Anda di halaman 1dari 11

KLIPING

KESENIAN
D I S U S U N
OLEH :

MONICA KELAS : XI (IPA) SMA XAVERIUS 5 BELITANG

TEKNIK VOKAL
. TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.

UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL : 1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas. 2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan. Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu : Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah. Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah. Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik. 1. Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. 2. Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu. 3. Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan. 4. Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberigelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu. 5. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya. 6. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.

Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik : Pendengaran yang baik Kontrol pernafasan Rasa musical. NADA adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya. SIFAT NADA ADA 4 (EMPAT) : 1. FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada. 2. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan 3. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan. 4. TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.

AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang. Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya. CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras. DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan. STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah. SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) : 1. Suara Wanita Dewasa ; Sopran (suara tinggi wanita) Messo Sopran (suara sedang wanita) Alto (suara rendah wanita) 1. Suara Pria Dewasa : Tenor (suara tinggi pria) Bariton (suara sedang pria) Bas (suara rendah pria) 1. Suara Anak-anak : Tinggi Rendah.

TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang mempunyai susunan tinggi nada yang teratur. Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1 (satu) dan (setengah). Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor : 1. 2. 3. 4. Bersifat riang gembira Bersemangat Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. , 1 , 1 , 1,

Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor : 1. 2. 3. 4. Kurang bersemangat. Bersifat sedih Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A Mempunyai pola interval : 1 , , 1 , 1 , , 1 , 1 .

Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut yang banyak berkembang di Indonesia. Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor : Maju Tak Gentar, Indinesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar. Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga. TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya . Contoh : C Cis D Dis- E F Fis G Gis A Ais B TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan letak yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama. Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges. APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan penghargaan terhadap suatu karya seni. BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu. Contoh birama : 2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8 PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan.

JENIS-JENIS PADUAN SUARA : 1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara. 2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang sejenis, contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak. 3. Paduan Suara 3 sejenis S S A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto. 4. Paduan Suara 3 suara Campuran S A B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara campuran , contoh : Sopran, Alto Bass. 5. Paduan suara 3 sejenis T- T B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass. 6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara campuran pria dan wanita, dengan suara S A T B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.

DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara. Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. memiliki sifat kepemimpinan memiliki ketahanan jasmani yang tangguh sebaiknya sehat jasmani dan rohani simpatik menguasai cara latihan yang efektif memiliki daya imajinasi yang baik memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.

TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan. Contoh-contoh Tanda Dinamik : 1. f : forte = keras 2. ff : fortissimo = sangat keras 3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin 4. mf : mezzo forte = setemgah keras 5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut 6. p : piano = lembut 7. pp : pianissimo = sangat lembut 8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin 9. mp : mezzo piano = setengah lembut

PERUBAHAN TANDA DINAMIKA : - Diminuendo (dim) : melembut - Perdendosi : melembut sampai hilang - Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang - Calando : mengurangi keras - Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun - Cresscendo : berangsur-angsur keras - Decrsescendo : berangsur-angsur lembut

TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan. A.TANDA TEMPO CEPAT : 1. Allegro : cepat 2. Allegratto : agak cepat 3. Allegrissimo : lebih cepat 4. Presto : cepat sekali 5. Presstissimo : secepat-cepatnya 6. Vivase : cepat dan girang B. TANDA TEMPO SEDANG : 1. Moderato : sedang 2. Allegro moderato : cepatnya sedang 3. Andante : perlahan-lahan 4. Andantino : kurang cepat C. TANDA TEMPO LAMBAT : 1. Largo : lambat 2. Largissimo : lebih lambat 3. Largeto : agak lambat 4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan 5. Grave : sangat lambat sedih 6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.

MENYANYI ADALAH PEKERJAAN HATI!


