Anda di halaman 1dari 111

Jaringan Komputer

Sekolah Tinggi Teknologi Harapan Semester Gasal 2011/2012 By Rachmat Aulia, S.Kom, MSc.IT

Konsep Jaringan Komputer


Definisi Jaringan Komputer
Sekumpulan komputer yang dihubungkan menggunakan media kabel (wired) / non kabel (wireless) untuk keperluan sharing data / file atau komunikasi data. Dua atau lebih komputer yang saling terhubung sehingga dapat membagi data dan sumber-sumber peralatan lain. Menggabungkan komputer-komputer antar satu dengan yang lain dalam satu group atau lain agar dapat berkomunikasi.

Tipe Jaringan Peer to Peer


Jenis jaringan yang mana tiap PC dapat menggunakan resource pada lain. Pada jaringan ini tidak ada PC yang bertindak sebagai server atau client melainkan mempunyai kedudukan yang sama.

Client Server
Jenis jaringan yang menggunakan server sebagai pengelola resources ke komputer-komputer client. Server juga bertindak mangatur mekanisme akses ke sumber daya yang boleh digunakan.

Hybrid
Jenis jaringan yang mana user dapat mengakses sumber daya yang dishare oleh jaringan peer dan juga mampu mengakses sumber daya yang disediakan oleh jaringan server.

Peer to Peer
Keuntungan: Semua komputer yang terhubung memiliki kedudukan yang sama. Biaya murah, karen tidak memerlukan komputer server. Kelancaran jaringan tidak terganggu pada komputer server. Kerugian: Troubleshooting jadi rumit, karena tipe jaringan ini memungkinkan setiap komputer terlibat dalam komunikasi yang ada. Sistem keamanan komputer ditentukan oleh masing-masing pengguna. Backup data susah karena data tersebar pada masing-masing komputer.

Client/Server
Keuntungan: Memiliki seorang administrator yang bertugas mengelola sistem keaman dan administrasi dalam jaringan. Berfungsi sebagai central (pusat) data. Pengaksesan data lebih tinggi karena fasilitas dan penyediaan dilakukan komputer server. Backup data lebih mudah karena dapat dilakukan terpusat. Kerugian: Butuh biaya mahal, karena memerlukan sebuah komputer yang memiliki spesifikasi yang tinggi/bagus. Kelancaran jaringan tergantung pada komputer server.

Gambar Jaringan Peer to Peer

Gambar Jaringan Client/Server

Manfaat Jaringan Komputer Perusahaan/Organisasi


Resource sharing : seluruh program, peralatan dan data dapat digunakan oleh user yang ada di jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. Reliabilitas Tinggi : adanya sumber-sumber alternatif apabila terjadi masalah pada salah satu perangkat yang ada dalam jaringan. Skalabilitas : kemampuan meningkatkan kinerja pada komputer server/client dengan menambahkan komponen-komponen tanpa menggangu kinerja komputer tersebut. Media Komunikasi : merupakan salah satu cara menghubungkan beberapa orang yang kerja namun tidak berada dalam satu tempat untuk bertukar data / komunikasi.

Jaringan Untuk Umum


Access ke informasi luas : dapat mengakses serta mendapatkan informasi dari jarak jauh. Komunikasi orang-ke-orang : sebagai alat yang digunakan untuk berkomunikasi dari satu orang ke orang lain. Hiburan Interaktif

Klasifikasi Jaringan Komputer LAN (Local Area Network)


Merupakan jaringan komputer yang mencakup area lokal, seperti: rumah, kantor/group, pabrik atau kampus untuk memakai bersama resource (misal: printer, scanner) dan saling bertukar informasi. Ukuran atau jarak untuk menerapkan jaringan komputer LAN hanya beberapa kilometer (ukuran terbatas). LAN menggunakan teknologi berdasarkan IEEE 802.3 Ethernet atau dengan wifi dan kebanyakan berjalan pada kecepatan 10, 100 atau 1000 Mbps.

Gambar : Local Area Network (LAN)

MAN (Metropolitan Area Network)


Merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. Cakupan MAN lebih luas dari LAN yaitu kantor-kantor perusahaan yang berdekatan. Mampu menunjang data dan suara dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kebel dan tidak mempunyai elemen switching (mengatur paket melalui beberapa kabel).

Gambar : Metropolitan Area Network (MAN)

WAN (Wide Area Network)


Jaringan yang menggunakan media wireless, sarana satelit ataupun kabel serat optik karena jangkauan yang luas dan meliputi nagara atau benua. Terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan programprogram aplikasi. Mesin-mesin tersebut disebut host yang terhubung ke dalam subnet komunikasi. Subnet terdiri dari dua yaitu kabel transmisi dan elemen switching yang bertujuan membawa informasi dari satu host ke host lain. Kabel transmisi : sirkuit/channel yang memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lain. Elemen switching : kabel khusus yang digunakan untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih.

Gambar : Local Area Network (LAN)

Internet
Sekumpulan komputer atau server yang saling terhubung satu sama lain melalui beberapa media (kabel, radio, satelit, dll). Komputer-komputer yang terhubung ini letaknya berbeda-beda di seluruh dunia sehingga membentuk suatu jaringan informasi global. sekumpulan komputer yang terhubung satu dengan lain menggunakan suatu protocol yang disebut TCP/IP (transfer control protocol / internet protocol). TCP/IP merupakan bahasa yang dimengerti oleh semua jenis komputer yang terhubung ke internet. Tanpa TCP/IP komputer tidak akan mampu berkomunikasi dengan komputer lain di internet.

