Anda di halaman 1dari 34

TUMBUH KEMBANG REMAJA DAN PERMASALAHANNYA

PENDAHULUAN
Masa remaja dibedakan dalam;
Masa remaja awal Masa remaja tengah Masa remaja akhir : 10-13 tahun 10: 14-16 tahun 14: 17-19 tahun 17-

Masa remaja merupakan masa yang khusus


Proses awal kematangan organ reproduksi manusia, disebut juga masa pubertas Masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju kanakdewasa

Masa remaja merupakan masa yang rawan dan penuh risiko, sehingga kondisi mental anak remaja perlu dipersiapkan

Perubahan Fisik Pada Masa Remaja


Perubahan fisik yang dialami oleh remaja laki-laki laki Tubuh bertambah berat dan tinggi Tumbuh rambut2 halus di daerah pubis, kaki, tangan, dada, ketiak dan wajah Keringat bertambah banyak Kulit dan rambut mulai berminyak, yang kadangkadangkadang menyebabkan masalah jerawat Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang Tangn dan kaki bertambah besar Tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi Pundak dan dada bertambah besar dan bidang Tumbuh jakun, suara berubah menjadi berat, penis dan zakar membesar, serta terjadi mimpi basah

Perubahan fisik yang dialami remaja wanita;


Tubuh bertambah berat dan tinggi Tumbuhnya rambut2 halus di daerah pubis dan ketiak Payudara membesar Pinggul melebar Kulit dan rambut mulai berminyak Keringat bertambah banyak Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang Tangan dan kaki bertambah besar Tulang2 wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi Pantat berkembang lebih besar Indung telur mulai membesar, vagina mulai mengeluarkan cairan dan terjadi haid

Perubahan Fisik Pada Masa Remaja

Perkembangan Organ Reproduksi Laki-laki LakiTestis :


pabrik testoteron, membentuk sperma Sperma dibentuk terus menerus selama hidup. Bentuk seperti kecebong.

Vesikula seminalis dan kelenjar prostat:


Mengeluarkan cairan yang bersama dengan sperma disebut semen. Semen ini akan dikeluarkan pada waktu ejakulasi

Penis

Banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf Preputium adalah lekukan kulit yang melindungi glands penis. Perlu dibersihkan secara teratur. Merupakan bagian yang di ambil pada waktu dilakukan sirkumsisi

Stadium Pubertas Pada Laki-Laki Laki-

Lihat transparan Mimpi basah Masturbasi

Perkembangan Organ Reproduksi Perempuan


Dimulai dari pembentukan hormon di lobus anterior hipofisa, yang merangsang indung telur membentuk hormon estrogen Vagina :
saluran elastis, panjang 8-10 cm dan berakhir pada rahim. 8Tempat ini juga untuk berhubungan kelamin

Rahim dan leher rahim Tuba fallopii Ovarium :


Dua buah kelenjar yang memproduksi hormon seksual wanita Mengandung 150.000-200.000 sel telur (ovum). Setiap bulan 150.000mulai pubertas biasanya hanya melepas satu sel telur

Labia mayora dan labia minora Klitoris, terisis oleh darah pada saat ada rangsangan seksual. Puncak dari rangsangan disebut orgasme

Perkembangan Organ Reproduksi Perempuan


Siklus mentruasi, periode rata-rata 28 hari rataKonsepsi: pertemuan antara sperma dengan ovum
14 hari sebelum periode menstruasi yang akan datang akan terjadi pelepasan ovum dari indung telur ke dalam rahim (ovulasi) Konsepsi terjadi pada saat sekitar ovulasi

Menstruasi
Menarche Menopause Dismenorea

Cairan vagina
Pada saat ovulasi menjadi cairan yang lebih encer, jernih dan tidak lengket seperti putih telur

Pertumbuhan Psikologis Pada Remaja


Perkembangan Psikososial
Pencarian identitas Dimulai pada usia 12-15 tahun, tampak keras kepala, 12sulit kompromi dan memaksakan kehendaknya (aku). Mulai menunjukkan solidaritas dengan kelompok peernya Mendambakan untuk diperlakukan seperti orang dewasa, puas bila pribadinya dihargai. Meninggalkan dunia kanak-kanak dan masuk ke kanakdunia orang dewasa. Seringkali menimbulkan kecemasan dan ketegangan Mulai terjadi perhatian dan pergaulan dengan lawan jenis, misalnya crush, hero-worshiping, boy crazyherocrazygirl crazy, cinta monyet, romantic love Beberapa kondisi memerlukan reaksi penyesuaian bagi remaja, seperti belajar, membagi waktu luang, perbedaan dengan teman-temannya teman-

