Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kompensasi dan budaya organisasi terhadap motivasi kerja. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh kompensasi, budaya organisasi, dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada suatu organisasi. Banyaknya jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 60, dan berikut ini adalah variabel-variabel dan model hubungan antar variabel/ digram jalurnya: Variabel Penelitian: X1 X2 X3 Y : Kompensasi : Budaya Organisasi : Motivasi Kerja : Kinerja X2 X3 Y Diagram Jalur: X1
Pengamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
X1 (Kompensasi) 79 64 79 69 75 76 76 77 75 74 67 72 72 70 72 66 72 84 75 78
X2 (Budaya Organisasi) 69 78 82 63 78 74 65 76 74 80 65 63 77 68 73 69 65 76 66 77
X3 (Motivasi Kerja) 71 78 73 63 70 74 77 73 72 76 61 74 71 70 73 65 64 79 68 75
Y (Kinerja) 72 78 78 66 79 72 76 72 71 80 62 70 73 72 74 64 61 74 70 71
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
79 71 72 72 52 78 69 70 79 69 71 82 87 63 77 83 72 77 80 72 74 80 61 79 64 81 71 63 76 77 77 77 75 78 73 64 70 76 70 72
78 73 72 70 55 73 73 82 67 72 76 74 65 68 73 69 77 70 66 67 70 78 63 69 63 82 76 68 73 74 80 70 80 77 72 61 73 79 74 69
76 63 72 71 46 80 65 71 75 67 69 81 86 67 79 82 68 66 70 71 65 78 62 65 67 79 70 60 68 73 79 65 76 72 80 63 72 80 73 70
80 75 74 70 45 82 68 73 77 68 71 79 88 64 77 80 71 76 80 76 71 80 61 75 65 80 72 64 65 77 79 71 79 78 78 62 71 73 74 71
Berikut ini adalah analisis jalurnya: y UJI NORMALITAS Sebelum dilakukan analisis jalur, kita uji terlebih dahulu apakah data di atas pada setiap variabelnya memenuhi asumsi normalitas atau tidak. Jika data pada variabel tersebut belum memenuhi asumsi normalitas maka perlu dilakukan transformasi sebelum dilakukan analisis jalurnya. Berikut ini adalah uji normalitas pada data di atas:
Total Sample Size = 60
Univariate Summary Statistics for Continuous Variables Variable Mean ----------X1 73.417 X2 71.817 X3 71.150 Y 72.583 St. Dev. -------6.206 5.873 6.744 6.850 T-Value ------91.630 94.721 81.717 82.075 Skewness --------0.728 -0.338 -0.676 -1.131 Kurtosis -------1.429 -0.173 2.024 3.319 Minimum Freq. ------- ----52.000 1 55.000 1 46.000 1 45.000 1 Maximum Freq. ------- ----87.000 1 82.000 3 86.000 1 88.000 1
Test of Univariate Normality for Continuous Variables Skewness Variable X1 X2 X3 Y Z-Score P-Value -2.287 -1.125 -2.141 -3.284 0.022 0.261 0.032 0.001 Kurtosis Z-Score P-Value 1.899 -0.114 2.331 3.022 0.058 0.909 0.020 0.003 Skewness and Kurtosis Chi-Square P-Value 8.838 1.278 10.019 19.920 0.012 0.528 0.007 0.000
Hipotesis: H0: Data dalam variabel berdistribusi normal H1: Data dalam variabel tidak berdistribusi normal Dengan kriteria uji: Jika nilai p-value > 0.05, maka H0 diterima Jika nilai p-value < 0.05, maka H0 ditolak o Pada kolom Skewness: - Variabel X1, karena p-value = 0.022 < 0.05, maka H0 ditolak. Dengan begitu dikatakan data dalam variabel tidak berdistribusi normal. - Variabel X2, karena p-value = 0.261 > 0.05, maka H0 diterima. Dengan begitu dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel X3, karena p-value = 0.032 < 0.05, maka H0 ditolak. Dengan begitu dikatakan data dalam variabel tidak berdistribusi normal. - Variabel Y, karena p-value = 0.001 < 0.05, maka H 0 ditolak. Dengan begitu data dikatakan data dalam variabel tidak berdistribusi normal.
