Anda di halaman 1dari 42

TANGGAPAN

TERHADAP KAK

I. PENDAHULUAN
Pada saat ini ada kecenderungan penderita dengan gangguan jiwa jumlahnya mengalami peningkatan. Data hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SK-RT) yang dilakukan Badan Litbang Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 1995 menunjukkan, diperkirakan terdapat 264 dari 1000 anggota Rumah Tangga menderita gangguan kesehatan jiwa. Dalam kurun waktu enam tahun terakhir in i , data tersebut dapat dipasMkan meningkat karena krisis ekonomi dan gcjolak-gejolak lainnya diseluruh daerah. Bahkan masalah dunia internasionalpun akan ikut memicu terjadinya peningkatan tersebut. Studi Bank Dunia (World Bank) pada tahun 1995 di beberapa negara menunjukkan bahwa hari-hari produkMf 'yang hilang atau Dissabiliiy Adjusted LifeYears (DALY's) sebesar 8,1% dari Global Burden of Disease, disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa. Angka in i lebih Mnggi dari pada dampak yang disebabkan penyakit Tuberculosis(7,2%), Kanker(5,8%), Penyakit Jantung (4,4%) maupun Malaria (2,6%). Tingginya masalah tersebut menunjukkan bahwa masalah kesehatan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang besar dibandingkan dengan masalah kesehatan lainnya yang ada dimasyarakat. Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 yang dimaksud dengan "Kesehatan" adalah: "Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seMap orang hidup produkMf secara sosial dan ekonomis".

Atas dasar denisi Kesehatan tersebut di atas, maka manusia selalu dilihat

s e b a g a i s a t u k e s a t u a n y a n g u t u h ( h o l i s M k ) . d a r i u n s u r "badan (organobiologik), "jiwa" (psiko-edukaMf) dan sosial (sosio- kultural), yang Mdak diMMk beratkan pada penyakit tetapi pada kualitas hidup yang terdiri dan "kesejahteraan" dan produkMvitas sosial ekonomi. Dan denisi tersebut juga tersirat bahwa "Kesehatan Jiwa" merupakan bagian yang Mdak terpisahkan (integral) dari "Kesehatan" dan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh. Menurut Undang-undang No 3 Tahun 1966 yang dimaksud dengan "Kesehatan Jiwa" adalah keadaan jiwa yang sehat menurut ilmu kedokteran sebagai unsur kesehatan, yang dalam penjelasannya disebutkan sebagai berikut: "Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan sik, intelektual dan emosional yang opMmal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain". Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi) danmemperhaMkan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubungannya dengan manusia lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan jiwa adalah bagian integral dari kesehatan dan merupakan kondisi yang memungkinkan perkembangan sik, mental dan sosial individu secara opMmal, dan yang selaras dengan perkembangan orang lain.

SESEORANG YANG SEHAT MENTAL (WHO) :


o Menyesuaikan diri secara konstruk0f dengan kenyataan. o Memperoleh kepuasan dalam usaha atau perjuangan hidup. o Lebih puas memberi daripada menerima. o Bebas dari kecemasan atau ketegangan. o Berhubungan dengan orang lain dengan saling tolong menolong. o Menerima kekecewaan dan kegagalan sebagai pelajaran. o Mengarahkan rasa bermusuhan menjadi penyelesaian yang krea0f dan konstruk0f. o Mempunyai rasa kasih sayang yang besar.

DEFINISI DEPRESI Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola Mdur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan Mdak berdaya, serta bunuh diri. Depresi merupakan salah satu gangguan mood yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjekMf adanya penderitaan berat. Mood adalah keadaan emosional internal yang meresap dari seseorang, dan bukan afek, yaitu ekspresi dari isi emosional saat itu. ETIOLOGI DEPRESI Faktor penyebab depresi dapat secara buatan dibagi menjadi faktor biologi, faktor geneMk, dan faktor psikososial.
Pendahuluan

II. FAKTOR FAKTOR DEPRESI


A. FAKTOR BIOLOGI
Beberapa peneliMan menunjukkan bahwa terdapat kelainan pada amin biogenik, seperM: 5 HIAA (5-Hidroksi indol ase0c acid), HVA (Homovanilic acid), MPGH (5 methoxy-0-hydroksi phenil glikol), di dalam darah, urin dan cairan serebrospinal pada pasien gangguan mood. Neurotransmiter yang terkait dengan patologi depresi adalah serotonin dan epineprin. Penurunan serotonin dapat mencetuskan depresi, dan pada pasien bunuh diri, beberapa pasien memiliki serotonin yang rendah. Pada terapi despiran mendukung teori bahwa norepineprin berperan dalam patosiologi depresi (Kaplan, 2010). Selain itu akMvitas dopamin pada depresi adalah menurun. Hal tersebut tampak pada pengobatan yang menurunkan konsentrasi dopamin seperM Respirin, dan penyakit dimana konsentrasi dopamin menurun seperM parkinson, adalah disertai gejala depresi. Obat yang meningkatkan konsentrasi dopamin, seperM tyrosin, amphetamine, dan bupropion, menurunkan gejala depresi.
Disregulasi neuroendokrin. Hipotalamus merupakan pusat pengaturan aksis

