maskapai penerbangan dan turunnya fuel surcharge dalam komponen harga tiket, sebagai akibat turunnya harga minyak dunia sejak akhir 2008. Sebagai antisipasi untuk mengatasi penurunan penjualan tiket, terutama disebabkan oleh menurunnya permintaan tiket internasional dari pelanggan korporasi yang disebabkan oleh krisis ekonomi global, pada tahun 2009 tim sales Antatour berhasil mendapatkan pelanggan korporasi baru hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. In the form of reduction in frequency of business travel and incentives, efficiency by business customers primarily by multinational corporate customers throughout the year 2009 has made Antatour revenue from ticket sales decreased from Rp.1,804.79 billion in 2008 to Rp 1,596.41 billion in the year of 2009 or 11.55%. Furthermore, the decline on sales also driven by decreasing ticket price which partly caused a huge amount of promotional price and decrease in fuel surcharge on ticket prices component as an impact of decline in oil prices since late 2008. In anticipation to overcome the decline in ticket sales, mainly due to decreasing demand for an international ticket from corporate customers caused by the global economic crisis, Antatour sales team managed to get a new corporate customers up to 3 times compared with previous years.

Tour Packages In fact, the global economic crisis that had occurred since 2007 and still significantly impacted the national economy during 2009 did not strongly affected the needs for vacation, especially for the individual customers. Tour packages consists of outbound, inbound, domestic, and MICE. Net revenues from tour packages during 2009 has been increase 1.79% to Rp 294.32 billion compared with Rp 289.15 billion in 2008. This was mainly caused by the increase of outbound sales. Various offers given by Antatour and easy payment facilities through credit card conducted in cooperation with banks, enable the outbound holidays package to be the one still on demand.

Paket Tur Krisis ekonomi global yang sudah terjadi sejak tahun 2007 dan masih memberikan dampak signifikan kepada perekonomian nasional sepanjang tahun 2009, ternyata tidak berpengaruh besar terhadap kebutuhan untuk berlibur, terutama untuk pelanggan perorangan. Paket tur terdiri dari tur outbound, inbound, domestik dan MICE. Pendapatan bersih dari penjualan paket tur sepanjang tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 1,79% menjadi Rp 294,32 miliar dibandingkan dengan Rp 289,15 miliar pada tahun 2008. Kenaikan tersebut terutama diakibatkan oleh kenaikan penjualan paket berlibur ke luar negeri. Berbagai penawaran menarik yang diberikan oleh Antatour dan kemudahan pendanaan lewat fasilitas kartu kredit yang dilakukan bersama dengan bank, membuat perjalanan berlibur ke luar negeri tetap diminati.

38 / 39

Sepanjang tahun 2009, kecenderungan permintaan pelanggan yang terjadi adalah meningkatnya permintaan terhadap paket tur dengan yang lebih murah. Hal itu direspons dengan baik oleh Antatour dengan menyediakan ragam paket tur inovatif dengan harga terjangkau ke tujuan-tujuan wisata populer di dunia. Negara-negara di Eropa dan Asia masih menjadi tujuan favorit. Sepanjang tahun 2009 Antatour lebih banyak memfokuskan pada penjualan paket tur ke luar negeri (outbound), sedangkan untuk paket tur inbound, Antatour lebih selektif untuk melakukan kegiatan promosi paket inbound yang umumnya dilakukan dengan menghadiri pameran-pameran wisata di negara asal wisatawan, sebagai antisipasi turunnya potensi pasar dari wisatawan mancanegara yang disebabkan krisis ekonomi global. Sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan paket tur pada tahun 2010, Antatour akan berusaha melakukan inovasi produkproduk tur. Selain berusaha menawarkan produk-produk tur yang sangat premium, Antatour juga menyediakan paket-paket tur berbiaya murah (low cost), tanpa mengabaikan pelayanan. Penjualan paket-paket tur di 27 kantor cabang yang dimiliki oleh Antatour dan anak perusahaan akan terus dipacu. Strategi ini sudah diterapkan sejak tahun 2009 yang menghasilkan meningkatnya penjualan paket tur oleh kantor cabang yang sebelumnya hanya fokus pada penjualan tiket (ticketing). Karyawan dari pelanggan korporasi Antatour saat ini juga merupakan pasar besar yang prospektif dalam rangka memperbesar basis pelanggan ritel untuk paket-paket tur yang disiapkan.

During 2009, low cost tour package demand was indeed tend to increase. Antatour provides range of innovative affordable price tour package to favourite tour destinations in Europe and Asia in order to respond the market demand. Throughout the year of 2009, Antatour has been focusing more on selling outbound. For inbound package, Antatour decided to be more selective in promotional, mostly carries by attending tourism fairs in the tourist origin country, as anticipation of potential market loss from inbound market due to the global economic crisis. To increase the sales of tour packages in 2010, Antatour tries to innovate a various tour products. In addition to offer premium products, Antatour also provides low-cost packages regardless of the quality. Tour packages sales in 27 Antatour and its subsidiaries office branches will continue to be driven. This strategy has been applied in 2009 that generate improvement in tour packages sales by branches which previously only focus on ticket sales. Employees of the corporate customers is also a potential market for available tour package, in order to enlarge retail customer base.

hotel reservation Net revenue from hotel reservation in 2009 increased to Rp 119.17 billion compared with 107 billion in 2008. .41 Hotel reservation is a part of integrated services that offered by Antatour to its corporate and individual customers. Choosing a hotel voucher provided by Antatour, Antatour customers could relish room rates lower than usually charged by hotels to their walking guest. Hotel voucher which offered by Antatour has been an attractive options for individual customers who has purchased tickets for incorporated group. Indeed it has been a solution for various effective and efficient business travel for corporate clients.

reservasi hotel Pendapatan bersih dari reservasi hotel pada tahun 2009 naik menjadi Rp 119,17 miliar dibandingkan dengan Rp 107 ,41 miliar pada tahun 2008. Reservasi hotel merupakan bagian dari layanan terintegrasi yang ditawarkan oleh Antatour kepada pelanggan korporasi maupun individual. Dengan membeli voucher hotel yang disediakan oleh Antatour, para pelanggan Antatour dapat menikmati tarif kamar hotel yang relatif lebih murah dibandingkan dengan harga langsung yang dikenakan pihak hotel kepada tamu mereka yang memesan sendiri. Voucher hotel yang ditawarkan oleh Antatour telah menjadi pilihan menarik bagi para pelanggan individual yang membeli tiket untuk perjalanan yang tidak tergabung dalam paket tur.

Pendapatan bersih dari reservasi hotel pada tahun 2009 naik menjadi Rp 119,17 miliar dibandingkan dengan Rp 107,41 miliar pada tahun 2008.
Net revenue from hotel reservation in 2009 increased to Rp 119.17 billion compared with 107.41 billion in 2008.

Bagi pelanggan korporasi, voucher hotel tersebut juga menjadi solusi untuk berbagai perjalanan bisnis yang efektif dan efisien. Dalam upaya meningkatkan pendapatan dari reservasi hotel, sepanjang tahun 2009 Antatour berupaya menjalin kerjasama dengan hotel-hotel di dalam negeri maupun luar negeri, untuk mendapatkan harga yang kompetitif.

In order to increase revenue from hotel reservations, during 2009 Antatour offered a competitive price in corporation with international and local hotel.

documents service Revenue from the documents service gained from passport and visa applications, immigration documents / residence for foreigners, and other documents related to travel. Increasing revenue of this documents service in line with tour revenue increasement. Revenue from documents service had been increased to Rp 22.40 billion in 2009 from Rp 21.62 billion in 2008. This documents service is associated with the tour package offered by Antatour. The increase in tour package sales over the past year especially for outbound packages generated more revenue to documents service. Most of the revenue was generated from passport and visa applications required by corporate and individual customers. The documents service has been expanded for the corporate customers including residence or work permit, KITAS, and others documents as well. This is related to the needs of Antatour corporate customers which mostly multinational company who assigned foreign workers. The service which was initially needed by foreign companies, also has been used by the retail customers, especially in office branches near foreigners area.

Layanan dokumen Pendapatan dari layanan dokumen diperoleh dari layanan aplikasi paspor dan visa, dokumen imigrasi/kependudukan untuk orang asing, dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan perjalanan. Peningkatan pendapatan dari layanan dokumen ini sejalan dengan peningkatan pendapatan Tur. Pendapatan dari layanan dokumen naik menjadi Rp 22,40 miliar pada tahun 2009 dari Rp 21,62 miliar pada tahun 2008. Layanan pengurusan dokumen ini terkait erat dengan penyelenggaraan paket-paket tur yang ditawarkan oleh Antatour. Kenaikan penjualan paket tur sepanjang tahun lalu, khususnya untuk paket outbound, membuat pendapatan dari pengurusan dokumen turut meningkat. Sebagian besar dari pendapatan ini dihasilkan dari pengurusan aplikasi paspor dan visa yang dibutuhkan oleh pelanggan korporat maupun individual. Untuk pelanggan korporat, layanan dokumen diperluas dengan menawarkan layanan pengurusan izin kerja atau izin tinggal, KITAS, dan berbagai dokumen lainnya. Ini terkait dengan basis pelanggan korporasi Antatour yang sebagian besar adalah perusahaan asing yang memiliki tenaga kerja asing. Layanan yang awalnya dimanfaatkan oleh perusahaan asing yang menjadi pelanggan Antatour tersebut, belakangan juga diminati oleh sektor ritel, terutama di kantor-kantor cabang Antatour yang merupakan daerah kerja atau permukiman warga asing.

MICe Antatours MICE (Meeting, Incentive, Convention, & Exhibition) service, one of tour package is provided by Antatour subsidiary, PT Vaya Micetama Servindo (VMS). This service focuses on the implementation of incentive travel which regularly conduct by the corporate customer for its partners or employees. Through this service, corporate customers receive benefit of services including ticketing, hotel reservations, domestic and international tour and travel as well.

MICe Layanan MICE (Meeting, Incentive, Convention, & Exhibition) merupakan bagian dari paket tur yang disediakan lewat anak perusahaan yakni PT Vaya Micetama Servindo (VMS). Layanan ini fokus pada penyelenggaraan perjalanan insentif yang rutin diselenggarakan pelanggan korporat untuk karyawan maupun mitra kerja mereka. Lewat layanan ini, pelanggan korporat mendapatkan pelayanan menyeluruh meliputi penjualan tiket, reservasi hotel, dan perjalanan tur di dalam maupun luar negeri.

40 / 41

Kondisi ekonomi yang diperkirakan membaik pada tahun 2010 akan disikapi oleh Antatour dengan meningkatkan penjualan paket MICE. Penjualan paket MICE akan dilakukan lewat strategi penjualan yang sama untuk paket tur, yakni dengan menggencarkan penjualan paket MICE lewat kantor-kantor cabang. Divisi Pengembangan Produk telah menyiapkan strategi penjualan dan paket-paket MICE dengan harga jual yang kompetitif, sehingga mampu menarik minat para pelanggan. Dalam menyiapkan produk-produk MICE, Antatour menyadari kreativitas yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang beragam merupakan kunci utama.

Economic condition which expected to improve in 2010 will be addressed by Antatour through penetration in selling MICE package. MICE package sales will be done with the same sales strategy for tour packages, namely through intense sales in Antatour branch offices. Product development Divison had been set sales strategy and MICE packages with competitive prices, in order to attract customers. In preparing MICE packages, Antatour awares that creativity to suit the diverse needs is the most important key.

Call Center Antatour realizes that travel service business required more than selling products that have been designed. This business requires the most basic touch, namely best service in reaching customers satisfaction. To meet various needs of customers, service during operating hours will never be enough. Therefore, since year 2006 Antatour was supported by the Call Center service through innovative technology information and trained staff who are capable to provide optimal service for diversity needs of customers. Antatour call center could be named as a pioneer in Indonesia tourism industry. Call Center service presented to fulfill the needs of customers for quick solution for their ticket reservation,hotel reservation, tour package and promotional offered by credit cards. For payment and delivery, customer will be assisted by a front liner.

Call Center Antatour menyadari bisnis jasa perjalanan tidak sekadar menjual produk-produk yang telah dirancang. Bisnis ini membutuhkan sentuhan paling dasar yakni pelayanan maksimal yang dapat memuaskan pelanggan. Untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan yang beragam, pelayanan di jam-jam operasional secara umum tidaklah mencukupi. Oleh sebab itu, sejak 2006 Antatour telah memiliki layanan Call Center yang didukung oleh teknologi informasi yang inovatif serta para staf yang terlatih dan mampu memberikan layanan maksimal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam itu. Call Center Antatour ini dapat disebut sebagai pionir di industri pariwisata Indonesia. Dengan kehadiran Call Center, pelanggan yang membutuhkan solusi perjalanan wisata yang cepat dapat menghubungi hotline Antatour untuk kebutuhan pemesanan tiket, kamar hotel, paket tur, hingga informasi promosi kartu kredit. Untuk pembayaran dan pengantaran pelanggan selanjutnya dibantu oleh front liner.

e-Biz In anticipating internet technology development which have changed customers behavior, Antatour has been provided E-Biz service at www.antatour.com and www.vayatour.com. Through this E-Biz service, Antatour customers could perform a range of electronic transactions such as booking tickets, hotels, tour packages, and updated the latest information about products and promotions offered.

e-Biz Sebagai bentuk dari antisipasi perkembangan teknologi internet yang telah mulai mengubah perilaku konsumen, Antatour memiliki layanan E-Biz di alamat www.antatour.com dan www. vayatour.com. Lewat layanan ini E-Biz, para pelanggan Antatour dapat melakukan berbagai transaksi elektronik seperti pemesanan tiket, hotel, paket tur, serta mendapatkan informasi terbaru mengenai produk dan promosi yang ditawarkan.

Pada tahun 2010, Antatour akan semakin meningkatkan layanan E-Biz karena hal ini merupakan bagian dari pengembangan bisnis masa depan.

During 2010, Antatour will keep going improving the E-Biz service as this is a necessary part of future business development.

24 hours service Layanan 24 Jam Untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan layanan tiket setiap saat, Antatour dan anak perusahaan menyediakan layanan operasional selama 24 jam penuh. Melalui layanan ini, pelanggan dapat memesan dan mengambil tiket di luar jam kerja reguler, sehingga sangat membantu para pelanggan yang tengah menghadapi keadaan yang sangat mendesak atau tiba-tiba. Kantor Cabang layanan 24 jam berfungsi sebagai perpanjangan layanan cabang di seluruh Jakarta, di samping melayani pelanggan dari kantor cabang terkait. Untuk masalah-masalah yang mungkin timbul di luar jam kerja reguler, dapat ditangani oleh kantor cabang yang beroperasi selama 24 jam. To meet customers requirements like ticketing service available at any time, Antatour and its subsidiaries provided 24 hours operational service. Through this service, customers are able to order and book ticket out of working hours. This service has been pretty helpful to the customer who were facing urgent situation. The 24-hour service branch office function is an extended service of all branches throughout Jakarta, besides serving their own customers. These 24-hours service branches can help to solve unpredictable problems that may occurred outside working hours.

