Anda di halaman 1dari 8

Analisis Data_Path Analysis

Nama : Selly Permatasari NIM : 108094000010

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kompensasi dan budaya organisasi terhadap motivasi kerja. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh kompensasi, budaya organisasi, dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada suatu organisasi. Banyaknya jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 60, dan berikut ini adalah variabel-variabel dan model hubungan antar variabel/ digram jalurnya: Variabel Penelitian: X1 X2 X3 Y : Kompensasi : Budaya Organisasi : Motivasi Kerja : Kinerja X2 X3 Y Diagram Jalur: X1

Dan berikut ini adalah data penelitiannya:

Pengamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

X1 (Kompensasi) 79 64 79 69 75 76 76 77 75 74 67 72 72 70 72 66 72 84 75 78

X2 (Budaya Organisasi) 69 78 82 63 78 74 65 76 74 80 65 63 77 68 73 69 65 76 66 77

X3 (Motivasi Kerja) 71 78 73 63 70 74 77 73 72 76 61 74 71 70 73 65 64 79 68 75

Y (Kinerja) 72 78 78 66 79 72 76 72 71 80 62 70 73 72 74 64 61 74 70 71

Analisis Data_Path Analysis

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

79 71 72 72 52 78 69 70 79 69 71 82 87 63 77 83 72 77 80 72 74 80 61 79 64 81 71 63 76 77 77 77 75 78 73 64 70 76 70 72

78 73 72 70 55 73 73 82 67 72 76 74 65 68 73 69 77 70 66 67 70 78 63 69 63 82 76 68 73 74 80 70 80 77 72 61 73 79 74 69

76 63 72 71 46 80 65 71 75 67 69 81 86 67 79 82 68 66 70 71 65 78 62 65 67 79 70 60 68 73 79 65 76 72 80 63 72 80 73 70

80 75 74 70 45 82 68 73 77 68 71 79 88 64 77 80 71 76 80 76 71 80 61 75 65 80 72 64 65 77 79 71 79 78 78 62 71 73 74 71

Analisis Data_Path Analysis

Berikut ini adalah analisis jalurnya: y UJI NORMALITAS Sebelum dilakukan analisis jalur, kita uji terlebih dahulu apakah data di atas pada setiap variabelnya memenuhi asumsi normalitas atau tidak. Jika data pada variabel tersebut belum memenuhi asumsi normalitas maka perlu dilakukan transformasi sebelum dilakukan analisis jalurnya. Berikut ini adalah uji normalitas pada data di atas:
Total Sample Size = 60

Univariate Summary Statistics for Continuous Variables Variable Mean ----------X1 73.417 X2 71.817 X3 71.150 Y 72.583 St. Dev. -------6.206 5.873 6.744 6.850 T-Value ------91.630 94.721 81.717 82.075 Skewness --------0.728 -0.338 -0.676 -1.131 Kurtosis -------1.429 -0.173 2.024 3.319 Minimum Freq. ------- ----52.000 1 55.000 1 46.000 1 45.000 1 Maximum Freq. ------- ----87.000 1 82.000 3 86.000 1 88.000 1

Test of Univariate Normality for Continuous Variables Skewness Variable X1 X2 X3 Y Z-Score P-Value -2.287 -1.125 -2.141 -3.284 0.022 0.261 0.032 0.001 Kurtosis Z-Score P-Value 1.899 -0.114 2.331 3.022 0.058 0.909 0.020 0.003 Skewness and Kurtosis Chi-Square P-Value 8.838 1.278 10.019 19.920 0.012 0.528 0.007 0.000

Hipotesis: H0: Data dalam variabel berdistribusi normal H1: Data dalam variabel tidak berdistribusi normal Dengan kriteria uji: Jika nilai p-value > 0.05, maka H0 diterima Jika nilai p-value < 0.05, maka H0 ditolak o Pada kolom Skewness: - Variabel X1, karena p-value = 0.022 < 0.05, maka H0 ditolak. Dengan begitu dikatakan data dalam variabel tidak berdistribusi normal. - Variabel X2, karena p-value = 0.261 > 0.05, maka H0 diterima. Dengan begitu dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel X3, karena p-value = 0.032 < 0.05, maka H0 ditolak. Dengan begitu dikatakan data dalam variabel tidak berdistribusi normal. - Variabel Y, karena p-value = 0.001 < 0.05, maka H 0 ditolak. Dengan begitu data dikatakan data dalam variabel tidak berdistribusi normal.

