Proses Belajar
Latihan Adanya Penambahan, perubahan Tingkah Laku yang Baru perubahan terjadi secara sadar bersifat kontinu dan fungsional positif dan aktif bukan bersifat sementara perubahan bertujuan dan terarah mencakup seluruh aspek tingkah laku
Prinsip Belajar
1. 2. 3. 4. 5. 6. Belajar = pengalaman aktif Belajar = penemuan diri sendiri Belajar = konsekuensi dari pengalaman Belajar = kerjasama dan kolaborasi Belajar = proses evolusi Belajar = (kadang) proses yang menyakitkan 7. Belajar = proses emosional dan intelektual 8. Belajar = individual dan unik
Teori Belajar
Teori stimulus respon tidak memperhitungkan faktor internal Teori transformasi memperhitungkan faktor internal
anak mendapatkan tanggapan sebanyak mungkin; materi sebanyaksebanyak-banyaknya, anak diminta menghafal, guru aktif-siswa aktifpasif makin banyak diberi stimulus, makin memperkaya respon dalam proses belajar
Teori transformasi
Memperhitungkan faktor internal dan faktor eksternal dari diri subjek Berlandaskan teori kognitif teori neisser : proses belajar adalah transformasi dari input direduksi, diuraikan, disimpan, dipanggil lagi, dan dimanfaatkan tidak terbatas pada domain kognitif saja, tetapi juga afektif, dan psikomotor dalam bentuk permainan
Contd..
Kegiatan belajar adalah bersifat internal yang dipengaruhi faktor eksternal metode pengajaran, keluarga, sekolah, materi dll
Teori Belajar
Behaviourisme Kognitif Sosial Humanistik Konstruktivisme
Behaviourisme
Teori belajar Behavioristik ( Watson dan E.R. Guthrie ) Mementingkan pengaruh lingkungan Mementingkan bagian bagian Mementingkan peranan reaksi (respon) Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar Mementingkan hubungan sebab akibat pada waktu yang lalu Mementingkan pembentukan kebiasaan Pemecahan masalah dengan mencoba dan gagal
Seseorang belajar adalah dengan merespon situasi yang baru dengan respon yang lama atau memakai respon yang baru dipelajari Cara efektif u/ mengubah dan mengontrol PL adalah dengan reinforcment, penguatan reinforcment, reward& punishment Pemberian reinforcment countinous reinforcment,dan intermitted reinforcmnet
Jenis Respon
Respondent Behavior respon yang diperoleh atau dibangkitkan oleh karena adanya stimulus. Hal ini merupakan pandangan dari conditioning classic, S classic, R yang dikemukakan oleh Pavlov. Atau lebih tegas lagi dikemukakan oleh Watson no stimulus, no respon. Contoh responden behavior adalah menyempitnya mata kalau ada sinar yang tajam, saliva (keluarnya air ludah kalau ada makanan) dan lain sebagainya. Operant Behavior yaitu perilaku yang dikeluarkan tanpa adanya stimulus yang jelas.
Behaviourisme
Setiap respon yang diikuti oleh stimulus penguat cenderung diulang. Stimulus penguat adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan dimunculkannya respon operan.
Klasikal kondisioning TL dipelajari dengan memanfaatkan hubungan stimulus dan respon yang bersifat refleks bawaan Operan kondisioning reinforcment tidak diasosiakan dengan stimulus yang dikondisikan, tetapi diasosiasikan dengan respon (respon dianggap sebagai pemberi reinforcment)
Jenis Reinforcment
Reinforcement positif, yaitu stimulus yang pemberiannya terhadap operant behavior menyebabkan perilaku itu akan diperkuat atau dipersering untuk dimunculkan. Reinforcement negative, yaitu stimulus yang penghilangannya untuk stimulus-stimulus stimulusyang tidak menyenangkan (aversive (aversive stimulus) akan menyebabkan diperkuat atau diperseringnya perilaku.
