\
|
+
= A
1
4 . 10
160
max
2
gg p p [ ]
r = Jarak pusat keujung daun baling-baling [m]
d = Jarak ujung baling-baling ke permukaan
buritan diatas baling-baling [m]
R = Jari-jari baling-baling [m]
( )
o
k
o
R
d
Z
D x RPM
P
|
|
.
|
\
|
= A
1 1
70
5 , 1
2
j g g [ ]
Z = Jumlah daun baling-baling
Kc = 1.7 0.7(d/R)
Ko = 1.8 + 0.4(d/R)
wTmax = 0.6 ~ 0.8
R . \
Ridwan Arifin
4102 100 045
November 20th, 2007
@Teknik Perkapalan, FTK, ITS Surabaya.
No. 37
Back
Hull Surface Forces
Dari perhitungan didapatkan harga
H ll S f F 13 75 kN/ 2 Hull Surface Forces 13.75 kN/m2.
Hull surface forces ini bekerja pada
0 8D diatas baling baling dan 0 6D di 0.8D diatas baling-baling dan 0.6D di
belakang baling-baling (ITTC, 1999).
Ridwan Arifin
4102 100 045
November 20th, 2007
@Teknik Perkapalan, FTK, ITS Surabaya.
No. 38
Back
Top Bracing
Pemasangan top bracing dimaksudkan
untuk meredam besarnya diplasemen untuk meredam besarnya diplasemen
yang terjadi pada ujung atas badan
mesin.
Hal ini dikarenakan postur mesin yang
tinggi dan ramping, sehingga
memungkinkan terjadi defleksi di ujung g j j g
atas badan mesin sangat besar.
Ridwan Arifin
4102 100 045
November 20th, 2007
@Teknik Perkapalan, FTK, ITS Surabaya.
No. 39
Back
Gaya Eksitasi Mesin Induk
Gaya dan Momen Eksternal
G d k t l i i di b bk Gaya dan momen eksternal ini disebabkan
karena gaya reaksi vertikal akibat
pembakaran gas pada piston.
Gaya dan Momen Internal
Gaya dan momen internal ini disebabkan Gaya dan momen internal ini disebabkan
karena adanya ketidak seimbangan massa
yang bergerak.
Gaya dan Momen Lateral
Gaya dan momen lateral ini disebabkan
karena ga a reaksi ke arah melintang
Dimana,
Fo = Gaya vertikal akibat pembakaran gas
S = Gaya pada lengan penghubung
karena gaya reaksi ke arah melintang
akibat pembakaran gas pada piston.
(Ref: Noonan, 1990)
S = Gaya pada lengan penghubung
G = Gaya lateral (Guide Forces)
Ridwan Arifin
4102 100 045
November 20th, 2007
@Teknik Perkapalan, FTK, ITS Surabaya.
No. 40
(Ref: Noonan, 1990)
Back
Frekuensi Eksitasi
1. Eksitasi Mesin Induk
| |
Hz
RPM
N f
|
.
|
\
|
=
60
2 Ek it i B li B li (L i 1988)
f = 12 Hz
2. Eksitasi Baling-Baling (Lewis, 1988)
Hz
RPM x Z
f = Hz f
60
=
f = 8 Hz f
Ridwan Arifin
4102 100 045
November 20th, 2007
@Teknik Perkapalan, FTK, ITS Surabaya.
No. 41