Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH EKSTRAK SAMBILOTO, MENGKUDU, DAN DAUN DEWA TERHADAP PERTUMBUHAN KANKER DAN MIKROANATOMO GINJAL MENCIT GALUR

C3H

PERENCANAAN PENELITIAN

HENDRA NOSIH ANDRIANTO NIM. 24020111400004

MAGISTER BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

I. Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis) (Nugrahaningsih 2009). Dalam dekade terakhir pengobatan kanker pada masyarakat mulai bergeser kepada pengobatan alternatif. Berbagai ragam pengobatan alternatif seperti gurah, pijat refleksi, akupuntur, dan berbagai jenis jamu serta ramuan tradisional mulai digunakan. Berbagai bahan obat tradisional yang digunakan masyarakat dalam mengobati kanker antara lain kunir putih, mengkudu, ciplukan, meniran, daun dewa, dan sambiloto. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak sambiloto, ekstrak mengkudu, ekstrak daun dewa terhadap pertumbuhan sel kanker yang ditransplantasikan pada mencit strain C3H. Selain itu juga untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari pemberian ekstrak sambiloto, ekstrak mengkudu, ekstrak daun dewa pada struktur mikroanatomi ginjal, mengingat fungsi ginjal sebagai organ yang paling penting dalam ekskresi obat. Secara tradisional tumbuhan sambiloto telah banyak digunakan sebagai obat yang sangat efektif untuk pengobatan infeksi. Fraksi methanol sambiloto juga menunjukkan aktivitas inhibitor enzim DNA topoisomerase II yang memegang peranan penting dalam proses replikasi

Anda mungkin juga menyukai