Pertumbuhan Psikologis Pada Remaja


Perkembangan emosi
Emosi adalah perasaan mendalam yang biasanya menimbulkan perbuatan dan perilaku Kepekaan emosi meningkat pada masa remaja

Perkembangan kecerdasan
Perkembangan intelegensia berlangsung sampai usia 21 tahun Logika dan generalisasi berkembang dengan optimal Imajinasi berkembang dengan optimal

Permasalahan Pada Masa Remaja


Sangat kompleks. Permasalahan berbeda antara remaja di desa dan di kota, juga berbeda dalam konteks sosial budaya Pemilihan pekerjaan dan kesempatan belajar Sekolah Kesehatan Jerawat Keuangan Seks Persiapan berkeluarga Keluarga Emosi Perubahan pribadi Mengisi waktu luang Agama dan akhlak, mitos Kehidupan sosial dan politik

MasalahMasalah-masalah yang terkait langsung dengan fungsi dan proses reproduksi remaja
Remaja seksual aktif sebelum tercapai kematangan mental dan sosial Kehamilan yang tidak diinginkan Kondisi remaja yang tidak menunjang kehamilan sehat Abortus yang tidak aman oleh tenaga yang tidak terlatih Penyakit infeksi menular seksual, termasuk risiko infeksi HIV Risiko berganti-ganti pasangan seksual bergantiRisiko komplikasi kehamilan dan persalinan Risiko melahirkan bayi BBLR dan kelainan lainnya

PERSIAPAN PRA-NIKAH PRA-

Pernikahan
Masa penting dalam kehidupan manusia Perlu persiapan dari berbagai aspek, seperti aspek fisik, mental maupun psikososial Pemeriksaan dari ke tiga aspek di atas Persiapan yang baik diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah negatif yang masalahmengancam hidup perkawinan di kemudian hari Perkawinan yang harmonis memerlukan jiwa yang sehat dari setiap pasangan suami isteri Norma perkawinan: sesuai dengan UU perkawinan No 1/1974 adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suamisuamiisteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan keTuhanan Yang Maha Esa

Peran Puskesmas Dalam Persiapan Pra-Nikah PraPelayanan pemeriksaan kesehatan Konseling Bermitra kerja dengan;
KUA LSM Tokoh masyarakat Tokoh agama

HalHal-hal penting yang perlu dipersiapkan dalam masa pra-nikah pra1. Persiapan fisik
Deteksi dini penyakit-penyakit yang ada pada catin, penyakitseperti;
Kelaianan kongenital Thalasemia, hemofilia, dll Buta warna Tumor rahim, tumor indung telur, dll Pemeriksaan laboratorium, seperti TORCH, HIV dan pemeriksaan darah rutin lainnya

HalHal-hal penting yang perlu dipersiapkan dalam masa pra-nikah pra2. Persiapan gizi pra-nikah pra Peningkatan status gizi catin terutama bagi wanita melalui penanggulangan KEK dan anemia gizi Dampak KEK adalah risiko terjadinya bayi lahir dengan BBLR Upaya meningkatkan kesehatan gizi dan risiko KEK berupa;
Penyuluhan tentang gizi dan kesehatan Ketersediaan pangan di tingkat keluarga baik secara kualitatif maupun kuantitatif Pola komsumsi dan distribusi intrakeluarga

Anemia gizi, misalnya anemia kekurangan zat bes


Dampaknya adalah penurunan produktifitas kerja serta konsentrasi belajar Bila kelak menikah dan hamil akan berdampak terhadap terjadinya risiko perdarahan dan kematian ibu

Imunisasi tetanus toksoid

HalHal-hal penting yang perlu dipersiapkan dalam masa pra-nikah pra3. Persiapan psikis dan psikososial
Proses adaptasi sebelum menikah
Menikah merupakan persatuan 2 orang dengan latar belakang berbeda sehingga perlu penyesuaian satu dengan lainnya Terjadi perubahan fungsi dan peran setelah menikah Masalah yang dapat menimbulkan konflik dalam suatu perkawinan;
Tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga Tidak mampu memenuhi keinginan pasangan Tidak mampu bergaul dengan lingkungan sekitarnya Tidak mampu mengadakan hubungan seksual yang optimal Tidak mampu memberikan cinta dan kasih sayang sebagaimana yang diharapakan oleh pasangannya Tidak mau melepaskan diri dari ikatan masa lampaunya atau pengalaman yang tidak menyenangkan Tidak mampu mengasuh dan membimbing anak