Topologi Jaringan
Definisi Topologi Jaringan Topologi Jaringan adalah bentuk atau model yang menghubungkan beberapa komputer dalam suatu jaringan. Topologi merupakan penggabungan antar komponenkomponen jaringan (server, client, hub/switch, kabel dan komponen lain). Topologi : susunan aliran data di dalam jaringan yang secara fisik menghubungkan antar satu simpul dengan simpul lain.

Jenis-Jenis Topologi
Topologi jaringan dilihat dari bentuk dan pelaksanaannya berbedabeda, yaitu: Topologi Bus Jenis topologi jaringan yang mana kabel terbentang linier (searah) kedua ujungnya ditutup, dan sepanjang kabel terhubung node-node / beberapa komputer. Komunikasi hanya dapat dilakukan oleh dua host meskipun yang terhubung lebih dari dua. Menggunakan kabel coaxial dan konektor BNC . Kecepatan transfer data antar komputer lambat karena harus bergantian menggunakan jalur.

Keuntungan: Biaya murah, karena tidak menggunakan banyak kabel. Kabel jenis ini sudah banyak tersedia di pasaran. Tiap komputer dapat saling terhubung langsung. Kerugian: Mudah terjadi hang / cross talk ( apabila terdapat lebih dari sepasang host yang menggunakan jalur pada waktu yang sama).

Gambar : Topologi Bus

Topologi Ring Jenis topologi jaringan yang menghubungkan beberapa komputer membentuk sebuah lingkaran. komputer yang terhubung dalam jaringan akan terkoneksi pada dua komputer lain. Sinyal dapat mengalir dua arah sehingga dapat menghindari terjadinya tubrukan. Keuntungan: Kegagalan koneksi jaringan dapat diatasi dengan jalur yang lain yang masih terhubung. Kerugian: Apabila komputer yang terhubung banyak maka transfer dapat menjadi lambat.

Gambar : Topologi Ring

Topologi Star Jenis topologi jaringan yang dapat berkomunikasi langsung ke komputer lain melalui central host (hub/switch) Perangkat hub/switch berfungsi sebagai pengontrol dari semua komputer yang terhubung dalam jaringan. Data mengalir dari satu node ke pusat node (hub/switch) dan diteruskan ke node tujuan. Apabila salah satu kabel putus maka komunikasi atau jaringan pada komputer lain masih tetap berjalan.

Keuntungan: Akses ke komputer client / server berlangsung cepat. Dapat menerima host / PC baru selama port yang ada di hub/switch masih tersedia. User dapat berjumlah banyak dibanding topologi bus / topologi ring. Kerugian: Ketika lalu lintas data tinggi maka akan terjadi tabrakan yang mengakibatkan komunikasi antar PC dalam jaringan tertunda dan koneksi terjadi secara random yang dapat terdeteksi (tidak ada jalur yang digunakan PC lain) menggunakan hub/switch.

Gambar : Topologi Star

Topologi Tree Jenis topologi jaringan yang memiliki kedudukan bertingkat yang bearti kondisi jaringan komputer sangat tergantung pada stasiun pada tingkat yang lebih tinggi. Topologi tree ini digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda.

Gambar : Topologi Tree

Topologi Mesh Jenis topologi jaringan yang menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Tingkat kerumitan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Kurang ekonomis dan juga relatif mahal dalam pengoperasiannya. Cocok digunakan untuk konsep jaringan wireless karena dapat dipastikan tidak ada kabel yang berseliweran.

Gambar : Topologi Mesh

Komponen Jaringan Komputer dan Pengkabelan


Komponen Jaringan
Ketika kita ingin mengimplementasikan design jaringan komputer maka kita harus tahu peralatan-peralatan apa saja yang dibutuhkan supaya jaringan komputer yang dibangun berjalan dengan baik. Beberapa peralatan jaringan yaitu: Ethernet Card (Network Interface Card = NIC) Komponen yang harus terpasang dalam setiap PC agar dapat berkomunikasi dengan komputer/PC lain dalam jaringan komputer. Card ini menggunakan kabel coaxial, twisted pair dan mempunyai MAC address yang unik.

Kecepatan transmisi ethernet cardnya berbeda-beda, ada 10BASE-T (10 Mbps), 100BASE-T (100 Mbps) dan 1000BASE-T (1 Gbps).

Gambar : Ethernet Card (LAN Card)

HUB
Komponen yang berfungsi sebagai penerima sinyal dari sebuah komputer, diteruskan ke komputer lain dalam jaringan (OSI layer 1). Hub dapat juga diartikan sebagai penyambung, concentrator dan penguat sinyal kabel UTP. Komponen ini tidak mengenal MAC address sehingga memungkinkan timbulnya collision (tabrakan) ketika mentransmisikan data. Hub merupakan multiport (4, 8, 16, 32, dll) yang menghubungkan antar komputer menggunakan kabel UTP yang ujung pangkalnya telah terpasang konektor RJ45. Hub memiliki dua fungsi yaitu aktif (penguat sinyal) dan pasif (pembagi/pemisah sinyal) pada jaringan komputer.

Gambar : HUB

Switch
Komponen jaringan yang bekerja pada OSI layer 2 (data link layer) dan berfungsi hampir sama dengan hub. Komponen ini mengenal MAC address sehingga dapat memilah atau tidak data mana yang harus ditransmisikan. Switch memiliki port-port yang dapat menghubungkan antar komputer menggunakan kabel UTP yang ujung pangkalnya terpasang konektor RJ45. Switch menggunakan transmisi Full Duplex yaitu antara jalur receive dan transmit data terpisah. Kemungkinan terjadinya collision pada komponen ini ada tetapi sudah berkurang (minimal).

Gambar : Switch

Router
Komponen jaringan komputer yang mampu melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain. Router dapat juga mengkomunikasikan antar komputer dalam dua atau lebih jaringan yang berbeda yang mana setiap jaringan memiliki sub network yang berbeda juga.

Gambar : Router

Repeater
Komponen jaringan komputer yang berfungsi untuk menguatkan sinyal. Cara kerja repeater yaitu memperkuat dalam menerima sinyal dari kabel LAN lalu memancarkan kembali sinyal tersebut dengan kekuatan yang sama.

Gambar : Repeater

Bridge
Komponen jaringan komputer yang digunakan untuk menjembatani dua jaringan yang mempunyai media komunikasi dan topologi yang berbeda. Contoh: ada dua jenis jaringan menggunakan dua media berbeda, kabel coaxial dan kabel fiber optic, kedua jaringan itu juga menggunakan topologi yang berbeda. Dalam kasus ini bridge berperan menggabungkan kedua jaringan tersebut. Bridge memiliki buffer yang cukup untuk menghadapi ketidaksesuaian kecepatan pengiriman dan penerimaan data.

Gambar : Bridge

Modem (modulation demodulation)


Komponen jaringan komputer yang digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi digital dan sebaliknya. Komponen ini juga berfungsi sebagai penghubung komputer dengan internet (dunia luar). Modem juga dapat menghubungkan dua atau lebih komputer menggunakan line telepon. Modem ada dua jenis yaitu: 1. modem internal 2. modem external

Gambar : Modem

Kabel
Kabel merupakan media guided yang mentransmisikan data berdasarkan arah yang terhubung antar satu komputer ke yang lain. Komunikasi menggunakan media ini hanya dapat dilakukan pada jarak dekat (lokal) mengigat kemampuan kabel yang terbatas. Kegagalan yang terjadi pada jaringan hampir besar terjadi pada kesalahan kualitas kabel dan konektor serta instalasinya (pemasangan). Kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda. Media yang sering digunakan dalam komunikasi ada tiga jenis, yaitu:

Kabel Coaxial
Merupakan jenis kabel yang dilindungi oleh dua tingkat isolasi yang mana pada tingkat pertama terdapat serabut konduktor yang berfungsi melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan, tingkat kedua (bagian inti) berfungsi untuk transfer data yang dilindungi oleh plastik agar terhindar dari goresan kabel. Kabel jenis ini mempunyai ukuran yang berbeda yang mana semakin besar ukuran kabel yang digunakan maka kapasitas penampungan data besar. Jarak yang dapat ditempuh oleh kabel ini jangkauanya jauh dan tidak begitu sensitif terhadap interfensi listrik.

Gambar : Kabel Coaxial & Konektor BNC

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)


Jenis kabel yang sering digunakan dalam membangun jaringan komputer. Media ini juga digunakan untuk menghubungkan antar host dengan peralatan jaringan lain (hub/switch). Media ini mempunyai empat pasang kabel yang tiap pasang disusun berlilitan dan memiliki warna yang berbeda. Kabel UTP tidak dilengkapi dengan pelindung sehingga kurang tahan terhadap interfensi elektromagnetik. Jenis-jenis kabel UTP yang sering digunakan saat ini: 1. Kabel UTP kategori 5 2. Kabel UTP kategori 5e 3. Kabel UTP kategori 6

Gambar : Kabel UTP & Konektor RJ45

Kabel Fiber Optic (FO)


Jenis kabel yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal (cahaya) dengan kecepatan tinggi. Dipandang dari segi harga kabel FO ini termasuk ke dalam harga mahal namun memiliki jangkauan transmisi data yang lebih jauh (ratusan km). Kualitas dari kabel FO ini sangat bagus karena tahan terhadap interfensi elektromagnetik. Ada dua macam kabel FO, yaitu: 1. Single Mode (hanya dapat mengirim satu sinyal pada satu waktu) Dapat menjangkau ratusan kilometer. 2. Multi Mode (dapat mengirim lebih dari satu sinyal dan data pada saat bersamaan) Dapat menjangkau 500 meter atau kurang.

Gambar : Fiber Optic (Single Mode)

Gambar : Fiber Optic (Multi Mode)

Gambar : Cara Kerja FO

Konektor
Merupakan komponen jaringan komputer yang digunakan untuk menghubungkan kabel ke PC. Komponen ini terpasang di ujung kabel dan jenisnya harus disesuaikan dengan jenis kabel yang dipergunakan. Ada tiga macam jenis konektor, antara lain: 1. Konektor BNC Merupakan konektor yang digunakan untuk tipe kabel coaxial.

2. Konektor RJ45 Merupakan konektor yang digunakan untuk tipe kabel UTP (unshielded twisted pair). 3. Konektor ST Merupakan konektor yang digunakan untuk tipe kabel fiber optic. jenis konektor ini dapat digunakan untuk single mode ataupun multi mode.

Crimping Tools
Merupakan peralatan yang sangat penting untuk menghubungkan kabel UTP dengan konektor RJ45. Alat ini berfungsi mengeratkan kabel-kabel kecil yang terdapat dalam kabel UTP agar tidak keluar dari konektor RJ45 sehingga transmisi data berjalan dengan baik.

