TERHADAP KAK
I.
PENDAHULUAN
Pada
saat
ini
ada
kecenderungan
penderita
dengan
gangguan
jiwa
jumlahnya
mengalami
peningkatan.
Data
hasil
Survey
Kesehatan
Rumah
Tangga
(SK-RT)
yang
dilakukan
Badan
Litbang
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia
pada
tahun
1995
menunjukkan,
diperkirakan
terdapat
264
dari
1000
anggota
Rumah
Tangga
menderita
gangguan
kesehatan
jiwa.
Dalam
kurun
waktu
enam
tahun
terakhir
in
i
,
data
tersebut
dapat
dipasMkan
meningkat
karena
krisis
ekonomi
dan
gcjolak-gejolak
lainnya
diseluruh
daerah.
Bahkan
masalah
dunia
internasionalpun
akan
ikut
memicu
terjadinya
peningkatan
tersebut.
Studi
Bank
Dunia
(World
Bank)
pada
tahun
1995
di
beberapa
negara
menunjukkan
bahwa
hari-hari
produkMf
'yang
hilang
atau
Dissabiliiy
Adjusted
LifeYears
(DALY's)
sebesar
8,1%
dari
Global
Burden
of
Disease,
disebabkan
oleh
masalah
kesehatan
jiwa.
Angka
in
i
lebih
Mnggi
dari
pada
dampak
yang
disebabkan
penyakit
Tuberculosis(7,2%),
Kanker(5,8%),
Penyakit
Jantung
(4,4%)
maupun
Malaria
(2,6%).
Tingginya
masalah
tersebut
menunjukkan
bahwa
masalah
kesehatan
jiwa
merupakan
salah
satu
masalah
kesehatan
masyarakat
yang
besar
dibandingkan
dengan
masalah
kesehatan
lainnya
yang
ada
dimasyarakat.
Menurut
Undang-undang
Nomor
23
Tahun
1992
yang
dimaksud
dengan
"Kesehatan"
adalah:
"Kesehatan
adalah
keadaan
sejahtera
dari
badan,
jiwa
dan
sosial
yang
memungkinkan
seMap
orang
hidup
produkMf
secara
sosial
dan
ekonomis".
Atas dasar denisi Kesehatan tersebut di atas, maka manusia selalu dilihat
s e b a g a i s a t u k e s a t u a n y a n g u t u h ( h o l i s M k ) . d a r i u n s u r "badan (organobiologik), "jiwa" (psiko-edukaMf) dan sosial (sosio- kultural), yang Mdak diMMk beratkan pada penyakit tetapi pada kualitas hidup yang terdiri dan "kesejahteraan" dan produkMvitas sosial ekonomi. Dan denisi tersebut juga tersirat bahwa "Kesehatan Jiwa" merupakan bagian yang Mdak terpisahkan (integral) dari "Kesehatan" dan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh. Menurut Undang-undang No 3 Tahun 1966 yang dimaksud dengan "Kesehatan Jiwa" adalah keadaan jiwa yang sehat menurut ilmu kedokteran sebagai unsur kesehatan, yang dalam penjelasannya disebutkan sebagai berikut: "Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan sik, intelektual dan emosional yang opMmal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain". Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi) danmemperhaMkan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubungannya dengan manusia lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan jiwa adalah bagian integral dari kesehatan dan merupakan kondisi yang memungkinkan perkembangan sik, mental dan sosial individu secara opMmal, dan yang selaras dengan perkembangan orang lain.
DEFINISI
DEPRESI
Depresi
merupakan
satu
masa
terganggunya
fungsi
manusia
yang
berkaitan
dengan
alam
perasaan
yang
sedih
dan
gejala
penyertanya,
termasuk
perubahan
pada
pola
Mdur
dan
nafsu
makan,
psikomotor,
konsentrasi,
anhedonia,
kelelahan,
rasa
putus
asa
dan
Mdak
berdaya,
serta
bunuh
diri.