neuroendokrin, menerima input neuron yang mengandung neurotransmiter amin biogenik. Pada pasien depresi ditemukan adanya disregulasi neuroendokrin. Disregulasi ini terjadi akibat kelainan fungsi neuron yang mengandung amin biogenik. Sebaliknya, stres kronik yang mengakMvasi aksis Hypothalamic-Pituitary-Adrenal (HPA) dapat menimbulkan perubahan pada amin biogenik sentral. Aksis neuroendokrin yang paling sering terganggu yaitu adrenal, Mroid, dan aksis hormon pertumbuhan. Aksis HPA merupakan aksis yang paling banyak diteliM (Landefeld et al, 2004). Hipersekresi CRH merupakan gangguan aksis

Pendahuluan

HPA yang sangat fundamental pada pasien depresi. Hipersekresi yang terjadi diduga akibat adanya defek pada sistem umpan balik korMsol di sistem limpik atau adanya kelainan pada sistem monoaminogenik dan neuromodulator yang mengatur CRH. Sekresi CRH dipengaruhi oleh emosi. Emosi seperM perasaan takut dan marah berhubungan dengan Paraventriculer nucleus (PVN), yang merupakan organ utama pada sistem endokrin dan fungsinya diatur oleh sistem limbik. Emosi mempengaruhi CRH di PVN, yang menyebabkan peningkatan sekresi CRH (Landefeld, 2004). Pada orang lanjut usia terjadi penurunan produksi hormon estrogen. Estrogen berfungsi melindungi sistem dopaminergik negrostriatal terhadap neurotoksin seperM MPTP, 6 OHDA dan methamphetamin. Estrogen bersama dengan anMoksidan juga merusak monoamine oxidase.

B. FAKTOR GENETIK
PeneliMan geneMk dan keluarga menunjukkan bahwa angka resiko di antara anggota keluarga Mngkat pertama dari individu yang menderita depresi berat (unipolar) diperkirakan 2 sampai 3 kali dibandingkan dengan populasi umum. Angka keselarasan sekitar 11% pada kembar dizigot dan 40% pada kembar monozigot. Pengaruh geneMk terhadap depresi Mdak disebutkan secara khusus, hanya disebutkan bahwa terdapat penurunan dalam ketahanan dan kemampuan dalam menanggapi stres. Proses menua bersifat individual, sehingga dipikirkan kepekaan seseorang terhadap penyakit adalah geneMk.

C. FAKTOR PSIKOSOSIAL
Menurut Freud dalam teori psikodinamikanya, penyebab depresi adalah kehilangan objek yang dicintai. Ada sejumlah faktor psikososial yang diprediksi sebagai penyebab gangguan mental pada lanjut usia yang pada umumnya berhubungan dengan kehilangan. Faktor psikososial tersebut adalah hilangnya peranan sosial, hilangnya otonomi, kemaMan teman atau sanak saudara, penurunan kesehatan, peningkatan isolasi diri, keterbatasan nansial, dan penurunan fungsi kogniMf (Kaplan, 2010) Sedangkan menurut Kane, faktor psikososial