42 / 43

Komposisi Saham
Shares Composition

PT Kresna Graha Securindo Tbk

PT Trans Lifestyle

Publik

35.22%

55%

9.78%

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE TBK

PT VAYATOUR

99.99%

0.80%
PT Vaya Micetama Servindo

0.09% 99.20% 99.91%


PT Vaya Transport

Tinjauan Kinerja Anak Perusahaan


Review of Subsidiaries Performance

PT Vayatour (Vayatour) Vayatour didirikan pada tanggal 1 September 1965 dan menjadi anak perusahaan Antatour pada tanggal 6 Oktober 1994, penambahan jumlah saham terakhir kali dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2008 dengan total kepemilikan menjadi 99,9%. Fokus utama kegiatan usaha Vayatour adalah penjualan tiket untuk perjalanan internasional dan domestik, reservasi hotel yang ada di dalam negeri maupun luar negeri, tur outbound, tur inbound, dan tur domestik, serta layanan dokumen seperti visa, paspor, KITAS, dan dokumen perjalanan lainnya. Sejak tahun 1996, Vayatour bergabung dengan HRG (Hogg Robinson Groups) yang memberikan nilai tambah bagi Vayatour dalam upaya menambah jumlah pelanggan korporat multinasional. Dengan menjadi bagian dari HRG, Vayatour mendapatkan peluang untuk memberikan pelayanan bertaraf internasional kepada perusahaan-perusahaan global yang bekerja sama dengan HRG.

PT Vayatour (Vayatour) Vayatour was established on September 1, 1965 and became Antatour subsidiary on 6 October 1994; on 28 August 1999, the last additional number of shares occured with total ownership to 99.9%. The main business of Vayatour is international and domestic ticket sales, domestic and international hotel reservation, outbound tour, inbound tour and domestic tour, also document service such as visa, passport, KITAS and other travel documents. Since 1996, Vayatour entered partnership with the HRG (Hogg Robinson Groups) that provides added value to Vayatour in order to increase the number of multinational corporate customer. Being a part of the HRG, Vayatour has the opportunity to serve international standard quality to the global companies who are incorporate with HRG.

Saat ini Vayatour memiliki 16 cabang dan 18 kantor implant yang sebagian besar berada di kota-kota besar di Indonesia. Di tahun 2009, pendapatan bersih Vayatour mengalami penurunan dari Rp 1.102.262 juta pada tahun 2008 menjadi Rp 1.220.540 juta pada tahun 2009 atau turun sebesar 10,73%. Hal ini terutama disebabkan oleh krisis ekonomi global yang terjadi sejak tahun 2008, yang mengakibatnya banyak pelanggan korporasi yang melakukan efisiensi dan mengurangi perjalanan dinasnya. Namun, langkah-langkah strategis telah dilakukan sepanjang tahun 2009, sehingga berhasil meningkatkan laba bersih Vayatour dari Rp 8.573 juta pada tahun 2008 menjadi Rp 11.139 juta pada tahun 2009 atau sebesar 23,03%. Dengan kondisi ekonomi yang diperkirakan membaik pada tahun 2010, Vayatour optimis bahwa selain peningkatan penjualan tiket seiring meningkatnya perjalanan bisnis, penjualan paket-paket tur, baik paket tur premium maupun paket tur dengan harga yang bersaing (Vantastiq Tour) akan kembali meningkat.

Currently Vayatour runs 16 branches and 18 implant offices, mostly in major cities in Indonesia. In 2009, Vayatour net revenue decrease from Rp 1,102,262 million in 2008 to Rp 1,220,540 million in 2009, or dropped by 10.73%. This is mainly caused by the global economic crisis that occurred since the year 2008, that drive corporate customers to conduct efficiency by reducing their official trip. However, strategic plans have been taken throughout 2009, improved the net income from Rp 8,57 million in 2008 to Rp 11,139 million or 23.03% in 2009. In the economic condition which predicted to be improved in 2010, Vayatour optimistic beside increasing in ticket sales generated by enhancement in business trip frequency, sales of premium tour package and low cost tour packages (Vantastiq Tour) as well also expected to be increase.

44 / 45

PT Vaya Micetama servindo (VMs) VMS didirikan pada tanggal 8 Juni 1993 dan komposisi kepemilikan sahamnya saat ini adalah 99,2% dimiliki oleh Vayatour dan Antatour memiliki 0,8%. Melalui VMS, Antatour memperbesar bisnis layanan untuk perjalanan insentif yang merupakan salah satu bagian dari kegiatan MICE. Dampak krisis ekonomi global yang membuat sebagian besar perusahaan mengurangi perjalanan insentifnya, menyebabkan pendapatan VMS sepanjang tahun 2009 mengalami penurunan dari Rp 33.837 juta pada tahun 2008 menjadi Rp 30.602 juta pada tahun 2009 atau sebesar 9,56%. Meskipun kondisi ekonomi global secara keseluruhan mengalami perbaikan sejak semester kedua tahun 2009, dimana hal ini terlihat dengan adanya peningkatan permintaan penyelenggaraan perjalanan insentif, laba bersih VMS mengalami penurunan dari Rp 1.662 juta pada tahun 2008 menjadi Rp 1.482 juta pada tahun 2009 atau sebesar 10,86%. Dengan berbagai langkah-langkah yang dilakukan manajemen, prospek usaha VMS diharapkan akan jauh lebih baik pada tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009.

PT Vaya Micetama servindo (VMs) VMS was established on June 8, 1993. The composition of the ownership of current shares is 99.2% owned by Vayatour and 0.8% owned by Antatour. Through VMS, Antatour extends services for incentive trip, which is a part of MICE acitivities. The impact of the global economic crisis that had made most of companies reduce their incentive travel, generated decreasing in VMS net revenue along 2009 from Rp 33,837 million in 2008 to Rp 30,602 million in 2009 or 9.56%. Although the global economic condition overall had been improved since second half 2009, this could be seen through increasing in incentive travel demand, VMS net income decreased of 10.86% from Rp 1,662 million in 2008 to Rp 1,482 million in 2009. Through various strategies undertaken by management, VMS business prospects is expected to be much better in 2010 compared with the year 2009.

PT Vaya Transport (VTr) VTR was established on 24 November 1993 in Bali with the composition of stock ownership; 99.91% owned by Vayatour and 0.09% by Antatour. VTR engaged in providing tourist trasnportations, especially for inbound customers from Antatour and Vayatour in Bali. Since from January 2008, VTR operation has been temporarily inactive.

PT Vaya Transport (VTr) VTR didirikan pada tanggal 24 November 1993 di Bali dengan komposisi kepemilikan saham 99,91% oleh Vayatour dan 0,09% oleh Antatour. VTR bergerak di bidang usaha penyewaan kendaraan wisata yang secara khusus melayani para wisatawan terutama dari mancanegara yang menggunakan layanan Antatour dan Vayatour di Bali. Terhitung sejak bulan Januari 2008, kegiatan operasional VTR untuk sementara dihentikan.

Diskusi dan Analisa Manajemen


Management Discussion and Analysis

Tinjauan Umum
Overview
Dampak krisis ekonomi global terhadap perekonomian nasional yang mencapai titik puncaknya pada kuartal keempat tahun 2008, masih terasa hingga akhir semester tahun 2009. Hal tersebut memaksa dunia usaha untuk melakukan sejumlah efisiensi, terutama dalam melakukan perjalanan bisnis maupun insentif. Kondisi tersebut sangat berpengaruh pada usaha layanan perjalanan yang dijalankan oleh Antatour. Improved economic conditions in the last quarter of 2009 Kondisi ekonomi yang baru membaik di kuartal terakhir tahun 2009 membuat pendapatan bersih Antatour sepanjang tahun 2009 turun 8,58% menjadi Rp 2.032.307 juta dari Rp 2.222.966 juta pada tahun 2008. Namun, dengan berbagai langkah dalam mengantisipasi penurunan penjualan, Antatour tetap mampu membukukan kenaikan laba kotor sebesar 9,88% menjadi Rp 103.491 juta dari Rp 94.182 juta. Laba bersih meningkat menjadi Rp 15.896 juta pada tahun 2009 dibandingkan dengan Rp 11.601 juta pada tahun 2008 atau meningkat sebesar 37 ,03%. During 2009 Antatour did not engage in investment, expansion, Sepanjang tahun 2009, Antatour tidak melakukan aksi korporasi berupa investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, maupun restrukturisasi utang/modal. divestment, merger, acquisition, and restructuring of debt or equity. generated Antatour net revenues during 2009 decreased 8.58% to Rp. 2,032,307 million from Rp. 2,222,966 million in 2008. However due to variety of strategies that have been taken by Antatour to anticipate decline in sales, Antatour was still able to record a gross profit increase of 9.88% to Rp 103,491 million from Rp 94,182 million. Net income increase to Rp 15,896 million in 2009 compared to Rp11,601 million in 2008 or increased by 37 .03%. The impact of global economic crisis on the national economy which its peak point in the fourth quarter of 2008 still perceived until the end of second semester in 2009. This condition forced business market to implement a lot of efficiency, especially for business trip or incentive trips. The condition was extremely influential in business travel service carries out by Antatour.

Tinjauan Operasional
Operational Review PENDAPATAN BERSIH
Pendapatan bersih Antatour yang dihasilkan dari penjualan tiket, paket tur, reservasi hotel, dan layanan dokumen, sepanjang tahun 2009 tercatat turun 8,58% menjadi Rp 2.032.307 juta dibandingkan dengan Rp 2.222.966 juta pada tahun 2008. Penurunan pendapatan terutama disebabkan oleh penurunan penjualan tiket internasional maupun domestik. Kontribusi penjualan tiket terhadap pendapatan bersih adalah 78,55% pada tahun 2009 dan 81,19% pada tahun 2008. Ticket sales Penjualan Tiket In 2009, net revenue from corporate and retail customers Pada tahun 2009, pendapatan bersih dari penjualan tiket kepada pelanggan korporasi dan ritel turun menjadi Rp 1.596.412 juta dibandingkan dengan Rp 1.804.790 juta pada tahun 2008 atau menurun sebesar 11,55% decreased to Rp 1,596,412 million compared to Rp 1,804,790 million in 2008 or a decrease of 11.55%.

NET REVENUES
Net revenues of Antatour in 2009 which generated from ticket sales, tour packages, hotel reservations, and documents service was recorded as 8.58% decrease to Rp 2,032,307 million from Rp 2,222,966 million in 2008. The decline in revenue mainly due to the decline in international and domestic ticket sales. The contribution of ticket sales to net revenue is 78.55% in 2009 and 81.19% in 2008.

46 / 47

Paket Tur Pada tahun 2009, pendapatan bersih dari paket tur naik menjadi Rp 294.318 juta dibandingkan dengan Rp 289.150 juta pada tahun 2008 atau sebesar 1,79%.

Tour Packages In 2009, net revenue from tour packages increased to Rp 294,318 million compared to Rp 289,150 million in 2008 or 1.79%. hotel reservation

reservasi hotel Net revenue from hotel reservation in 2009 increased to Pada tahun 2009, Pendapatan bersih dari reservasi hotel naik menjadi Rp 119.173 juta dibandingkan dengan Rp 107 .409 juta pada tahun 2008 atau meningkat sebesar 10,95%. documents service Layanan dokumen In 2009 revenue from documents service had increased by Pada tahun 2009, pendapatan dari layanan dokumen naik menjadi Rp 22.404 juta dari Rp 21.618 juta pada tahun 2008 atau meningkat sebesar 3,64%. 3.64% to Rp 22,404 million from Rp. 21,618 in 2008. Rp 119,173 million compared to Rp 107 ,409 million in 2008, increased by 10.95%.

BEBAN POKOK PENDAPATAN


Beban pokok pendapatan Antatour pada tahun 2009 turun 9,39% atau sebesar Rp 199.967 juta menjadi Rp 1.928.816 juta dari Rp 2.128.783 juta pada tahun 2008.

COST OF REVENUES
Antatour cost of revenues in 2009 decrease 9.39% or amounted Rp 199,967 million from Rp 2,128,783 million in 2008 to Rp.1,928,816 million in 2009.

LABA KOTOR
Meskipun pendapatan bersih Antatour mengalami penurunan sepanjang tahun 2009, perolehan laba kotor tercatat naik 9,88% menjadi Rp 103.491 juta dari laba kotor tahun 2008 yang mencapai Rp 94.182 juta. Hal ini sejalan dengan langkah manajemen untuk meningkatkan marjin antara lain dengan meningkatkan nilai tambah kepada pelanggan korporasi dan menekan biaya pokok pendapatan.

GROSS PROFIT
Although Antatour net revenue decreased during 2009, gross profit was recorded increased 9.88% to Rp 103,491 million from gross profit in 2008 which reached Rp 94,182 million. This is in line with strategic management to improve margins partly by increase added value to corporate customers and reduce cost of revenues.

OPERATING EXPENSES
Operating expenses during 2009 increase 10.82% to Rp 86,338 million compared to Rp 77 ,907 million in 2008. Operating expenses consist of selling expenses and general and administrative expenses. The increase in operating expenses due to increased in general and administrative expenses especially personnels expenses.

BEBAN USAHA
Beban usaha sepanjang tahun 2009 naik 10,82% menjadi Rp 86.338 juta dibandingkan dengan Rp 77 .907 juta pada tahun 2008. Beban usaha terdiri dari beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Kenaikan beban usaha terutama disebabkan kenaikan biaya umum dan administrasi, terutama peningkatan beban personalia.

OPERATING INCOME
Operating Income Antatour in 2009 reached to Rp 17 ,153 million,

LABA USAHA
Laba usaha Antatour pada tahun 2009 mencapai Rp 17 .153 juta, naik sebesar 5,39% dibandingkan dengan Rp 16.276 juta pada tahun 2008.

5.39% increase compared with Rp 16,276 million in 2008.

OTHER INCOME (CHARGES)


During 2009, Antatour recorded increasing in other income non operating - net by 24.11% compared to the year 2008. Other income - net increased to Rp 4,800 million compared to Rp 3,867 million in 2008. The increase has been generated by interest income.

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Sepanjang tahun 2009, Antatour membukukan kenaikan penghasilan lain-lain bersih di luar usaha sebesar 24,11% dibandingkan dengan tahun 2008. Penghasilan lain-lain bersih naik menjadi Rp 4.800 juta dibandingkan dengan Rp 3.867 juta pada tahun 2008. Kenaikan tersebut antara lain disebabkan oleh kenaikan penghasilan bunga.

INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE


Income before income tax expense reached Rp 21,953 million in 2009 or 8.98% increased compared with Rp 20,143 million in 2008.

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN


Laba sebelum beban pajak penghasilan mencapai Rp 21.953 juta pada tahun 2009, atau naik 8,98% dibandingkan dengan Rp 20.143 juta pada tahun 2008.

48 / 49

BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN


Beban pajak penghasilan Antatour pada tahun 2009 sebesar Rp 6.044 juta, atau turun 29,13% dari Rp 8.528 juta pada tahun 2008.

INCOME TAX EXPENSE


Antatour income tax expense in 2009 of amounted to Rp 6,044 million, or 29.13% decrease from Rp 8,528 million in 2008.

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN


Laba Antatour sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan sepanjang tahun 2009 mencapai Rp 15.909 juta, naik 36,97% dibandingkan dengan Rp 11.615 juta pada tahun 2008.

INCOME BEFORE MINORITY INCOME OF SUBSIDIARIES

INTEREST

IN

NET

Antatour income before minority interest in net income of subsidiaries during the year 2009 reached Rp 15,909 million, 36.97% increase compared to Rp 11,615 million in 2008.

NET INCOME LABA BERSIH


Net Income of Antatour in 2009 reached Rp 15,896 million, or Laba bersih yang diperoleh Antatour pada tahun 2009 sebesar Rp 15.896 juta, mengalami kenaikan sebesar 37 ,03% dibandingkan dengan Rp 11.601 juta pada tahun 2008. Kenaikan laba bersih tersebut diakibatkan oleh kenaikan laba usaha dan penghasilan lain-lain. increase 37 .03% compared with Rp 11,601 million in 2008. This increase in net income generated from increasing in income from operations and other income.

Posisi Neraca
Balance Sheet JUMLAH AKTIVA
Nilai aktiva yang dimiliki oleh Antatour pada tahun 2009 tercatat sebesar Rp 360.395 juta, naik 11,01% atau Rp 35.759 juta dibandingkan dengan Rp 324.636 juta pada tahun 2008. Kenaikan nilai aktiva tersebut disebabkan oleh naiknya aktiva lancar menjadi Rp 318.041 juta dari Rp 284.789 juta pada tahun 2008. Kenaikan nilai aktiva lancar disumbangkan oleh meningkatnya piutang pihak ketiga dan uang muka yang cukup signifikan. Peningkatan piutang pihak ketiga disebabkan oleh mulai meningkatnya penjualan kepada pelanggan korporasi di akhir tahun 2009 Sementara itu, nilai aktiva tidak lancar juga naik dari Rp 39.848 juta pada tahun 2008 menjadi Rp 42.354 juta pada tahun 2009.

TOTAL ASSETS
The total assets in the year 2009 recorded as Rp 360,395 million, increase 11.01% or Rp 35,759 million compared to Rp 324,636 million in 2008. Increase in total assets generated by increasing current assets to Rp 318,041 million from Rp 284,789 million in 2008. Increase in total assets contributed by the increase in account receivables third parties and advances which significant. Increasing account receivables third parties due to increase in sales from corporate customers at the end of 2009, whereas the value of non-current assets also increase from Rp 39,848 million in 2008 to Rp 42,354 million in 2009.

TOTAL LIABILITIES
Total liabilities Antatour increase 9.14% to Rp 236,917 million in 2009 compared to Rp 217 ,068 million in 2008. Antatour current liabilities increased to Rp 207 ,797 million of Rp 190,189 million due to increase in unearned revenue and account payables third parties. Meanwhile, the value of non-current liabilities increased

JUMLAH KEWAJIBAN
Jumlah kewajiban Antatour naik 9,14% menjadi Rp 236.917 juta pada tahun 2009 dibandingkan dengan Rp 217 .068 juta pada tahun 2008. Kewajiban lancar Antatour naik menjadi Rp 207 .797

Laba bersih yang diperoleh Antatour pada tahun 2009 sebesar Rp 15.896 juta, mengalami kenaikan sebesar 37,03% dibandingkan dengan Rp 11.601 juta pada tahun 2008.
Net Income of Antatour in 2009 reached Rp 15,896 million, or increase 37.03% compared with Rp 11,601 million in 2008.

juta pada tahun 2009 dari Rp 190.189 juta pada tahun 2008 yang disebabkan naiknya pendapatan diterima dimuka dan hutang usaha dari pihak ketiga. Sementara itu, nilai kewajiban tidak lancar naik menjadi Rp 29.120 juta pada tahun 2009 dari sebelumnya Rp 26.880 juta pada tahun 2008, yang salah satunya disebabkan oleh naiknya dana cadangan untuk kesejahteraan karyawan.

to Rp 29,120 million from Rp 26,880 million in 2008, which one of them generated by increase in reserve fund for the employees benefit.

TOTAL EQUITY
Equity owned by Antatour in 2009 reached to Rp 123,426 million

JUMLAH EKUITAS
Ekuitas yang dimiliki oleh Antatour pada tahun 2009 menjadi Rp 123.426 juta dibandingkan dengan Rp 107 .529 juta pada tahun 2008.

compared to Rp. 107 ,529 million in 2008.

TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES


In the normal business activities, Antatour and its subsidiaries also conduct transaction with related parties. The transaction was conducted under the same prices, term, and conditions as those with the third parties. The nature of relationship was same ownership/shareholders.

TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA


Seperti kegiatan bisnis pada umumnya, Antatour dan anak perusahaan juga melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan yang istimewa. Transaksi tersebut tentunya dilakukan dengan penetapan harga, persyaratan, dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. Sifat hubungan istimewa tersebut adalah hubungan kepemilikan/ pemegang saham yang sama.

50 / 51

Rencana Perusahaan 2010


Corporate Plan 2010

Sejalan dengan pemulihan ekonomi regional dan juga dunia, Antatour optimis di tahun 2010 pertumbuhan persentasi di semua lini bisnis dapat ditargetkan diatas 15%, oleh sebab itu Perseroan telah melakukan persiapan dan strategi di tahun 2009 yang akan berlanjut di tahun 2010.

In line with the national and international economic recovery in 2010, Antatour optimism that the percentage of growth in all business lines targeted to reach 15% will able to continue the preparation and strategies that have been done in 2009. Indonesia has potential to absorb big market of tourism. Based

Indonesia mempunyai potensi menyerap pariwisata yang besar dimana berdasarkan sejumlah survei di tahun 2030 jumlah wisatawan mancanegara akan mencapai lebih dari 20 juta, dari yang saat ini masih berkisar 6 juta. Partisipasi di Travel Fair di luar negeri harus menjadi lebih aktif untuk mendorong wisatawan luar negeri untuk melakukan perjalanan ke Indonesia.

on various surveys, in 2030 the number of international tourists will increase up to 20 million, of which currently range from 6 million. In order to encourage foreign tourist to visit Indonesia, participation in Travel Fair held in foreign countries should be actively conducted. In addition, domestic economic growth also leads more

Disamping itu, pertumbuhan ekonomi domestik juga membuat lebih banyak perusahaan yang akan memberikan penghargaan kepada karyawan ataupun mitra usahanya melalui insentif dalam bentuk perjalanan. Adapun Rencana Perusahaan untuk tahun 2010 adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan produk-produk yang memberikan margin tinggi di setiap lini usaha, terutama Convention dan Exhibition). 2. Reengineering untuk produk yang mempunyai turnover tinggi namun profit marjin rendah dengan membuat metode kerja dan proses yang lebih efisien dan efektif, perbaikan sistim dan pemanfaatan teknologi. 3. Sinergi antar grup di Para Group akan ditingkatkan terutama kerjasama produk, perluasan jangkauan pelayanan dan peningkatan jumlah pelanggan. Divisi Tur (Inbound maupun Outbound) dan MICE (Meeting, Incentive Tour,

companies to reward their employees or business partners in the form of travel such as incentive trips. The Corporate Plan for 2010 is as follows: 1. Products Development on each business line that provide high margins, especially Tour Division (Inbound or Outbound) and MICE (Meeting, Incentive Tour, Convention and Exhibition). 2. Reengineered products which provide high turnover but low profit margin through efficient and effective working methods, system improvement, and technology utilization as well. 3. Synergy between the groups in the Para Group will be continously improved, especially cooperation in product, service expansion, and increasing the number of customers. 4. The service expansion focus on opening travel kiosks in the strategic crowded area. 5. Increasing the participation of branch offices for sales and

4. Perluasan jangkauan pelayanan dengan memfokuskan pada pembukaan kios-kios travel di daerah strategis dan ramai pelanggan. 5. Meningkatkan partisipasi kantor-kantor cabang untuk penjualan dan memperbesar basis pelanggan, baik pelanggan korporasi maupun ritel. 6. Pengawasan dan pengetatan pemberian fasilitas kredit kepada pelanggan korporasi untuk mempersehat kondisi modal kerja Perusahaan.

enlarge customer base, both for corporate and retail customers. 6. Provision of supervision and tightening of credit facilities to corporate customers to enhance company working capital conditions.

7. Peningkatan kompetensi dan kualifikasi dari sumber daya manusia. 8. Penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan mengacu kepada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kewajaran dan kesetaraan, seta penerapan standar praktik terbaik di seluruh jajaran organisasi. Antatour tetap optimis bahwa masih banyak peluang di tahun 2010. Berbekal motivasi dan sikap positif, Antatour yakin bahwa seluruh jajaran managemen dan karyawan siap untuk bekerja dan membangun bersama di tahun 2010.

7. Development of human resources competency and qualification. 8. Application of the principles of good corporate governance with reference to the principles of transparency, accountability, responsibility, fairness and equality, and application of best practice standards at all levels of the organization. Antatour remains optimistic that there are still many opportunities in the year 2010. Armed with motivation and a positive attitude, Antatour confident that all levels of management and employees are ready to work and build together in the year 2010.

52 / 53

Struktur Organisasi
Organization Structure

54 / 55

Profil Manajemen
Management Profile

Dewan Komisaris
Board of Commissioners 01 02

03

01

Chairal Tanjung
Komisaris Utama / President Commissioner

Beliau Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2008. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Para Bandung Propertindo, PT Trans Ice, PT Para Multi Finance, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Jiwa Megalife, PT Mega Central Finance, dan PT Mega Auto Finance; Komisaris PT Televisi Transformasi Indonesia dan PT Mega Capital Indonesia; Direktur Utama Para Holding (sebelumnya Komisaris), PT Para Bali Propertindo, PT Batam Indah Investindo, PT Trans F&B, PT Trans Rekan Media, PT Trans Media Corpora, PT Trans Estate, PT Trans Lifestyle, PT Trans Entertainment dan PT Trans Studio. Sebelumnya beliau berkarir sebagai Direktur Keuangan PT Griyatirta Tritunggal dan Auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

He has served as President Commissioner since 2008. Currently he also serves as President Commissioner of PT Para Bandung Propertindo, PT Trans Ice, PT Para Multi Finance, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Jiwa Megalife, PT Mega Central Finance, and PT Mega Auto Finance; Commissioner of PT Televisi Transformasi Indonesia and PT Mega Capital Indonesia; President Director of Para Holding (previously Commissioner), PT Para Bali Propertindo, PT Batam Indah Investindo, PT Trans F&B, PT Trans Rekan Media, PT Trans Media Corpora, PT Trans Estate, PT Trans Lifestyle, PT Trans Entertainment and PT Trans Studio. Previously he also served as Finance Director of PT Griyatirta Tritunggal and Auditor of Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1966, lulus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1997 .

An Indonesian citizen, born in 1966 and graduated from Faculty of Economy, Universitas Indonesia in 1997 .

02

rustiyan oen
Komisaris / Commissioner

Beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1997 . Saat ini beliau juga menjabat sebagai Managing Director RS Mitra Keluarga Group dan Direktur Utama serta komisaris PT Vayatour sejak tahun 1993. Sebelumnya menjabat sebagai dan Komisaris Direktur Utama PT Panca Muara Jaya dan Direktur PT Enseval Putera Megatrading.

He has served as Commissioner since 1997 Currently he also . serves as Managing Director of RS Mitra Keluarga Group and President Director and Commissioner of PT Vayatour since 1993. Previously he also served as President Director of PT Panca Muara Jaya and Director of PT Enseval Putera Megatrading. An Indonesian citizen, born in Jakarta in 1962, and graduated

Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1962, lulus dengan gelar Master of Business Administration dalam bidang keuangan dari San Diego State University, San Diego, Amerika Serikat (1988), dan Institut Pertanian Bogor (1984), Bogor Indonesia.

with Master of Business Administration degree in Finance from San Diego State University, San Diego, USA (1988), and Institut Pertanian Bogor (1984), Bogor, Indonesia.

03

Prastowo
Komisaris Independen / Independent Commissioner

Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2001. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Advokat dan Partner dari Kantor Advokat Prastowo & Rekan sejak tahun 1979. Sebelumnya sebagai Pegawai Negeri Sipil di Departemen Kehakiman Republik Indonesia, Kantor Inspektorat Wilayah Pemasyarakatan Surabaya, Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Direktur di CV UNICA sampai dengan tahun 1983. Warga Negara Indonesia. lahir tahun 1940, memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Falkutas Hukum, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta-Indonesia pada tahun 1965.

He has served as Independent Commissioner since 2001. Currently he also serves as Lawyer and Partner of Prastowo & Partners Law Office since 1979. Previously he worked as a public servant at Department of Justice in Surabaya, Indonesia and once served as Director of CV UNICA until 1983. An Indonesian citizen, born in 1940, and graduated from Faculty of Law, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Indonesia, in 1965.

56 / 57

Direksi
Board of Directors 01

01

henry Cratein suryanaga


Direktur Utama / President Director

Beliau menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Oktober tahun 2008, sebelumnya sebagai Komisaris Utama Perseroan pada bulan Juni 2008. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mega Capital Indonesia dan Komisaris PT Asuransi Umum Mega. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Assistant Vice President Treasury di Diamond Lease Corporation; Presiden Direktur PT Asuransi Jiwa Allstate Indonesia dan BII Lend Lease Investment Services; serta Audit Manager Sinar Mas Insurance Division. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1961, meraih Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta pada tahun 1986 dan Master of Business Administration dari New York University, New York pada tahun 1992.

He has served as President Director since October 2008, previously he served as President Commissioner of the Company in June 2008. Currently he also serves as President Commissioner of PT Mega Capital Indonesia and Commissioner of PT Asuransi Umum Mega. Previously he worked as Assistant Vice President Treasury at Diamond Lease Corporation; President Director of PT Asuransi Jiwa Allstate Indonesia and BII Lend Lease Investment Services; and Audit Manager of Sinar Mas Insurance Division. An Indonesian citizen, born in 1961. In 1986 he obtained bachelor degree in Economics from Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta, Indonesia, and Master of Business Administration degree from New York University, New York, USA, in 1992.

02

03

02

ratih Prabandari
Direktur / Director

Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Di bidang organisasi, beliau aktif sebagai Anggota Dewan Penguji Ujian Sertifikat Penilai Usaha Indonesia di Ikatan Profesi Penilai Usaha Indonesia. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Vice President Financial Planning and Monitoring Para Group; Senior Manager Ernst & Young; Corporate Finance Arthur Andersen dan Auditor Akuntan Publik SGV Utomo. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1968. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 1992.

She has served as Director since 2008. In organization, she active as a Member of Board Examiner of Business Valuer Certification in Indonesia Institute of Business Valuer Certification. Previously she worked as Vice President of Financial Planning and Monitoring of Para Group; Senior Manager at Ernst & Young; Corporate Finance at Arthur Andersen, and Auditor at SGV Utomo. An Indonesian citizen, born in 1968 and obtained bachelor degree in Economics, majoring in Accounting from Universitas Indonesia in 1992.

03

Muslimin
Direktur / Director

Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Regional Operation Head Wilayah Surabaya Bank Mega, Central Processing Manager (Wapinwil Bidang Processing) Wilayah V Bank Danamon, dan Asisten Dosen/Dosen Luar Biasa Universitas Merdeka Malang. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1964. Meraih S-1 Manajemen Keuangan dari STIE Malangkucecwara Malang dan S-2 Managemen Sumber Daya Manusia dari Universitas Narotama Surabaya.

He has served as Director since 2008. Previously he worked as Bank Mega Regional Operation Head Surabaya Region, Bank Danamon Region V Central Processing Manager (Deputy Regional Head Processing Department), and Assistant Lecturer/ Extraordinaire Lecturer at Universitas Merdeka Malang. An Indonesian citizen, born in 1964. He obtained a bachelor degree in Finance Management from STIE Malangkucecwara, Malang, and master degree in Human Resources Management from Universitas Narotama, Surabaya.

58 / 59

Komite Audit
Audit Committee 01

01

Prastowo
Ketua / Chairman

02

Ali gunawan
Anggota / Member

Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2001. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Advokat dan Partner dari Kantor Advokat Prastowo & Rekan sejak tahun 1979. Sebelumnya sebagai Pegawai Negeri Sipil di Departemen Kehakiman Republik Indonesia, Kantor Inspektorat Wilayah Pemasyarakatan Surabaya, Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Direktur di CV UNICA sampai dengan tahun 1983. Warga Negara Indonesia. lahir tahun 1940, memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Falkutas Hukum, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta-Indonesia pada tahun 1965. He has served as Independent Commissioner since 2001. Currently he also serves as Lawyer and Partner of Prastowo & Partners Law Office since 1979. Previously he worked as a public servant at Department of Justice in Surabaya, Indonesia and once served as Director of CV UNICA until 1983. An Indonesian citizen, born in 1940, and graduated from Faculty of Law, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Indonesia, in 1965.

Beliau menjabat sebagai Komite Audit Perseroan sejak tahun 2008. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Financial Controller Group; Komisaris di PT Trans Studio, PT Trans Coffee, PT Trans Media Corpora, PT Trans Lifestyle, dan PT. Trans Fashion. Disamping itu juga beliau adalah Direktur di PT. Trans Ice dan PT. Trans Mahagaya serta beberapa perusahaan Perkebunan. Sebelumnya adalah Partner di Kantor Akuntan Publik Prasetio Sarwoko & Sanjaja. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1963, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 1994. He has served as member of the Audit Committee since 2008. Currently, he also serves as Financial Controller Group; Commissioner of PT Trans Studio, PT Trans Coffee, PT Trans Media Corpora, PT Trans Lifestyle, and PT Trans Fashion. He also serves as Director of PT Trans Ice and PT Trans Mahagaya as well as in a number of plantation companies. Previously he was Partner at Prasetio Sarwoko & Sandjaja Public Accounting Office. An Indonesian citizen, born in 1963, obtained bachelor degree in Economy from Universitas Trisakti, Jakarta in 1994.

02

03

03

Adang Isnandar
Anggota / Member

Beliau menjabat sebagai Komite Audit Perseroan sejak tahun 2008. Sebelumnya beliau adalah Managing Partner pada Kantor Konsultan Hukum Sri Boediarti-Tisnadisatra & Rekan, Tenaga Ahli pada Kantor Konsultan Hukum Soemarjono, Herman & Rekan; Anggota Dewan Pengawas Dana Pensiun Indovest; Corporate Secretary & Kepala Divisi Hukum PT. Bank Indovest Tbk; Pengacara pada Kantor Konsultan Hukum Wanamurti & Associates, Kepala Bagian Hukum dari PT. Summa Astra Finance (PT Wardley-Summa Leasing) dan Pengacara pada Kantor Advokat dan Pengacara Harjono Tjitrosoebono, SH.

He has served as the member of the Audit Committee since 2008. Previously he worked as Managing Partner at Sri BoediartiTisnadisatra & Rekan Law Office; Expert Staff at Soemarjono, Herman & Rekan Law Office; member of Supervisory Board, Dana Pensiun Indovest; Corporate Secretary & Legal Division Head of PT Bank Indovest Tbk; Lawyer at Wanamurti & Associates Law Office; Legal Head of PT. Summa Astra Finance (PT WardleySumma Leasing) and Lawyer at Harjono Tjitrosoebono, SH Law Office. An Indonesia citizen, born in 1958, and obtained bachelor degree

Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1958, meraih gelar Sarjana Hukum Universitas Indonesia tahun 1984 dan lulus sebagai Advokat pada tahun 1989.

in Law from Universitas Indonesia in 1984. In 1989 he got his advocate license.

60 / 61

Cabang-Cabang Perusahaan
Company Branches

62 / 63

Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Responsibility

Dewan Komisaris dan Direksi PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini yang ditanda tangani pada bulan Maret 2010.

Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk are responsible to the validity of this Annual Report signed in March 2010.

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

Chairal Tanjung
Komisaris Utama President Commissioner

rustiyan oen
Komisaris Commissioner

Prastowo
Komisaris Independen Independent Commissioner

Direksi
Board of Directors

henry Cratein suryanaga


Direktur Utama President Director

ratih Prabandari
Direktur Director

Muslimin
Direktur Director

Halaman ini sengaja dikosongkan


This page intentionally left blank

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2008)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND INDEPENDENT AUDITORS REPORT FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008)

Daftar Isi Halaman/Page Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi Laporan Laba Rugi Konsolidasi 1-2 3

Table of Contents

Independent Auditors Report ........ Consolidated Balance Sheet ......... Consolidated Statement of Income Consolidated Statement of Changes in ..............Stockholder equity ... Consolidated Statement of Cash Flows Notes to the Consolidated Financial ..... Statements

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ... Laporan Arus Kas Konsolidasi ..

4 5

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi .

6-36

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEET December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2009 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak ketiga (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 3.423.635.203 untuk tahun 2009 dan 2008) Pihak hubungan istimewa Piutang lain-lain - pihak ketiga Uang muka Biaya dibayar di muka Jumlah Aktiva Lancar 90.352.230.926 -

Catatan/ Notes

2008 ASSETS CURRENT ASSETS

2c,2f,3,23,28 2d,4,23 2e,2f,5,23,25,28

107.168.792.821 13.000.000.000

191.228.298.919 4.599.473.850 3.855.166.826 21.129.318.824 6.876.205.726 318.040.695.071

2e,28 6 2g,7

135.863.518.269 4.003.186.787 2.306.151.613 18.110.017.467 4.337.202.461 284.788.869.418

Cash and cash equivalent Short term investment Trade receivables Third parties (net of allowance for doubtful account of Rp 3,423,635,203 in 2009 and 2008) Related parties Other receivables - third parties Advanced payments Prepaid expenses Total Current Assets

AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva pajak tangguhan bersih Aset tetap bersih Selisih lebih biaya perolehan investasi atas aktiva bersih Anak perusahaan Aktiva lain-lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA 10.290.902.017 22.894.676.215 1.549.832.740 7.618.564.550 42.353.975.522 360.394.670.593 2o,14 2h,2i,2j,8 2k,9 10 9.712.917.557 22.321.491.967 1.727.650.370 6.085.486.426 39.847.546.320 324.636.415.738

NON CURRENT ASSETS Deferred tax assets net Fixed assets net Excess of investment over net assets of subsidiaries Other assets Total Non - Current Assets TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements. .

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEET (continued) December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2009

Catatan/ Notes

2008

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

LIABILITIES AND STOCKHOLDERS EQUITY CURRENT LIABILITIES 143.242.395.909 34.806.658.857 2.427.755.091 2.103.512.556 24.911.170.905 305.082.696 207.796.576.014 11,28 12,28 13 2o,14 2l,15,28 2j,16 131.763.084.710 32.178.043.582 2.362.445.821 2.507.363.880 21.128.145.216 249.456.644 190.188.539.853 Trade payables third parties Other payables third parties Accrued expenses Taxes payable Unearned revenue Current portion of obligations under finance lease Total Current Liabilities

KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - pihak ketiga Hutang lain-lain - pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Pendapatan diterima di muka Hutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah Kewajiban Lancar

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan Kewajiban pajak tangguhan Hutang sewa pembiayaam setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

NON CURRENT LIABILITIES Estimated liabilities for Employees benefits Deferred tax liabilities Obligations under finance lease Net of current portion Total Non Current Liabilities

28.977.486.670 40.548.172

2q,24 2o,14

26.839.127.470 40.548.172

102.420.953 29.120.455.795

2j,16

26.879.675.642

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI

51.812.191

2b,17

38.843.569

MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARY

EKUITAS Modal saham nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar 1.900.000.000 saham, Modal ditempatkan dan disetor penuh 570.000.000 saham Agio saham Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan Saldo laba Dicadangkan Tidak dicadangkan Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

STOCKHOLDERS EQUITY Share capital Rp 100 par value per share Authorized 1,900,000,000 shares, Issued and fully paid 570,000,000 shares Additional paid in capital Difference arising from changes in equity transactions of Subsidiary Retained earnings Appropriated Unappropriated Total Stockholders Equity TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS EQUITY

57.000.000.000 770.460.494

18

57.000.000.000 770.460.494

7.556.987.061 570.123.825 57.528.255.213 123.425.826.593

2b 19

7.556.987.061 519.008.911 41.682.900.208 107.529.356.674

360.394.670.593

324.636.415.738

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements. .

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED INCOME STATEMENT For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2009

Catatan/ Notes

2008

PENDAPATAN BERSIH BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Laba penjualan aset tetap Laba (rugi) selisih kurs - bersih Amortisasi selisih lebih perolehan investasi atas aktiva bersih Anak perusahaan Bunga sewa pembiayaan Penghasilan lain lain - bersih Penghasilan Lain-lain Bersih LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN

2.032.307.074.308 1.928.815.966.861 103.491.107.447

2m,20,26 2m,21,26

2.222.965.925.761 2.128.783.427.539 94.182.498.222

NET REVENUES COST OF REVENUES GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES Selling General and administrative Total Operating Expenses INCOME FROM OPERATIONS

2m,22 3.829.283.953 82.508.455.236 86.337.739.189 17.153.368.258 3.186.110.040 74.720.482.004 77.906.592.044 16.275.906.178

3.467.525.073 338.012.500 (2.614.974.575) 2h,8 2n

(177.817.630) (30.737.200) 3.817.649.255 4.799.657.423

2k 2j

OTHER INCOME (CHARGES) 1.671.872.032 Interest income Gain on sale of premises and 200.000.000 equipment 1.000.080.366 Gain (loss) from foreign currencies - net Amortization of excess of investment over net asset (173.383.206) of Subsidiary (112.821.484) Interest on finance lease 1.281.551.954 Other income net 3.867.299.662 Other Income Net INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT)

21.953.025.681

20.143.205.840

BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan Beban Pajak Penghasilan Bersih LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI LABA BERSIH Laba bersih per saham dasar

2o,14 6.621.571.600 (577.984.460) 6.043.587.140 6.822.860.400 1.705.119.436 8.527.979.836

INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) Current tax Deferred tax Income Tax Expense Net INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF CONSOLIDATED SUBSIDIARY MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF CONSOLIDATED SUBSIDIARY NET INCOME Basic earnings per share

15.909.438.541

11.615.226.004

(12.968.622) 15.896.469.919 27,89

2b,17

(14.111.090) 11.601.114.914

2r

20,35

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements. .

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan/ Difference arising from changes in equity transactions of Subsidiary 7.556.987.061

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN STOCKHOLDERS EQUITY For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Modal saham/ Share capital Saldo, 1 Januari 2008 Pembentukan cadangan umum Laba bersih tahun berjalan Saldo, 31 Desember 2008 Pembentukan cadangan umum Laba bersih tahun berjalan 57.000.000.000

Agio saham/ Additional paid-in capital 770.460.494

Saldo laba yang dicadangkan/ Appropriated Retained earnings 479.008.911

Saldo laba yang tidak dicadangkan/ Unappropriated Retained earnings 30.121.785.294

Jumlah/ Total 95.928.241.760 Balance, January 1, 2008 Appropriation for general reserves Net income for the year Balance, December 31, 2008 Appropriation for general reserves Net income current year Balance, December 31, 2009

19

57.000.000.000

770.460.494

7.556.987.061

40.000.000 519.008.911

(40.000.000) 11.601.114.914 41.682.900.208

11.601.114.914 107.529.356.674

19

57.000.000.000

770.460.494

7.556.987.061

51.114.914 570.123.825

(51.114.914) 15.896.469.919 57.528.255.213

15.896.469.919 123.425.826.593

Saldo, 31 Desember 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.

These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2009

Catatan/ Notes

2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pendapatan Penerimaan lain-lain Pembayaran beban pokok pendapatan Pembayaran beban usaha Pembayaran uang muka Pembayaran beban pajak Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek Hasil penjualan aset tetap Pencairan uang jaminan Perolehan aset tetap Pembayaran renovasi gedung Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang sewa Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

1.976.705.397.081 4.135.690.746 (1.916.452.023.720) (78.757.667.903) (3.019.301.356) (7.025.422.923)

2.226.235.036.351 3.595.579.622 (2.111.330.926.682) (70.651.845.636) (10.543.442.968) (9.639.947.541)

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from revenues Other cash receipts Payments of cost of revenues Payments of operating expenses Payments of advances to supplier Payments of taxes expenses Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Receipts (placement) Short term investment Proceeds from sale of premises and equipment Receipts for security deposits Acquisition of fixed assets Payments for building renovation Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITY Payments for leases Net Cash Used in Financing Activity NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR

(24.413.328.075)

27.664.453.146

13.000.000.000 516.464.158 (4.951.152.602) (560.892.381)

(13.000.000.000 ) 399.394.167 12.075.942.375 (3.064.956.568) (187.227.850)

8.004.419.175

(3.776.847.876 )

(407.652.995) (407.652.995)

(1.044.829.809) (1.044.829.809)

(16.816.561.895)

22.842.775.461

107.168.792.821

84.326.017.360

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

90.352.230.926

107.168.792.821

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1.

UMUM a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta yang dibuat dihadapan notaris Lody Herlianto, S.H., notaris pengganti John Leonard Waworuntu, S.H., No.21 tanggal 10 Mei 1972. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/405/16 tanggal 22 November 1974. Berdasarkan akta notaris John Leonard Waworuntu, S.H., No. 81 tanggal 25 Maret 1976 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/197/7 tanggal 9 April 1976, nama Perusahaan diubah dari PT. China Travel Service menjadi PT Anta Express Tour & Travel Service.

1.

GENERAL a. Establishment of the Company and General Information PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk (the Company) was established based on notarial deed No. 21 dated May 10, 1972 of Lody Herlianto, S.H, substitute notary of John Leonard Waworuntu, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Law and Human rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/405/16 dated November 22, 1974. Based on the notarial deed No. 81 of John Leonard Waworuntu, S.H., dated March 25, 1976 which was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/197/7 dated April 9, 1976, the Companys name was changed from PT. China Travel Service to PT Anta Express Tour & Travel Service.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H, Msi, No. 8 tanggal 1 Juli 2008 mengenai penyesuaian anggaran dasar sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-72939.AH.01.02. Tahun 2008 tertanggal 13 Oktober 2008. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan meliputi jasa pelayanan dalam bidang pariwisata antara lain penjualan tiket pesawat, penjualan voucher hotel, menyelenggarakan tour baik domestik maupun internasional, pengurusan dokumen perjalanan, penyelenggaraan perjalanan insentif, serta jasa penyelenggaraan konferensi, pameran dan lainlain. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat di Jalan Hayam Wuruk No. 88 dengan 4 cabang yang berlokasi di Jakarta, 1 cabang masing-masing terdapat di Cikarang, Tangerang, Bandung, Surabaya, Denpasar dan Makassar. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1971. Perusahaan merupakan agen dari IATA (International Air Transport Association) dan anggota beberapa asosiasi perusahaan wisata dari ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies).

