Anda di halaman 1dari 38

Oleh : Mohamad Judha

Apa itu darah ?


y Cairan suspensi dari larutan koloid yang mengandung

elektrolit y Berperan sebagai media perantara antar sel serta memiliki sifat protektif terhadap organisme keseluruhan dan khususnya terhadap darah sendiri

Komponen darah
y Plasma : 91-92 % air y 7-9 % zat padat
y Zat padat terdiri dari : protein (albumin, globulin ,

fibrinogen dll), elektrolit


y

Albumin :menjaga tekanan osmotik, PH, keseimbangan elektrolit, transport zat hormon, steroid dll. Globulin:bertanggung jawab pembentukan antibodi dan protombin. Fibrinogen : penting untuk pembekuan darah.

Lanjutan

..

y Plasma mengandung ion Na, K, Ca, Mg, dan lain-lain.

Adapun zat organic seperti asam amino, protein, glukosa. Plasma mudah beku karena terdapat protein fibrinogen yang dapat berubah menjadi fibrin yang berperan dalam pembekua darah. y Protein plasma darah berupa albumin, globulin dan fibrinogen, yang memberikan tekanan osmotic koloid ( tekanan onkotik ) tekanan ini berfungsi menarik air kembali ke kapiler dan intersisial setelah terjadi filtrasi.

Darah terdiri atas :


y Sel darah merah (eritrosit ) y Sel darah putih (leukosit) y trombosit

eritrosit
y Eritrosit sebagai sel darah merah berumur rata

rata 120 hari, sel ini berbentuk cakram, dengan jumlah rata rata sekitar 5 juta / mm3 atau sekitar 25 Triliun dalam 5 liter darah, jika dalam perhitungan detik maka didapatkan dalam 1 detik akan terbentuk 2. 400.000 sel baru y Eritrosit yang tua akan mengalami kematian dan dihancurkan di limpa, limpa juga tempat menyimpan trombosit dan limfosit serta menyimpan eritrosit yang sehat.

Eritrosit( lanjutan )
y Apabila darah dilakukan sentrifugal maka akan

didapatkan hematokrit yang merupakan bagian terbesarnya berisi eritrosit, nilai hematokrit pada laki laki berkisar 47 % dan pada perempuan 42 % y Didalam eritrosit terdapat hemoglobin ( Hb ) yang berfungsi mengikat oksigen untuk didistribusikan keseluruh jaringan tubuh, kadar Hb untuk laki laki 16 gr/dl dan perempuan 14 gr/dl.

Lanjut
y Eritopoisis atau pembentukan eritrosit pada anak

anak berlangsung di seluruh sumsum tulang, sedangkan pada dewasa terjadi pada tulang tulang pipih, eritopoisis terjadi karena rangsangan hormon eritopoitin yang dihasilkan di ginjal.

y O2 arteri menurun maka produksi eritopoitin

meningkat dan peningkatan ini akan merangsang pembentukan eritrosit lebih banyak lagi sehingga kadar Hb sebagai pembawa oksigen juga ikut meningkat.

Sel darah putih/leukosit


y Sel darah putih terdiri dari : y granulosit,
y y y

Netrofil Basofil eusinofil

y limfosit, y monosit.

Granulosit (Leukosit PMN)


y Netrofil yang berfungsi membunuh bakteri, pada

infeksi akut jumlah sel ini meningkat. y Basofil, melepaskan histamin, sel ini berperan pada reaksi hipersensitif tipe cepat seperti urtikaria, rhinitis alergika, syok anafilaktik. y Eusinofil menyerang beberapa jenis parasit, sel ini meningkat pada penderita alergi.

limfosit
y Limfosit : Terdiri dari sel limfosit B dan sel limfosit T

yang keduanya berperan dalam kekebalan imunitas. y Jenis kekebalan terbagi dalam 2 bentuk

y Kekebalan humoral, terjadi karena terbentuknya gama

globulin yang spesifik untuk suatu antigen setelah bereaksi dengan sel limfosit B tersebut.umumnya kekebalan ini tidak berlangsung lama hanya sekitar beberapa bulan. y Kekebalan seluler merupakan kekebalan yang dibawa oleh sel T untuk antigen tertentu, umumnya kekebalan ini berlangsung lama hingga bertahun tahun.