dapat dapat dapat dapat

Analisis Data_Path Analysis

Pada kolom Kurtosis: - Variabel X1, karena p-value = 0.058 > 0.05, maka H0 diterima. Dengan dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel X2, karena p-value = 0.909 > 0.05, maka H0 diterima. Dengan dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel X3, karena p-value = 0.020 < 0.05, maka H0 ditolak. Dengan dikatakan data dalam variabel tidak berdistribusi normal. - Variabel Y, karena p-value = 0.003 < 0.05, maka H0 ditolak. Dengan dikatakan data dalam variabel tidak berdistribusi normal.

begitu dapat begitu dapat begitu dapat begitu dapat

Karena terdapat beberapa variabel yang tidak berdistribusi normal pada kolom skewness (X1, X3, Y) dan kolom kurtosis (X3 , Y), maka harus dilakukan transformasi pada variabel tersebut agar data memenuhi asumsi normal. Berikut ini output data tersebut setelah di transformasi:
Total Sample Size = 60

Univariate Summary Statistics for Continuous Variables Variable Mean St. Dev. T-Value Skewness Kurtosis ----------- -------------- -------- -------X1 73.417 6.206 91.630 0.001 -0.032 X2 71.817 5.873 94.721 -0.028 -0.168 X3 71.150 6.744 81.717 -0.001 -0.042 Y 72.583 6.850 82.075 -0.013 -0.070

Minimum Freq. ------- ----58.040 1 57.226 1 54.452 1 55.587 1

Maximum Freq. ------- ----88.794 1 83.917 3 87.848 1 89.580 1

Test of Univariate Normality for Continuous Variables Skewness Variable X1 X2 X3 Y Z-Score P-Value 0.003 -0.095 -0.002 -0.043 0.997 0.924 0.999 0.966 Kurtosis Z-Score P-Value 0.155 -0.105 0.136 0.084 0.877 0.917 0.892 0.933 Skewness and Kurtosis Chi-Square P-Value 0.024 0.020 0.018 0.009 0.988 0.990 0.991 0.996

Kemudian kita uji kembali dengan hipotesis dan uji yang sama dengan sebelumnya. Berikut ini adalah analisisnya: o Pada kolom Skewness: - Variabel X1, karena p-value = 0.997 > 0.05, maka H0 diterima. Dengan begitu dapat dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel X2, karena p-value = 0.924 > 0.05, maka H0 diterima. Dengan begitu dapat dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel X3, karena p-value = 0.999 > 0.05, maka H0 diterima. Dengan begitu dapat dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel Y, karena p-value = 0.966 > 0.05, maka H0 diterima. Dengan begitu data dapat dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal.

Analisis Data_Path Analysis

Pada kolom Kurtosis: - Variabel X1, karena p-value = 0.877 > 0.05, maka H0 dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel X2, karena p-value = 0.917 > 0.05, maka H0 dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel X3, karena p-value = 0.892 > 0.05, maka H0 dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel Y, karena p-value = 0.933 > 0.05, maka H0 dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal.

diterima. Dengan begitu dapat diterima. Dengan begitu dapat diterima. Dengan begitu dapat diterima. Dengan begitu dapat

Karena data pada setiap variabel sudah memenuhi asumsi yaitu berdistribusi normal (karena memiliki skewness dan kurtosis yang sangat kecil, serta p-value>0.05), maka dapat dilakukan analisis jalurnya. Berikut ini adalah analisis jalurnya: ANALISIS JALUR o Unstandard Estimation Output di bawah adalah path coefficient yang tidak terstandarisasi dari hubungan antara variabel-variabelnya

Standard Solution Output di bawah adalah path coefficient yang sudah terstandarisasi dari hubungan antara variabel-variabelnya

Analisis Data_Path Analysis

T-Value Output di atas adalah nilai t-statistik yang menunjukkan hubungan antar variabel. Apabila tstatistik berwarna merah, maka pengaruh variabelnya tidak signifikan.