Pada kolom Kurtosis: - Variabel X1, karena p-value = 0.058 > 0.05, maka H0 diterima. Dengan dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel X2, karena p-value = 0.909 > 0.05, maka H0 diterima. Dengan dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel X3, karena p-value = 0.020 < 0.05, maka H0 ditolak. Dengan dikatakan data dalam variabel tidak berdistribusi normal. - Variabel Y, karena p-value = 0.003 < 0.05, maka H0 ditolak. Dengan dikatakan data dalam variabel tidak berdistribusi normal.
Karena terdapat beberapa variabel yang tidak berdistribusi normal pada kolom skewness (X1, X3, Y) dan kolom kurtosis (X3 , Y), maka harus dilakukan transformasi pada variabel tersebut agar data memenuhi asumsi normal. Berikut ini output data tersebut setelah di transformasi:
Total Sample Size = 60
Univariate Summary Statistics for Continuous Variables Variable Mean St. Dev. T-Value Skewness Kurtosis ----------- -------------- -------- -------X1 73.417 6.206 91.630 0.001 -0.032 X2 71.817 5.873 94.721 -0.028 -0.168 X3 71.150 6.744 81.717 -0.001 -0.042 Y 72.583 6.850 82.075 -0.013 -0.070
Test of Univariate Normality for Continuous Variables Skewness Variable X1 X2 X3 Y Z-Score P-Value 0.003 -0.095 -0.002 -0.043 0.997 0.924 0.999 0.966 Kurtosis Z-Score P-Value 0.155 -0.105 0.136 0.084 0.877 0.917 0.892 0.933 Skewness and Kurtosis Chi-Square P-Value 0.024 0.020 0.018 0.009 0.988 0.990 0.991 0.996
Kemudian kita uji kembali dengan hipotesis dan uji yang sama dengan sebelumnya. Berikut ini adalah analisisnya: o Pada kolom Skewness: - Variabel X1, karena p-value = 0.997 > 0.05, maka H0 diterima. Dengan begitu dapat dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel X2, karena p-value = 0.924 > 0.05, maka H0 diterima. Dengan begitu dapat dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel X3, karena p-value = 0.999 > 0.05, maka H0 diterima. Dengan begitu dapat dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel Y, karena p-value = 0.966 > 0.05, maka H0 diterima. Dengan begitu data dapat dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal.
Pada kolom Kurtosis: - Variabel X1, karena p-value = 0.877 > 0.05, maka H0 dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel X2, karena p-value = 0.917 > 0.05, maka H0 dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel X3, karena p-value = 0.892 > 0.05, maka H0 dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal. - Variabel Y, karena p-value = 0.933 > 0.05, maka H0 dikatakan data dalam variabel berdistribusi normal.
diterima. Dengan begitu dapat diterima. Dengan begitu dapat diterima. Dengan begitu dapat diterima. Dengan begitu dapat
Karena data pada setiap variabel sudah memenuhi asumsi yaitu berdistribusi normal (karena memiliki skewness dan kurtosis yang sangat kecil, serta p-value>0.05), maka dapat dilakukan analisis jalurnya. Berikut ini adalah analisis jalurnya: ANALISIS JALUR o Unstandard Estimation Output di bawah adalah path coefficient yang tidak terstandarisasi dari hubungan antara variabel-variabelnya
Standard Solution Output di bawah adalah path coefficient yang sudah terstandarisasi dari hubungan antara variabel-variabelnya
T-Value Output di atas adalah nilai t-statistik yang menunjukkan hubungan antar variabel. Apabila tstatistik berwarna merah, maka pengaruh variabelnya tidak signifikan.