Cable Tester
Merupakan komponen yang digunakan untuk mengecek/memeriksa apakah kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ45 sudah benar atau tidak. Hal ini penting agar menghindari ketidakefisienan terjadi ketika terkoneksi ke PC/switch atau mentransmisikan data.

Gambar : Crimping Tools

Gambar : Cable Tester

Pengkabelan
Teknik pengkabelan harus dipahami apabila kita ingin mengkoneksikan beberapa komputer ke switch/hub atau PC ke PC ke dalam satu jaringan. Teknik pengkabelan yang akan dipelajari menggunakan kabel UTP. Teknik pengkabelan UTP memiliki dua tipe yaitu, Straight Through dan Crossover. Pengkabelan Straight Through Teknik pengkabelan ini akan menghubungkan antara PC dengan perangkat Hub atau Switch. Perangkat hub/switch disini berfungsi sebagai konsentrator atau repeater.

Pengkabelan dengan cara ini akan membentuk jaringan komputer seperti bintang (star) atau pohon (tree). Pengkabelan tipe ini akan mengurutkan beberapa kabel-kabel kecil yang ada dalam kabel UTP sesuai dengan urutan yang telah ditentukan dan antara ujung kabel harus terurut sama.`

Pengkabelan Crossover Teknik pengkabelan yang bertujuan untuk menghubungkan antar PC ke PC lain atau menghubungkan antar Hub dengan Hub (komunikasi langsung). Teknik pengkabelan crossover memiliki urutan warna yang pada ujung kabel satu dengan ujung kabel lain tidak sama (berbeda).

Gambar : Pengkabelan Crossover

Gambar : Pengkabelan Crossover

TCP/IP
Komunikasi dalam jaringan komputer memerlukan sebuah standar yang saling dimengerti antara satu mesin dengan mesin yang lain, dapat diibaratkan seperti bahasa manusia yang membuat mereka mampu berkomunikasi satu dengan yang lain. Standar yang diperlukan itu dikenal sebagai Protocol. TCP/IP merupakan sekumpulan protocol yang mengatur komunikasi data antara komputer dalam satu jaringan. Ada dua protocol utama yang berperan penting yaitu TCP (transmission control protocol) dan IP (internet protocol). Protocol-protocol lain yang terdapat juga dalam TCP/IP adalah SMTP (simple mail transport protocol) untuk pengiriman email, POP (post office protocol) dan IMAP (internet message access protocol) untuk mengambil email dari server, FTP (file transfer protocol)

HTTP (hypertext transfer protocol), NNTP (network news trasport protocol) , IRC (internet relay chat) dan lain-lain. Model TCP/IP terdiri dari empat layer yang terkonsep sebagai Departement of Defense (DOD) yang bertujuan membangun jaringan yang dapat bertahan di segala kondisi. Keempat layer model TCP/IP tersebut, antara lain:

Gambar Model TCP/IP

 Application Layer
Merupakan layer yang berfungsi menangani high-level protocol, masalah reprentasi, dan dialog control yang mengkomunikasikan antar aplikasi jaringan.

 Transport Layer
Merupakan layer penyedia untuk mengirim data yang berasal dari sumber ke tujuan dengan cara membuat logical connection antar kedua mesin. Selain itu layer ini berfungsi memecah data dan menggabungkannya kembali ke dalam aliran data yang sama antar transmit dan receiver yang data-data tersebut berasal dari application layer.

 Internet Layer
Merupakan layer yang mengarahkan paket-paket dengan memilih rute terbaik yang akan mengalir dalam sebuah jaringan. Selain itu, layar ini berfungsi melakukan packet switching untuk mendukung tugas utamanya. Internet layer terdiri dari: a. Internet Protocol (IP) => mengalamtkan dan meroute paketpaket. b. Internet Control Message Protocol (ICMP) => bertugas mengirimkan sinyal error ke IP apabila terjadi masalah. c. Address Resolution Protocol (ARP) => menentukan alamat hardware pada host.

d. Reverse Address Resolution Protocol (RARP) => menyediakan resolusi alamat kebalikan pada host yang menerima. e. Internet Group Management Protocol (IGMP) => menginformasikan router tentang ketersediaan anggota-anggota pada group multicast.

 Network Access Layer


Merupakan layer yang berfungsi mengatur semua hal-hal yang diperlukan sebuah IP packet agar dapat dikirimkan melalui sebuah medium fisik jaringan. Contoh protocol ini adalah standar protocol modem PPP dan SLIP sekaligus driver hardware yang diperlukan untuk mengenal sebuah perangkat jaringan.

Model OSI
OSI merupakan model standar yang menjadi acuan untuk komunikasi dalam jaringan. OSI adalah singkatan dari Open System Interconnection yang merupakan suatu model untuk menghubungkan satu komputer ke komputer lain menggunakan komunikasi terbuka. OSI model terdiri atas tujuh layer yang masing-masing layer menggabarkan fungsi ketika transfer data antara dua aplikasi berlangsung dalam jaringan komputer. Ketujuh layer antara lain:

Gambar : OSI MODEL

 Physical Layer
Merupkan bagian dari OSI model yang bertugas mengirimkan dan menerima bit-bit dari satu komputer ke yang lain melalui media komunikasi. Bit-bit yang dikirimkan diantara komputer dalam jaringan tidak harus dimengerti oleh layer ini.