Limfosit ( lanjutan

y Limfosit T : membunuh secara langsung atau

menghasilkan limfokin (suatu substansi yang memperkuat aktivitas sel fagositik ) y Limfosit B : menghasilkan anti bodi / suatu molekul protein yang menghancurkan benda asing dengan berbagai mekanisme.

Monosit
y Monosit termasuk darah dari sumsum tulang,

kemudian masuk jaringan, berubah namanya menjadi makrofag jaringan, berfungsi seperti netrofil membunuh bakteri. y Diproduksi oleh nodus limfe dan jaringan limfoid usus, limpa dan kelenjar timus dari sel prekusor yang berasal sebagai sel stem sumsum.

Trombosit
y Merupakan partikel terkecil, berdiameter 2-4 mikron.

Berjumlah 150.000 -450.000/mm3 y Berperan dalam mengontrol perdarahan , substansi yang dilepaskan trombosit akan membentuk tambalan atau sumbatan untuk menghentikan perdarahan sementara. Sementara substansi lain yang dilepaskan trombosit akan mengaktifkan faktor pembekuan dalam plasma darah

Dermatitis kontak
y adalah peradangan akut atau kronis pada kulit yang disebabkan oleh paparan suatu (dermatitis iritan) iritasi atau alergi y Lokasi dermatitis pada kulit sesuai dengan situs paparan. Dermatitis kontak alergi terjadi ketika sel-sel proses Langerhans 'dan menyajikan alergen untuk sel T dekatnya. Sel T merespon dengan respon hipersensitivitas tipe IV terhadap alergi. Respon tertunda dalam bahwa dibutuhkan jam untuk hari untuk menjadi jelas. Dermatitis iritan terjadi saat kulit terkena zat yang mengering atau mengganggu itu. Dermatitis iritan tidak melibatkan suatu respon imun spesifik, namun hanya inflamasi.

Penyebab umum dari dermatitis alergi


y Penyebab umum dari dermatitis iritan meliputi sabun, deterjen, pembersih rumah tangga, insektisida, dan debu. Beberapa makanan dan rempah-rempah juga dapat menyebabkan dermatitis kontak. y Dalam jerawat inflamasi, folikel tersumbat oleh sebum dan jenis bakteri jerawat-spesifik, Propionibacterium acnes, berproliferasi di kanal. Akhirnya, folikel pecah dan sebum dan bakteri yang dilepaskan ke dalam dermis, menyebabkan peradangan pada jaringan dermal. Dalam jerawat non inflamasi, folikel tidak meledak namun tetap melebar. sebum baik bergerak ke permukaan kulit (blackhead) atau saluran tetap diblokir

Jerawat
y penyakit peradangan umum dari kelenjar sebaceous

berhubungan dengan folikel rambut, yang disebut unit pilosebaceous. Ada dua jenis jerawat: peradangan dan non-inflamasi. Kedua jenis jerawat ditandai oleh produksi sebum yang berlebihan. The kelebihan sebum terakumulasi dalam folikel, menyebabkan folikel membengkak.

Rubeola
y Rubeola, juga disebut 10-hari campak atau merah

campak, adalah infeksi saluran pernapasan atas disebabkan oleh paramyxovirus. Rubeola biasanya terlihat pada anak-anak dan ditularkan dengan cara tetesan terinspirasi. Memiliki 7 - untuk periode inkubasi 12-hari tanpa gejala sebelum tanda-tanda penyakit muncul dan sangat menular. Penyakit aktif ditandai dengan awal (prodromal) gejala diikuti oleh ruam.

Manifestasi Klinis
y gejala

prodromal berupa demam tinggi, batuk menggonggong, pilek, dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi aktif ditandai dengan bintik-bintik Koplik's atas mukosa (pipi) bukal. Sebuah tempat Koplik adalah tempat yang tepat putih dikelilingi oleh cincin berwarna merah. Ruam makulopapular dengan eritema, dimulai pada sekitar hari ke 3 atau 4, adalah manifestasi lain. Ruam dimulai pada wajah, menyebar ke bagasi, dan akhirnya kaki. Ruam berlangsung sekitar 4 hari.