Depresi
merupakan
salah
satu
gangguan
mood
yang
ditandai
oleh
hilangnya
perasaan
kendali
dan
pengalaman
subjekMf
adanya
penderitaan
berat.
Mood
adalah
keadaan
emosional
internal
yang
meresap
dari
seseorang,
dan
bukan
afek,
yaitu
ekspresi
dari
isi
emosional
saat
itu.
ETIOLOGI
DEPRESI
Faktor
penyebab
depresi
dapat
secara
buatan
dibagi
menjadi
faktor
biologi,
faktor
geneMk,
dan
faktor
psikososial.
Pendahuluan
neuroendokrin, menerima input neuron yang mengandung neurotransmiter amin biogenik. Pada pasien depresi ditemukan adanya disregulasi neuroendokrin. Disregulasi ini terjadi akibat kelainan fungsi neuron yang mengandung amin biogenik. Sebaliknya, stres kronik yang mengakMvasi aksis Hypothalamic-Pituitary-Adrenal (HPA) dapat menimbulkan perubahan pada amin biogenik sentral. Aksis neuroendokrin yang paling sering terganggu yaitu adrenal, Mroid, dan aksis hormon pertumbuhan. Aksis HPA merupakan aksis yang paling banyak diteliM (Landefeld et al, 2004). Hipersekresi CRH merupakan gangguan aksis
Pendahuluan
HPA yang sangat fundamental pada pasien depresi. Hipersekresi yang terjadi diduga akibat adanya defek pada sistem umpan balik korMsol di sistem limpik atau adanya kelainan pada sistem monoaminogenik dan neuromodulator yang mengatur CRH. Sekresi CRH dipengaruhi oleh emosi. Emosi seperM perasaan takut dan marah berhubungan dengan Paraventriculer nucleus (PVN), yang merupakan organ utama pada sistem endokrin dan fungsinya diatur oleh sistem limbik. Emosi mempengaruhi CRH di PVN, yang menyebabkan peningkatan sekresi CRH (Landefeld, 2004). Pada orang lanjut usia terjadi penurunan produksi hormon estrogen. Estrogen berfungsi melindungi sistem dopaminergik negrostriatal terhadap neurotoksin seperM MPTP, 6 OHDA dan methamphetamin. Estrogen bersama dengan anMoksidan juga merusak monoamine oxidase.
B.
FAKTOR
GENETIK
PeneliMan
geneMk
dan
keluarga
menunjukkan
bahwa
angka
resiko
di
antara
anggota
keluarga
Mngkat
pertama
dari
individu
yang
menderita
depresi
berat
(unipolar)
diperkirakan
2
sampai
3
kali
dibandingkan
dengan
populasi
umum.
Angka
keselarasan
sekitar
11%
pada
kembar
dizigot
dan
40%
pada
kembar
monozigot.
Pengaruh
geneMk
terhadap
depresi
Mdak
disebutkan
secara
khusus,
hanya
disebutkan
bahwa
terdapat
penurunan
dalam
ketahanan
dan
kemampuan
dalam
menanggapi
stres.
Proses
menua
bersifat
individual,
sehingga
dipikirkan
kepekaan
seseorang
terhadap
penyakit
adalah
geneMk.
C.
FAKTOR
PSIKOSOSIAL
Menurut
Freud
dalam
teori
psikodinamikanya,
penyebab
depresi
adalah
kehilangan
objek
yang
dicintai.
Ada
sejumlah
faktor
psikososial
yang
diprediksi
sebagai
penyebab
gangguan
mental
pada
lanjut
usia
yang
pada
umumnya
berhubungan
dengan
kehilangan.