 Data-Link Layer
Merupakan bagian yang bertugas mengatur aliran bit-bit data yang akan dikirimkan. Layer ini menerima paket data dan mengubah ke dalam bentuk frame-frame yang selanjutnya akan diteruskan ke network layer. Bagian ini juga memastikan agar tidak ada data yang rusak sebelum dikirim menggunakan teknik error checking.

Ada dua jenis data link layer, yaitu: 1. Logical Link Layer (LLC) 2. Media Access Control (MAC)

 Network Layer
Merupakan layer yang bertanggung jawab dalam menangani perpindahan paket-paket data antara dua peralatan yang terhubung secara komplek. Bagian ini juga bertugas dalam mengambil keputusan apakah sebuah paket data harus di-routing atau diforwading hingga data tersebut menemukan alamat tujuan yang sebenarnya / dinginkan.

 Transport Layer
merupakan layer yang dapat memastikan apakah data yang terkirim bebas dari kesalahan (error), urutannya benar dan tidak ada yang hilang atau terduplikasi. Setip data yang dikirim ke komputer tujuan bagian ini akan mengirimakan acknowledgment (ACK).

 Session Layer
Merupakan layer yang mengizinkan suatu aplikasi dapat berjalan pada komputer yang berbeda. Layer ini bertanggung jawab untuk melakukan sinkronisasi data dan checkpoint sehingga hanya dapat mengirim ulang data yang tidak sampai ke tujuan saja.

 Presentation Layer
Layer ini akan menerjemahkan format data yang diperlukan dan dimengerti oleh komputer. Bagian ini juga akan melakukan translation, compression, dan encryption untuk data yang diharapkan komputer.

 Application Layer
Merupakan layer yang menyediakan layanan untuk pengguna akhir misalnya database, file transfer, dan email. Layer ini dapat dikatakan sebagai penghubung antara user dengan aplikasi yang dikenal sebagai user interface (antarmuka pengguna).

TCP (Transmission Control Protocol)


Protocol utama yang digunakan bersama dengan IP untuk mengirimkan data dalam bentuk pesan antara komputer ke internet. Pengiriman data terjadi karena TCP mempunyai dua proses data aknowledgement yaitu retransmisi dan suqencing. Setiap pengiriman data selesai TCP selalu meminta konfirmasi apakah data telah sampai ditujuan atau tidak. Jika tidak maka ia akan melakukan retransmisision tetapi ketika data sampai ditujuan maka ia akan melanjutkan mengirimkan data berikutnya sesuai dengan nomor urut. Layanan yang terdapat pada TCP yaitu connection oriented, reliable, dan byte stream service.

connection oriented : ketika dua aplikasi menggunakan TCP harus melakukan koneksi ke tujuan dalam bentuk pertukaran kontrol informasi sebelum transmisi terjadi agar dapat saling tukar data. Reliable : TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan retransmisi. Byte stream service : paket yang dikirimkan sampai ke tujuan secara berurutan.

Internet Protocol (IP)


Salah satu protocol yang utama selain TCP yang bertugas membuat data dapat dikenal dan dikirim dari satu komputer ke komputer lain hingga sampai ditujuan dalam jaringan komputer.

IP mempunyai karakteristik yang disebut dengan connectionless protocol. Protocol ini tidak melakukan error-detection-and-recovery sebelum pertukaran informasi terjadi. IP memiliki lima fungsi utama yaitu: 1. mendefinisikan paket yang merupakan unit dasar transmisi di internet. 2. mendefinisikan skema pengalamatan internet. 3. memindahkan data antara transport layer dan network access layer. 4. melakukan routing paket. 5. melakukan fragmentasi dan penyusunan ulang paket.

User Datagram Protocol (UDP)


Merupakan protocol yang menyediakan layanan datagram tanpa koneksi sehingga menjamin pengiriman atau pengurutan paket-paket yang terkirim menjadi benar. Beberapa layanan yang dimiliki oleh UDP adalah DNS (domain name system), RIP (routing information protocol) dan SNMP (simple network management protocol).

IP Address
Alamat yang terdapat pada setiap komputer yang terhubung ke dalam jaringan komputer. IP address terdiri dari dua bagian yaitu: Network ID dan Host ID. Network ID menentukan alamat dalam jaringan sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik untuk membedakan antara satu mesin dengan mesin yang lain. Penulisan IP address memiliki dua cara antara lain menggunakan bilangan biner dan bilangan desimal. IP address terdiri atas 32 bit yang mana tiap blok berjumlah 8 bit yang dinamakan octet. Penulisan IP address dalam bilangan desimal menggunakan karakterk titik (.) untuk pemisah. Network ID Host ID
32-bit

 Network ID
Merupakan bagian yang berada di physical network berguna untuk menunjukan host yang berada dalam yang sama. Semua host yang berada dalam satu jaringan yang sama akan memiliki Network ID sama dan dapat berkomunikasi langsung tanpa bantuan perangkat router.

 Host ID
Merupakan bagian yang digunakan untuk mengidentifikasi host yang berada dalam jaringan yang sama. Host ID untuk masingmasing host harus berbeda satu dengan yang lain. Contoh IP address dalam bilangan desimal: 192.168.50.20

Bilangan biner dari contoh IP 11000000.10101000.00110010.00010100

sebelumnya

yaitu

 Konversi IP Address (Biner ke Desimal)


Agar dapat mengelola jaringan lebih baik, kita harus paham bagaimana mengkonversikan bilangan biner ke desimal dan sebaliknya. setiap octet memiliki 8 bit, yang dihitung mulai dari kanan ke kiri dengan posisi pertama adalah 0. contoh: 1 1 1 1 1 1 1 1 76543210

Contoh Latihan 1. Berapa desimal dari 11111111 ? 2. Berapa desimal dari 11000000 ? 3. Berapa desimal dari 10110110 ? 4. Berapa desimal dari 10001110 ? 5. Berapa desimal dari 10101010 ?