Reinforcment
Interval
Fixed
Ratio
Variabel
Fix Interval Reinforcement Schedule (FI) jadual pemberian reinforcement yang tetap dihitung waktu. Misalnya: Dalam penelitian Skinner, setiap 5 menit makanan akan keluar (setelah diberi makanan, respon tikus santai. Selanjutnya lebih cepat dari 5 menit/mendekati 5 menit) Fix Ratio Reinforcement Schedule (FR) jadual pemberian reinforcement yang tetap dihitung menurut beberapa kali respon. Misalnya: tiap 5 kali tikus memukul pedal, maka makanan akan otomatis keluar, setelah makanan keluar, maka tikus akan memukul sehingga diagram akan menanjak tajam. Variable Interval Reinforcement Schedule (VI) interval yang tidak tetap. Misalnya: waktunya tidak jelas/ tidak tetap. Terkadang makanan baru keluar setelah 5 menit, terkadang makanan bisa keluar setelah tiga menit. Sehingga respon jadi malas-malasan. malasVariable Ratio Reinforcement Schedule (VR) tidak jelas beberapa kali ketukan maka makanan akan keluar.
Humanistik
Abraham Maslow adalah peletak dasar dan Bapak yang telah membesarkan Psikologi Humanistik. Aliran Humanistik, disebut-sebut sebagai Mazhab ketiga disebutdalam perkembangan psikologi ini, lahir sebagai reaksi atas teoriteori-teori Behaviorisme (kental dengan sifat behavioristik, asosianistik dan eksperimental) dan Psikoanalisis (depth (depth psychology dengan sifat klinis-pesimistik). klinisPemikiran Maslow bukanlah penolakan mentah-mentah mentahterhadap karya para Freudian dan Behavioris. Melainkan lebih ke suatu telaah terhadap sisi-sisi yang lebih sisibermanfaat, bermakna dan dapat diterapkan bagi kemanusiaan, yang kemudian menjadi titik tolak bagi pengembangannya.
Humanistik
Teori belajar humanistik bahwa teori belajar apapun dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal. Hal ini menjadikan teori belajar humanistik bersifat sangat elektif. Banyak tokoh penganut aliran humansitik, diantaranya adalah Kolb yang terkenal dengan belajar empat tahap, Honey dan Mumford dengan pembagian tentang macammacammacam siswa, Habermas dengan tiga macam tipe belajar Bloom dan Krathwohl yang terkenal dengan taksonomi bloom.
Teori Maslow
pentingnya kesadaran akan perbedaan individu, dengan memperhatikan aspek-aspek kemanusiaan. Menggali dan aspekmenemukan sisi-sisi kemanusiaan, pada taraf tertentu akan sisisampai pada penemuan diri. Proses belajar yang ada pada diri manusia adalah proses untuk sampai pada aktualisasi diri (learning how to be). (learning be) Belajar adalah mengerti dan memahami siapa diri kita, bagaimana menjadi diri sendiri, apa potensi yang kita miliki, gaya apa yang anda miliki, apa langkah-langkah yang anda langkahambil, apa yang dirasakan, nilai-nilai apa yang kita miliki nilaidan yakini, kearah mana perkembangan kita akan menuju. Belajar di satu sisi adalah memahami bagaimana anda berbeda dengan yang lain (individual differences), dan di (individual differences), sisi lain adalah memahami bagaimana anda menjadi manusia sama seperti manusia yang lain (persamaan dalam specieshood or humanness). humanness).
Contd..
Belajar Praktis (practical learning) bagaimana learning) seseorang dapat berinterkasi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-orang disekelilingnya orangdengan baik. Kegiatan belajar lebih mengutamakan terjadinya interaksi yang harmonis antara sesama manusia. Pemahaman dan keterampilan seseorang dalam mengelola lingkungan alamnya tidak dapat dipisahkan dengan kepentingan manusia pada umumnya. Interaksi yang benar antara individu dengan lingkungan alamnya hanya akan tampak dari kaitan atau relevansinya dengan kepentingan manusia.
Belajar Emansipatoris (emancipatory learning) (emancipatory learning) menekankan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dalam lingkungan sosialnya. Dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang benar untuk mendukung terjadinya transformasi kultural tersebut. Pemahaman dan kesadaran terhadap transformasi kultural inilah yang oleh Habermas dianggap sebagai tahap belajar yang paling tinggi, sebab transformasi kultural adalah tujuan pendidikan yang paling tinggi.