Anda di halaman 1dari 2

Pengendalian Penggerek Batang Jagung Ramah Lingkungan

Feromon-Ostri prospektif untuk mengendalikan penggerek batang jagung. Feromon tidak beracun sehingga aman bagi produk tanaman, serangga bukan sasaran, dan manusia.

alah satu hama penting pada tanaman jagung adalah penggerek batang (Ostrinia furnacalis). Sejalan dengan pencanangan swasembada jagung pada tahun 2010 melalui perluasan areal dan intensifikasi, maka populasi penggerek

batang jagung akan meningkat karena hama dapat meneruskan siklus hidupnya ke generasi berikutnya secara terus-menerus. Untuk mengantisipasi serangan hama penggerek batang jagung, Balai Besar Penelitian dan Pengem-

Larva penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis) serta serangga dewasa jantan dan betina (inzet).

bangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen) telah mengembangkan perangkap berferomon seks untuk O.furnacalis. Sebelumnya, BB Biogen telah berhasil mengembangkan perangkap berferomon seks untuk ulat bawang, Spodoptera exigua. Perangkap berferomon dapat digunakan untuk memantau tingkat populasi dan mempelajari dinamika populasi penggerek batang jagung di suatu daerah, serta sebagai perangkap massal untuk mengendalikan hama tersebut. Penelitian untuk mengembangkan seks feromon meliputi pengamatan perilaku kawin O. furnacalis, isolasi dan identifikasi komponen senyawa aktif, respons serangga jantan (bioasai) terhadap komponen aktif (senyawa sintetis), pengembangan formulasi feromon seks (rasio dan kuantitas), serta uji daya tarik formulasi feromon di lapang. Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan ada dua komponen utama yang bersifat feromonoid terhadap penggerek batang jagung populasi Indonesia. Pada uji coba di rumah kasa (screen house), dua formulasi senyawa feromonoid memberikan daya tarik yang atraktif terhadap penggerek batang jantan dewasa, baik populasi Bogor maupun Bandung. Formulasi terse-

15

but mampu menyaingi daya tarik tiga betina dara, dan daya tangkapnya hampir tiga kali lipat. Fenomena ini hampir sama untuk penggerek jagung populasi Bogor maupun Bandung. Uji coba di lapangan memberikan hasil yang sama. Formulasi senyawa feromonoid dengan rasio tertentu menunjukkan daya tarik yang sangat atraktif terhadap serangga jantan, baik di Bogor maupun di Bandung. Daya tarik formulasi ini hampir tiga kali lipat daya tarik betina dara. Ini berarti formulasi tersebut mampu bersaing

dengan betina dara. Dengan hasil ini, BB Biogen telah berhasil mengembangkan formulasi feromon seks untuk penggerek batang jagung populasi Indonesia. Feromon tersebut diberi nama FeromonOstri. Feromon-Ostri prospektif mengendalikan hama jagung karena mampu menarik serangga jantan jauh lebih tinggi dibandingkan betina dara. Feromon merupakan senyawa tidak beracun sehingga aman bagi hasil panen, serangga bukan sasaran maupun lingkungan. Feromon-Ostri akan diuji di sentra-

sentra produksi jagung terutama yang banyak terserang penggerek batang (Made Samudera). Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian Jalan Tentara Pelajar No. 3A Bogor 16111 T elepon : (0251) 337975 339793 Faksimile : (0251) 338820 E-mail : borif@indo.net.id

Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 30, No. 1 2008

Anda mungkin juga menyukai