Cacar air dan Herpes Zoster


y Cacar air (varicella) dan herpes zoster (zoster) adalah infeksi

yang disebabkan oleh virus herpes yang lain, virus varicellazoster. Infeksi oleh virus varicella-zoster menyebabkan perkembangan pruritic, vesikel berisi cairan pada kulit. y Cacar air adalah infeksi primer oleh virus. Cacar air sangat menular dan ditularkan orang ke orang dengan cara tetesan pernafasan. Cacar air biasanya merupakan penyakit masa kanakkanak, tetapi orang dewasa terkena virus untuk pertama kalinya dapat mengembangkan penyakit. Virus varicella memiliki masa inkubasi 7 hingga 21 hari dan menular selama periode prodromal singkat (sekitar 24 jam sebelum lesi muncul) dan sampai semua lesi berkulit berakhir. Penyakit ini biasanya membatasi diri dan menyelesaikan dalam waktu 7 sampai 14 hari.

Selulitis
y Selulitis adalah infeksi bakteri di lapisan dermis atau

subkutan kulit. Selulitis biasanya terjadi setelah permukaan luka, gigitan, atau radang di bawah kulit tidak diobati atau furuncle. y Kulit tampak merah dan bengkak dan lunak dan hangat jika disentuh. Sebuah cairan eksudat serosa atau purulen mungkin ada. Demam mungkin ada.

ASKEP MORBILI
y Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang

ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium prodormal ( kataral ), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak koplik ( Ilmu Kesehatann Anak Edisi 2, th 1991. FKUI ). y Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi ( Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC, 2000)

Etiologi :
y Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam

sekret nasofaring dan darah sealma masa prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Virus ini berupa virus RNA yang termasuk famili

Paramiksoviridae, genus Morbilivirus.


y Cara penularan dengan droplet infeksi.

Manifestasi klinis
y Masa tunas/inkubasi penyakit berlangsung kurang

lebih dari 10-20 hari dan kemidian timbul gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadium
y Stadium kataral (prodormal) y Stadium erupsi y Stadium konvalesensi

Stadium kataral (prodormal)


y Stadium prodormal berlangsung selama 4-5 hari ditandai oleh

demam ringa hingga sedang, batuk kering ringan, coryza, fotofobia dan konjungtivitis. Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema, timbul bercak koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang dijumpai. Bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh eritema. Lokalisasinya dimukosa bukalis berhadapandengan molar dibawah, tetapi dapat menyebar tidak teratur mengenai seluruh permukaan pipi. Meski jarang, mereka dapat pula ditemukan pada bagian tengah bibir bawah, langitlangit dan karankula lakrimalis. Bercak tersebut muncul dan menghilang dengan cepat dalam waktu 12-18 jam. Kadangkadang stadium prodormal bersifat berat karena diiringi demam tinggi mendadak disertai kejang-kejang dan pneumoni. Gambaran darah tepi ialah limfositosis dan leukopenia.

Stadium erupsi
y Coryza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema / titik merah dipalatum durum dan palatum mole. Terjadinya eritema yang berbentuk makula papula disertai dengan menaiknya suhu tubuh. Eritema timbul dibelakang telinga dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah. Kadang-kadang terdapat perdarahan primer pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening disudut mandibula dan didaerah leher belakang. Juga terdapat sedikit splenomegali, tidak jarang disertai diare dan muntah. Variasi dari morbili yang biasa ini adalah Black Measles yaitu morbili yang disertai perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus digestivus.

Stadium konvalesensi
y Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna

lebih tua (hiperpigmentasi) yang bisa hilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering ditemukan pula kulit yang bersisik. Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili. Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi

Komplikasi
y Otitis media akut y Pneumonia / bronkopneumoni y Encefalitis y Bronkiolitis y Laringitis obstruksi dan laringotrakkhetis

Pengobatan
y Terdapat indikasi pemberian obat sedatif, antipiretik

untuk mengatasi demam tinggi. Istirahat ditempat tidur dan pemasukan cairan yang adekuat. Mungkin diperlukan humidikasi ruangan bagi penderita laringitis atau batuk mengganggu dan lebih baik mempertahanakan suhu ruangan yang hangat.
y Pemeriksaan Diagnostik o Pemeriksaan Fisik o Pemeriksaan Darah

Penetalaksanaan Teraupetik
o Pemberian vitamin A o Istirahat baring selama suhu meningkat, pemberian

antipiretik o Pemberian antibiotik pada anak-anak yang beresiko tinggi o Pemberian obat batuk dan sedativum