Faktor
psikososial
tersebut
adalah
hilangnya
peranan
sosial,
hilangnya
otonomi,
kemaMan
teman
atau
sanak
saudara,
penurunan
kesehatan,
peningkatan
isolasi
diri,
keterbatasan
nansial,
dan
penurunan
fungsi
kogniMf
(Kaplan,
2010)
Sedangkan
menurut
Kane,
faktor
psikososial
Pendahuluan
utama dalam depresi, klinisi lain menyatakan bahwa perisMwa kehidupan hanya memiliki peranan terbatas dalam onset depresi. Stressor lingkungan yang paling berhubungan dengan onset suatu episode depresi adalah kehilangan pasangan. Stressor psikososial yang bersifat akut, seperM kehilangan orang yang dicintai, atau stressor kronis misalnya kekurangan nansial yang berlangsung lama, kesulitan hubungan interpersonal, ancaman keamanan dapat menimbulkan depresi . Faktor kepribadian. Beberapa ciri kepribadian tertentu yang terdapat pada individu, seperM kepribadian dependen, anankasMk, histrionik, diduga mempunyai resiko Mnggi untuk terjadinya depresi. Sedangkan kepribadian anMsosial dan paranoid (kepribadian yang memakai proyeksi sebagai mekanisme defensif) mempunyai resiko yang rendah . Faktor psikodinamika. Berdasarkan teori psikodinamika Freud, dinyatakan bahwa kehilangan objek yang dicintai dapat menimbulkan depresi. Dalam upaya untuk mengerM depresi, Sigmud Freud sebagaimana dikuMp Kaplan (2010) mendalilkan suatu hubungan antara kehilangan objek dan melankolia. Ia menyatakan bahwa kekerasan yang dilakukan pasien depresi diarahkan secara internal karena idenMkasi dengan objek yang hilang. Freud percaya bahwa introjeksi mungkin merupakan cara satu-satunya bagi ego untuk melepaskan suatu objek, ia membedakan melankolia atau depresi dari duka cita atas dasar bahwa pasien terdepresi merasakan penurunan harga diri yang melanda dalam hubungan dengan perasaan bersalah dan mencela diri sendiri, sedangkan orang yang berkabung Mdak demikian. Kegagalan yang berulang. Dalam percobaan binatang yang dipapari kejutan listrik yang Mdak bisa dihindari, secara berulang-ulang, binatang akhirnya menyerah Mdak melakukan usaha lagi untuk menghindari. Disini terjadi proses belajar bahwa mereka Mdak berdaya. Pada manusia yang menderita depresi juga ditemukan keMdakberdayaan yang mirip (Kaplan, 2010). Faktor kogniMf. Adanya interpretasi yang keliru terhadap sesuatu, menyebabkan distorsi pikiran menjadi negaMf tentang pengalaman hidup, penilaian diri yang negaMf, pesimisme dan keputusasaan. Pandangan yang negaMf tersebut menyebabkan perasaan depresi
Pendahuluan
Penurunan nafsu makan. Gangguan Mdur. Kelelahan dan kurang energy Agitasi. Nyeri, sakit kepala, otot keran dan nyeri, tanpa penyebab sik.
PERUBAHAN
PERASAAN
Penurunan ketertarikan ddengan lawan jenis dan melakukan hubungan suami istri. Merasa bersalah, tak berdaya. Tidak adanya perasaan. Merasa sedih. Sering menangis tanpa alas an yang jelas. Iritabilitas, marah, dan terkadang agresif.
Pendahuluan
IV. IDENTIFIKASI MASALAH Tidak semua orang menyadari bahwa dirinya mengalami depresi Keluarga atau lingkungan sekitar individu penderita depresi kurang peduli terhadap penderita depresi. Tidak semua orang mengetahui dan menger0 gejala gejala depresi pada umumnya.
Mencegah 0mbulnya depresi di lingkungan kita, terutama dalam keluarga, serta mengajak
keluarga dan lingkungan sekitar kita untuk lebih peduli dengan memperha0kan dan memfasilitasi para penderita depresi.
TUJUAN
KEGIATAN
:
Sosialisasi
kepada
masyarakat
umum,
keluarga
dan
individu
bahwa
depresi
dapat
terjadi
pada
siapapun,
laki-laki,
wanita,
kaya,
miskin,
dan
berpendidikan
rendah
sampai
Mnggi.