HalHal-hal penting yang perlu dipersiapkan dalam masa pra-nikah praSyarat kedewasaan dalam perkawinan
Perlu kematangan fisik, mental-emosional dan sosial, mentaloleh karena itu diberikan batas usia menikah nagi lakilaki-laki ialah 25 tahun, dan wanita adalah 20 tahun Dewasa secara fisik; mampu menghasilkan keturunan, pada umumnya setelah usia akil balig Dewasa secara mental; mampu mengembangkan segenap potensi kejiwaannya (pikiran, emosi dan kemauan) secara serasi dan seimbang sehingga ia mampu menghadapi berbagai persoalan hidup Dewasa secara psikososial; mampu hidup mandiri, tidak tergantung secara ekonomi pada orang tuanya dan dapat mengembangkan kehidupan sosialnya secara memuaskan dengan lingkungannya. Artinya ia mampu menyesuaikan diri terhadap kaidah, nilai dan norma yang berlaku di masyarakat

HalHal-hal yang berpengaruh dalam hidup perkawinan


Agama Faktor kepribadian Faktor kesehatan jiwa Faktor umur Faktor pendidikan Faktor ekonomi, sosial dan budaya Faktor latar belakang keluarga

KEKERASAN SEKSUAL DAN PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUAL

PENGERTIAN
Kekerasan seksual adalah segala bentuk perilaku yang berorientasi seks, yang dipaksakan kepada orang lain dan menimbulkan perasaan tidak menyenangkan atau kerugian bagi sang korban Perilaku seksual yang ditampilan sangat bervariasi, mulai dari pelecehan seksual yang ringan sampai dengan yang berat, seperti;
Pandangan mata penuh nafsu Siulan nakal Lelucon2 cabul yang diucapkan di depan korban Perilaku mencolek dan meraba-raba tubuh korban merabadengan tujuan seksual Menyingkap sampai merobek baju korban pemerkosaan

Faktor risiko terjadinya kekerasan seksual pada anak


Faktor masyarakat/sosial;
Tingkat kriminalitas yang tinggi Layanan sosial yang rendah Kemiskinan yang tinggi Tingkat pengangguran yang tinggi Pengaruh pergeseran budaya Stres pada pengasuh anak Pengaruh media massa

Faktor anak
Prematuritas Cacat Anak dengan masalah perilaku atau emosi

Faktor risiko terjadinya kekerasan seksual pada anak (lanj)


Faktor orang tua atau situasi keluarga;
Riwayat orang tua dengan kekerasan fisik atau seksual pada masa kanak Orang tua remaja/imaturitas emosi Kepercayaan diri yang rendah Dukungan sosial yang rendah Keterasingan dari masyarakat Kemiskinan Kepadatan hunian Masalah interaksi dengan lingkungan Kekerasan dalam rumah tangga Mempunyai banyak anak balita Riwayat penggunaan obat-obatan obat dll

Akibat kekerasan seksual


Akibat fisik;
Trauma fisik berat, misalnya memar berat luar dan dalam, patah tulang, kecacatan Trauma fisik dalam kehamilan yang berisiko terhadap ibu dan janin yang dikandungnya Kehamilan yang tidak diinginkan, yang dapat diikuti dengan aborsi IMS, HIV/AIDS, dll Kematian

Akibat non-fisik/mental non Gangguan mental, misalnya gangguan depresi berat yang mungkin dapat disertai dengan tindakan bunuh diri, gangguan cemas pasca trauma, rasa rendah diri, kelelahan kronis, sulit tidur, mimpi buruk, disfungsi seksual, gangguan makan, penyalahgunaan obat Dampak psikologis jangka panjang

Dampak kekerasan seksual terhadap kondisi kesehatan jiwa anak Gangguan perkembangan kognitif anak seperti kemampuan berbahasa, membaca dan sistim motorik. Gangguan mental emosional anak seperti timbulnya gangguan mood, kesulitan belajar, kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya, kehilangan kepercayaan diri, dll Bisa terjadi pseudomaturitas emosi, beberapa anak menjadi agresif atau bermusuhan dengan orang lain atau menarik diri dari lingkungannya. Anak menjadi mengompol kembali, hiperaktif, sulit tidur, dll Tingkah laku atau pengetahuan seksual anak yang tidak sesuai dengan tingkat usianya