Di alam yang modern ini, banyak orang yang sudah jenuh, lelah, pusing dengan pekerjaannya, mereka banyak yang mencari pelampiasan untuk sekedar refreshing, menyegarkan kembali otak meraka yang lelah. Salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan itu adalah MENYANYI, baik di karaoke, live music, atau hanya menjadi penikmat setia di Pub/Caf. Sebenarnya menyanyi bukanlah pekerjaan yang susah, tetapi banyak orang yang takut/miris duluan ketika mereka disuruh nyanyi, atau sebaliknya ada orang yang terlalu percaya diri (over convidence) dengan suara yang pas-pasan, dia berani nyanyi di depan umum. Dua permasalahan tersebut di atas sebenarnya bisa diatasi dan saling mengisi satu sama lain apa kekurangan/kelemahannya. Misalnya, yang tekut menyanyi tumbuhkan rasa percaya diri bahwa dia mampu menyanyi seperti orang lain, yang sudah percaya diri, tinggal mengarahkan cara/teknik menyanyi yang baik dan benar, sehingga dia bisa mengontrol suaranya dengan benar. Bagi orang awam cukup mempunyai dua unsur tadi untuk bisa tampil bagus di muka umum, yang pertama harus punya keberanian untuk mengeluarkan suara semaksimal mungkin, yang ke dua tumbuhkan rasa keberanian, percaya diri yang kuat bahwa kita mampu menyanyi. Kalau dua unsur tadi sudah dimiliki, maka berlanjut kepada unsur berikutnya yang lebih penting, yaitu mencoba menyanyi dengan TEKNIK VOCAL yang baik dan benar. TEKNIK VOCAL adalah sebuah cara/usaha untuk memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar akan terasa merdu, jelas, dan enak didengar. Memang akan terasa sangat susah kalau menyanyi menggunakan Teknik Vocal, tetapi kalau kita sudah terbiasa akan sangat membatu kita, sehingga kita tidak mudah lelah, cape, jenuh, dan serak, karena kita menggunakan teknik vocal yang benar. Dalam teknik vocal kita diajari cara menyanyi yang benar, mulai dari cara pernafasan, artikulasi, diksi, ekspresi, penampilan, materi vocal, improvisasi, pherasering, vibrasi, dsb. Kalau semua itu sudah dimiliki barulah kita bisa menyanyi dengan hati/ perasaan. Banyak orang menyanyi tapi terasa hampa/kosong , kurang gereget. Setiap kita menyanyi, kita harus memberi RUH disetiap kata dan tarikan nafas kita, buatlah audiens terkesima, dan terkesan dengan suara kita. Rahasianya, kita tidak usah meniru habis-habisan suara penyanyi aslinya, yang lebih baik adalah TUNJUKKAN KARAKTER SUARA KITA yang sesungguhnya, karena setiap orang mempunyai TIMBRE yang berbeda-beda, kita jangan bangga bisa menirukan suara penyanyi lain, tapi kita harus bangga bahwa kita punya suara yang khas yang tidak dimiliki orang lain. Selanjutnya kita harus menyanyi dengan nada dasar yang pas/maksimal yang bisa dijangkau, karena sesungguhnya