 IP Address Class
IP address berdasarkan pengembangannya dibagi menjadi dua jenis: 1. IP versi 4, merupakan IP address yang terdiri dari 32 bit yang dibagi menjadi 4 segmen berukuran 8 bit. 2. IP versi 6, merupakan IP address yang terdiri dari 128 bit yang digunakan untuk mengatasi apabila permintaan terhadap IP address semakin meningkat. Untuk IP address versi 4 mempunyai beberapa kelas yaitu: kelas A, B, C, D dan E. kelas-kelas ini dibuat untuk membedakan jumlah komputer yang bisa terhubung dalam sebuah jaringan.

 Kelas A
Bit pertama diawalin dengan 0. format: 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhh.hhhhhhh Panjang network ID = 8 bit Contoh: 100.11.35.18 Net.ID = 100 Panjang Host ID = 24 bit Host.ID = 11.35.18 Bit pertama diisi antara 0 s/d 127 Jumlah = 126 kelas (0 dan 127 dicadangkan) Range IP = 1.xxx.xxx.xxx s/d 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP = 16.777.214 / kelas subnet mask = 255.0.0.0 IP address kelas A digunakan untuk jaringan yang berukuran sangat besar pada tiap jaringannya.

 Kelas B
Bit pertama diawali dengan 10 format: 10hhhhhh.hhhhhhhh.nnnnnnnn.nnnnnnnn Panjang network ID = 16 bit Contoh: 165.100.20.10 Net.ID = 165.100 Panjang Host ID = 16 bit Bit pertama diisi antara 128 s/d 191 Host.ID = 20.10 Jumlah = 16.384 kelas Range IP = 128.0.xxx.xxx s/d 191.155.xxx.xxx Jumlah IP = 65.535 / kelas Subnet mask = 255.255.0.0 IP address kelas B digunakan untuk jaringan yang berukuran sedang.

 Kelas C
Bit pertama selalu diawali dengan 110 format: 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh Panjang Network ID = 24 bit Contoh: 210.23.10.10 Net.ID = 210.23.10 Panjang Host ID = 8 bit Host.ID = 10 Bit pertama diisi antara 192 s/d 223 Jumlah = 2.097.152 kelas Range = 192.0.0.xxx s/d 223.255.255.xxx Jumlah IP = 254 / kelas Subnet mask = 255.255.255.0 IP address kelas C dapat diterapkan untuk jaringan komputer yang berukuran kecil.

 Kelas D
Bit pertama selalu diawali dengan 1110 format: 1110mmmm.mmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm Bit Multicast : 128 bit Range IP : 224-247 Penjelasan : Merupakan jenis kelas dari IP address yang digunakan untuk keperluan IP multicasting

 Kelas E
Bit pertama selalu diawali dengan 1111 Format: 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr Bit cadangan: 28 bit Range IP : 248-255 Penjelasan : Merupakan jenis kelas dari IP address yang digunakan untuk keperluan eksperimental.

Pengalokasian IP Address
Ada beberapa aturan dasar yang bertujuan untuk menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan. Aturan-aturannya yaitu:  Network ID tidak boleh sama dengan 127 (127.0.0.0 => default)
Network ID 127 tidak dapat digunakan karena secara default karena telah digunakan untuk keperluan loop-back (IP address yang digunakan komputer untuk menunjukan dirinya sendiri).

 Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 255 (seluruh bit diset 1)
Semua network dan host tidak boleh bitnya diset menjadi 1 karena akan diartikan sebagai alamat broadcast.

ID Broadcast adalah alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini direspon oleh seluruh anggota network tersebut.

 Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0)
IP address dengan host ID bernilai 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan dan tidak menunjukan suatu host.

 Host ID dalam suatu network harus unik


Dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama.

Memberikan IP untuk tiga kelas jaringan yang berbedan sekaligus mengkomunikasikan group-groupnya

Memberikan IP untuk tiga kelas jaringan yang berbedan sekaligus mengkomunikasikan group-groupnya

Pengaturan IP Address
Static IP address Teknik pengaturan alamat IP address host Permanen).

secara manual (IP

Automatic IP adress Teknik pengaturan alamat IP address host secara otomatis dan biasanya menggunakan konfigurasi DHCP.

IP Address Private
IP address private adalah alamat-alamat yang dipersiapkan untuk digunakan oleh jaringan internal komputer yang terdapat pada suatu perusahaan, institusi dan organisasi (internal LAN network). Alamat-alamat yang dipersiapkan ini direkomendasikan oleh RFC pada tahun 1918, antara lain:
No 1 2 3 Private Network ID 10.0.0.0 172.16.0.0 192.168.0.0 Subnet Mask 255.0.0.0 255.240.0.0 255.255.0.0 Range IP Address 10.0.0.1 s/d 10.255.255.254 172.16.0.1 s/d 172.16.255.254 192.168.0.1 s/d 192.168.255.254

APIPA (automatic private IP addressing)


APIPA memberikan IP address private automatic dengan range IP address:

169.254.0.1 s/d 169.254.255.254


IP address ini disediakan oleh IANA (internet assigned numbers authority) dengan tujuan agar tidak dapat melakukan routing di internet dan dijamin tidak akan bentrok (konflik).

