Eksplorasi ( exploration ) Kegiatan lanjutan dari prospeksi dengan tujuan untuk rnenentukan secara akurat besar cadangan, kadar, sifat fisik, sifat kimia, letak, dan bentuk endapan bahan galian 2.Tahapan esplorasiiii 1. Studi pendahuluan. Studi pendahuluan merupakan kegiatan persiapan sebelum melakukan penyelidikan langsung di lapangan. 2. Survei tinjau. Survei tinjau merupakan kegiatan eksplorasi di lapangan, sifatnya hanya peninjauan sepintas pada daerah-daerah yang sebelumnya diperkirakan menarik dari sisi data geologi, sehingga dari kegiatan ini diharapkan dapat diketahui indikasi mineralisasi bijih bahan galian 3. Eksplorasi pendahuluan (prospeksi). Kegiatan eksplorasi pendahuluan dilaksanakan pada wilayah yang telah dibatasi atau dilokalisasi dari hasil studi survei tinjau yang telah dilakukan sebelumnya 4. Eksplorasi umum. Kegiatan eksplorasi umum merupakan bagian dari kegiatan penyelidikan pendahuluan, dengan cakupan luas areal penyelidikan lebih kecil 5. Eksplorasi detail atau rinci. Pasal 1 butir 15 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, menegaskan: Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas, dan sumber daya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup . Kegiatan eksplorasi rinci merupakan kegiatan tahapan penyelidikan lapangan terakhir yang dilakukan.
3.Metode esplorasi Metode eksplorasi yang digunakan umumnya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : a. Cara tidak langsung : Membantu dalam melakukan interpretasi bawah permukaan tanah terutama pada daerahdaerah yang ditutupi oleh vegetasi atau lapukan kuarter. Membantu dalam pembuatan peta-peta topografi maupun peta-peta tematik dengan cepat dan akurat.
Metode Geofisika Metode geofisika merupakan cara tidak langsung dan sering digunakan dalam eksplorasi bahan galian pada tahap-tahap awal. Metode ini memanfaatkan sifat fisik batuan seperti : sifat kelistrikan, kemagnetan, kecepatan rambat gelombang, radioaktifitas dsb. y Gaya Berat (Gravity) Metode ini mengukur variasi gaya berat bumi. banyak digunakan pada eksplorasi awal migas, geotermal, cebakan kromit. Alat yang digunakan dalam pengukuran disebut : GRAVITIMETER. Alat ini bekerja berdasarkan HK. Newton tentang gravitasi bumi y Magnetik Metode ini bekerja berdasarkan adanya anomali medan magnet bumi akibat berbedaan sifat kemagnetan batuan. Alat yang digunakan dalam pengukuran disebut : magnetometer. Medan magnet yang diukur oleh alat adalah medan magnet induksi. y Potensial Diri (self potential) y Tahanan Jenis (Resistivity) Metode ini bertujuan untuk mendeteksi kondisi bawah permukaan yaitu mempelajari sifat aliran listrik batuan bawah permukaan. Penyelidikan ini bertujuan untuk mendeteksi besarnya medan potensial, medan elektromagnetik, dan arus listrik yang mengalir dalam batuan. y Seismik Refleksi Metode ini dibedakan atas 2 bagian yaitu : 1. Seismik dangkal : digunakan untuk eksplorasi batubara dan bahan tambang lainnya. 2. Seismik dalam : umumnya digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon. y Seismik Refraksi y Radioaktifitas Metode Geokomia Metode Geokimia dipakai dalam kegiatan eksplorasi karena adanya Dispersi Geokimia baik dispersi primer maupun sekunder. Ada beberapa jenis Metode Geokimia, yaitu : 1. Lithogeochemistry 2. Hydrogeochemistry 3. Biochemistry / Geobotany 4. Atmogeochemistry /Gas Surveys
c. Gabungan cara langsung dan tak langsung. 4.Metode sampling -Chip sampling -Channel sampling -Test pit -Trenching -Hand Augering -Drill Coring. 5.Apa ituu ore Endapan dari kumpulan mineral yang dapat diambil (diekstrak) satu atau lebih logamnya secara menguntungkan berdasarkan keadaan teknologi dan ekonomi pada saat ini. 6.Jelaskan pemboran"test pit"frameling"tunneling 7.Tuliskan dan jelaskan secara lengkap model2 endapan mineral dan batu bara... Klasifikasi Model Endapan Mineral Berdasarkan Lingkungan Litologi dan Tektonik (Cox & Singer, 1987) LINGKUNGAN GEOLOGI & TEKNIK I. Intrusi Mafik dan Ultramafik A. Area Stratiform) Tektonik Stabil (Komplek ENDAPAN MINERAL (TIPE LOKASI)