Karena sudah tidak ada t-value yang berwarna merah dan lebih kecil dari 1.98 maka dapat dikatakan bahwa pola/ model hubungan antar variabel di atas sudah baik dan sudah dapat dibuat persamaan strukturalnya. Pada diagram t-value semua nilai bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh variabel berbanding lurus. Jika X1 dan X2 semakin bertambah, maka X3 pun akan semakin bertambah, begitu pun sebaliknya. Dan jika X1, X2, dan X3 selalu bertambah, maka Y pun akan semakin bertambah, dan begitu pula sebaliknya. o Uji ketepatan model (goodness of fit) a. Kriteria uji 1: Jika nilai p-value < 0.05, maka model tidak fit Jika nilai p-value > 0.05, maka model fit. Hasil uji: Karena nilai p-value = 1.00000 > 0.05, maka dikatakan model fit. b. Kriteria uji 2: Jika nilai RMSEA < 0.08, maka model fit Jika nilai RMSEA > 0.08, maka model tidak fit Hasil uji:

Analisis Data_Path Analysis

Karena nilai RMSEA = 0.000 < 0.08, maka dikatakan model fit. y PERSAMAAN STRUKTURAL Pada output Structural Equation didapatkan persamaan:
Structural Equations

X3 = 0.67*X1 + 0.31*X2, Errorvar.= 18.39, R = 0.60 (0.10) (0.11) (3.44) 6.61 2.91 5.34 Y = 0.49*X3 + 0.41*X1 + 0.18*X2, Errorvar.= 9.82 , R = 0.79 (0.097) (0.098) (0.084) (1.84) 5.07 4.18 2.19 5.34

Persamaan struktural 1: a. Koefisisen jalur untuk variabel Kompensasi (X1) ke variabel Motivasi Kerja (X3) yaitu sebesar 0.67, dengan t-value= 6.61. Karena t-value = 6.61 > 1.98, maka koefisien jalur X1 ke X3 signifikan. b. Koefisisen jalur untuk variabel Budaya Organisasi (X2) berhubungan positif dengan variabel Motivasi Kerja (X3) yaitu sebesar 0.31. Karena t-value = 2.91 > 1.98, maka koefisien jalur X2 ke X3 signifikan. c. Secara bersama-sama, variabel Kompensasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2) dapat menjelaskan/ mempengaruhi Motivasi Kerja (X3) sebesar 0.60 (60%). Dan sisanya 100% - 60% = 40% dijelaskan/ dipengaruhi oleh faktor lain. Persamaan struktural 2: a. Koefisisen jalur untuk variabel Motivasi Kerja (X3) berhubungan positif dengan variabel Kinerja (Y) yaitu sebesar 0.49, dengan t-value= 5.07. Karena t-value = 5.07 > 1.98, maka koefisien jalur X3 ke Y signifikan. b. Koefisisen jalur untuk variabel Kompensasi (X1) berhubungan positif dengan variabel Kinerja (Y) yaitu sebesar 0.41, dengan t-value= 4.18. Karena t-value = 4.18 > 1.98, maka koefisien jalur X1 ke Y signifikan. c. Koefisisen jalur untuk variabel Budaya Organisasi (X2) berhubungan positif dengan variabel Kinerja (Y) yaitu sebesar 0.18, dengan t-value= 2.19. Karena t-value = 2.19 > 1.98, maka koefisien jalur X1 ke Y signifikan. d. Secara bersama-sama, variabel Motivasi Kerja (X3), Kompensasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2) dapat menjelaskan/ mempengaruhi Kinerja (Y) sebesar 0.79 (79%). Dan sisanya 100% - 79% = 21% dijelaskan/ dipengaruhi oleh faktor lain. y KESIMPULAN Dari model/ diagram jalur yang dibentuk dapat disimpulkan bahwa: a. Kompensasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2) berpengaruh langsung terhadap Motivasi Kerja (X3) pegawai di organisasi tersebut.

Analisis Data_Path Analysis

b. Motivasi kerja (X3), Kompensasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2) dapat berpengaruh langsung terhadap Kinerja (Y) pegawai di organisasi tersebut tetapi lebih baik jika pada variabel Kompensasi ingin mencapai variabel Kinerja, maka sebaiknya melewati variabel Motivasi Kerja terlebih dahulu baru dari sini dilanjutkan ke Kinerja pegawai organisasi tersebut. c. Karena seluruh koefisien jalur bernilai positif, artinya seluruh variabel berbanding lurus. Pada persamaan struktural 1, jika variabel Kompensasi dan Budaya Organisasi bertambah maka variabel Motivasi Kerja pun akan semakin bertambah, begitu sebaliknya. Dan pada persamaan struktural 2, jika variabel Motivasi Kerja, Kompensasi dan Budaya Organisasi bertambah maka variabel Motivasi Kerja pun akan semakin bertambah, begitupun sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai