Anda di halaman 1dari 3

1.

Darkly pigmented skin (kulit berpigmen gelap): warna nyata dari kulit gelap yang utuh, yang tetep tidak berubah (tidak memucat) ketika tekanan diberikan dia tas daerah tonjolan tulang, terlepas dari ras atau etnisitas klien. 2. Debridement: pengangkatan jaringan mati dari luka. 3. Defekasi: pengeluaran feses dari saluran pencernaan melalui rektum. 4. Dehidrasi : kehilangan cairan secara berlebihan dari jaringan tubuh, disertai dengan gangguan elektrolit tubuh. 5. Decidua : membran mukus, lapisan uterus atau endometrium pada kehamilan 20 minggu atau lebih. 6. Delirium: sindrom yang melibatkan kerusakan memori dan kemmapuan kognitif klien dan dicirikan dengan kesadaran yang tidak jelas. 7. Demand feeding: bayi yang diberi makan setelah lapar bukan bersamaan jadwal. 8. Depilator: suatu zat yang menghilangkan rambut. 9. Dermatitis: inflamasi kulit yang dicirikan dengan gatal, kemerahan, dan lesi kulit. 10. Dermis: lapisan kulit tepat di bawah epidermis, terdiri dari pembuluh darah dan limfatik, saraf dan ujung saraf, kelenjar dan folikel rambut. 11.DES : dietilsbesterol; digunakan untuk menangni gejala menopouse.

12.Desquamation : pelepasan sesl-sel epitel kuit dan membran mukosa. 13. Deficiensi Fe : kekurangan zat besi 14. Diabetes melitus: gangguan sistemik metabolisme karbohidrat, protein dan lemak; akibat kekurangan produksi insulin atau gangguan insulin yang tidak efektif pada tingkat seluler. 15. Diaforesis: sekkresi keringat, terutama sekresi berlebihan yang berkaitan dengan peningkatan suhu tubuh, olah raga, atau stres emosional. 16. Diare: peningkatan jumlah feses dan keluarnya feses cairan , tidak berbentuk. 17. Diastatis recti abdominis: pemisahan dua otot rektum sepanjang garis tengah dinding abdomen. 18. Diastol: periode waktu diantara kontraksi atrium atau ventrikel sewaktu darah memasuki ruangan jantung yang sedang relaksasi. 19. Difusi: pergerakan molekul dari area berkonsentrasi lebih tinggi ke area berkonsentrasi lebih rendah. 20. Dilatatation of servix: peregangan os eksternal dari suatu muara beberapa milimeter ke sebuah muara yang cukup besar untuk dilewati janin pada proses persalinan.

21. Disinfeksi: proses membunuh organisme patogenik. 22. Distensi: pembengkakan rongga tubuh; disebabkan oleh cairan, gas atau massa. 23. Diuresis: peningkatan pembentukan dan eksresi urine. 24.Divertikula: herniasi seperti kantung menonjol yang melewati dinding otot organ tubular; dapat terjadi di lambung, usus halus, atau paling banyak di kolon. 25.Divertikulitis: penyakit inflamasi divertikulum yang memerlukan diet sedang atau rendah sisa sampai infeksi berkurang. 26. Dokumentasi: tindakan yang membuktikan kejadian atau aktivitas-aktivitas dengan membuat catatan tertulis. 27. Dizygotic : berhubungan dengan atau terdiri dari 2 zigot (ovum yang di buahi) 28. Down Syndrome: kelainan yang melibatkan pembentukan kromosom ketiga bukan pasangan normal (trisomi 21), yang ditandai dengan gambaran khas retardasi mental dan perubahan penampilan fisik. 29. Dysfagia: kesulitan menelan. 30. Dyspnea: nafas pendek atau sulit bernafas yang dapat disebabkan oleh penyakit jantung atua paru tertentu atau latihan yang terlalu berat. 31. Dysritmia: penyimpangan denyut jantung dari pola normalnya. 32. Dysuria: rasa sakit ketika berkemih yang terjadi akibat infeksi bakteri pada kandung kemih dan penyakit obstruksi pada uretra. 33. Ductus venosus: pada sirkulasi janin sebuah pembuluh darah yang membawa darah teroksigenasi antara vena umbilikus dan vena cava inferior dengan memotong. 34. Ductus arteriousus: pada sirkulasi janin, suatu salurah anatomis antara arteri vulmoner dan arkus aorta. 35. Duncan mechamism: mekanisme duncan pengeluaran plasenta dengan presentasi permukaan maternal bukan permukaan janin yang mengkilat. 36.Disminorrhea primer: menstruasi meimbulkan nyeri yang dimulai 2 sampai 6 bulan setelah menarche berhubungan dengan ovulasi. 37. Disminorrhea sekunder: menstruasi yang menimbulkan nyeri yang berhubungan dengan penyakit organik, seperti endometriosis, penyakit inflamasi pada pelvis, neoplasmauterine. 38. Dipareunia: hubungan seksual yang menimbulkan nyeri. 39. Distosia: kelahiran yang sulit berlangsung lama dan meimbulkan rasa nyeri akibat faktorfaktor mekanis yang ditimbulkan oleh janin atau jalan lahir (pelvis dan jaringan lunak jalan lahir ibu), kekuatan yang tidak adekuat (uterine dan aktifitas otot lain), atau posisi maternal. 40. Distosia Bahu : Kepala janin telah dilahirkan tetapi bahu tersangkut dan tidak dapat dilahirkan.

Anda mungkin juga menyukai