karakter suara seseorang akan muncul, kelihatan ketika dia menyanyi dengan nada yang pas/maksimal, kita jangan sekali-kali terlalu memaksakan diri untuk mencapai ketinggian suara asli orang lain, diluar kemampuan suara kita, sebab akibatnya akan sangat fatal. Kita harus tahu posisi suara kita ada di range apa, kalau wanita, ada suara SOPRAN, MEZZO SOPRAN, ALTO, kalau pria ada suara TENOR, BARITON, BAS. Guru vocal akan memberi tahu di mana posisi suara kita berada. Setiap manusia mempunyai AMBITUS SUARA yang berbedabeda. Biasanya, bagi orang yang baru belajar menyanyi suka cepat lelah, serak , sehingga jangankan menyanyi, bicara saja sudah tidak bisa. Hal ini bisa kita hindari, caranya adalah menyanyi dengan teknik nafas yang benar, dan kalau sudah menyanyi jangan langsung minum, apalagi yang dingin atau yang terlalu panas, hal itu akan membuat pita suara kita rusak. Yang paling baik adalah jika kita baru selesai menyanyi, tunggulah sekitar 3-4 menit atau hingga tenggorokan kita lebih nyaman, setelah itu silahkan minum air putih yang tidak dingin, atau tidak terlalu panas. Cara ini akan sangat membantu ketahanan suara kita agar tidak cepat lelah, serak. Hal lain yang perlu kita hindari adalah memakan makanan yang mengadung minyak,dan terlalu pedas, juga jangan terlalu sering begadang ,karena daya tahan tubuh dan pita suara akan berkurang jika kita sering begadang. Kalau kita ingin cepat bisa bernyanyi dengan baik dan benar, kita harus sering berlatih vocal, cobalah bernyanyi disetiap ada kesempatan, dan jangan lupa mintalah masukan, kritik, saran dari teman atau guru vocal kita. Semua masukan ,kritik dan saran adalah obat yang paling ampuh untuk meperbaiki vocal kita, jangn pernah alergi, takut, apalagi marah dengan kritik, saran dari orang lain. Cara lain, bisa juga dengan merekam suara kita ketika sedang menyanyi, lalu putar ulang dan simak dengan teliti dimana kelebihan dan kelemahan vocal kita, diskusikan dengan teman atau guru vocal kita. Itulah cara yang paling ampuh untuk mengetahui kemampuan menyanyi kita, tanpa ada rasa sakit hati. Berdasarkan pengalaman, kelemahan yang paling banyak dilakukan oleh penyanyi pemula adalah, suara yang tipis/nyempreng, artikulasi yang tidak jelas, dan tempo yang tidak menentu, kapan mulai masuk, kapan berhenti. Kalau kita lihat sebenarnya manusia mempunyai tiga sifat musical : 1. MUSICAL ABSOLUTE, orang yang memiliki kecerdasa luar biasa dalam bidang musik, tidak memerlukan waktu lama untuk belajar musik, dan memiliki feeling yang kuat dan berbakat.

2. MUSICAL , orang yang sedang-sedang saja, memiliki rasa musical tapi tidak menonjol, bisa menguasai lagu, tetapi memerlukan waktu yang cukup untuk belajar terlebih dahulu. 3. A MUSICAL, orang seperti ini yang susah untuk bisa secara normal menguasai lagu, karena bakat yang dimilikinya sangat kurang, bahkan tidak ada, dia hanya bermodalkan keberanian. Orang seperti ini akan sangat lama/susah dalam mempelajari materi music. Mungkin bisa berhasil,tapi dalam tempo yang lama, usaha yang keras, dan disiplin yang tinggi. SELAMAT MENCOBA !!! BERLATIHLAH DENGAN TEKUN !!! (Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman Penulis dalam melatih Vocal, baik yang iseng, maupun penyanyi professional, untuk kepentingan Festival

Sebuah catatan singkat,Meretas kembali komparatif dan kompetitif seni paduan suara.

1. 1. Dewasa ini, perkembangan seni menampakkan citra yang berbeda dan progresif. Progresifitas itu tampak dari munculnya generasi hibrida dalam karya seni. Hal itu, dilatarbelakangi oleh berkembangnya gerakan Garda Depan (Avant garde) dalam segala proses berkesenian. Cirinya yang progresif dan mereduksi segala batas-batas formal berkesenian, membawa seni menjadi melintas batas tatanan. Seni apapun bentuknya, menjadi meluas, kolaboratif, heteroistik. Bentuk perlawanan terhadap tatanan dan kolaboratif ini telah memunculkan berbagai kecenderungan seni yang kontemporer hingga sulit untuk digolong-golongkan kedalam formalisasi model.