Pendahuluan

utama dalam depresi, klinisi lain menyatakan bahwa perisMwa kehidupan hanya memiliki peranan terbatas dalam onset depresi. Stressor lingkungan yang paling berhubungan dengan onset suatu episode depresi adalah kehilangan pasangan. Stressor psikososial yang bersifat akut, seperM kehilangan orang yang dicintai, atau stressor kronis misalnya kekurangan nansial yang berlangsung lama, kesulitan hubungan interpersonal, ancaman keamanan dapat menimbulkan depresi . Faktor kepribadian. Beberapa ciri kepribadian tertentu yang terdapat pada individu, seperM kepribadian dependen, anankasMk, histrionik, diduga mempunyai resiko Mnggi untuk terjadinya depresi. Sedangkan kepribadian anMsosial dan paranoid (kepribadian yang memakai proyeksi sebagai mekanisme defensif) mempunyai resiko yang rendah . Faktor psikodinamika. Berdasarkan teori psikodinamika Freud, dinyatakan bahwa kehilangan objek yang dicintai dapat menimbulkan depresi. Dalam upaya untuk mengerM depresi, Sigmud Freud sebagaimana dikuMp Kaplan (2010) mendalilkan suatu hubungan antara kehilangan objek dan melankolia. Ia menyatakan bahwa kekerasan yang dilakukan pasien depresi diarahkan secara internal karena idenMkasi dengan objek yang hilang. Freud percaya bahwa introjeksi mungkin merupakan cara satu-satunya bagi ego untuk melepaskan suatu objek, ia membedakan melankolia atau depresi dari duka cita atas dasar bahwa pasien terdepresi merasakan penurunan harga diri yang melanda dalam hubungan dengan perasaan bersalah dan mencela diri sendiri, sedangkan orang yang berkabung Mdak demikian. Kegagalan yang berulang. Dalam percobaan binatang yang dipapari kejutan listrik yang Mdak bisa dihindari, secara berulang-ulang, binatang akhirnya menyerah Mdak melakukan usaha lagi untuk menghindari. Disini terjadi proses belajar bahwa mereka Mdak berdaya. Pada manusia yang menderita depresi juga ditemukan keMdakberdayaan yang mirip (Kaplan, 2010). Faktor kogniMf. Adanya interpretasi yang keliru terhadap sesuatu, menyebabkan distorsi pikiran menjadi negaMf tentang pengalaman hidup, penilaian diri yang negaMf, pesimisme dan keputusasaan. Pandangan yang negaMf tersebut menyebabkan perasaan depresi

Pendahuluan

III. GAMBARAN KLINIS


PERUBAHAN FISIK

Penurunan nafsu makan. Gangguan Mdur. Kelelahan dan kurang energy Agitasi. Nyeri, sakit kepala, otot keran dan nyeri, tanpa penyebab sik.

PERUBAHAN PERASAAN

Penurunan ketertarikan ddengan lawan jenis dan melakukan hubungan suami istri. Merasa bersalah, tak berdaya. Tidak adanya perasaan. Merasa sedih. Sering menangis tanpa alas an yang jelas. Iritabilitas, marah, dan terkadang agresif.

PERUBAHAN PADA KEBIASAAN SEHARI-HARI


Menjauhkan diri dari lingkungan sosial, pekerjaan. Menghindari membuat keputusan. Menunda pekerjaan rumah. Penurunan akMvitas sik dan laMhan. Penurunan perhaMan terhadap diri sendiri. Peningkatan konsumsi alcohol dan obat-obatan terlarang.

Pendahuluan

IV. IDENTIFIKASI MASALAH Tidak semua orang menyadari bahwa dirinya mengalami depresi Keluarga atau lingkungan sekitar individu penderita depresi kurang peduli terhadap penderita depresi. Tidak semua orang mengetahui dan menger0 gejala gejala depresi pada umumnya.

V. MAKSUD DAN TUJUAN


MAKSUD KEGIATAN :

Mencegah 0mbulnya depresi di lingkungan kita, terutama dalam keluarga, serta mengajak

keluarga dan lingkungan sekitar kita untuk lebih peduli dengan memperha0kan dan memfasilitasi para penderita depresi.

TUJUAN KEGIATAN : Sosialisasi kepada masyarakat umum, keluarga dan individu bahwa depresi dapat terjadi pada siapapun, laki-laki, wanita, kaya, miskin, dan berpendidikan rendah sampai Mnggi. Masyarakat umum, keluarga mengenali gejala gejalan depresi di lingkungannya atau dalam anggota keluarganya. Mengajak masyarakat umum atau keluarga keluarga lebih peduli dan mengakomodasi kebutuhan kebutuhan sik dan psikis penderita depresi. Mengajak masyarakat umum atau keluarga keluarga mencegah Mmbulnya depresi di dalam keluarga atau lingkungan merekan.

VI. SASARAN KEGIATAN


MASYARAKAT UMUM

KELUARGA

PENDERITA GANGGUAN JIWA

VII. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


1. Penyusunan Konsep Krea0f materi untuk produksi materi Spot Iklan TV, Radio 2. Penyusunan Perencanaan Media TV dan Radio untuk Penayangan Materi Spot TV dan Radio 3. Produksi materi Spot Iklan TV dan Radio 4. Penayangan Materi Spot TV dan Radio Sesuai dengan jadwal yang sudah disetujui.

VII. METODE PELAKSANAAN


Berangkat dari mencermaM kerangka acuan, maka metodologi yang kami gunakan dalam pekerjaan pemasangan iklan TV dan Radio Swasta dan pemerintah adalah sebagai berikut : 1. TAHAP PERSIAPAN 1.1. Persiapan Tekhnis Produksi a. Pembuatan Script / Naskah b. Diterjemahkan melalui gambar (storyboard) c. Koordinasi dengan pengguna jasa 1.2. Persiapan Penayangan Melakukan persiapan dengan Mm teknis dari Direktorat Bina Kesehatan Jiwa dalam pemilihan media dan program yang akan dipilih dalam pemasangan iklan tersebut.

2 . TAHAP PEMBAHASAN 2.1. Pembahasan Tekhnis Produksi a. Pembahasan materi pesan yang diterjemahkan melalui naskah dan storyboard b. Pembahasan pemilihan Talent untuk materi ILM (Iklan Layanan Masyaraakat) c. Pembahasan lokasi yang akan dipergunakan utk kegiatan shooMng 2.2. Pembahasan Tekhnis Penayangan Melakukan pembahasan secara deMl program apa yang akan dipilih, disesuaikan dengan khalayak sasaran yang akan dituju. Pada tahap ini, pemilihan program dilakukan berdasarkan perMmbangan yang rasional, sehingga benar benar dapat memilih program yang efekMf dan esien menjangkau khalayak sasaran yang dituju.

3. TAHAP PELAKSANAAN 3.1. Pelaksanaan Produksi


Melakukan audisi pemain ( CasMng ) Setelah audisi pemain ( CasMng ) lalu Melakukan pembahasan secara deMl pemain / pemeran siapa yang akan dipilih, disesuaikan dengan karakter yang akan dimainkan. Pada tahap ini, pemilihanpemain dilakukan berdasarkan perMmbangan yang rasional, sehingga benar benar dapat memilih pemain yang efekMf dan esien menjangkau khalayak sasaran iklan tersebut Survey lokasi yang telah ditentukan untuk kegiatan shooMng dan mempersiapkan properM, lighMng dan sebagainya. ShooMng sesuai dengan script / naskah dan storyboard yang telah disepakaM bersama. EdiMng sesuai dengan skrip / naskah dan storyboard Presentasi hasil shooMng kepada pengguna jasa Revisi EdiMng ( Apabila di perlukan )

3.2. Pelaksanaan Penayangan a. Pemesanan Jadwal Penayangan yang telah diu setujui oleh pengguna jasa b. Penayangan di Media Televisi Swasta dan Pemerintah c. Monitoring Penayangan d. Pembuatan Laporan Penayangan

VII. DIAGRAM METODE PELAKSANAAN


DIAGRAM CHART

TAHAP PERSIAPAN

TAHAP PEMBAHASAN

TAHAP PELAKSANAAN

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN ANTARA

LAPORAN AKHIR

VII. KONSEP KREATIF PESAN IKLAN


A. KONSEP KREATIF
Pendekatan kreaMf dalam Iklan Layanan Masyarakat ini menggunakan irisan kehidupan (slice of life) yaitu mengangkat suatu cuplikan kejadian sehari hari yang berkait dengan gejala gejala depresi dan akMtas keluarga dalam mendukung penderita depresi. Konsep ini mudah diserap oleh audience karena menampilkan kejadian sehari hari. Mengingat juga bahwa sasaran khalayak dari ILM ini adalah masyarakat segala umur dan dan kelas sosial ABCD, maka sangat tepat konsep Slice of Life menjadi referensi dalam eksekusi Iklan Layanan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan yang ingin menyampaikan pesan kepada khalayak luas.

VII. IKLAN TELEVISI


B. STORYLINE
Format : video Durasi : 30 deMk Tema : Cuplikan kehidupan sehari hari (slice of life)

Seorang gadis muda berumur 20 tahunan terlihat Mdak bisa Mdur semalaman, esok kelihatan sedang duduk termenung di pinggir jalan besar yang sangat ramai hilir mudik kendaraan bermotor. Pemuda itu terlihat mengisap rokok dalam- dalam, pandangan mata kosong, beberapa kali terlihat duduk, berdiri, berjalan beberapa langkah, lalu duduk kembali sambil tetap mengisap rokok. Tiba Mba pemuda itu lari ke arah jalan raya pada saat mobil melintas kencang, kecelakaan pun tak terhindar, tubuhnya bersimbah darah dan nyawanya melayang. Dalam scene ini nuansa video berwarna kusam (abu-abu), setelah adegan video berubah warna menjadi cerah, dimana gadis tersebut mempunyai masalah yang tak dapat diatasinya sendiri, tapi terlihat orang tua gadis itu dengan penuh kasih sayang mencoba untuk mengerM dan memahami persoalan anaknya. Akhirnya gadis tersebut terlihat bahagia, bercengkerama dengan keluarga dan teman temannya. Diakhir video muncul

teks : Depresi bisa terjadi pada semua orang, Depresi bisa dicegah bila keluarga dan