Sub netting
Agar pengalokasian IP address menjadi efisien maka dilakukanlah subnetting. Pengertian subnetting adalah proses membagi satu kelas IP menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit. Subnet mask berfungsi menentukan network ID dalam suatu subnet.

Keuntungan Subnetting
Dapat membagi network ID yang dimiliki oleh suatu organisasi/perusahaan menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil.

Agar organisasi / perusahaan mempunyai lebih dari satu jaringan / LAN. Masing-masing jumlah hostnya tidak sebesar jumlah maksimal IP host yang disediakan oleh satu kelas IP address dari network ID yang dimiliki perusahaan / organisasi tersebut.

Subnet mask dan Nilai CIDR (classless inter-domain routing)


Subnet mask 255.0.0.0 255.128.0.0 255.192.0.0 255.224.0.0 255.240.0.0 255.248.0.0 255.252.0.0 255.254.0.0 255.255.0.0 255.255.128.0 255.255.192.0 255.255.224.0 Nilai CIDR /8 /9 / 10 / 11 / 12 / 13 / 14 / 15 / 16 / 17 / 18 / 19 Jenis Kelas IP A A A A A A A A B B B B Subnet mask 255.255.240.0 255.255.248.0 255.255.252.0 255.255.254.0 255.255.255.0 255.255.255.128 255.255.255.192 255.255.255.224 255.255.255.240 255.255.255.248 255.255.255.252 Nilai CIDR / 20 / 21 / 22 / 23 / 24 / 25 / 26 / 27 / 28 / 29 / 30 Jenis Kelas IP B B B B C C C C C C C

Tabel IP Address & Subnetting


IP Address Posisi Bit 1st 2st 3st 4st 5st 6st 7st 8st Bobot 2^0 2^1 2^2 2^3 2^4 2^5 2^6 2^7 Bentuk Biner 00000001 00000010 00000100 00001000 00010000 00100000 01000000 10000000 Bentuk Desimal 1 2 4 8 16 32 64 128

Tabel IP Address & Subnetting


Subnet Mask Jumlah Bit mask 1 2 3 4 5 6 7 8 Subnet Mask 128 192 224 240 248 252 254 255 Bentuk Biner 10000000 11000000 11100000 11110000 11111000 11111100 11111110 11111111 Bentuk Slash /1 /2 /3 /4 /5 /6 /7 /8 Jumlah Subnet 2 4 8 16 32 64 128 256

Contoh Kasus I: Gunakanlah Network ID 192.168.10.0 & Subnet 255.255.255.224. Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah : Mask

 Dari oktet pertama IP Address 192.168.10.0 dapat kita ketahui bahwa IP Address tersebut adalah Kelas C (karena IP Address tersebut berada dalam range angka 192-223) oktet keempat dari Subnet Mask diselubungkan dengan angka 224, jadi telah diambil 3 bit untuk membuat subnet.

 Hitung jumlah subnet yang akan terbentuk menggunakan rumus 2n, dimana n adalah jumlah bit yang diselubungkan. 23 = 8, jadi ada 8 subnet.  Pergunakanlah rumus (256 dikurang Angka oktet yang diselubungkan), jadi : 256 224 = 32, sehingga ada 8 subnet yang terbentuk dengan kelipatan 32.  Maka didapatkan kelompok subnet baru yang dapat digunakan adalah kelipatan angka 32 dan tidak boleh melebihi angka 224, yaitu 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, dan 224.

Dengan demikian maka Subnet baru yang terbentuk: 192.168.10.0, 192.168.10.32, 192.168.10.64, 192.168.10.96, 192.168.10.128, 192.168.10.160, 192.168.10.192, dan 192.168.10.224. Lengkapnya adalah sebagai berikut : Network ID IP Address IP Add Broad Subnet Mask : 192.168.10.0 (Subnet-1) : 192.168.10.1-192.168.10.30 : 192.168.10.31 : 255.255.255.224

Network ID IP Address IP Add Broad Subnet Mask Network ID IP Address IP Add Broad Subnet Mask

: 192.168.10.32 (Subnet-2) : 192.168.10.33-192.168.10.62 : 192.168.10.63 : 255.255.255.224 : 192.168.10.64 (Subnet-3) : 192.168.10.65-192.168.10.94 : 192.168.10.95 : 255.255.255.224

Network ID IP Address IP Add Broad Subnet Mask Network ID IP Address IP Add Broad Subnet Mask

: 192.168.10.96 (Subnet-4) : 192.168.10.97-192.168.10.126 : 192.168.10.127 : 255.255.255.224 : 192.168.10.128 (Subnet-5) : 192.168.10.129-192.168.10.158 : 192.168.10.159 : 255.255.255.224

Network ID IP Address IP Add Broad Subnet Mask Network ID IP Address IP Add Broad Subnet Mask

: 192.168.10.160 (Subnet-6) : 192.168.10.161-192.168.10.190 : 192.168.10.191 : 255.255.255.224 : 192.168.10.192 (Subnet-7) : 192.168.10.193-192.168.10.222 : 192.168.10.223 : 255.255.255.224

Network ID IP Address IP Add Broad Subnet Mask

: 192.168.10.224 (Subnet-8) : 192.168.10.225-192.168.10.254 : 192.168.10.255 : 255.255.255.224

Hal-hal yang perlu dipahami dalam subnetting Teknik yang digunakan untuk menghitung jumlah subnet sama dengan teknik yang digunakan untuk menghitung jumlah host, namun karena host id dalam bentuk biner maka tidak boleh nilai 0 untuk semua (network id) atau semua(alamat broadcast) sedangkan untuk subnet boleh, maka rumus keduanya menjadi berbeda.