Penanganan Korban Kekerasan Seksual


Mengidentifikasi organisasi yang ada di lokasi atau kabupaten yang dapat membantu perawatan dan rehabilitasi para korban kekerasan Membuka hubungan antara pelayanan kesehatan dengan rekam kerja sosial BersamaBersama-sama dengan mitra yang lain, melakukan penilaian untuk mengidentifikasi kebutuhan setempat dan kemudian mengembangkan suatu rencana multidisiplin dan intersektoral Mengembangkan mekanisme rujukan dan koordinasi Sensitisasi tenaga dari lain sektor akan kebutuhan psikososial dari korban kekerasan, bila perlu dengan latihan Mengembangkan mekanisme dukungan sosial bagi korban, misalnya konseling Mengembangkan mekanisme evaluasi dari program intervensi yang telah dilakukan secara sistimatis

Strategi dalam pelayanan bagi korban kekerasan


Meningkatkan keterampilan cara penerimaan penderita, mulai dari petugas administrasi, petugas kesehatan sampai dengan petugas2 lainnya Menyusun struktur pelayanan terintegrasi sehingga dapat terjangkau dengan mudah dan efektif, mulai dari protokol pengo-batan medis pengodan psikologis yang bersifat holistik sampai dengan mengembangkan sistim rujukkan dan pelayanan Menjaga kerahasiaan

Deteksi dini kasus kekerasan seksual


Trauma pada alat kelamin Abrasi dan lecet-lecet pada tempat yang tidak lecetlazim, misalnya tungkai bawah bagian atas, kepala dan leher TandaTanda-tanda paksaan pada tubub seperti bekas ikatan tali di pergelangan tangan atau kaki, cedera mulut akibat penyumbatan mulut, dll Perdarahan ringan pada muka dan selaput lendir mata akibat cekikan Gigi yang patah, rahang bawah atau tulang pipi yang bengkak, cedera mata karena ditinju atau ditampar Keluhan2 fisik yang diakibatkan oleh adanya pemaksaan terjadinya penetrasi seksual

Tatalaksana

Bersifat multidisiplin Meningkatkan rasa percaya diri sehingga korban dapat kembali ke lingkungan masyarakat sebagaimana sebelum peristiwa kekerasan seksual itu berlangsung Semua kasus diharapkan untuk dilaporkan ke polisi, bantuan hukum, tempat perlindungan dan lain sebagainya sesuai dengan keinginan korban

Penyimpangan perilaku seksual


Perkembangan psikoseksual menurut Freud terdiri dari fase oral, anal dan genital/phalic Fiksasi dapat terjadi pada salah satu fase akibat dari rasa frustrasi atau pemanjaan yang berlebih akan berdampak dalam proses pematangan psikoseksual seseorang Misalnya fiksasi pada fase oral akan menimbulkan tuntutan akan pemuasan oral yang tidak cocok dengan usia kronologis individu

JenisJenis-jenis penyimpangan perilaku seksual


Pedofilia : melakukan aktivitas seksual dengan memakai anak kecil sebagai objek pemuasan seksual Transvetisme : keadaan seseorang yang mendapat kepuasan seksual dengan jalan memakai pakaian dari lawan jenisnya Ekshibisionisme : keadaan dimana individu mendamenda-patkan kepuasan seksual dengan jalan mempertonmemperton-tonkan alat kelaminnya di depan orang lain Veyeurisme/skopofilia: keadaan dimana individu mendapat kepuasan seksual dengan jalan mengintip orang telanjang atau orang lain yang sedang melakukan hubungan seksual

JenisJenis-jenis penyimpangan perilaku seksual (lanj)


Sadisme : kondisi dimana individu mendapatkan kepuasan seksual dengan jalan menyakiti pasangannya, baik secara fisik atau psikologis Masokisme: kondisi dimana individu mendapatkan kepuasan seksual bila ia disakiti oleh pasangannya Fetishisme : keadaan dimana individu mendapatkan kepuasan seksual dengan jalan mengambil benda milik lawan jenisnya, seperti sepatu, pakaian dalam, kaos kai, dll Transeksualisme : kondisi dimana individu yang menolak jenis kelamin badaniah yang ada pada dirinya, jadi jemis kelamin fisik berbeda dengan jenis kelamin psikologis-nya, hal ini tentunya psikologismenimbulkan konflik internal yang cukup berat

Tatalaksana
Tergantung kasus yang dihadapi, pada umumnya bersifat kompleks dan membutuhkan waktu yang panjang Psikoterapi Farmakoterapi pada umumnya diperlukan jika disertai dengan gangguan jiwa lainnya seperti gangguan depresi atau gangguan cemas Rujuk ke rumah sakit terdekat

Anda mungkin juga menyukai