lingkungan peduli

C. URAIAN SHOOT
Scene I
1. Establish Shoot : seorang gadis sedang tidur di kamar tidur 2. Medium Shoot : Gadis bangun dari tidurnya 3. Close Up : Raut muka terlihat muram Scene II 1. Establish Shoot : Seorang gadis duduk di halte 2. Medium Shoot : Gadis bangun dari kursi halte dan duduk lagi, aktivitas itu diulangi beberapa kali. 3. Close UP : Raut muka muram penuh dengan asap rokok 4. Establish Shoot : Gadis lari ke tengah jalan raya yang ramai lalu lalang kendaraan bermotor 5. Medium Shoot : Sebuah mobil menabrak gadis itu 6. Close up : darah mengalir dari badannya Scene III
1. 2. 3. 4. Establish Shoot Medium Shoot Close up Establish Shoot : seorang gadis termenung, seorang ibu mendekatinya, mereka berbincang bincang. : bincang bincang ibu dan anak : ekspresi muka ibu dan anak : seorang gadis bercengkerama di ruang keluarga bersama ayah dan ibunya serta saudara saudaranya. : seorang gadis sedang tertawa renyah bercanda ria dengan teman teman nya di sebuah taman kampus DEPRESI BISA TERJADI PADA SEMUA ORANG, DEPRESI BISA DICEGAH BILA KELUARGA DAN

Scene IV 1. Medium Shoot Closing Telop :

LINGKUNGAN PEDULI

D. SORYBOARD
Scene I

Music : instrumentalia lagu sedih / sad song

1. 2. 3.

Establish Shoot : seorang gadis sedang tidur di kamar tidur Medium Shoot : Gadis bangun dari tidurnya Close Up : Raut muka terlihat muram

Scene II

Music : instrumentalia lagu sedih / sad song Sound Eect : suara kendaraan hilir mudik

1. 2. 3.

Establish Shoot : Seorang gadis duduk di halte Medium Shoot : Gadis bangun dari kursi halte dan duduk lagi, aktivitas itu diulangi beberapa kali. Close UP : Raut muka muram penuh dengan asap rokok

Scene III

Music : instrumentalia lagu sedih / sad song Sound Eect I : suara kendaraan hilir mudik Sound Eect II : suara mobil menabrak benda keras

1. 2. 3.

Establish Shoot : Gadis lari ke tengah jalan raya yang ramai lalu lalang kendaraan bermotor Medium Shoot : Sebuah mobil menabrak gadis itu Close up : darah mengalir dari badannya

Scene IV

Music : instrumentalia lagu sedih / sad song Sound Eect I : direct sound suara tangisan

1. 2. 3. 4.

Establish Shoot : seorang gadis termenung, seorang ibu mendekatinya, mereka berbincang bincang. Medium Shoot : bincang bincang ibu dan anak Close up : ekspresi muka ibu dan anak Establish Shoot : seorang gadis bercengkerama di ruang keluarga bersama ayah dan ibunya serta saudara saudaranya.

Scene V

Depresi bisa terjadi pada semua orang, Depresi bisa dicegah bila keluarga dan lingkungan peduli

Direktorat Bina Kesehatan Jiwa KEMENTERIAN KESEHATAN RI


Music : instrumentalia musik ceria/ riang gembira Sound Eect I : direct sound canda tawa orang bicara 1. Medium Shoot : seorang gadis sedang tertawa renyah bercanda ria dengan teman teman nya di sebuah taman kampus.

2. Closing Telop : Depresi bisa terjadi pada semua orang, Depresi bisa dicegah bila keluarga dan lingkungan peduli

TALENT ENDOSER ALTERNATIF : 1. ASMIRANDAH 2.

BIOGRAFI TALENT

PERSONAL Asmirandah lahir di Jakarta 5 Oktober 1989. Aktris, bintang iklan, sutradara video klip, penyanyi, dan juga penulis lagu, semua adalah profesinya. Sebagai wanita mulM talenta, Andah, sapaan akrabnya, tentu menarik perhaMan banyak pria. Namun Andah jarang diberitakan dekat dengan pria serius. Terlibat cinta lokasi di salah satu sinetron yang dibintanginya, Asmirandah saat ini sedang menjalin hubungan dengan aktor Dude Harlino. Mereka mengaku sudah serius menjalani hubungan, walau keduanya belum mau membeberkan perihal rencana pernikahan mereka. KARIR Dara ayu ini mulai melejit saat membintangi sinetron INIKAH RASANYA? dan CINTA SMU 2. Setelah itu gadis ini membintangi beberapa sinetron seperM KAWIN GANTUNG, ARTI CINTA, MAHA KASIH, MAHA KASIH 2, KAU MASIH KEKASIHKU, WULAN, SURGA-MU, BABY DOLL, dan MELODY. Andah juga pernah menjadi bintang iklan Rexona, Coklat Pangkey, Coklat Gery dan Suzuki Spin. Tak hanya mahir berakMng di depan layar kaca, bintang sinetron SEKAR ini juga mulai merambah menjadi sutradara. Untuk permulaan, Andah, nama panggilannya, akan menyutradarai video klip band pendatang baru, Robin Hood. Tak tanggung-tanggung, bahkan Andah juga berduet bersama Robin Hood dan menjadi model video klip di single Salahkah Kita. Serius dalam bidang musik, Asmirandah lantas berduet dengan Dude Harlino dalam lagu Bunga-Bunga Cinta. Tahun 2011 ini juga, Asmirandah melepas sebuah single ciptaannya yang terinspirasi dari kedekatannya dengan Dude Harlino. Lagu bertajuk Aku Jatuh Ha0 ini telah merampungkan proses syuMng video klip di kawasan Pejaten 1 pada Oktober 2011.

