Anda di halaman 1dari 29

TRAUMA LARING

PENDAHULUAN
Perkembangan IPTEK +/+/Kesejahteraan manusia meningkat Bidang Transportasi  Jln Tol >  Kendaraan >  Prevensi < Trauma Tubuh Meningkat  Kepala : Hidung, maksila  Leher : Laring  Torak  Abdomen  Ektremitas

KLL meningkat

PENDAHULUAN (Lanjutan)
Trauma Hidung Gangguan aspek Kosmetik Gangguan Fungsional Obstruksi Jalan nafas

Trauma Laring & Maksila

Perlu penanganan cepat dan tepat


Trauma Maksilofasial Terkait beberapa disiplin ilmu : THT Bedah Mata Saraf Bedah mulut Anestesi

Team Maksilofasial

ETIOLOGI TRAUMA LARING I. Trauma mekanik A. Eksterna - kecelakaan mobil (leher kena dashboard) - trauma tumpul / tajam - komplikasi trakeotomi B. Interna - komplikasi tindakan medik (iatrogenik) a.l. : intubasi endotrakea tindakan endoskopi pemasangan pipa nasogastrik

ETIOLOGI TRAUMA LARING (lanjutan)

II. Luka bakar a.l. : makanan / minuman terlalu panas hirup udara / gas panas bahan kimia : amoniak, lisol, dsb. III. Trauma akibat radiasi

Etiologi Trauma Laring o.k. kecelakaan mobil >> akibatkan: Dini : - udim, hematoma, mukosa sobek - emfisema subkutis, mediastinal, pneumotorak - subluksasi / dislokasi sendi krikotiroid, krikoaritenoid - fraktur tulang hioid, tulang rawan tiroid / krikoid

obstruksi jalan napas Lanjut : - jaringan granulasi stenosis laring - fibrosis obstruksi laring

KLASIFIKASI TRAUMA LARING Derajat I : kartilago dan perikondrium intak Derajat II : kartilago luka (+) perikondrium

Derajat III : + lesi pada esofagus, hipofaring

GEJALA - dispneu stridor obstruksi laringo trakeal (gawat napas) mati trakeotomi cito - disfonia--> afonia disfonia--> - batuk, hemoptisis - hematemesis - nyeri leher - disfagia, odinofagia

TANDA KLINIS - deformitas leher - emfisema subkutis - nyeri tekan laring - krepitasi

DIAGNOSIS 1. gejala + tanda klinis 2. pemeriksaan endoskopi : - LD / FOL - esofagoskopi 3. radiologis : - foto leher AP/ lateral torak PA - CT scan

PENATALAKSANAAN Tujuan : establish on airway Tindakan penyelamat : - Airway (bebaskan jalan napas) - Bleeding (hentikan perdarahan) - Circulation (bila syok --> atasi ! ) -->

Pastikan

multi trauma fraktur tulang leher spinal cord injuries ?

Ingat Triage !

Urutan Prioritas (Triage)


Highesest Priority : 1. Cervical spine injury 2. Respiratory impairment 3. Cardiovasc. Insuff. 4. Severe externall haemorrh. haemorrh. High Priority : 1. Intraperitoneal injuries 2. Retroperitoneal injuries 3. Brain & Spinalcord injuries 4. Severe burn & extensive soft tissue injuries Low Priority : 1. Lower genito-urinary tr. Injuries genito2. Pheripheral vasel, nerve & tendon inj. 3. Fracture & dislocations 4. Facial & soft tissue injuries

TRAUMA LARING RINGAN (Jackson I) - klinis : obstruksi jalan napas (-) / < (- radiologis dan endoskopi (LD / FOL) : udim, hematom ringan mukosa intak (exposed cartilago - ) fraktur single, non displaced - terapi konservatif : 1. istirahat tidur, head up 2. istirahat bicara 3. nebulizer / humidifikasi 4. antibiotika 5. kortikosteroid sistematik Observasi ketat 24 jam pertama !

TRAUMA LARING SEDANG-BERAT (Jackson II - III) SEDANGTanda obstruksi jalan napas (+)

Trakeotomi (cito) 3-5 hari Pemeriksaan endoskopi (LD / FOL) Bila : -udim masif -laserasi mukosa luas -tulang rawan exposed -fraktur multipel, displaced -avulsi, dislokasi aritenoid -korda vokalis immobil Eksplorasi Laring

EKSPLORASI LARING Approach : - Midline thyrotomy - Laryngofissure

Tujuan : 1. Stabilisasi lumen laring-->reduksi & fiksasi laring-->reduksi 2. Jahit mukosa yang robek 3. Beri penyokong mukosa / kerangka dari dalam --> pasang STENT --> Indikasi : -fraktur tulang rawan multipel, unstable -lesi komisura anterior -laserasi mukosa masif

Montgomerys Silicone T Tube

PENCEGAHAN KOMPLIKASI (infeksi, jar.granulasi) 1. Antibiotika (sefalosporin) dan kortikosteroid 2. Lesi mukosa dijahit rapat 3. Handling dan eksisi secara hati-hati hati4. Pasang stent bila ada indikasi 5. Cabut stent : 2 - 4 minggu

Anda mungkin juga menyukai