ASUHAN KEPERWATAN
Pengkajian A. Identitas diri :
y

B. Riwayat Imunisasi

C. Kontak dengan orang yang terinfeksi D. Pemeriksaan Fisik : 1) Mata : terdapat konjungtivitis, fotophobia 2) Kepala : sakit kepala 3) Hidung : Banyak terdapat secret, influenza, rhinitis/koriza, perdarahan hidung (pada stad eripsi ). 4) Mulut & bibir : Mukosa bibir kering, stomatitis, batuk, mulut terasa pahit. 5) Kulit : Permukaan kulit ( kering ), turgor kulit, rasa gatal, ruam makuler pada leher, muka, lengan dan kaki (pada stad. Konvalensi), evitema, panas (demam). 6) Pernafasan : Pola nafas, RR, batuk, sesak nafas, wheezing, renchi, sputum 7) Tumbuh Kembang : BB, TB, BB Lahir, Tumbuh kembang R/ imunisasi.

Pola Defekasi : BAK, BAB, Diare 9) Status Nutrisi : intake output makanan, nafsu makanan

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul pada pasien Morbili adalah
y Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan organisme virulen y Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya

batuk
y Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya rash y Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang tidak adekuat


y Gangguan aktivitas diversional berhubungan dengan isolasi dari

kelompok sebaya

Mencegah peluasan infeksi


y Tempatkan anak pada ruangan khusus y Pertahankan isolasi yang ketat di rumah sakit y Gunakan prosedur perlindugan infeksi jika

melakukan kontak dengan anak


y Mempertahankan istirahat selama periode

prodromal (kataral)
y Berikan antibiotik sesuai dengan order

Mempertahankan pola nafas yang efektif


y Mengkaji ulang status pernafasan (irama, edalaman, suara nafas,

penggunaan otot bantu pernafasan, bernafas melalui mulut)


y Mengkaji ulang tanda-tanda vital (denyut nadi, irama, dan frekuensi) y Memberikan posisi tempat tidur semi fowler / fowler y Membantu klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan

kemampaunnya
y Menganjurkan anak untuk banyak minum y Memberikan oksigen sesuai dengan indikasi y Memberikan obat-obatan yang dapat meningkatkan efektifnya jalan nafas

(seperti Bronkodilator, antikolenergik, dan anti peradangan)

Mempertahankan integritas kulit


y Mempertahankan kuku anak tetap pendek, menjelaskan kepada

anak untuk tidak menggaruk rash


y Memberikan obat antipruritus topikal, dan anestesi topikal y Memberikan antihistamin sesuai order dan memonitor efek

sampingnya
y Memandikan klien dengan menggunakan sabun yang lembut

untuk mencegah infeksi


y Jika terdapat fotofobia, gunakan bola lampu yang tidak terlalu

terang di kamar klien


y Memeriksa kornea mata terhadap kemungkinan ulserasi

Mempertahankan kebutuhan nutrisi


y Kaji ketidakmampuan anak untuk makan y Ijinkan anak untuk memakan makanan yang dapat ditoleransi anak, rencanakan

untuk memperbaiki status gizi pada saat selera makan anak meningkat.
y Berikan makanan yang disertai dengan supleman nutrisi untuk meningkatkan

kualitas intake nutrisi


y Kolaborasi untuk pemberian nutrisi parenteral jika kebutuhan nutrisi melalui oral

tidak mencukupi kebutuhan gizi anak


y Menilai indikator terpenuhinya kebutuhan nutrisi (berat badan, lingkar lengan,

membran mukosa)
y Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi

kecil tapi sering


y Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama, dan dengan skala yang

sama
y Mempertahankan kebersihan mulut anak y Menjelaskan pentingya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit

Mempertahankan kebutuhan aktivitas sesuai dengan usia dan tugas perkembangan


y Memberikan aktivitas ringan yang sesuai dengan usia

anak (permainan, keterampilan tangan, nonton televisi)


y Memberikan makanan yang menarik untuk memberikan

stimulasi yang bervariasi bagi anak


y Melibatkan anak dalam mengatur jadwal harian dan

memilih aktivitas yang diinginkan


y Mengijinkan anak untuk mengerjakan tugas sekolah selama

di rumah sakit, menganjurkan anak untuk berhubungan dengan teman melalui telepon jika memungkinkan

y Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai