Anda di halaman 1dari 8

Bentuk-bentuk Bahasa Kasar dalam Penulisan Novel Remaja

Makalah

DEWI NATALIA 2215081422 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INGGRIS

Page |2

Bentuk-bentuk Bahasa Kasar dalam Penulisan Novel Remaja I. Pendahuluan A. Latar Belakang Novel remaja atau yang biasa juga disebut teenlit kini sudah menjadi buku bacaan wajib di kalangan remaja Indonesia. Berdasarkan namanya, teenlit kita dapat mengetahui bahwa teenlit adalah sebuah karya tulis atau karya sastra yang tema dan pangsa pasarnya adalah remaja. Novel jenis ini bermunculan sejak tahun 2000-an. Teenlit atau novel remaja ini mengangkat masalah umum yang terjadi kehidupan para remaja. Masalah itulah yang diangkat sebagai tema dalam novel remaja contohnya cinta, persahabatan, permusuhan, dan persaingan. Selain itu novel remaja ini umumnya memakai ragam bahasa yang tidak baku berbeda dengan ragam bahasa yang dipakai dalam penulisan novel-novel sastra pada umumnya. Ragam bahasa yang umumnya digunakan adalah bahasa yang tidak formal dan tidak baku. Bahasa kasar merupakan contoh bahasa tidak baku dan tidak formal yang sering kita temui dalam penulisan novel remaja. Terdapat beberapa bahasa kasar yang sering digunakan di dalam penulisan berbagai novel remaja. Penulis novel remaja tersebut pasti mempunyai suatu tujuan mengapa bahasa kasar sangat dominan digunakan di dalam penulisan novelnya tersebut. Makalah ini akan menguraikan seperti apa bahasa kasar tersebut, bentuk-bentuk bahasa kasar yang ada di dalam ragam bahasa lisan dan tulisan, bentuk-bentuk bahasa kasar seperti apa yang digunakan penulis novel remaja dalam penulisan novelnya dan alasan mengapa mereka menggunakan bentuk bahasa kasar dalam penulisan novelnya tersebut. B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan bahasa kasar dan apa saja bentuk-bentuk bahasa

kasar?
2. Bentuk-bentuk bahasa kasar yang mana saja yang digunakan dalam penulisan

novel remaja?
3. Mengapa penulis novel remaja menggunakan bahasa kasar dalam penulisan

novelnya?

Page |3

C. Tujuan Penulisan Makalah Tujuan dibuatnya makalah ini adalah: 1. untuk menambah wawasan pembaca tentang bentuk-bentuk bahasa kasar; 2. untuk mengetahui bentuk-bentuk bahasa kasar dalam penulisan novel remaja.

Page |4

II. Pembahasan A. Bahasa Kasar Sebelum kita mengetahui apa itu bahasa kasar, akan lebih baik jika kita terlebih dahulu mengenal ragam bahasa. Menurut Bachman (1990), ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, dibedakan menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, lawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa terbagi menjadi dua, yaitu (1) ragam bahasa lisan, (2) ragam bahasa tulis. Ragam bahasa tulis merupakan bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar, sedangkan bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Dengan kata lain, dalam ragam bahasa lisan kita berurusan dengan lafal, sebaliknya dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itu memiliki hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf, melambangkan ragam bahasa lisan. Bahasa kasar merupakan salah satu ragam bahasa tulis yang melambangkan ragam bahasa lisan yang sering dipergunakan untuk berkomunikasi sehari-hari. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa kasar adalah bentuk bahasa yang dianggap substandard dan rendah. Substandar berarti di bawah standar yang baku dan rendah. Dengan kata lain bahasa kasar adalah bentuk bahasa yang di bawah standar bahasa yang baku dan rendah. Bahasa kasar juga merupakan bentuk ungkapan yang
menistakan orang lain dengan menggunakan kata-kata yang tidak senonoh, misalnya, caci-maki, umpatan, penghinaan, dan sebagainya (Wastika, 2008). Bahasa kasar tidak mementingkan

kesopanan dalam proses berbahasa. Bahasa ini dapat kita kita temui dimana saja. Dari mulai percakapan sehari-hari sampai ke dalam penulisan novel, khususnya novel remaja (teenlit). Salah satu novel remaja yang memakai bahasa kasar adalah novel yang ditulis oleh Valleria Verawati yang berjudul Pacarku Juniorku. B. Bentuk-bentuk Bahasa Kasar

