rumah (25,89%)
terdapat
kesehatan lingkungan infeksi(diare, ISPA, DHF, pengetahuan tentang penyakit kuilt, typoid, dli) di
rumah yang tidak bersih baik di dalam maupun di halaman rurmah. Dari 112 65 rumah rumah yang jurnlah
kesehatan Kesadaran dusun Burung - bu rung untuk hidup diakibatkan olch lingkungan yang kurang bersih dan pembuangan kotoran yang tidak sesuai dengan standar kesehatan berhubungan dengan: Kurangnya
asyarakat sehat
terdapat rumah
dalam rumah.
Dari
112 110
rumah (98,2%)
terdapat
terdapat
rumah yang jarak sumber air dengan pembuangan akhir kotoran < 10 meter. Dari 112 rumah 77 rumah yang
(68,8%)
terdapat 19 (16%) rumah yang anggota keluarganya mengkonsumsi air yang keadaan fisik airnya
berasa,
dan
112 14
rumah rumah
terdapat
(12,5%) yang 2. Dari 59 bayi dan Resiko terjadinya penyakit pada bayi dan balita di dusun burung burung
balita terdapat 7 bayi dan balita (11,9%) yang tidak dibawa ke posyandu. Dari 59 bayi dan
menunjukkan BB datar setiap bulan dan 2 orang bayi dan balita (3,8%) yang menunjukkan gnafik menurun setiap bulan. Dari 59 bayi dan
pertumbuhan
balita terdapat 5 bayi dan balita (8,5%) yang tidak diberi ASI.
pengetahuan keluarga/masyarakat
tentang imunisasi.
balita terdapac 9 bayl (16,7%) yang diberi ASI pada umur Dari 59 bayi dan
balita terdapat 20 bayi dan bailta (33,9%) yang tidak mendapat vitamin A dalam 6 bulan sekali. Dari 59 bayl dan
makan
baJita terdapat 24 bayi dan balita (40,7%) yang tidak mendapat imuniasi lengkap.
sening disderita bayi dan balita (56,4%), (32,1%), (3,8%). Dan 59 bayi dan adalah demam
balita terdapat 7 orang (11,9%) mempunyai 3. yang frekwensi Kurangnya Resiko meningkatnya
makan < 2 kali sehari. Dari 25 lansia terdapat 9 lansia (36%) yang tidak pernah
keluarga angka morbiditas lansia di kesehatan dusunburung-hurung berhubungan Dengan : dan Kurangnya minat motivasi untuk lansia kesehatan.
memeriksakan kesehatan. Dari 25 lansia terdapat 4 lansia (1,6%) yang mengatasi sendini Dari 25 lansia terdapat 17 lansia bantuan dibutuhkan (68%) yang jenis
masyarakat yang adalah paling merneriksakan dana secara teratur. sehat, 7 lansia (28%) yang membutuhkan pelayanan dan penyuluhan kesehatan Belum
adanya pernenintah
program
Setelah teridentifikasi beberapa masalah keperawatan komunitas, selanjutanya dilakukan pembokotan untuk menentukan prioritas masalah. Pembobotan masalah dilakukan oleh Mahasiswa PBL,anggota pakjakes, dan tokoh-tokoh masyarakat. Pembokotan tersebut sebagai berikut : No. Masalah Kesehatan 1 Kurangnya pemahaman keluarga 5 tentang kesehatan bayi/balita 2. 3. Kurangnya kebersihan lingkungan 5 5 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 31 25 1 3 2 4 Kriteria 3 4 4 3 5 4 6 3 7 8 4 3 Skor Urutan Prioritas 2
1.