Masyarakat
umum,
keluarga
mengenali
gejala
gejalan
depresi
di
lingkungannya
atau
dalam
anggota
keluarganya.
Mengajak
masyarakat
umum
atau
keluarga
keluarga
lebih
peduli
dan
mengakomodasi
kebutuhan
kebutuhan
sik
dan
psikis
penderita
depresi.
Mengajak
masyarakat
umum
atau
keluarga
keluarga
mencegah
Mmbulnya
depresi
di
dalam
keluarga
atau
lingkungan
merekan.
KELUARGA
2 . TAHAP PEMBAHASAN 2.1. Pembahasan Tekhnis Produksi a. Pembahasan materi pesan yang diterjemahkan melalui naskah dan storyboard b. Pembahasan pemilihan Talent untuk materi ILM (Iklan Layanan Masyaraakat) c. Pembahasan lokasi yang akan dipergunakan utk kegiatan shooMng 2.2. Pembahasan Tekhnis Penayangan Melakukan pembahasan secara deMl program apa yang akan dipilih, disesuaikan dengan khalayak sasaran yang akan dituju. Pada tahap ini, pemilihan program dilakukan berdasarkan perMmbangan yang rasional, sehingga benar benar dapat memilih program yang efekMf dan esien menjangkau khalayak sasaran yang dituju.
Melakukan
audisi
pemain
(
CasMng
)
Setelah
audisi
pemain
(
CasMng
)
lalu
Melakukan
pembahasan
secara
deMl
pemain
/
pemeran
siapa
yang
akan
dipilih,
disesuaikan
dengan
karakter
yang
akan
dimainkan.
Pada
tahap
ini,
pemilihanpemain
dilakukan
berdasarkan
perMmbangan
yang
rasional,
sehingga
benar
benar
dapat
memilih
pemain
yang
efekMf
dan
esien
menjangkau
khalayak
sasaran
iklan
tersebut
Survey
lokasi
yang
telah
ditentukan
untuk
kegiatan
shooMng
dan
mempersiapkan
properM,
lighMng
dan
sebagainya.
ShooMng
sesuai
dengan
script
/
naskah
dan
storyboard
yang
telah
disepakaM
bersama.
EdiMng
sesuai
dengan
skrip
/
naskah
dan
storyboard
Presentasi
hasil
shooMng
kepada
pengguna
jasa
Revisi
EdiMng
(
Apabila
di
perlukan
)
3.2.
Pelaksanaan
Penayangan
a.
Pemesanan
Jadwal
Penayangan
yang
telah
diu
setujui
oleh
pengguna
jasa
b.
Penayangan
di
Media
Televisi
Swasta
dan
Pemerintah
c.
Monitoring
Penayangan
d.
Pembuatan
Laporan
Penayangan
TAHAP PERSIAPAN
TAHAP PEMBAHASAN
TAHAP PELAKSANAAN
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN ANTARA
LAPORAN AKHIR
Seorang gadis muda berumur 20 tahunan terlihat Mdak bisa Mdur semalaman, esok kelihatan sedang duduk termenung di pinggir jalan besar yang sangat ramai hilir mudik kendaraan bermotor. Pemuda itu terlihat mengisap rokok dalam- dalam, pandangan mata kosong, beberapa kali terlihat duduk, berdiri, berjalan beberapa langkah, lalu duduk kembali sambil tetap mengisap rokok. Tiba Mba pemuda itu lari ke arah jalan raya pada saat mobil melintas kencang, kecelakaan pun tak terhindar, tubuhnya bersimbah darah dan nyawanya melayang. Dalam scene ini nuansa video berwarna kusam (abu-abu), setelah adegan video berubah warna menjadi cerah, dimana gadis tersebut mempunyai masalah yang tak dapat diatasinya sendiri, tapi terlihat orang tua gadis itu dengan penuh kasih sayang mencoba untuk mengerM dan memahami persoalan anaknya. Akhirnya gadis tersebut terlihat bahagia, bercengkerama dengan keluarga dan teman temannya. Diakhir video muncul
teks : Depresi bisa terjadi pada semua orang, Depresi bisa dicegah bila keluarga dan
lingkungan peduli
C.