Page |5

Bahasa kasar di dalam penulisan novel remaja digunakan untuk membawa pembaca menyadari perasaan yang dialami tokoh yang dihujani dengan bahasa kasar oleh tokoh lain dalam nobel tersebut. Di dalam novel remaja yang berjudul Pacarku Juniorku, penulis menemukan beberapa bentuk bahasa kasar, seperti: (1) umpatan, (2) hinaan, dan (3) cacian. 1. Umpatan Contoh bentuk bahasa kasar berupa umpatan yang terdapat dalam penulisan novel remaja antara lain: Dasar gila! Dasar bego! Cewe kayak gitu kok dikejar. 2. Hinaan Berikut adalah hinaan yang juga ditemukan dalam novel remaja: Woi, jalannya lelet banget sih? Keturunan siput semua, ya?! Woi, anak siput! Heh, Katro, cepat ke sini! Sekolah ini nggak butuh manusia konyol kayak kamu! Ketombean, atau memang kamu keturunan monyet? APA?! AMIT-AMIT DEH! 3. Cacian Cacian merupakan bentuk bahasa kasar yang paling sering ditemui dalam novel remaja. Contoh cacian yang penulis temukan dalam novel remaja antara lain: Ngaca dulu sana, Mas! Tao Ming Tse aja nembak gue, gue tolak. Apalagi elo! Sadar ya, di mat ague, elo tuh masih bau kencur!

Page |6

Lo gila, Gi! Gue rasa otak lo udah nggak waras lagi. Elo tuh benar-benar nggak punya malu! Gue jijik sama lo! Lebih baik gue jatuh cinta sama monyet daripada sama elo! Nggak usah sok innocent deh! C. Penggunaan Bahasa Kasar dalam Novel Remaja Menurut Wastika (2008), bahasa mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan masyarakat perubahan itu berupa variasi bahasa yang dipakai menurut keperluannya, misalnya bahasa yang dipakai remaja dalam pembicaraan dengan rekan sepermainan, meskipun banyak variasi dalam bahasa, tidak akan mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penulis novel remaja menggunakan bahasa kasar sebagai alat komunikasi dengan para pembaca yang masih remaja dengan tujuan agar cerita yang disampaikan oleh penulis tersebut jelas. Selain itu bahasa kasar merupakan ragam bahasa yang sangat lekat dengan remaja masa kini. Pembaca novel remaja akan lebih tertarik membaca cerita yang menggunakan bahasa yang lekat dengan kehidupan mereka. Remaja pada umumnya tidak terlalu suka dengan ragam bahasa yang baku dan formal. Oleh karena itu para penulis novel remaja seperti contohnya penulis novel Pacarku Juniorku memakai bahasa kasar yang sering sekali ditemukan dalam kehidupan remaja.

III. Kesimpulan
1. Bahasa kasar merupakan bentuk bahasa yang di bawah standar bahasa yang baku dan

rendah. Selain itu bahasa kasar juga bentuk ungkapan yang menistakan orang lain dengan
menggunakan kata-kata yang tidak senonoh, misalnya, caci-maki, umpatan, penghinaan, dan sebagainya. Bahasa kasar dapat kita temui dimana saja, contohnya di dalam penulisan novel khususnya novel remaja.

Page |7 2. Di dalam novel remaja Pacarku Juniorku, terdapat tiga bentuk bahasa kasar yang digunakan: (a) umpatan, (b) hinaan, (c) dan cacian. 3. Bahasa kasar digunakan dalam penulisan novel remaja karena bahasa kasar merupakan bahasa yang lazim digunakan oleh remaja dalam pergaulan sehari-hari. Selain itu penulis juga ingin agar remaja tertarik membaca cerita yang telah mereka rangkum dalam bentuk novel karena pada umumnya remaja tidak tertarik dengan ragam bahasa yang formal dan baku. Sebaliknya mereka lebih menyukai ragam bahasa yang tidak formal dan tidak baku seperti bahasa kasar.

Page |8

Daftar Pustaka Sugono, Dedy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum Verawati, Valleria.2007. Pacarku Juniorku. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum Wastika, Made I. 2008. Bahasa Pijin dan Bahasa Kasar dalam Acara TV Indonesia. Bali: Jurnal e-Utama Kamus Bahasa Indonesia, 2011. http://www.kamusbesar.com/47873/bahasa-kasar Diakses pada tanggal 21 Desember 2011 pukul 21.50 AnneAhira.com untuk Indonesia. Fenomena Buku Novel Remaja (Teenlit). Diakses pada tanggal 2 Januari 2012 pukuk 16.32

Anda mungkin juga menyukai