SINETRON

VIDEO KLIP
* Radja - Benci Bilang Cinta * Kapten - Malaikat Cinta * Robinhood l Asmirandah - Salahkah Kita * Dude Harlino l Asmirandah - Bunga Bunga Cinta FILMOGRAFI
* LIAR (2008) * KETIKA CINTA BERTASBIH 2 (2009) * DALAM MIHRAB CINTA (2010) * SEOUL WITH LOVE (2010)

* HAJI QOMAR * KAWIN GANTUNG BELATUNG * INIKAH RASANYA? * CINTA SMU 2 * ARTI CINTA * MAHA KASIH * MAHA KASIH 2 * KAU MASIH KEKASIHKU * WULAN * SURGA-MU * BABY DOLL * MELODY * AISYAH * NONA DEWA * HINGGA AKHIR WAKTU * PELANGI * NAMAKU MENTARI * SEKAR * MELATI UNTUK MARVEL * NIKITA * KEMILAU CINTA KAMILA * DARI SUJUD KE SUJUD

PRESENTER
* Star Mild Hits (RCTI, 2008) / prod. RCTI

IKLAN * Iklan AC Sharp * Iklan XL Apapun Gayamu * Iklan FaMgon C Plus * Coca-Cola (Teman Imut & Teman Seru) * Gery Cokluut * Gery Saluut * Rexona * Pucelle * Suzuki Spin * Vitacimin * Hero * KraMngdaeng * Axe * IM3 (Indosat) * SkinWhite * Mito * Bontea Green * Pioneer * Pharmaton Formula * Mountea (bersama Rinto Harahap,Gita Gutawa) * AC SHARP * Head & Shoulders

FOTO TALENT

asmirandah

asmirandah

VII. IKLAN RADIO


Naskah Radio
SFX I : bunyi benda keramik yang pecah
Music : intrusmental yang bernuansa sedih Wanita I : (monolog membaca surat terakhir, diiringi lagu instrumentalia sedih) .. Papa, mama ..apabila surat ini papa dan mama baca berarM Mirna sudah Mada Mada, mungkin papa dan mama ingin tahu kenapa Mirna melakukan ini semua ? Selama ini Mirna mengalami perisMwa yang membuat Mirna sakit haM, kecewa, dendam, marah. Mirna Mdak tahu harus kepada siapa harus bercerita. SFX II : klakson mobil, bunyi lalu lintas keramaian jalan raya SFX III : BRAKK Wanita II : Tolong tolongan ada yang ketabrak mobil.. SFX IV : bunyi sirene ambulance Wanita I : Ma lagi sibuk nggak , Mirna mau cerita nih>> Wanita III : iya , sayang kenapa ? Wanita I : Gini ma, Prima, cowok Mirna Mba Mba mutusin, dia nggak kasih tahu alasannya. Mirna jadi sakit haM, sedih, Ma. Wanita III : Coba kamu hubungi dia lagi, kalau dia Mdak merespon ya udah, berarM Prima Mdak sayang kamu lagi Nggak usah kamu sedih, kamu ambil hikmah nya saja dari kejadian ini Pria I : Kepedulian lingkungan terdekat, teruma keluarga sangat membantu pencegahan Depresi dan akibatnya . Iklan ini dipersembahkan oleh Direktorat Bina Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan RI.