30
Keterangan : 1. Kesesuaian dengan peran perawat 2. Jumlah yang berisiko 3. Htingkat keseriusan 4. Kemunkinan untuk di atasi
5. Minat masyarakat 6. Kemunkinan untuk di atasi 7. Sesuai dengan program pemerintah 8. Tersedianaya sumber untuk menyesuaikan masalah. Skala untuk tingkat kebutuhan masyarakat. 1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi 5. Sangat tinggi Dari hasil pembokotanmasalah maka didapatkan prioritas masalah kesehatan sebagai berikut : 1. Resiko terjadinya penakit infeksi (Diare, ISPA, DHF, penyakt kulit, Typoid, dll) di dusun burung-burug di akibatkan oleh lingkungan yang kurang bersih dan pembuangan kotoran yang tidak diatasi dengan standar kesehatan berhubungan dengan : a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentignya kesehatan lingkungan. b. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. 2. Resiko Terjadinya penyakit pada bayi dan balita di dusun burung-burung berhubungan dengan :
a. Kurangnya kesadaran keluarga/masyarakat membawa bayi dan balita. b. Kurangnya pemahaman keluarga/masyarakat tentang manfaat makanan bergizi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. c. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan keluarga/ masyarakat mengenai gizi bayi dan balita. d. Kurangnya pengetahuan keluarga/masyarakat tentang imunisasi. 3. Resiko meingkatkan angka mobilitas lansia di dusun burung-burung berhubungan dengan : a. Kurangnya minat dan mutasi masyarakat untuk memeriksakan lansia secara teratur. b. Belum adanya program pemerintah untuk penyedian dana sehat bagi masyarakat lansia.
2.
PERENCANAAN
Masalah Kesehatan
Masalah Keperawatan
Intervensi
Resiko penyakit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan Kaji pengetahuan di harapkan. 2. etahuan tentang Peng masyarakat penyakit yang oleh masyarakat kesehatan lingkungan rumah sekitarnya. sdan
(Diare, ISPA,DHF, tindakan Penyakit Typoid, dusun dll) kulit, keperawatan di diharapkan
burung- masyarakat
disebabkan
lingkungan yang tidak sehat meningkat 3. Peng Lakukan penyuluhan kesehatan pada masyarakat Mas termotivasi dusun burungburung tentang AL SP
kotoran yang tidak (Diare, sesuai strandar dengan ISPA,DHF, kesehatan Penyakit kulit, Typoid, dll) Kura serta
berhubungan dengan :
Pae
nyakit diare Ru
Typoid A C F Berikan pelatihan dan penyegaran kepada anggota fokjakes Lakukan bakti kerja bersama DH TB ISP
masyarakat
Resiko
terjadinya Setelah
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan Kaji pengetahuan diarapkan : 1. Pengetahuan keluarga tentang gizi ibu-ibu tentang gizi pada bayi, balita dan anak
penyakit pada bayi dilakukan dan balita di dusun tindakan burung-burung keperawatan diharapkan resiko Kura penyakit pada bayi
dan anak.
bayi, balita dan anak meningkat. 2. Pengetahuan anggota plokjakes tentang gizi Berikan pelatihan dan penyegaran anggota
dan balita di
dusun
pokjakes tentang peningkatan status gizi pada bayi, balita dan anak.
ibu tentang pengolahan makananyg begizi serta menerapkan setiap hari 4. Pengetahuan ibu-ibu tentang imunisasi 5. Masyarakat /keluarga termotivasi membawa posyandu. untuk anaknya ke
ngnya pemohon keluarga/ masyarakat tentang manfaat makanan bergizi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. gnya Kura
pentingnya Lakukan pennyuluhan kesehatan pada masyarakat khususnya ibuibu di posyandu mawar di dusun burungburung tentang
: i Giz bayi,
balita,dan anak nisasi Lakukan penimbangan bayi/balita Lakukan pmberian makanan tambahan bekerja sama Imu
mbuatan makanan tambahan (bubr tim) Kerjasama dengan puskesmas tentang pengadaan KMS
Kerjasama dengan puskesmas dalam pemberian imnisasi Motivasi dalam meningkatkan status gizi, ibu
Setelah lakukan
di Setelah dilakukan tindakan Kaji keperawatan selama 1 bulan diharapkan : 1. Pengetahuan masyarakat/keluarg a pentingnya kesehatan lansia. 2. Pengetahuan anggota POKJAKES tentang lansia 3. Masyarakat/eluarga termotivasi untuk kesehatan tentang
morbilitas tindakan di dusun keperawatan. Diharapkan aangka umur harapan Kura hidup
m program
adanya
secara teratur. Para lansia dapat melakukan latihan senam lansia secara teratur.
3.
gdfgf