URAIAN
SHOOT
Scene
I
1. Establish Shoot : seorang gadis sedang tidur di kamar tidur 2. Medium Shoot : Gadis bangun dari tidurnya 3. Close Up : Raut muka terlihat muram Scene II 1. Establish Shoot : Seorang gadis duduk di halte 2. Medium Shoot : Gadis bangun dari kursi halte dan duduk lagi, aktivitas itu diulangi beberapa kali. 3. Close UP : Raut muka muram penuh dengan asap rokok 4. Establish Shoot : Gadis lari ke tengah jalan raya yang ramai lalu lalang kendaraan bermotor 5. Medium Shoot : Sebuah mobil menabrak gadis itu 6. Close up : darah mengalir dari badannya Scene III
1. 2. 3. 4. Establish Shoot Medium Shoot Close up Establish Shoot : seorang gadis termenung, seorang ibu mendekatinya, mereka berbincang bincang. : bincang bincang ibu dan anak : ekspresi muka ibu dan anak : seorang gadis bercengkerama di ruang keluarga bersama ayah dan ibunya serta saudara saudaranya. : seorang gadis sedang tertawa renyah bercanda ria dengan teman teman nya di sebuah taman kampus
DEPRESI
BISA
TERJADI
PADA
SEMUA
ORANG,
DEPRESI
BISA
DICEGAH
BILA
KELUARGA
DAN
LINGKUNGAN PEDULI
D.
SORYBOARD
Scene I
1. 2. 3.
Establish Shoot : seorang gadis sedang tidur di kamar tidur Medium Shoot : Gadis bangun dari tidurnya Close Up : Raut muka terlihat muram
Scene II
Music : instrumentalia lagu sedih / sad song Sound Eect : suara kendaraan hilir mudik
1. 2. 3.
Establish Shoot : Seorang gadis duduk di halte Medium Shoot : Gadis bangun dari kursi halte dan duduk lagi, aktivitas itu diulangi beberapa kali. Close UP : Raut muka muram penuh dengan asap rokok
Scene III
Music : instrumentalia lagu sedih / sad song Sound Eect I : suara kendaraan hilir mudik Sound Eect II : suara mobil menabrak benda keras
1. 2. 3.
Establish Shoot : Gadis lari ke tengah jalan raya yang ramai lalu lalang kendaraan bermotor Medium Shoot : Sebuah mobil menabrak gadis itu Close up : darah mengalir dari badannya
Scene IV
Music : instrumentalia lagu sedih / sad song Sound Eect I : direct sound suara tangisan
1. 2. 3. 4.
Establish Shoot : seorang gadis termenung, seorang ibu mendekatinya, mereka berbincang bincang. Medium Shoot : bincang bincang ibu dan anak Close up : ekspresi muka ibu dan anak Establish Shoot : seorang gadis bercengkerama di ruang keluarga bersama ayah dan ibunya serta saudara saudaranya.
Scene V
Depresi bisa terjadi pada semua orang, Depresi bisa dicegah bila keluarga dan lingkungan peduli
Music : instrumentalia musik ceria/ riang gembira Sound Eect I : direct sound canda tawa orang bicara 1. Medium Shoot : seorang gadis sedang tertawa renyah bercanda ria dengan teman teman nya di sebuah taman kampus.