VII. ORGANISASI KERJA

TENAGA AHLI

PROYEK MANAGER

Direktorat Bina Kesehatan Jiwa

LAPORAN AWAL PRODUSER MEDIA SPECIALIS LAPORAN ANTARA

SUTRADARA

LAPORAN AKHIR

VII. URAIAN KERJA PELAKSANA


A. PRODUSER
Produser adalah pemain utama di televisi, lm dan video industri. Permulaan ide dari sebuah proyek seringkali datang dari produser dan mereka mengawasi proyek dari perencanaan sampai selesai. Mereka terlibat dalam proses markeMng dan distribusi seperM mereka memantau shooMng. A producer must has good taste, seorang produser harus mempunyai selera yang baik. Untuk itu seorang produser harus mempunyai wawasan yang luas tentang lm, baik teknis maupun non teknis. Produser bekerja sama dengan sutradara dan staf produksi dalam proses shooMng dan selalu terlibat di dalamnya. Job descripWon Singkatnya, seorang produser dapat membawa sebuah konsep ke dalam layar. Orang yang dapat melakukan semua kemungkinan. Produser terlibat dalam seMap pertunjukan dalam sebuah program televisi, lm atau video, dari awal proyek sampai akhir, baik di studio ataupun di luar studio. Dia adalah team leader yang paling penMng dan bergantung pada ukuran proyek dan didukung oleh produc0on assistant, koordinator fasilitas dan unit manager. AkWtas khusus melipuW: 1. Membuat rencana anggaran biaya produksi 2. Mengembangkan konsep cerita yang akan diproduksi 3. Mengatur masalah-masalah yang Mmbul pada saat waktu shooMng 4. Supervisi progress proyek dari produksi dan pasca produksi 5. Mengelola seluruh sumber daya (SDM, keuangan dsb) dengan baik agar pelaksanaan pembuatan suatu paket produksi dapat berjalan sesuai target 6. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan proses pembuatan paket produksi, intern maupun ekstern 7. Melakukan negoisasi harga dengan pemain 8. Mengantarkan sebuah produksi sesuai dengan budget

B. DIRECTOR / SUTRADARA Visi sutradara adalah membimbing kru-nya dalam mencari lokasi yang tepat, melakukan cas0ng, mendesain set dan ligh0ng serta terlibat dalam proses ediMng dan dubbing. Oleh karena itu, hal yang terpenMng adalah kemampuan dalam memimpin. Yang melipuM kemampuan dalam bekerjasama dengan banyak orang, pemilihan arMsMk, mengetahui masalah teknis serta mempunyai kemampuan dalam menangani perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan. Sutradara diharapkan dapat bekerja keras di bawah tekanan. Tidak ada latar belakang yang jelas mengenai darimana seorang sutradara mendapatkan ilmunya, beberapa dari mereka memiliki pengalaman dalam bidang produksi, kamera ataupun ediMng, tapi yang paling utama adalah mereka harus memiliki pengalaman dalam bidang industri ini. AkWtas khusus melipuW: 1. Merepresentasikan naskah 2. Brainstorming ide dengan produser dan penulis naskah 3. Mem-breakdown naskah ke dalam syuMng list 4. Melakukan cas0ng calon pemain 5. Memimpin crew produksi di lapangan 6. Bertanggung jawab terhadap proses pengambilan gambar 7. Mengarahkan para pemain di lapangan 8. Men-supervisi di bagian ediMng

C. PENULIS NASKAH / SCRIPTWRITER Penulis naskah adalah jantung kreaMf sebuah output mulMmedia, baik itu media radio, televisi atau internet, dari buah pikiran penulis naskah tertuang jabaran jabaran kreaMf berupa naskah sinopsis, storline, maupu dialog-dialog. Penulis naskah bekerja sebelum proses produks berlangsung. Job DescripMons: Melakukan riset kreaMf melalui metode observasi berbagai media, desk study, wawancara, pengamatan terhadap kehidupan sehari hari di sekitar kita. Menyiapkan ide ide kreaMf untuk yang akan dituangkan dalam proposal kreaMf Menulis ide kreaMf dalam bentuk naskah, sinopsis atau storyline Memberikan masukan kepada sutradara mengenail shot atau scene yang akan diproduksi secara deMl Memberikan supervisi kreaMf pada saat proses produksi

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


NO 1 KEGIATAN Finalisasi Story Line Pengumpulan 2 Data dan Informasi mengenai penderita depresi dan peran keluarga untuk mencegah dan menangani penderita depresi 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Rapat Pembahasan Pre Production Production Post Production Penayangan TV dan Radio Penggandaan Materi Iklan TV dan Radio Laporan Awal Laporan Antara Pembuatan Laporan Akhir Kegiatan Bulan I I II III IV I Bulan II II III IV

VIII. PERENCANAAN MEDIA


DESKRIPSI
Perencanaan media merupakan kegiatan yang sangat penMng dalam periklanan dan promosi. Sering kali terjadi iklan dan promosi menjadi kegiatan penghamburan dana namun Mdak memberikan hasil yang diharapkan. Perencanaan media yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan komunikasi yang efekMf sehingga pesan yang disampaikan akan mendapat perhaMan lebih besar dari audien sasaran. Bagian ini akan menjawab pertanyaan seperM: jenis media apa yang akan dipilih, seberapa sering suatu iklan harus muncul di suatu media dan seterusnya. Dalam hal ini, jenis produk (barang dan jasa) yang diiklankan mempengaruhi pemilihan media. Jenis produk tertentu ada kalanya lebih cocok diiklankan melalui media televisi namun produk lainnya lebih sesuai jika menggunakan media cetak atau media lainnya.