The articles of association has been amended several times, the latest amendment of which was notarized under deed No. 149 dated October 20, 2008 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H, Msi, concerning adjustment of the articles of association to comply with Indonesia Law No 40 year 2007. These amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.AHU-72939.AH.01.02 Year 2008 dated October 13, 2008. According to the Companys articles of association, the scope of its activities comprise tourism activities such as ticket sales, hotel voucher sales, domestic and international tours, travel document processing, incentive travelling, conference service, exhibition, etc. The Companys head office is domiciled at Jalan Hayam Wuruk No. 88, Jakarta having 4 branches located in Jakarta, other branches are located in Cikarang, Tangerang, Bandung, Surabaya, Denpasar and Makassar. The Company started its commercial operations since 1971.

The Company is a member of IATA (International Air Transport Association) and other tourism associations including ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1.

UMUM (lanjutan) b. Transaksi Permodalan Perusahaan Pada tanggal 28 Desember 2001, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No.S-4070/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah 80.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 125 per saham melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Pada tanggal 16 Januari 2004, Perusahaan telah menghapus pencatatan saham dari Bursa Efek Surabaya.

1.

GENERAL (continued) b. The Companys Capital Transaction On December 28, 2001, the Company has obtained effective letter No. S-4070/PM/2001 from the Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) for the initial public offering of 80,000,000 shares with nominal value of Rp 100 per share with offering price of Rp 125 per share through Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange). On January 16, 2004, the Company removed its stocks offering in Bursa Efek Surabaya.

c.

Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Laporan keuangan konsolidasi mencakup akunakun Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pemilikan saham sebagai berikut:

c.

The Company and Subsidiarys Structure The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiary with ownership as follows:
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2009 2008

Anak perusahaan/ Subsidiary


Pemilikan langsung/ Direct investment PT Vayatour

Kegiatan Pokok/ Main Activity

Mulai Tempat Beroperasi/ Kedudukan/ Commencement Domicile of Operations

Tahun Pendirian/ Establishment Year

Jumlah Aktiva/ Total Assets 2009 2008

Biro perjalanan wisata/ Travel agent Jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran/ Convention service, incentive tour and exhibition Transportasi/angkutan wisata/ Transportation/tour tranportation

Jakarta

1965

1965

99,99

99,99 217.837.428.782

195.880.479.505

PT Vaya Micetama Servindo

Jakarta Denpasar

1994 1995

1993 1993

0,80 0,09

0,80 0,09

10.750.108.091 553.242.210

6.179.578.982 553.121.381

PT Vaya Transport

Pemilikan tidak langsung/ Indirect investment PT Vaya Micetama Servindo

PT Vaya Transport

Jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran/ Convention services, incentive tour and exhibition. Transportasi/angkutan wisata Transportation/tour transportation

Jakarta

1994

1993

99,20

99,20

10.750.108.091

6.179.578.982

Denpasar

1995

1993

99,91

99,91

553.242.210

553.121.381

d.

Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2009 (2008), susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta No. 179 (148) tanggal 27 Mei 2009 (20 Oktober 2008) dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,Msi., adalah sebagai berikut:

d.

The Boards of Commissioners, Directors and Employees Based on the minutes of the shareholders annual meeting which was notarized under deed No. 179 (148) dated May 27, 2009 (October 20, 2008) of Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,Msi, the members of the Companys boards of commissioners and directors as of December 31, 2009 (2008), are as follows:

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan) 2009 (2008) Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Direktur : : : : : : 1.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) GENERAL (continued) d. The Boards of Commissioners, Directors and Employees 2009 (2008)

Chairal Tanjung Rustiyan Oen Prastowo Henry Cratein Suryanaga Ratih Prabandari Muslimin

: : : : : :

President Commissioner Commissioner Independent Commissioner President Director Director Director

Pada tanggal 31 Desember 2009 (2008), susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

The composition of the Companys Audit Committee as of December 31, 2009 (2008) are as follows:

2009 (2008)

Ketua Anggota Anggota

: : :

Prastowo Ali Gunawan Adang Isnandar

: : :

Chairman Member Member

Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp 3.068.601.766 pada tahun 2009 (Rp 2.381.900.000 pada tahun 2008). Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki 961 karyawan tetap pada tanggal 31 Desember 2009 (914 orang pada tahun 2008) (tidak diaudit).

Salaries and other benefits of commissioners and directors amounted to Rp 3,068,601,766 in 2009 (Rp 2,381,900,000 in 2008). The Company and Subsidiary have a total of 961 employees on December 31, 2009 (914 employees on December 31, 2008) (unaudited).

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

2.

SUMMARY POLICIES a.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

a.

Dasar Penyusunan Konsolidasi

Laporan

Keuangan

Basis of Consolidated Presentation

Financial

Statement

Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.

The consolidated financial statements have been presented in accordance with the generally accepted accounting principles in Indonesia which are the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) regulations. The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting and on accrual basis, except for consolidated statement of cash flows.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a. Basis of Consolidated Presentation (continued)

ACCOUNTING

a.

Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasi (lanjutan)

Keuangan

Financial

Statement

Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.

The consolidated statement of cash flows presents cash and cash equivalent receipts and payments classified into operating, investing and financing activities. The consolidated statement of cash flows have been prepared under the direct method. The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian rupiah.

b.

Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan PT Vayatour (Anak perusahaan). Seluruh Anak perusahaan dikonsolidasi. Anak perusahaan adalah suatu entitas dimana Perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Bagian proporsional pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan disajikan dalam akun Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi dalam neraca konsolidasi

b.

Principles of Consolidation The consolidated financial statements consist of the accounts of the Company and PT Vayatour (Subsidiary). All Subsidiaries are consolidated. Subsidiary is an entity which the Company holds more than 50% of the issued share capital or has the ability to control the finance and operational policies. All inter-company balances and transactions have been eliminated to express the Company and Subsidiarys financial positions and operating position as a single entity.

The proportionate shares of the minority stockholders in the equity of Subsidiary is reflected as Minority Interest in Net Assets of Consolidated Subsidiary in the consolidated balance sheet.

Selisih antara nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai wajar aktiva bersih dari Anak perusahaan yang timbul dari perubahan ekuitas yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak perusahaan dicatat sebagai Selisih Transaksi Perubahan ekuitas Anak perusahaan dan dicatat sebagai bagian dalam ekuitas pada neraca konsolidasi.

The difference between the carrying amount of the Companys investment and its proportionate share in the fair value of net asset of Subsidiary that arise from the changes in equity which does not arise from transactions between the Company and Subsidiary is recorded as Difference arising from changes in equity transactions and recorded as part of the Stockholders Equity in the consolidated balance sheet.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c. Cash and Cash Equivalents

ACCOUNTING

c.

Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas dalam bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan.

Cash and cash equivalents consist of cash, cash in banks and unrestricted time deposits with maturities of three months or less at the time of placement.

d.

Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek dalam obligasi yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar pada tanggal neraca. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai aktiva wajar dibukukan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

d.

Short Term Investment Short term investment for trading purposes is stated at fair value. Unrealized gains or losses resulting from the increase or decrease in fair value are recognized in the statement of income in the current year.

e.

Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

e.

Allowance for Doubtful Accounts Allowance for doubtful accounts is provided on the basis of the evaluation of the collectibility of the accounts at the end of the year.

f.

Transaksi Dengan Pihak-Pihak Mempunyai Hubungan Istimewa

Yang

f.

Transactions with Related Parties The Company and Subsidiary have transactions with certain parties that have related party relationship as defined under PSAK No. 7, concerning Related Party Disclosures. All material transactions with related parties, are disclosed in the notes to consolidated financial statements.

Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi yang material dengan pihakpihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya. g.

Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.

10

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. Fixed Assets

ACCOUNTING

h.

Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Tanah dicatat sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. 20 4-5 4-5

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment value. Such cost includes the cost of replacing part of the property and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the premise and equipment as a replacement if the recognition criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statement of income as incurred. Depreciation is computed on a straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Buildings Office equipment Vehicles Land is stated at cost and is not amortized. The carrying values of fixed assets are derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use. Any gain or loss arising on derecognition of the assets is charged to profit or loss in the year the asset is derecognized.

11

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i. Penurunan Nilai Aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan kemungkinan terjadinya penurunan nilai aktiva pada tanggal neraca. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, Perusahaan dan Anak perusahaan menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aktiva tersebut. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan. j. Sewa Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), Sewa. Berdasarkan PSAK No.30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Berdasarkan PSAK No. 30 ( Revisi 2007), untuk sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan dengan metode garis lurus selama jangka waktu umur manfaat aset sewaan.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i. Asset Impairment

ACCOUNTING

The Company and Subsidiary review whether there is an indication of assets impairment at balance sheet date. If there is an indication of assets impairment, the Company and Subsidiary estimate the recoverable amount of the assets. Impairment of assets is recognized as a charge to current operations.

j.

Leases The Company applied PSAK No. 30 (Revised 2007), Leases. According to PSAK No. 30 (revised 2007), the determining whether an agreement is a leases or contain leases is based on an agreement substantial on the lease date and whether the fullfilment of that agreement depends on assets used and give a right to use those assets. According to the revised PSAK, a lease is clasified as a finance lease if it transfers substansially all the risks and rewards incidental to ownership. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substansially all the risks and rewards incidental to ownership.

According to PSAK No. 30 (Revised 2007), the Company and Subsidiary shall recognize finance leases as assets and liabilities in their balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Leased asset (presented as a portion of Fixed assets) shall be depreciated on the straight-line method over the estimated useful life.

12

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Selisih Lebih Biaya Perolehan Investasi Atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan Aktiva ini merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih Anak perusahaan yang diakuisisi, dicatat dengan metode pembelian dan diamortisasi selama 20 (dua puluh) tahun. l. Pendapatan Diterima Di Muka Pendapatan diterima di muka merupakan akun untuk mencatat penerimaan uang muka dari pelanggan atas penjualan jasa yang belum direalisasi, dan diakui sebagai pendapatan apabila jasa/penjualan tersebut telah direalisasi atau setelah perjalanan wisata/tur tersebut telah berjalan. m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penjualan jasa di counter penjualan, sedangkan pendapatan dari penyelenggaraan paket wisata diakui pada saat perjalanan wisata dilakukan. Beban diakui pada saat terjadinya (akrual basis). n. Transaksi Dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca konsolidasi, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah untuk mencerminkan kurs terakhir yang berlaku pada tanggal neraca konsolidasi. Laba atau rugi kurs yang terjadi dari transaksi penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2009 (2008), kurs yang digunakan dihitung berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada tahun yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
2009 1 Pundsterling (GBP) 1 Euro Eropa (EUR) 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Swiss Franc (CHF) 1 Dolar Singapura (SGD) 15.114 13.510 9.400 9.087 6.699

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.

ACCOUNTING

Excess of investment over the net assets of Subsidiaries This account represents excess of cost of investment over the fair value of net assets of the subsidiaries using the purchase method and amortized within 20 (twenty) years.

l.

Unearned Revenue Unearned revenue represents advance payments received from customers which are unrealized, and recognized as income if those sales have been realized or travelling/tour have been rendered.

m. Revenue and Expense Recognition Revenue from sales is recognized when the sales invoice was issued in the sales counter and revenue from tour will be recognized when the tour was rendered. Expenses are recognized when incurred.

n.

Transactions and Balances in Foreign Currencies Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the consolidated balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the last prevailing rates of exchange for the year published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.

As of December 31, 2009 (2008), the exchange rate used was calculated based on the middle rate published by Bank Indonesia at the closing date of banking transaction of the year with the details as follows:
2008 15.802 15.432 10.950 10.349 7.607 1 Poundsterling (GBP) 1 Europe Euro (EUR) 1 US Dollar (USD) 1 Swiss Franc (CHF) 1 Singapore Dollar (SGD)

13

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Transaksi Dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
2009 1 Dolar Australia (AUD) 1 Dolar Hong Kong (HKD) 1 Yen Jepang (JPY) 8.432 1.212 102

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.

ACCOUNTING

Transactions and Balances in Foreign Currencies (continued)


2008 7.555 1.413 121 1 Australian Dollar (AUD) 1 Hong Kong Dollar (HKD) 1 Japan Yen (JPY)

o.

Pajak Penghasilan Beban pajak kini disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara dasar pelaporan aktiva dan kewajiban menurut komersial dan pajak pada masing-masing tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui sejauh manfaat pajak tersebut besar kemungkinan dapat direalisasi. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku pada saat aktiva dipulihkan atau kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang perpajakan) yang telah berlaku secara efektif atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Koreksi terhadap kewajiban pajak dicatat pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan, jika Perusahaan mengajukan keberatan.

o.

Income Tax Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized based on temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to the current years operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to stockholders equity. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

p.

Pelaporan Segmen Perusahaan dan Anak perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen sebagai berikut:
(i)

p.

Segment Reporting The Company and Subsidiary have classified segment reporting as follows: (i) Operating segment (primary). Based on sales activities, classified to ticket, tour, hotel, and document. Geographical segment (secondary). Based on sales location, which are DKI, West Java, East Java, South Sulawesi, East Kalimantan, Bali and Papua .

Segmen usaha (primer). Berdasarkan jenis kegiatan penjualan, yang diklasifikasikan ke dalam tiket, tur, hotel dan dokumen.

(ii) Segmen geografis (sekunder). Berdasarkan lokasi penjualan, yaitu DKI, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Bali dan Papua.

(ii)

14

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Kewajiban Karyawan Diestimasi atas Kesejahteraan

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.

ACCOUNTING

Estimated Liabilities for Employees Benefits The Company recognized an unfunded employee benefit liability in accordance with Labor Law No.13/2003 dated March 25, 2003 (the Law).

Perusahaan menerapkan kewajiban atas kesejahteraan karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tertanggal 25 Maret 2003 (Undangundang). Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya untuk imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial tersebut diakui secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada hutang imbalan kerja atas program yang sudah ada harus diamortisasi selama periode sampai manfaat tersebut menjadi hak karyawan. r. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun 2009 (2008) masing-masing sebanyak 570.000.000 saham. s. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen menentukan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam penentuan estimasi, realisasi yang dilaporkan di masa yang akan datang dapat berbeda dengan estimasi tersebut. s. r.

Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefit under the Law is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

Basic Earnings per Share Basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year. In 2009 (2008), the weighted average number of outstanding shares are 570,000,000 shares.

Use of Estimates The preparation of the consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.