2. Begitupun yang terjadi dengan seni paduan suara. Paduan suara berubah dari seni memadu suara menjadi seni memainkan suara, tentu saja ini bukan berlaku untuk seni paduan suara formal. Hal itu tentu saja dipicu oleh perkembangan seni musik dan seni bernyanyi. Nyanyian, senandung atau apapapun bentuknya, berkembang begitu ragam, hingga seringkali membuahkan sub-culture seperti pop, rock, hip-hop dan lain sebagainya. Begitupun dengan paduan suara yang sudah mempunyai kestabilan dalam segi sub-culture, seperti yang dipengaruhi oleh perkembangan sejarah gereja dan perkembangan musik liturgi. Namun, seni paduan suara menampakkan kemenarikkannya ketika tidak setia dan mulai melanggar formalitasnya dengan konsep hibrid. Kenyataan itu sering terlihat, ketika paduan suara sering digunakan untuk alat sampingan grounded bagi para musisi atau penyanyi tunggal. Amat sayang, jika paduan suara hanya diletakkan sebagai grounded semata saja. Paduan suara harus menampakkan konsepnya sebagai suara yang memadu, hingga suara yang bermain pada tatanan utuh accord atau ensemble.

3. Konsep permainan ensemble melalui suara manusia inilah yang sekarang ini menjadi kompetitif. Kompetitifnya tidak terletak pada konsep jenis paduan suara antara paduan suara pria atau wanita saja (jenis kelamin), atau tataran suara, sopran, alto, tenor dan bass melainkan bagaimana memainkan suara. Sebuah ensemble suara yang dibayangkan sebelumnya selalu terpaku pada formalisasinya, namun sekarang ini, ensemble berubah menjadi senyawa irama. Hal itu terlihat nyata dalam tatanan atau wacana konsep etno, sehingga ensemble suara yang diwacanakan ingin dikembalikan kembali kepada prinsip primitifnya. Hal itu mendasar pada konsep suara, pada senandung orang Indian, africa, semitisme, samanisme, jawanisme (hinduisme) dll.

4. Konsep hibrida yang saat ini muncul, lebih kepada konsep interculture, tetapi juga seringkali pada konsep intermediasi. Maka ketika hal itu dikaitkan dengan wacana paduan suara, bentuk-bentuk paduan suara menjadi sesuatu yang lintas perfoma. Interculture itu bisa terjadi pada musik pengiring paduan suara atau bagaimana paduan suara mencoba memainkan suaranya. Misalnya, yang terlihat pada apa yang diperformakan group ERA dengan memadukan irama populer, rock serta gregorian dengan tecno.

5. Nuansa perkembangan budaya New Age, sangat berpengaruh dan kaya dalam segi hibridasi ini. Ambil contoh, bagaimana seni-seni hibrid ini mewarnai kancah seni populer dewasa ini, seperti; ERA, Enya, Sarah Brighman, atau pada lagu-lagu Josh Groban yang berkolaborasi dengan Black Mumbazo. Maka New Age pun menghantar berbagai musik-musik yang kaya akan dimensi spiritual dengan musik yang didominasi bernada oktaf, namun juga kecenderungan-kecenderungan absurditas pada pilihan nada-nada musiknya, seperti apa yang dipopulerkan dengan generasi Brith Pop. Tentu saja, secara analisis budaya, hal ini dipengaruhi oleh struktur naratif zaman dewasa ini yang menuturkan berbagai pergulatan penderitaan hidup, kecemasan dan kerinduan akan yang sakral.

6. Seni paduan suara akan mudah diasingkan ketika hanya bercokol pada menara gading perfoma. Karena dirinya hanya diinternalisasi untuk kepentingan religi atau prestasi-prestasi yang prestisius yang kurang kompetitif. Dari segi Komparatifnya, pasti sudah didapat sebagai salah satu bagian kerasulan menyanyi, namun secara kompetitif berkesenian amatlah sangat terbatas. Maka perlulah paduan suara membuka peluang seluas-luasnya pada konsep hibridasi itu, tentu saja bukan untuk mengkaburkannya, tetapi untuk merevitalisasinya.(purwono nugroho adhi, penikmat kerja seni)

Anda mungkin juga menyukai