VIII. STRATEGI MEDIA


PENGHITUNGAN EFEKTIFIVITAS PENAYANGAN
Untuk mengetahui efekMtas kampanye lewat media televisi, biasa digunakan metode penghitungan yang biasa disebut raMng, Ra0ng. Kata yang sering kita dengar. Tetapi kurang kita ketahui maksudnya. Sebenarnya apa sih ra0ng itu? Secara umum, ra0ng adalah evaluasi atau penilaian atas sesuatu. Ra0ng merupakan data kepemirsaan televisi. Data merupakan hasil pengukuran secara kuanMtaMf. Jadi ra0ng bisa dikatakan sebagai rata-rata pemirsa pada suatu program tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total. PengerMan yang lebih mudah, raMng adalah jumlah orang yang menonton suatu program televisi terhadap populasi televisi yang di persentasekan. Apabila dirumuskan menjadi: RaWng Program (%) = (Pemirsa Program TV : Populasi Televisi) X 100% Dengan output data yang dikeluarkan oleh AC Nielsen ini pengiklan dapat mengetahui program program apa yang cocok untuk dipasangi iklan, raMng menunjukkan popularitas program televisi tersebut terhadap pemirsa (viewers). Apabila produk atau jasa ingin menjangkau audience secara luas tentunya raMng menjadi tolok ukur utama dalam perencanaan media. Dalam perencanaan media ini, PT. Tirto Media Utama menggunakan raMng sebagai tolok ukur untuk menempatkan Iklan Layanan Masyarakat dari Direktorat Bina Kesehatan Jiwa.

Hingga saat ini posisi urutan stasiun televisi yang mempunyai raMng terMnggi hasil survey AC Nielsen Indonesia adalah sebagai berikut :

RCTI menduduki rangking pertama untuk perolehan raMng atau program dari stasiun RCTI paling popular di kalangan pemirsa televisi dibanding dengan stasiun tv lainnya. MNCTV, stasiun tv yang satu grup dengan RCTI menduduki rangking kedua. Perbedaan RCTI dan MNCTV terletak karakter dari pemirsa (audience). Program program acara RCTI cenderung diminaM oleh kalangan menengah ke atas (SES ABC+), sedangkan MNCTV cenderung diminaM oleh kalangan menengah ke bawah (SES CD). Berdasarkan data dari AC Nielsen tersebut PT. Tirto Media Utama memilih stasiun tv RCTI untuk menayangkan Iklan Layanan Masyarakat dari Direktorat Bina Kesehatan Jiwa di program Prime Time RCTI. Sedangkan untuk program reguler adalah MNCTV yang popularitasnya dibawah RCTI. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk menjangkau pemirsa yang lebih luas, baik secara sisi horizontal ( seks, jenis kelamin) maupun secara verMkal (Pendidikan dan Penghasilan) sehingga komunikasi pesan dari iklan layanan masyarakat ini dapat diterima oleh semua kalangan. Untuk stasiun televisi TVRI, sebagai stasiun televisi tertua di Indonesia merupakan stasiun televisi yang memiliki jangkauan terluas, mencakup seluruh penjuru pelosok nusantara. Dengan sinergi keMga stasiun televisi tersebut diharapkan kampanye mengenai kesehatan jiwa dapat berjalan efekMf dan esien.

Untuk lebih mengefekMtan kampanye, raMng program program RCTI, MNCTV, TVRI dikombinasi dengan frekuensi penayangan yang tepat. Dalam dunia markeMng televisi atau radio dikenal GRP, Gross RaMng Point. Jika nilai ra0ng yang berfungsi sebagai indikator jangkauan audien dikalikan dengan frekuensi atau banyaknya suatu iklan ditayangkan pada suatu program akan menghasilkan apa yang disebut dengan nilai raWng kotor atau gross ra0ng points (GRP) yang menunjukkan bobot yang diberikan kepada suatu kendaraan media atau disebut juga dengan bobot media (media weight). Semakin besar nilai GRP maka semakin besar bobotnya. Perencana media harus membuat rekomendasi kepada pemasang iklan mengenai besar bobot yang ingin diberikannya terhadap suatu iklan.
Dikaitkan dengan teori Lavidge & Steiner, maka disepakaM bahwa tahapnya dinyatakan Awareness kalau berada pada level GRP 100 - 260, Knowledge=300-320, Liking=350-370, Preference=385-400, ConvicMon=400-415 dan Purchase=440-450.

Anda mungkin juga menyukai