Anda di halaman 1dari 4

Decompression sickness

Bekerja pada udara tekan sering dialami oleh insinyur sipil pada penggalian di lapisan bantalan air atau di bawah air, seperti penyelaman. Pekerjaan ini dilakukan oleh penyelam tunggal menggunakan pakaian selam atau dilakukan oleh sekumpulan pekerja di dalam suatu ruangan khusus untuk pekerjaan dibawah air (caisson/ diving bell). Caisson terdiri dari ruangan bekerja dan saluran komunikasi pada permukaan air dengan air-lock. Sehingga komunikasi dengan udara luar dapat terjadi. Caissons ditekan dengan udara tekan dingin dari sebuah pipa saluran. Didalam saluran yang terdapat pada caisson tekanan udara harus sebanding dengan tekanan yang diberikan oleh air yang berada diluar dan harus dinaikkan 1 atmosfir untuk kenaikan kedalaman setiap 10 meter. Penyakit Dekompresi dihubungkan dengan pengeluaran dalam darah dan jaringan, ketika tekanan udara dikurangi, gas terbawa masuk ke dalam larutan ketika tekanan udara tinggi. Gas tersebut terdiri dari oksigen, karbon dioksida dam nitrogen. Oksigen dihilangkan secepatnya oleh reabsorpsi dan karbon dioksida oleh pengeluaran dari lambung. Berbeda dengan gas yang lain, nitrogen relatif tidak larut di dalam cairan tubuh dan dikumpulkan sebagai gelembung gas dalam hitungan menit yang bergabung untuk membentuk emboli. Nitrogen kelarutan dalam lemak dan lipoid sampai 5 atau 6 kali dibangingkan dengan cairan tubuh., dan jaringgan seperti sistem saraf dan sumsum tulang yang menjaga keseimbangan gas tersebut dibanding dengan yang lain, dan dikeluarkan dalam jumlah besar ketika tekanan diturunkan. Gejala dari penyakit dekompresi biasanya muncul dalam beberapa jam yang diikuti dengan dekompresi, yang mana tidak akan berkembang lagi dalam 12 jam berikutnya. Penyakit ini bergantung pada lokasi dari emboli yang terbentuk dan kemungkinan dapat menstimulasi banyak penyakit lainnya. Gejala yang paling normal adalah sakit pada bagian tubuh seperti tungkai dan lengan yang ketika lunak dikenal sebagai niggle dan ketika keras dikenal sebagai lekukan. Rasa gatal, pusing, mual, muntah, nyeri pada epigastrium dan kesulitan bernafas dapat terjadi pada tahap ini. Dalam beberapa kasus, ada keterlibatan dari sistem saraf pusat yang menyebabkan terjadinya gejala seperti kelumpuhan pada otot-otot yang mengenai kerangka tulang atau kandung kemih. Emboli di dalam pembuluh darah pada lambung, otak dan jantung dapat berakibat fatal.

Listrik Sengatan listrik


Sengatan listrik merupakan bahaya mendasar dan telah menyebabkan banyak kematian. Sejumlah faktor dapat menyebabkan tingkat keparahan dari sengatan listrik. Bahaya yang biasa terjadi bergantung pada aliran yang masuk ke dalam tubuh dan daerah tertentu seperti jantung. Ini disebabkan oleh tegangan, ketahanan dari kulit dan organ dalam (kulit kering-tinggi, organrendah), jenis dari aliran (a.c atau d.c). jalur masuk aliran menuju tubuh, lama saat aliran terjadi dan luas permukaan kontak. Konsep dari aliran let-go penting dalam hal ini. Aliran let-go di definisikan sebagai aliran d.c maksimal yang dapat ditoleransi oleh seseorang ketika mengenggam elektroda dan membiarkan pergi (let go) menggunakan otot-otot yang distimulasi oleh sengatan tersebut. Aliran let-go rata-rata sebesar 16.0 mA untuk pria dan 10.5 m.A untuk wanita. Aliran sebesar 10 mA yang masuk ke dalam jantung akan menimbulkan efek serius yang bergantung pada durasi dari aliran tersebut. Pada aliran yang tinggi, fiblirasi ventrikel ( debaran jantung) dapat timbul, sampai 100 mA, penghentian dari detak jantung merupakan hasil yang pasti.

Efek lain dari listrik


Efek listrik lain pada bagaian tubuh meliputi luka bakar, arc eye dan patah tulang yang diakibatkan oleh kekejangan otot.