a. Endapan berbentuk stratiform - Zona basal - Zona intermediet - Zona terluar b. Endapan berbentuk pipa B. Area Tektonik Tak Stabil a. Intrusi berumur sama sebagai batuan vulkanik b. Intrusi yang terjadi selama orogenesa - Sinorogenik dalam koridor vulkanik Ni-Cu Duluth Cu-Ni-PGE; Noril's Cu-NiPGE Stillwater; Ni-Cu Bushveld : Chromit; Merensky reef : PGE Bushveld : Fe-Ti-V Cu-Ni pipes; PGE pipes
- Sinorogenik dalam koridor non vulkanik - Ofiolit C.Intrusi Alkalin dalam Area Tektonik Stabil II. Intrusi Felsik A. Tekstur Fanerokristalin a. Pegmatitik b. Intrusi Granit - Pada batuan samping gampingan - Pada batuan samping lain
Anorthosit-Ti khromit podiform; serpentinit NiCo Karbonatit; kompleks diamond pipes alkalin;
Be-Li; Sn-Nb-Ta
W-Skarn; Sn-Skarn; Sn-replacement W-vein; Sn-vein; Sn-greisen Low-sulfida Au-urat kuarsa; Intrusi anorthosit-Ti
B. Intrusi Porfiroafanitik a. Granit dan Riolit high silica b. alkalin kontak) - Batuan samping gampingan (jauh dari kontak) Batuan felsik-mafik termasuk Porfiri-Cu - Batuan samping gampingan (dekat Porfiri-Cu, Skarn-Cu; Skarn-Zn-Pb; Skarn_Fe Replacement Replacemen Mn; Carbonate-hosted Au - Batuan samping vulkanik (dalam granit) - Batuan samping vulkanik (dalam calk-alkalin) c.Batuan samping berupa batuan beku lebih tua Porfiri-Sn; Urat Sn-Polimetalik polimetalik; Climax_Co
dan batuan sedimen - Endapan dengan intrusi - Endapan dengan batuan samping Porfiri Cu-Mo; Porfiri Mo (Low F); Porfiri W Vulkanik hosted Cu-As-Sb; Vein AuAg-Te Vein polimetalik (epitermal kuarsaalunit Au) III. Batuan Ekstrusif A. Batuan Ekstrusif Mafik - Kontinental/benua - Samudera (berhubungan dengan ofiolit) Basaltik-Cu; Sediment-Hosted Cu Sulfida masif; Vokanogenik Mn; Blackbird Co-Cu Komatitik Ni-Cu B. Batuan Ekstrusif felsik-mafik Lingkungan sub-aerial - Endapan utama dengan batuan vulkanik Hot spring Au-Ag; Vein epitermal kuarsa - alunit Au; Vulkanogenik-U; Epitermal-Mn Riolit-hosted Sn; Volkanik-hosted magnetik - Endapan dalam batuan gampingan yang lebih tua - Endapan dalam batuan klastik yang lebih tua Lingkungan marine IV. Batuan Sedimen A. Batuan Sedimen Klastik Karbonat-hosted Au-Ag; Endapan Flourspar Hot spring Hg; almaden Hg; SilikaKarbonat Hg; Kuroko masif-sulfida; Algoma-Fe
- Batupasir
- Serpih-Batulanau
Zn-Pb;
B. Batuan karbonatan - Tidak berasosiasi dengan batuan beku - Dipengaruhi panas (heat) batuan beku Pb-Zn; Cu-Pb-Zn; Bauxite Polimetalik Replacement Mn; replacement;
Karbonat hosted Au-Ag; Endapan Flouspar C. Sedimen Kimiawi - Oceanic - Shelf - Restricted Basin V. Batuan Metamorfik Regional A. Dari batuan eugosinklinal B. Dari pelitik dan sedimen lain Quartz low-sulfide Au quartz vein Unconformity Au-U; Gold in flat fault Nodul Mn Superior Fe, Sedimenter Mn; Posfat Marine evaporit
B. Pengendapan
8.Jelaskan masalah perhitungan cadangan METODA PENAMPANG (cross section method) Dalam metoda ini digunakan dengan cara sebagai berikut: - membuat irisan penampang melintang memotong endapan yang akan dihitung. - dari tiap penampang dihitung terlebih dahulu luas masing-masing endapan. - Setelah luas dihitung, maka digunakan beberapa rumus perhitungan pada metode penampang. Beberapa rumus dalam metode penampang dapat diuraikan seperti dibawah ini: METODE POLIGON Metode Area of Influence untuk perhitungan cadangan dilakukan sebagai berikut: untuk setiap lubang bor ditentukan suatu batas daerah pengaruh yang dibentuk oleh garis-garis berat antara titik tersebut dengan titik-titik terdekat disekitarnya masing-masing daerah/blok diperlakukan sebagai satu poligon yang mempunyai kadar dan ketebalan yang konstan yaitu sama dengan kadar dan ketebalan titik bor di dalam poligon tersebut cadangan endapan diperoleh dengan menjumlahkan seluruh tonase tiap blok/poligon, sedangkan kadar rata-ratanya dihitung memakai pembobotan tonase METODE TRIANGGULAR GROUPING - Pada cara ini setiap blok dibentuk oleh tiga titik bor terdekat, sehingga secara tiga dimensi blok tersebut berbentuk prisma terpancung dengan sisi prisma adalah kedalaman ketiga titik bor tersebut. - Pembentukan setiap blok harus diusahakan sedemikian rupa sehingga pemakaian setiap titik bor kurang lebih sama. 9.Sistematik pembuatan tahpan esplorrasiii lengkap 10.Tuliskan arti penting esplorasi dan kegiatan tambahannya