15

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS Kas and setara kas terdiri dari:
2009 Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat USD743.146 pada tahun 2009 (USD851.672 pada tahun 2008) Mata uang asing lainnya Sub jumlah Bank Rupiah Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Royal Bank of Scotland (dahulu ABN Amro Bank) PT Bank UOB Buana Tbk Hongkong Shanghai Bank Corporation PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Artha Graha Tbk Sub Jumlah Pihak hubungan istimewa PT Bank Mega Tbk Sub jumlah Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga Citibank N.A. (USD 1.892.774 pada tahun 2009 dan USD 2.230.227 pada tahun 2008) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (USD 271.559 pada tahun 2009 dan USD 414.330 pada tahun 2008) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (USD 238.458 pada tahun 2009 dan USD 331.606 pada tahun 2008) 4.863.643.058

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of :
2008 1.875.017.581 Cash Rupiah US Dollar USD 743,146 in 2009 (USD 851,672 in 2008) Other foreign currencies Sub total Banks Rupiah Third parties PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk (formerly PT Bank Niaga Tbk and PT Bank Lippo Tbk ) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Royal Bank of Scotland (formerly ABN Amro Bank) PT Bank UOB Buana Tbk Hongkong Shanghai Bank Corporation PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Artha Graha Tbk Sub Total Related party PT Bank Mega Tbk Sub total US Dollar Third parties Citibank N.A. (USD1,892,774 in 2009 and USD 2,230,227 in 2008) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (USD 271,559 in 2009 and USD 414,330 in 2008) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (USD 238,458 in 2009 and USD 331,606 in 2008)

6.985.574.773 931.528.533 12.780.746.364

9.325.806.480 497.655.661 11.698.479.722

7.185.738.685 14.382.591.223 3.721.121.305 3.536.522.589 1.615.851.271

6.666.599.619 6.542.312.160 5.327.046.734 3.839.946.917 2.128.395.691

3.273.943.186 1.834.350.521 462.763.915 61.322.762 39.099.621 60.173.543 20.040.913 60.590.707 1.277.000 36.255.387.241

2.403.144.810 696.376.297 252.332.813 130.805.081 117.612.576 117.476.384 87.639.740 28.309.688.822

6.664.284.917 42.919.672.158

9.141.575.771 37.451.264.593

17.792.076.186

24.420.988.278

2.552.654.318

4.536.914.048

2.241.507.644

3.631.083.838

16

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3.

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)


2009 PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk ) (USD 218.868 pada tahun 2009 dan USD 334.366 pada tahun 2008) PT Bank Central Asia Tbk (USD 181.371 pada tahun 2009 dan USD 183.130 pada tahun 2008) PT Bank DBS Indonesia (USD 105.692 pada tahun 2009 dan USD 115.623 pada tahun 2008) PT Bank Sinar Mas (USD 40.391 pada tahun 2009) PT Bank Panin Tbk (USD 30.121 pada tahun 2009 dan USD 60.804 pada tahun 2008) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (USD 14.245 pada tahun 2009 dan USD 144.304 pada tahun 2008) PT Bank Mandiri Tbk (USD 10.373 pada tahun 2009) Hongkong Shanghai Bank Corporation (USD 5.097 pada tahun 2009) The Royal Bank of Scotland (dahulu ABN Amro Bank) (USD 5.065 pada tahun 2009 dan USD 5.440 pada tahun 2008) PT Bank Artha Graha Tbk (USD 992 pada tahun 2009) PT Bank Permata Tbk (USD 582 pada tahun 2009 dan USD 52.939 pada tahun 2008) Pihak hubungan istimewa PT Bank Mega Tbk (USD 504.763 pada tahun 2009 dan USD 866.710 pada tahun 2008) Sub jumlah Mata uang asing lainnya PT Bank Mega Tbk (EUR 2.097 pada tahun 2009)

3.

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)


2008 PT Bank CIMB Niaga Tbk (formerly PT Bank Niaga Tbk and PT Bank Lippo Tbk ) (USD 218,868 in 2009 and USD 334,366 in 2008) PT Bank Central Asia Tbk (USD 181,371 in 2009 and USD 183,130 in 2008) PT Bank DBS Indonesia (USD 105,692 in 2009 and USD 115,623 in 2008) PT Bank Sinar Mas (USD 40,391 in 2009) PT Bank Panin Tbk (USD 30,121 in 2009 and USD 60,804 in 2008) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (USD 14,245 in 2009 and USD 144,304 in 2008) PT. Bank Mandiri Tbk (USD 10,373 in 2009) Hongkong Shanghai Bank Corporation (USD 5,097 in 2009) The Royal Bank of Scotland (formerly ABN Amro Bank) (USD 5,065 in 2009 and USD 5,440 in 2008 PT Bank Artha Graha Tbk (USD 992 in 2009) PT Bank Permata Tbk (USD 582 in 2009 and USD 52,939 in 2008) Related party PT Bank Mega Tbk (USD 504,763 in 2009 and USD 866,710 in 2008) Sub total Other foreign currencies PT Bank Mega Tbk (EUR 2,097 in 2009)

2.057.359.538

3.661.309.015

1.704.889.092

2.005.270.433

993.508.372 379.672.956

1.266.068.564 -

283.133.170

665.801.172

133.906.666 97.504.320

1.580.129.567 -

47.910.954

47.607.992

59.570.190

9.325.834

5.473.902 28.346.530.944

579.682.598 42.406.817.703

4.744.773.422 33.091.304.366

9.490.475.267 51.897.292.970

28.328.038

17

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Deposito Berjangka PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (USD 154.200 dan Rp 82.700.000) PT Bank DBS Indonesia (USD 234.250 dan Rp 3.556.718.036) Sub jumlah Jumlah Kas dan Setara Kas

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Time deposits PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (USD 154,200 and Rp82,700,000) PT Bank DBS Indonesia (USD 234,250 and Rp 3,556,718,036) Sub total Total Cash and Cash Equivalents

1.532.180.000

1.532.180.000 90.352.230.926 2009

6.121.755.536 6.121.755.536 107.168.792.821 2008

Berdasarkan mata uang: Rupiah Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya

47.866.015.216 41.526.359.139 959.856.571 90.352.230.926

42.883.000.210 63.788.136.950 497.655.661 107.168.792.821

Based on currencies: Rupiah US Dollar Other foreign currencies

Pada tahun 2009, tingkat bunga berkisar sebesar 1,25% - 3,2% per tahun untuk mata uang Dolar Amerika Serikat dan 5,86% - 10% per tahun untuk mata uang Rupiah, (pada tahun 2008, tingkat bunga berkisar sebesar 3,00% - 3,42% per tahun untuk mata uang Dolar Amerika Serikat dan 10,00% - 10,22% per tahun untuk mata uang Rupiah). 4. INVESTASI JANGKA PENDEK Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai investasi jangka pendek dengan jenis obligasi pendapatan tetap atas Obligasi Subordinasi Bank Mega, pihak hubungan istimewa sebesar Rp 13 miliar, dengan tingkat bunga per tahun sebesar 11,5%. 5. PIUTANG USAHA Akun ini merupakan piutang dari kegiatan usaha Perusahaan dan Anak perusahaan, sebagai berikut: Berdasarkan kegiatan usaha
2009 Tiket Tur Hotel Dokumen Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah 165.447.663.036 16.933.958.914 15.792.825.365 1.076.960.657 199.251.407.972 (3.423.635.203) 195.827.772.769

In 2009, interest rates on deposits ranged from 1.25% 3.2% annually for US Dollar currency and 5.86% - 10% annually for Rupiah currency, (in 2008, interest rates on deposits ranged from 3.00% - 3.42% annually for US Dollar currency and 10.00% - 10.22% annually for Rupiah currency).

4.

SHORT TERM INVESTMENT On December 31, 2008 the Company and Subsidiary have short term investment, classified as fixed income in subordinate obligation of Bank Mega (related party) amounting to Rp 13 billions, which bears interest at 11.5% annually.

5.

TRADE RECEIVABLES These accounts are receivables from operating activities of the Company and Subsidiary. Details are, as follows: Based on operating activities
2008 121.123.972.531 10.491.300.080 10.254.251.875 1.420.815.773 143.290.340.259 (3.423.635.203) 139.866.705.056 Ticket Tour Hotel Document Allowance for doubtful accounts Total

18

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Berdasarkan jenis piutang
2009 Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 23) Jumlah 191.228.298.919 4.599.473.850 195.827.772.769

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5.

TRADE RECEIVABLES (continued)

Based on type of receivables


2008 135.863.518.269 4.003.186.787 139.866.705.056 Third parties Related parties (Note 23) Total

Berdasarkan mata uang


2009 Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah 100.939.434.323 94.888.338.446 195.827.772.769

Based on currencies
2008 51.570.906.532 88.295.798.524 139.866.705.056 Rupiah US Dollar Total

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:


2009 Saldo awal tahun Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah 3.423.635.203 3.423.635.203

The movements of allowance for doubtful accounts are as follows:


2008 3.423.635.203 3.423.635.203 Balance at beginning of year Allowance for doubtful accounts Total

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

The aging analysis of trade receivables is presented below:


Persentase/Percentage (%)

2009 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah 142.927.994.555 32.939.209.202 16.298.570.468 3.661.998.544 195.827.772.769

2008 110.933.291.308 20.620.747.655 3.831.344.629 4.481.321.464 139.866.705.056

2009 72,99 % 16,82 % 8,32 % 1,87 % 100,00 %

2008 79,31 % 14,74 % 2,75 % 3,20 % 100,00 % 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days Total

Piutang usaha milik Perusahaan dan Anak perusahaan dalam jumlah tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas bank garansi (Catatan 25). Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan atas piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kemungkinan atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.

The Company and Subsidiarys trade receivables in certain amounts are pledged as collateral to secure the bank guarantee facility (Note 25). Based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, the management of the Company and Subsidiary believes that the above allowances are adequate to cover probable losses arising from non-collection of accounts.

19

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6.

UANG MUKA Saldo uang muka merupakan pembayaran deposit tiket pesawat terbang, deposit hotel (internasional dan domestik), deposit tur dan deposit dokumen.

6.

ADVANCED PAYMENT The balance of advanced payment is the deposit payment of airlines ticket, hotel (international and domestic), tour and document.

7.

BIAYA DIBAYAR DIMUKA Biaya dibayar dimuka merupakan pembayaran untuk asuransi, sewa dan biaya operasional lainnya. Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 6.876.205.726 (Rp 4.337.202.461 pada 2008).

7.

PREPAID EXPENSES Prepaid expenses represent payment for insurance, rent and other operational expenses. On December 31, 2009 the balances are Rp 6,876,205,726 (Rp 4,337,202,461 in 2008).

8.

ASET TETAP Aset tetap terdiri dari:


Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions

8.

FIXED ASSETS Fixed assets consist of :

2009 Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Jumlah Pemilikan Langsung Sewa Pembiayaan Kendaraan Jumlah nilai tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Jumlah Pemilikan Langsung Sewa Pembiayaan Kendaraan Jumlah akumulasi penyusutan Nilai Buku

Pengurangan/ Disposals

Reklasifikasi/ Reclassifications

Saldo akhir/ Ending balance

2009 Cost Direct Ownership Land Right Buildings Office equipments Vehicles

6.475.710.625 14.674.297.305 16.442.452.044 8.619.079.500 46.211.539.474

14.500.000 3.018.863.852 1.755.088.750 4.788.452.602

117.768.755 774.500.000 892.268.755

1.210.553.900 1.210.553.900

6.475.710.625 14.688.797.305 19.343.547.141 10.810.222.150 51.318.277.221

5.335.671.900 51.547.211.374

728.400.000 5.516.852.602

489.700.000 1.381.968.755

(1.210.553.900) -

4.363.818.000 55.682.095.221

Finance lease Vehicles Total cost Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Office equipments Vehicles Total Direct Ownership Finance lease Vehicles Total Accumulated Depreciation Net Book Value

5.414.633.203 13.526.069.303 7.510.332.624 26.451.035.130

701.213.974 1.497.051.728 1.614.743.110 3.813.008.812

112.829.597 764.312.500 877.142.097

750.377.083 750.377.083

6.115.847.177 14.910.291.434 9.111.140.317 30.137.278.928

2.774.684.277 29.225.719.407 22.321.491.967

952.207.885 4.765.216.697

326.375.000 1.203.517.097

(750.377.083) -

2.650.140.078 32.787.419.006 22.894.676.215

2008 Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Jumlah Pemilikan Langsung Sewa pembiayaan Kendaraan Jumlah nilai tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Jumlah Pemilikan Langsung

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Disposals

Reklasifikasi/ Reclassifications

Saldo akhir/ Ending balance

2008 Cost Direct Ownership Land Right Buildings Office equipments Vehicles

6.475.710.625 14.202.046.705 14.848.931.588 8.161.921.588 43.688.610.506

472.250.600 1.615.594.156 829.657.912 2.917.502.668

22.073.700 372.500.000 394.573.700

6.475.710.625 14.674.297.305 16.442.452.044 8.619.079.500 46.211.539.474

5.609.364.000 49.297.974.506

147.453.900 3.064.956.568

421.146.000 815.719.700

5.335.671.900 51.547.211.374

Finance lease Vehicles Total cost Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Office equipments Vehicles Total

4.557.097.124 11.920.091.905 6.550.046.587 23.027.235.616

857.536.079 1.628.051.098 1.332.786.037 3.818.373.214

22.073.700 372.500.000 394.573.700

5.414.633.203 13.526.069.303 7.510.332.624 26.451.035.130

20

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (lanjutan) 8.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) FIXED ASSETS (continued)

2008 Sewa pembiayaan Kendaraan Jumlah akumulasi penyusutan Nilai Buku

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Disposals

Reklasifikasi/ Reclassifications

Saldo akhir/ Ending balance

2008 Finance lease Vehicles Total Accumulated Depreciation Net Book Value

1.762.691.046 24.789.926.662 24.508.047.844

1.233.745.064 5.052.118.278

221.751.833 616.325.533

2.774.684.277 29.225.719.407 22.321.491.967

Hak atas tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2011 sampai dengan 2034. Manajemen berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2009, aset tetap (kecuali hak atas tanah) Perusahaan dan Anak perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya sebesar Rp 25.404.109.081 (Rp 23.592.430.000 pada 31 Desember 2008) berdasarkan suatu paket polis tertentu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kondisi-kondisi atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan. 9. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN INVESTASI ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN Merupakan selisih lebih biaya perolehan investasi atas aktiva bersih pada PT Vayatour dan Anak perusahaan tersebut, dengan rincian sebagai berikut:
2009 Selisih lebih perolehan Amortisasi Nilai sisa 4.168.395.143 (2.618.562.403) 1.549.832.740

The right of land for the Company is in the form of Hak Guna Bangunan (non-ownership title with limited duration) which will expire in 2011 to 2034. The management believes that this can be renewed upon expiration. As of December 31, 2009, the Company and Subsidiarys fixed assets (except for landright) are covered by insurance against losses by fire, riot and other risks for Rp 25,404,109,081 (Rp 23,592,430,000 on December 31, 2008) based on certain insurance packages. In managements opinion, the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.

According to the company management evaluation, there is no condition or changes that indicate the impairment of asset value.

9.

EXCESS OF INVESTMENT OVER THE NET ASSETS OF SUBSIDIARIES Represents the excess of cost of investment over the fair value of net assets of PT Vayatour and Subsidiary, which are as follows:
2008 4.168.395.143 (2.440.744.773) 1.727.650.370 Excess of acquisition value Amortization Residual value

21

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. AKTIVA LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:


2009 Jaminan maskapai penerbangan Renovasi bersih Jaminan sewa kantor Lain-lain Jumlah 3.761.008.962 1.752.792.521 659.965.365 1.444.797.702 7.618.564.550

10. OTHER ASSETS This account consists of :


2008 2.841.538.297 1.803.086.266 1.071.264.463 369.597.400 6.085.486.426 Deposit to airlines Renovation net Deposit to rent Others Total

Jaminan maskapai penerbangan merupakan jaminan kepada maskapai lain selain IATA. 11. HUTANG USAHA PIHAK KETIGA Hutang usaha pihak ketiga terdiri dari : Berdasarkan kegiatan usaha
2009 Tur Tiket Hotel Dokumen Jumlah 65.746.161.388 49.545.268.851 23.248.277.762 4.702.687.908 143.242.395.909

Deposit to airlines represent deposit to airlines other than IATA. 11. TRADE PAYABLES THIRD PARTIES Trade payable third parties consist of : Based on operating activities
2008 55.442.446.141 57.416.752.270 16.713.346.903 2.190.539.396 131.763.084.710 Tour Ticket Hotel Document Total

Berdasarkan mata uang


2009 Dolar Amerika Serikat Rupiah Mata uang asing lainnya Jumlah 88.074.772.286 51.909.705.239 3.257.918.384 143.242.395.909

Based on currencies
2008 81.421.203.419 47.651.663.513 2.690.217.778 131.763.084.710 US Dollar Rupiah Other foreign currencies Total

12. HUTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari :


2009 Hutang pengembalian (refund) Lain-lain Jumlah 34.761.456.278 45.202.579 34.806.658.857

12. OTHER PAYABLES THIRD PARTIES This account consists of :


2008 31.720.132.524 457.911.058 32.178.043.582 Refund payables Others Total

22

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. HUTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA (lanjutan) Berdasarkan mata uang
2009 Dolar Amerika Serikat Rupiah Jumlah 21.376.259.316 13.430.399.541 34.806.658.857

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. OTHER PAYABLES THIRD PARTIES (continued)

Based on currencies
2008 21.183.840.182 10.994.203.400 32.178.043.582 US Dollar Rupiah Total

Hutang pengembalian (refund) merupakan hutang atas pengembalian tiket dan voucher hotel yang tidak dipergunakan oleh pelanggan.

Refund payables represent payable to ticket refund and hotel voucher which were not used by customer.

13. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR


2009 Telekomunikasi, listrik dan air Astek/jamsostek Gaji dan tunjangan Lainnya Jumlah 507.404.908 437.859.651 198.316.682 1.284.173.850 2.427.755.091

13. ACCRUED EXPENSES


2008 351.418.435 323.832.126 595.644.044 1.091.551.216 2.362.445.821 Telecomunication, electricity and water Astek/Jamsostek Salary and allowance Others Total

14. PERPAJAKAN a. Hutang pajak terdiri dari:


2009 Perusahaan Taksiran hutang pajak penghasilan setelah dikurangi pembayaran pajak dimuka sebesar Rp 2.083.181.592 pada tahun 2009 (Rp 2.212.158.814 pada tahun 2008) Anak perusahaan Taksiran hutang pajak penghasilan setelah dikurangi pembayaran pajak dimuka sebesar Rp 4.503.439.663 pada tahun 2009 (Rp 4.247.662.676 pada tahun 2008) Hutang pajak lainnya Perusahaan dan Anak perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak pertambahan nilai Jumlah

14. TAXATION a. Taxes payable consists of:


2008 Company Estimated income tax payable - net of prepaid taxes amounted Rp 2,083,181,592 in 2009 (Rp 2,212,158,814 in 2008) Subsidiary Estimated income tax payable - net of prepaid taxes amounted Rp 4,503,439,663 in 2009 (Rp 4,247,662,676 in 2008) Other taxes payable Company and Subsidiary Tax income Article 21 Article 23 Article 25 Value added tax Total

24.132.568

42.981.286

10.817.777

320.057.624

449.671.340 43.698.562 515.036.414 1.060.155.895 2.103.512.556

759.921.100 46.393.283 454.604.777 883.405.810 2.507.363.880

23

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban (manfaat) pajak penghasilan terdiri dari:
2009 Perusahaan Kini Tangguhan Jumlah 2.107.314.160 (300.291.162) 1.807.022.998

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. TAXATION (continued) b. Income tax expense (benefit) consists of:
2008 2.255.140.100 494.862.198 2.750.002.298 Company Current Deferred Total

Anak perusahaan Kini Tangguhan Jumlah

4.514.257.440 (277.693.298) 4.236.564.142

4.567.720.300 1.210.257.238 5.777.977.538

Subsidiary Current Deferred Total

2009 Konsolidasi Kini Tangguhan Jumlah 6.621.571.600 (577.984.460) 6.043.587.140

2008 6.822.860.400 1.705.119.436 8.527.979.836 Consolidation Current Deferred Total

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 (2008) adalah sebagai berikut:
2009 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi Laba sebelum pajak penghasilan Anak perusahaan 21.953.025.681

Reconciliation between income before income tax as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income for the year ended December 31, 2009 (2008) are as follows:
2008 20.143.205.840 Income before income tax per consolidated statements of income Deducted Income before income tax of Subsidiary

(15.387.468.828)

(14.364.424.824)

Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer : Penyisihan kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan Penyusutan aset Sewa Penjualan aset tetap Pembayaran manfaat karyawan Beda tetap : Sumbangan dan jamuan Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Penghasilan kena pajak

6.565.556.853

5.778.781.016

Income before income tax of the Company Temporary differences :

1.468.316.785 384.920.074 64.400.396 (345.104.179) (371.368.432)

1.789.524.962 1.100.577.527 72.729.756 (59.802.083) (355.258.459)

Provision for employee benefits Depreciation of fixed assets Leases Disposal of fixed assets Employee benefits payment Permanent differences : Donation and entertainment Interest income already subjected to final tax Taxable income

343.772.109 (584.371.042) 7.526.122.564

237.759.354 (988.844.543) 7.575.467.530

24

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) Perhitungan pajak penghasilan tahun berjalan, hutang pajak penghasilan dan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
2009 Beban pajak kini Perusahaan Anak perusahaan 2.107.314.160 4.514.257.440

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. TAXATION (continued) The computation of the current income tax, taxable income, and estimated claims for income tax are as follows:
2008 2.255.140.100 4.567.720.300 Income tax expense - current Company Subsidiary

Jumlah beban pajak kini

6.621.571.600

6.822.860.400

Total income tax expense - current

Dikurangi pajak penghasilan dibayar dimuka Perusahaan Pasal 23 Pasal 25 Fiskal luar negri

212.548.749 1.870.632.843 -

326.846.084 1.553.812.730 331.500.000

Less prepayments of income taxes Company Article 23 Article 25 Fiscal tax

Anak perusahaan

2.083.181.592 4.503.439.663

2.212.158.814 4.247.662.676

Subsidiary

Jumlah pajak penghasilan dibayar dimuka

6.586.621.255

6.459.821.490

Total prepayments of income taxes

Hutang pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan

24.132.568 10.817.777

42.981.286 320.057.624

Income tax payable Company Subsidiary

Jumlah

34.950.345

363.038.910

Total

Pada tanggal 31 Desember 2009 (2008), perhitungan beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut:
2009 Beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan Perusahaan Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan - bersih Penyusutan asset tetap Sewa Dampak perubahan pajak Jumlah Anak perusahaan Beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan

As of December 31, 2009 (2008), the computation of deferred income tax expense (benefit) are as follows:
2008 Deferred income tax expense (benefit) Company Provision for employees benefits net Depreciation of fixed assets Leases Tax impact Total Subsidiary Deferred income tax expenses (benefit)

(274.237.089) (9.953.974) (16.100.099) (300.291.162) (277.693.298) (577.984.460)

(430.279.951) (312.232.633) (21.818.927) 1.259.193.709 494.862.198 1.210.257.238 1.705.119.436

25

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. PERPAJAKAN (lanjutan) Pada bulan September 2008, Undang - undang No. 7 tahun 1983 mengenai Pajak Penghasilan diubah untuk ke-4 kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp 1.259.193.709 sebagai bagian dari beban pajak tahun berjalan. Rincian aktiva pajak tangguhan - bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
2009 Perusahaan Aktiva pajak tangguhan: Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan Aset tetap Piutang usaha Jumlah Anak perusahaan aktiva pajak tangguhan Aktiva pajak tangguhan - bersih Kewajiban pajak tangguhan Anak perusahaan

14. TAXATION (continued) In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding Income Tax has been revised for the fourth times with the issuance of Law No. 36 Year 2008. The revised law stipulates changes in the corporate tax rates from progressive tax rates to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal years 2010 onwards. The Company recorded the impact of the changes in tax rates which amounted to Rp 1,259,193,709 as part of tax expenses in the current year operations.

The details of the deferred tax assets net in the consolidated balance sheets are as follows:
2008 Company Deferred tax assets: Provision for employees benefits Fixed assets Trade receivables Total Deferred tax assets of Subsidiary Deferred tax asset - net Deferred tax liability of Subsidiary

3.100.115.863 1.133.701.465 470.095.963 4.703.913.291 5.586.988.726 10.290.902.017

2.825.878.774 1.107.647.392 470.095.963 4.403.622.129 5.309.295.428 9.712.917.557

40.548.172

40.548.172

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan waktu dapat direalisasikan pada periode mendatang.

The Companys management believes that the deferred tax assets arising from temporary differences can be realized in the future.

15. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Pendapatan diterima di muka merupakan penerimaan deposit dari pelanggan atas penjualan tiket, voucher hotel, tur dan pengurusan dokumen, dengan rincian sebagai berikut:
2009 Rupiah Mata uang asing lainnya Jumlah 10.291.277.802 14.619.893.103 24.911.170.905

15. UNEARNED REVENUE Unearned revenue represents deposits received from customers for ticket sales, hotel voucher, tour and document which are as follows:

2008 6.796.397.836 14.331.747.380 21.128.145.216 Rupiah Other foreign currencies Total

26

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16. HUTANG SEWA Akun ini terdiri dari hutang sewa kendaraan dengan PT Orix Finance Indonesia yang akan lunas pada tahun 2012, dengan nilai kini pembayaran sewa minimum dimasa yang akan datang pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 305.082.696 dan Rp 249.456.644.

16. LEASE PAYABLES This account consist of obligations for vehicles under lease with PT Orix Finance Indonesia that will be settled in 2012, with the present value of the minimum lease payments in the future as of December 31, 2009 and 2008 are Rp 305,082,696 and Rp 249,456,644 respectively.

17. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN Akun ini merupakan hak minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan, PT Vayatour dan Anak perusahaan.

17. MINORITY INTEREST IN NET SUBSIDIARY

ASSETS OF

This account represents the equity shares of the minority shareholder, of PT Vayatour and Subsidiary.

18. MODAL SAHAM Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 (2008) berdasarkan laporan yang dibuat oleh PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut

18. SHARE CAPITAL The Companys shareholders as of December 31, 2009 (2008) according to the letter issued by PT Adimitra Transferindo, Shares Administration Company, are as follows:
2009 Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Number of Shares Issued and Fully Paid 313.500.000 200.762.500 55.737.500 570.000.000 Persentase Pemilikan Percentage of Ownership

Pemegang Saham Shareholders

Jumlah Total

PT Trans Lifestyle PT Kresna Graha Sekurindo Tbk Masyarakat (masing-masing tidak lebih dari 5%) Jumlah

55,00% 35,22% 9,78% 100,00% 2008

31.350.000.000 20.076.250.000 5.573.750.000 57.000.000.000

Pemegang Saham Shareholders

Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Number of Shares Issued and Fully Paid 313.500.000 192.431.500 64.068.500 570.000.000

Persentase Pemilikan Percentage of Ownership

Jumlah Total

PT Trans Lifestyle PT Kresna Graha Sekurindo Tbk Masyarakat (masing-masing tidak lebih dari 5%) Jumlah

55,00% 33,76% 11,24% 100,00%

31.350.000.000 19.243.150.000 6.406.850.000 57.000.000.000

27

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19. SALDO LABA Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Mei 2009, yang diaktakan dengan Akta No. 179 tanggal yang sama dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, para pemegang saham menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar Rp 51.114.914 atas laba bersih tahun 2008. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 2 Juni 2008, yang diaktakan dengan Akta No. 29 tanggal yang sama dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, para pemegang saham menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar Rp 40.000.000 atas laba bersih tahun 2007.

19. RETAINED EARNINGS In the Companys Shareholders Annual Meeting held on May 27, 2009, the minutes of which was covered by Notarial Deed No.179 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, the shareholders approved the appropriation for general reserve amounting to Rp 51,114,914 from the year 2008 net income. In the Companys Shareholders Annual Meeting held on June 2, 2008, the minutes of which was covered by Notarial Deed No. 29 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, the shareholders approved the appropriation for general reserve amounting to Rp 40,000,000 from the year 2007 net income.

20. PENDAPATAN BERSIH Rincian pendapatan bersih berdasarkan jenis kegiatan penjualan adalah sebagai berikut:
2009 Tiket Tur Hotel Dokumen Jumlah 1.596.411.594.616 294.318.271.292 119.173.194.428 22.404.013.972 2.032.307.074.308

20.

NET REVENUES The details of net revenues based on sales activities are as follows:
2008

1.804.789.618.263 289.149.512.516 107.408.862.861 21.617.932.121 2.222.965.925.761

Ticket Tour Hotel Document Total

Tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang jumlahnya melebihi 10% dari pendapatan bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 (2008). 21. BEBAN POKOK PENDAPATAN Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:
2009 Tiket Tur Hotel Dokumen Jumlah 1.533.675.405.971 263.922.769.025 111.414.924.434 19.802.867.431 1.928.815.966.861

No individual customer accounted for more than 10% of the total consolidated net sales as of December 31, 2009 (2008).

21.

COST OF REVENUES The details of cost of revenues are as follows:

2008 1.742.126.059.971 267.289.603.934 100.126.345.020 19.241.418.614 2.128.783.427.539 Ticket Tour Hotel Document Total

Pembelian bersih yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih adalah kepada IATA masing-masing sebesar Rp 1.259.118.171.168 pada tahun 2009 (1.430.138.341.096 pada tahun 2008).

Net purchases that exceed 10% of the total net income are transactions with IATA which amounted Rp 1,259,118,171,168 in 2009 (1,430,138,341,096 in 2008)

28

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:


2009 Beban penjualan Promosi dan iklan Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Penyusutan Sewa gedung Kesejahteraan karyawan (Catatan 24) Bahan bakar dan parkir Transportasi dan perjalanan dinas Paket, pos dan jasa telekomunikasi Listrik, air dan gas Administrasi bank Fotokopi dan cetakan Jamuan dan representasi Perijinan dan jasa profesional Rumah tangga kantor, keamanan dan kebersihan Perlengkapan kantor Iuran dan keanggotaan Asuransi Pelatihan dan lokakarya Pajak bumi dan bangunan Koran dan majalah Lain-lain Jumlah beban umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha 3.829.283.953 54.683.881.285 4.765.216.697 3.740.506.515 2.990.251.542 2.925.402.725 2.365.222.386 2.258.680.899 1.953.759.531 1.579.738.142 889.944.566 876.607.429 606.239.773 566.851.005 521.756.282 452.428.745 204.012.709 190.688.667 60.159.924 37.314.680 839.791.734 82.508.455.236 86.337.739.189

22.

OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows:


2008 3.186.110.040 47.907.700.561 5.052.118.278 3.010.991.119 3.706.049.226 2.489.617.502 1.785.041.250 4.420.489.122 1.577.959.068 488.922.995 678.019.152 824.025.487 694.246.868 444.949.915 485.577.108 388.030.411 233.879.674 121.981.392 56.682.681 28.452.975 325.747.220 74.720.482.004 77.906.592.044 Selling expenses Promotion and advertising General and administrative expenses Salaries and allowances Depreciation Rent Employee benefits (Note 24) Fuel and parking fee Transportation and travelling Package, postage and telecomunication Electricity, water and gases Bank charges Photocopy and printed matters Entertainment and representation Legal, license and professional fees Household, sanitation and security Office supplies Membership Insurance Recruiting, training and seminar Land and building tax Newspapers and magazines Others Total general and administrative expenses Total Operating Expenses

23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

YANG

23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES In the normal business activities, the Company and Subsidiary had transactions with related parties. The prices, requirements and conditions are the same as those transactions with third parties, details are as follows:

Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan pada harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga adalah sebagai berikut:

29

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. TRANSAKSI MEMPUNYAI (lanjutan) DENGAN PIHAK YANG HUBUNGAN ISTIMEWA

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. TRANSACTIONS (continued) WITH RElATED PARTIES

Jumlah/ Total 2009 Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pendapatan bersih Pendapatan bunga 11.437.386.377 4.599.473.850 25.553.195.193 2.209.947.613 2008 18.632.051.038 13.000.000.000 4.003.186.787 43.740.853.744 496.964.191

Persentase Terhadap Jumlah Aktiva Konsolidasi (%)/ Percentage of Total Consolidated Assets (%) 2009 3,17% 1,28% 7,09% 0,61% 2008 5,74% 4,00% 1,23% 13,47% 0,15% Cash and cash equivalent Short term investment Trade receivables Net Revenue Interest income

Sifat hubungan istimewa merupakan hubungan kepemilikan/pemegang saham yang sama pada: PT Bank Mega Tbk, PT Mega Capital Indonesia, PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, PT Televisi Transformasi Indonesia, PT Trans Kalla Makasar, PT Bank Syariah Mega Indonesia, PT Asuransi Jiwa Mega Life, PT Trans Coffee, PT Mega Auto Finance, PT Para Bandung Propertindo, PT Asuransi Umum Mega, PT Trans Mahagaya dan PT Para Multi Finance.

The nature of relationship with related parties is by the same ownership or stockholders which are: PT Bank Mega Tbk, PT Mega Capital Indonesia, PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, PT Televisi Transformasi Indonesia, PT Trans Kalla Makasar, PT Bank Syariah Mega Indonesia, PT Asuransi Jiwa Mega Life, PT Trans Coffee, PT Mega Auto Finance, PT Para Bandung Propertindo, PT Asuransi Umum Mega, PT Trans Mahagaya and PT Para Multi Finance.

24. KEWAJIBAN DIESTIMASI KESEJAHTERAAN KARYAWAN

ATAS

24. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEES BENEFITS The Company recognized an unfunded employee benefit liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (Law). The estimated liability for employees benefits as of December 31, 2009 and 2008 were based on the actuarial valuations performed by PT Dian Arthatama, an independent actuary, based on its report dated February 1, 2010 (February 17, 2009), were determined using the following assumptions:

Perusahaan mengakui kewajiban atas kesejahteraan karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tertanggal 25 Maret 2003 (Undang-undang). Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Dian Arthatama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 1 Pebruari 2010 (17 Pebruari 2009), dengan menggunakan asumsi berikut ini:
2009 Tingkat diskonto Kenaikan biaya upah dan gaji Umur pensiun Tingkat kematian Metode 10% per tahun/ per annum 10% per tahun/ per annum 54 tahun/year Commissioners Standard Ordinary (CSO) 1980 Projected unit credit

2008 12% per tahun/ per annum 10% per tahun/ per annum 54 tahun/year Commissioners Standard Ordinary (CSO) 1980 Projected unit credit Discount rate Wages and salary increases Retirement age Mortality rate Method

30

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan) a. Beban kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut:
2009 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah 2.232.701.100 1.645.928.379 (888.377.937) 2.990.251.542

24. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEES BENEFITS (continued) a. The details of employees benefit provision during the year are as follows:
2008 1.284.526.066 2.532.378.690 (110.855.530) 3.706.049.226 Current service costs Interest cost Unrecognized past service cost Total

b.

Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Jumlah 18.520.626.776 10.456.859.894 28.977.486.670

b. The details of employees benefit liability as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:

2008 16.459.283.793 10.379.843.677 26.839.127.470 Present value of defined benefit obligation Unrecognized actuarial gains (losses) Total

c.

Perubahan kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Jumlah yang dibayarkan dalam tahun berjalan Penghapusan Saldo akhir tahun 26.839.127.469 2.990.251.542 (851.892.341) 28.977.486.670

c.

Movements in the employee benefit liability as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:

2008 24.217.006.110 3.706.049.226 (786.299.399) (297.628.467) 26.839.127.470 Balance at beginning of year Provision during the year Payment during the year Deduction Balance at end of year

31

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. FASILITAS BANK GARANSI Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai fasilitas bank garansi (uncommitted bank guarantee faciilty) dari PT Bank DBS Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:

25. BANK GUARANTEE FACILITY The Company and Subsidiary have uncommitted bank guarantee facility from PT Bank DBS Indonesia, the details are as follow:
Fasilitas yang Belum Terpakai/ Outstanding Facility

Fasilitas/ Facility Perusahaan dan Anak perusahaan

2009

2008 The Company and Subsidiary

USD 8.500.000 IDR 30.000.000.000

USD 3.581.003 IDR 8.431.342.736

USD 1.791.508 IDR 7.216.786.536

Jangka waktu penerbitan fasilitas bank garansi adalah 15 bulan, termasuk 1 bulan claim period, namun tidak lebih dari 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya perjanjian fasilitas perbankan. Fasilitas perbankan ini dijamin dengan piutang usaha milik Perusahaan dan Anak perusahaan. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 14 November 2010 (Catatan 5)

The maturity period of the issued bank guarantee is 15 months, including 1 month claim period but not more than 3 (three) months after due date. This facility is secured by the Company and Subsidiarys trade receivables. This facility ends on November 14, 2010 (Note 5).

26. SEGMENTASI USAHA a. Berdasarkan segmen usaha


2009 Tiket/ Ticket Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Penghasilan lainlain bersih Beban (manfaat) pajak penghasilan Pajak kini Pajak tangguhan Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi Laba bersih 1.596.411.594.616 1.533.675.405.971 62.736.188.645 Tur/ Tour 294.318.271.292 263.922.769.025 30.395.502.267 Hotel/ Hotel

26. BUSINESS SEGMENT a. Information by type of services

Dokumen/ Document 22.404.013.972 19.802.867.431 2.601.146.541

Jumlah/ Amount 2.032.307.074.308 1.928.815.966.861 103.491.107.447 86.337.739.189 17.153.368.258 4.799.657.423 Net revenues Cost of revenues Gross profit Operating expenses Operating income Other income net Income tax expenses(benefit) Current tax Deferred tax Income before minority interest in net income of Subsidiary Minority interest in net income of consolidated Subsidiary Net income

119.173.194.428 111.414.924.434 7.758.269.994

6.621.571.600 (577.984.460)

15.909.438.541

12.968.622 15.896.469.919

32

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. SEGMENTASI USAHA (lanjutan) b. Berdasarkan segmen usaha (lanjutan)


2008 Tiket/ Ticket Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Penghasilan lainlain bersih Beban pajak penghasilan Pajak kini Pajak tangguhan Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi Laba bersih 1.804.789.618.263 (1.742.126.059.971) 62.663.558.292 Tur/ Tour 289.149.512.516 (267.289.603.934) 21.859.908.582 Hotel/ Hotel

26. BUSINESS SEGMENT (continued) a. Information by type of services (continued)

Dokumen/ Document 21.617.932.121 (19.241.418.614) 2.376.513.507

Jumlah/ Amount 2.222.965.925.761 (2.128.783.427.539) 94.182.498.222 (77.906.592.044) 16.275.906.178 3.867.299.662 6.822.860.400 1.705.119.436 Net revenues Cost of revenues Gross profit Operating expenses Operating income Other income net Income tax expenses Current tax Deferred tax Income before minority interest in net income of Subsidiary Minority interest in net income of consolidated Subsidiary Net income

107.408.862.861 (100.126.345.020) 7.282.517.841

11.615.226.004

14.111.090 11.601.114.914

b. Berdasarkan segmen geografis Pendapatan bersih


2009 DKI Jawa Barat Jawa Timur Bali Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Papua Jumlah 1.269.351.714.002 148.147.024.021 138.751.863.405 210.629.272.705 86.937.715.616 60.377.937.427 118.111.547.132 2.032.307.074.308

b.

Information by geographical area Net revenues


2008

1.374.347.712.927 176.976.651.807 152.442.050.134 237.097.156.543 115.773.027.087 57.641.667.909 108.687.659.354 2.222.965.925.761

DKI WestJava East Java Bali South Sulawesi East Kalimantan Papua Total

Laba usaha
2009 DKI Jawa Barat Jawa Timur Bali Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Papua Jumlah 8.078.416.066 689.156.483 2.098.170.017 2.692.596.337 557.698.024 927.122.417 2.110.208.914 17.153.368.258 2008 3.816.349.961 1.048.115.793 2.930.719.270 3.970.119.215 1.720.658.986 613.439.085 2.176.503.868 16.275.906.178

Operating income
DKI WestJava East Java Bali South Sulawesi East Kalimantan Papua Total

33

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. SEGMENTASI USAHA (lanjutan) b. Berdasarkan segmen geografis (lanjutan) Aktiva


2009 DKI Jawa Barat Jawa Timur Bali Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Papua Jumlah 259.097.836.653 18.148.747.252 18.309.076.800 27.237.113.448 11.081.649.133 10.450.296.194 16.069.951.113 360.394.670.593

26. BUSINESS SEGMENT (continued) b. Information by geographical area (continued) Asset


2008 235.819.823.432 14.240.391.913 19.721.487.656 26.597.388.760 10.166.704.500 6.534.991.295 11.555.628.182 324.636.415.738 DKI WestJava East Java Bali South Sulawesi East Kalimantan Papua Total

27. PERJANJIAN DAN IKATAN Perusahaan dan Anak perusahaan dalam menjalankan usahanya telah menandatangani perjanjian sebagai berikut: 1. Maskapai penerbangan Perusahaan dan Anak perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan maskapai penerbangan lokal diantaranya dengan PT Garuda Indonesia, PT Merpati Nusantara. Perjanjian ini meliputi jangka waktu 2 4 tahun dan dapat diperpanjang. 2. Perjanjian jaringan komputer dan perangkat lunak Dalam rangka memperlancar operasi Perusahaan dan Anak perusahaan dalam pemesanan tiket internasional dan domestik, Perusahaan dan Anak perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama jaringan komputer dengan PT Abacus Distribution System Indonesia dan PT Galileo Indonesia Perdana untuk memadukan suatu paket perangkat lunak yang dapat menjalankan berbagai fungsi termasuk pemesanan tiket, hotel dan lain-lain. 3. Kenggotaan IATA Perusahaan dan Anak perusahaan telah menjadi anggota IATA (International Air Transport Association). 4. Perjanjian dengan hotel Perusahaan dan Anak perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan hotel internasional dan domestik dalam menjual voucher hotel.

27. COMMITMENTS AND AGREEMENTS The Company and Subsidiary in performing business, signed agreements with the following: 1. Airlines The Company and Subsidiary entered into agreements with several airlines such as PT Garuda Indonesia, PT Merpati Nusantara. These agreements are valid for 2 4 years and can be extended.

2.

Computer network and software agreements To support the Company and Subsidiarys operations in order of domestic and international tickets, the Company and Subsidiary signed agreements in computer network with PT Abacus Distribution System Indonesia and PT Galileo Indonesia Perdana to combine with the software which is able to perform some functions including ordering ticket, hotel and others.

3.

IATA Membership The Company and Subsidiary have become the member of IATA (International Air Transport Association).

4.

Agreement with hotel The Company and Subsidiary have signed agreements with domestic and international hotel to sell the hotel vouchers.

34

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING 2009 Mata Uang Asing/ Foreign Currency Kas dan setara kas USD SGD EURO AUD HKD YEN 4.417.698 68.542 29.658 11.844 102 700

28. MONETARY ASSETS AND FOREIGN CURRENCIES 2008 Mata Uang Asing/ Foreign Currency 5.825.401 40.581 9.545 3.492 10.802 -

LIABILITIES

IN

Ekuivalen/ Equivalent in Rupiah 41.526.359.139 459.126.575 400.668.329 99.866.831 123.642 71.194 42.486.215.710

Ekuivalen/ Equvalent in Rupiah 63.788.136.950 308.703.428 147.304.869 26.383.841 15.263.523 64.285.792.611 Cash and cash equivalents

Piutang usaha

USD

10.094.504 146.601

94.888.338.446 1.378.053.254

8.063.543 136.266

88.295.798.524 1.492.116.340

Trade receivables Other receivables

Piutang lain-lain USD

2009 Mata Uang Asing/ Foreign Currency Hutang usaha USD SGD EUR HKD AUD YEN GBP 9.369.657 423.458 8.470 133.590 3.522 530.500 4.060 Ekuivalen/ Equivalent in Rupiah 88.074.772.286 2.836.537.581 114.433.339 161.935.126 29.696.800 53.951.850 61.363.688 91.332.690.670 Hutang lain-lain USD Pendapatan diterima di muka 2.274.070 21.376.259.316 Mata Uang Asing/ Foreign Currency

2008 Ekuivalen/ Equvalent in Rupiah 81.421.203.419 2.046.509.469 119.667.054 152.944.319 189.600.202 19.279.062 84.111.421.197 1.934.597 21.183.840.182 Other payables Trade payables

7.435.726 269.017 84.697 20.244 1.564.100 1.220

USD SGD EURO

1.550.195 7.174 -

14.571.835.179 48.057.924 14.619.893.103

1.305.868 2.188 1.027

14.299.254.600 16.644.116 15.848.664 14.331.747.380

Unearned revenues

35

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29. KONDISI EKONOMI Kondisi finansial global yang mengalami krisis terjadi sejak kuarter terakhir tahun 2008 berdampak terhadap perekonomian Indonesia yang menyebabkan tidak stabilnya nilai tukar mata uang, menurunnya harga saham di pasar efek dan kenaikan suku bunga pinjaman. Hal-hal tersebut secara negatif memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan kegiatan usaha Perusahaan. Perbaikan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak-pihak lainnya, dimana tindakan tersebut di luar kendali Perusahaan.

29. ECONOMIC CONDITION The global financial crisis that occured starting in the last quarter of 2008, has affected the Indonesian economy, which caused unstable currency values, stock price in securities market declined and the lending interest rates increased. Those affect negatively impact the economic growth in Indonesia and the Companys operation may be affected by the future Indonesian economic conditions. Economic improvement and sustained recovery are dependent upon several factors, such as fiscal and monetary actions being undertaken by the Government and others, actions that are beyond the control of the Company.

30. PENYELESAIAN KONSOLIDASI

LAPORAN

KEUANGAN

30. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS

CONSOLIDATED

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 5 Maret 2010.

The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 5, 2010.

36

Anda mungkin juga menyukai