Diakibatkan oleh bahan kimia


Efek terhadap tubuh akibat terpapar oleh bahan kimia cukup beragam. Mereka dapat dibagi menjadi sejumlah daerah untuk memasukkan dermatoses, macam bentuk dari racun, occupational cancer, penyakit dust-borne dan kondisi gas atau kejadian gassing.

Dermatose
Kelompok ini terdiri dari berbagai kondisi kulit yang disebut sebagai eczema yaitu peradangan/pembengkakan pada kulit. Dermatitis sejauh ini merupakan penyakit yang paling umum terjadi, pencegahan ditujukan terkait dengan perkembangan dalam kebersihan personal.

Hanya dermatitis non-infektif diklasifikasikan sebagai penyakit tertentu (DS), yang berkaitan dengan paparan dari debu, cairan, uap, atau kulit menganggu lainnya (SS(II)(PD)R). Kebanyakan kasus dari dermatitis adalah : (a) endogenous dikontrol oleh faktor dalam manusia, terutama merupakan masalah medis. (b) exogenous - dikontrol oleh faktor dari luar manusia, yang mana sangatlah umum dan dapat dicegah. Dalam endogenous dermatitis, penarikan dari orang yang terkana dampak akibat dari kontak masa depan dengan faktor yang menyinggung atau agent, mungkin merupakan satu-satunya solusi. Kebanyakan kasus dari occupational dermatitis merupakan exogenous di alam berkaitan dengan kontak dengan faktor spesifik atau agent. Agent yang menyebabkan luka pada kulit dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (a) faktor mekanis friksi, tekanan dan trauma; (b) faktor fisik panas,dingin, listrik, cahaya matahari, radiasi; (c) agent kimia senyawa organik dan inorganik; (d) tumbuhan dan produknya, resin dan pernis; (e) agent biologis lainnya seperti serangga dan kutu. Agent kimia sejauh ini merupakan penyebab dari occupational skin disorder, tetapi faktor-faktor lain yang disebutkan diatas akan dijelaskan secara singkat selanjutnya.

Faktor Mekanis
Ini menimbulkan luka, abrasi dan luka pada kulit yang dapat menimbulkan infeksi sekunder.

Faktor Fisik
Panas dapat mempengaruhi kulit, menyebabkan keringat berlebihan yang melembutkan pelindung lapisan tanduk. Ketika ini dikombinasikan dengan tegangan friksi, ruam (rash) panas dihasilkan. Hal ini umum terjadi pada orang yang bekerja pada proses panas, seperti pekerja logam, furnacemen, luka dingin pada kulit terdiri dari chilblain dan pada kasus ekstrim yaitu

radang dingin. Efek sekunder dari luka bakar saat bekerja harus diperhatikan, bersama-sama dengan kemungkinan terpapar oleh radiasi ion.

Agent Kimia
Pertahanan utama dari kulit terhadap gangguan eksternal adalah lapisan cornified dari epidermis dan kelenjar sekresi (sebum). Epidermis memiliki sejumlah batas untuk menghadapi asam yang cukup kuat, tetapi rusak secara khusus oleh asam dan sulfide. Kelenjar sekresi biasanya terbentuk dari lemak dan sedikit pelindung asam terhadap gangguan yang larut dalam air, tetapi kelelahan dari epidermis oleh friksi, panas dan keringat berlebihan dapat menyebabkan respon inflamasi terhadap gangguan eksternal. Kemiripan pada pembukaan dari kelenjar sebaceous dan folikel rambut memberikan jalan masuk pada gangguan, khususnya ketika gangguan tersebut merupakan lemak terlarut dan perubahan inflamasi dapat terjadi. Minyak follicultis dan chloracne merupakan contoh dari perubahan tersebut. Ketahanan dari kulit terhadap gangguan eksternal beragam dari umur, jenis kelamin, warna, diet, dan kondisi kesehatan.

Tumbuhan dan produknya.


Tumbuhan tertentu dapat menyebabkan dermatitis oleh kebajiakn senyawa kimia yang terkandung di dalamnya misalnya anggota dari Lilicae dan Primulaceae. Terdapat resiko tertentu terhadap pemilik bibit tanaman, tukang kebun, dan penjual bunga. Dermatitis dari kayu tertentu umum terjadi pada tukang kayu, masisnis kayu dan pembentuk lemari/kabinet, serbuk gergaji, getah, gosokan atau minyak di dalam kayu tersebut merupakan agent kausatif utama. Kayu seperti ini biasanya menghasilkan sensitifitas dan pekerja dapat terkena dampak beberapa hari setelah bekerja dengan kayu yang baru.

Anda mungkin juga menyukai