Karena sudah tidak ada t-value yang berwarna merah dan lebih kecil dari 1.98 maka dapat dikatakan bahwa pola/ model hubungan antar variabel di atas sudah baik dan sudah dapat dibuat persamaan strukturalnya. Pada diagram t-value semua nilai bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh variabel berbanding lurus. Jika X1 dan X2 semakin bertambah, maka X3 pun akan semakin bertambah, begitu pun sebaliknya. Dan jika X1, X2, dan X3 selalu bertambah, maka Y pun akan semakin bertambah, dan begitu pula sebaliknya. o Uji ketepatan model (goodness of fit) a. Kriteria uji 1: Jika nilai p-value < 0.05, maka model tidak fit Jika nilai p-value > 0.05, maka model fit. Hasil uji: Karena nilai p-value = 1.00000 > 0.05, maka dikatakan model fit. b. Kriteria uji 2: Jika nilai RMSEA < 0.08, maka model fit Jika nilai RMSEA > 0.08, maka model tidak fit Hasil uji:
Karena nilai RMSEA = 0.000 < 0.08, maka dikatakan model fit. y PERSAMAAN STRUKTURAL Pada output Structural Equation didapatkan persamaan:
Structural Equations
X3 = 0.67*X1 + 0.31*X2, Errorvar.= 18.39, R = 0.60 (0.10) (0.11) (3.44) 6.61 2.91 5.34 Y = 0.49*X3 + 0.41*X1 + 0.18*X2, Errorvar.= 9.82 , R = 0.79 (0.097) (0.098) (0.084) (1.84) 5.07 4.18 2.19 5.34
Persamaan struktural 1: a. Koefisisen jalur untuk variabel Kompensasi (X1) ke variabel Motivasi Kerja (X3) yaitu sebesar 0.67, dengan t-value= 6.61. Karena t-value = 6.61 > 1.98, maka koefisien jalur X1 ke X3 signifikan. b. Koefisisen jalur untuk variabel Budaya Organisasi (X2) berhubungan positif dengan variabel Motivasi Kerja (X3) yaitu sebesar 0.31. Karena t-value = 2.91 > 1.98, maka koefisien jalur X2 ke X3 signifikan. c. Secara bersama-sama, variabel Kompensasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2) dapat menjelaskan/ mempengaruhi Motivasi Kerja (X3) sebesar 0.60 (60%). Dan sisanya 100% - 60% = 40% dijelaskan/ dipengaruhi oleh faktor lain. Persamaan struktural 2: a. Koefisisen jalur untuk variabel Motivasi Kerja (X3) berhubungan positif dengan variabel Kinerja (Y) yaitu sebesar 0.49, dengan t-value= 5.07. Karena t-value = 5.07 > 1.98, maka koefisien jalur X3 ke Y signifikan. b. Koefisisen jalur untuk variabel Kompensasi (X1) berhubungan positif dengan variabel Kinerja (Y) yaitu sebesar 0.41, dengan t-value= 4.18. Karena t-value = 4.18 > 1.98, maka koefisien jalur X1 ke Y signifikan. c. Koefisisen jalur untuk variabel Budaya Organisasi (X2) berhubungan positif dengan variabel Kinerja (Y) yaitu sebesar 0.18, dengan t-value= 2.19. Karena t-value = 2.19 > 1.98, maka koefisien jalur X1 ke Y signifikan. d. Secara bersama-sama, variabel Motivasi Kerja (X3), Kompensasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2) dapat menjelaskan/ mempengaruhi Kinerja (Y) sebesar 0.79 (79%). Dan sisanya 100% - 79% = 21% dijelaskan/ dipengaruhi oleh faktor lain. y KESIMPULAN Dari model/ diagram jalur yang dibentuk dapat disimpulkan bahwa: a. Kompensasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2) berpengaruh langsung terhadap Motivasi Kerja (X3) pegawai di organisasi tersebut.
b. Motivasi kerja (X3), Kompensasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2) dapat berpengaruh langsung terhadap Kinerja (Y) pegawai di organisasi tersebut tetapi lebih baik jika pada variabel Kompensasi ingin mencapai variabel Kinerja, maka sebaiknya melewati variabel Motivasi Kerja terlebih dahulu baru dari sini dilanjutkan ke Kinerja pegawai organisasi tersebut. c. Karena seluruh koefisien jalur bernilai positif, artinya seluruh variabel berbanding lurus. Pada persamaan struktural 1, jika variabel Kompensasi dan Budaya Organisasi bertambah maka variabel Motivasi Kerja pun akan semakin bertambah, begitu sebaliknya. Dan pada persamaan struktural 2, jika variabel Motivasi Kerja, Kompensasi dan Budaya Organisasi bertambah maka variabel Motivasi Kerja pun akan semakin bertambah, begitupun sebaliknya.