Rumus untuk menghitung jumlah subnet adalah 2n Rumus untuk menghitung jumlah host id yang dapat digunakan adalah 2n 2, yakni dikurang 2 karena kombinasi biner 0 atau 1 semua tidak dapat digunakan. Contoh Kasus II Network ID : 200.120.10.0/24 (Kelas C) Subnet Mask: 255.255.255.0 (Mask Default kelas C) Jumlah bit mask : 4 bit (N = 4) Jawab

Langkah 1 (lihat tabel subnetting) Subnet Mask baru : Langkah 2 (2N) Tentukan jumlah subnet

255.255.255.240

24 = 16

Langkah 3 (256 Bobot Mask) Kelipatan subnet :

256 240 = 16

Jadi ada 16 subnet dengan kelipatan 16

Langkah 4 (tampilan daftar subnet) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 200.120.10.0/28 200.120.10.16/28 200.120.10.32/28 200.120.10.48/28 200.120.10.64/28 200.120.10.80/28 200.120.10.96/28 200.120.10.112/28 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 200.120.10.128/28 200.120.10.144/28 200.120.10.160/28 200.120.10.176/28 200.120.10.192/28 200.120.10.208/28 200.120.10.224/28 200.120.10.240/28

Langkah 5 Jumlah bit untuk Host ID Maksimal Host tiap Subnet Jumlah maksimal seluruh Host : : : : : 32 28 = 4 24 2 16 2 = 14 14 * 16 224

Informasi Detail Subnet Subnet ke-1 Network ID : Range IP Address : Broadcast address : Subnetmask : Subnet ke-2 Network ID : Range IP Address : Broadcast address : Subnetmask :

200.120.10.0/28 200.120.10.1 s/d 200.120.10.14 200.120.10.15 255.255.255.240 200.120.10.16/28 200.120.10.17 s/d 200.120.10.30 200.120.10.31 255.255.255.240

Subnet ke-3 Network ID Range IP Address Broadcast address Subnetmask Subnet ke-4 Network ID Range IP Address Broadcast address Subnetmask

: : : :

200.120.10.32/28 200.120.10.33 s/d 200.120.10.46 200.120.10.47 255.255.255.240

: : : :

200.120.10.48/28 200.120.10.49 s/d 200.120.10.62 200.120.10.63 255.255.255.240

Subnet ke-5 Network ID Range IP Address Broadcast address Subnetmask Subnet ke-6 Network ID Range IP Address Broadcast address Subnetmask

: : : :

200.120.10.64/28 200.120.10.65 s/d 200.120.10.78 200.120.10.79 255.255.255.240

: : : :

200.120.10.80/28 200.120.10.81 s/d 200.120.10.94 200.120.10.95 255.255.255.240

Subnet ke-7 Network ID Range IP Address Broadcast address Subnetmask Subnet ke-8 Network ID Range IP Address Broadcast address Subnetmask

: : : :

200.120.10.96/28 200.120.10.97 s/d 200.120.10.110 200.120.10.111 255.255.255.240

: : : :

200.120.10.112/28 200.120.10.113 s/d 200.120.10.126 200.120.10.127 255.255.255.240

Subnet ke-9 Network ID Range IP Address Broadcast address Subnetmask Subnet ke-10 Network ID Range IP Address Broadcast address Subnetmask

: : : :

200.120.10.128/28 200.120.10.129 s/d 200.120.10.142 200.120.10.143 255.255.255.240

: : : :

200.120.10.144/28 200.120.10.145 s/d 200.120.10.158 200.120.10.159 255.255.255.240

Subnet ke-11 Network ID Range IP Address Broadcast address Subnetmask Subnet ke-12 Network ID Range IP Address Broadcast address Subnetmask

: : : :

200.120.10.160/28 200.120.10.161 s/d 200.120.10.174 200.120.10.175 255.255.255.240

: : : :

200.120.10.176/28 200.120.10.177 s/d 200.120.10.190 200.120.10.191 255.255.255.240

Subnet ke-13 Network ID Range IP Address Broadcast address Subnetmask Subnet ke-14 Network ID Range IP Address Broadcast address Subnetmask

: : : :

200.120.10.192/28 200.120.10.193 s/d 200.120.10.206 200.120.10.207 255.255.255.240

: : : :

200.120.10.208/28 200.120.10.209 s/d 200.120.10.222 200.120.10.223 255.255.255.240

Subnet ke-15 Network ID Range IP Address Broadcast address Subnetmask Subnet ke-16 Network ID Range IP Address Broadcast address Subnetmask

: : : :

200.120.10.224/28 200.120.10.225 s/d 200.120.10.238 200.120.10.239 255.255.255.240

: : : :

200.120.10.240/28 200.120.10.241 s/d 200.120.10.254 200.120.10.255 255.255.255.240

Contoh Latihan Diketahui network id : 200.120.10.0 / 24 Subnet mask : 255.255.255.0 Jumlah bit mask : a) 1 bit b) 2 bit c) 3 bit d) 4 bit e) 5 bit Berapa jumlah Subnet jika diketahui bit mask dari bit 1 s/d bit 5 menggunakan IP address tersebut? Berapa jumlah host per subnet? Buatlah daftar lengkap masing-masing subnet untuk masingmasing bit mask yang telah tersebut!

Anda mungkin juga menyukai