2. Closing Telop : Depresi bisa terjadi pada semua orang, Depresi bisa dicegah bila keluarga dan lingkungan peduli
BIOGRAFI TALENT
PERSONAL Asmirandah lahir di Jakarta 5 Oktober 1989. Aktris, bintang iklan, sutradara video klip, penyanyi, dan juga penulis lagu, semua adalah profesinya. Sebagai wanita mulM talenta, Andah, sapaan akrabnya, tentu menarik perhaMan banyak pria. Namun Andah jarang diberitakan dekat dengan pria serius. Terlibat cinta lokasi di salah satu sinetron yang dibintanginya, Asmirandah saat ini sedang menjalin hubungan dengan aktor Dude Harlino. Mereka mengaku sudah serius menjalani hubungan, walau keduanya belum mau membeberkan perihal rencana pernikahan mereka. KARIR Dara ayu ini mulai melejit saat membintangi sinetron INIKAH RASANYA? dan CINTA SMU 2. Setelah itu gadis ini membintangi beberapa sinetron seperM KAWIN GANTUNG, ARTI CINTA, MAHA KASIH, MAHA KASIH 2, KAU MASIH KEKASIHKU, WULAN, SURGA-MU, BABY DOLL, dan MELODY. Andah juga pernah menjadi bintang iklan Rexona, Coklat Pangkey, Coklat Gery dan Suzuki Spin. Tak hanya mahir berakMng di depan layar kaca, bintang sinetron SEKAR ini juga mulai merambah menjadi sutradara. Untuk permulaan, Andah, nama panggilannya, akan menyutradarai video klip band pendatang baru, Robin Hood. Tak tanggung-tanggung, bahkan Andah juga berduet bersama Robin Hood dan menjadi model video klip di single Salahkah Kita. Serius dalam bidang musik, Asmirandah lantas berduet dengan Dude Harlino dalam lagu Bunga-Bunga Cinta. Tahun 2011 ini juga, Asmirandah melepas sebuah single ciptaannya yang terinspirasi dari kedekatannya dengan Dude Harlino. Lagu bertajuk Aku Jatuh Ha0 ini telah merampungkan proses syuMng video klip di kawasan Pejaten 1 pada Oktober 2011.
SINETRON
VIDEO
KLIP
*
Radja
-
Benci
Bilang
Cinta
*
Kapten
-
Malaikat
Cinta
*
Robinhood
l
Asmirandah
-
Salahkah
Kita
*
Dude
Harlino
l
Asmirandah
-
Bunga
Bunga
Cinta
FILMOGRAFI
*
LIAR
(2008)
*
KETIKA
CINTA
BERTASBIH
2
(2009)
*
DALAM
MIHRAB
CINTA
(2010)
*
SEOUL
WITH
LOVE
(2010)
* HAJI QOMAR * KAWIN GANTUNG BELATUNG * INIKAH RASANYA? * CINTA SMU 2 * ARTI CINTA * MAHA KASIH * MAHA KASIH 2 * KAU MASIH KEKASIHKU * WULAN * SURGA-MU * BABY DOLL * MELODY * AISYAH * NONA DEWA * HINGGA AKHIR WAKTU * PELANGI * NAMAKU MENTARI * SEKAR * MELATI UNTUK MARVEL * NIKITA * KEMILAU CINTA KAMILA * DARI SUJUD KE SUJUD
PRESENTER
*
Star
Mild
Hits
(RCTI,
2008)
/
prod.
RCTI
IKLAN * Iklan AC Sharp * Iklan XL Apapun Gayamu * Iklan FaMgon C Plus * Coca-Cola (Teman Imut & Teman Seru) * Gery Cokluut * Gery Saluut * Rexona * Pucelle * Suzuki Spin * Vitacimin * Hero * KraMngdaeng * Axe * IM3 (Indosat) * SkinWhite * Mito * Bontea Green * Pioneer * Pharmaton Formula * Mountea (bersama Rinto Harahap,Gita Gutawa) * AC SHARP * Head & Shoulders
FOTO TALENT
asmirandah
asmirandah
TENAGA AHLI
PROYEK MANAGER
SUTRADARA
LAPORAN AKHIR
B. DIRECTOR / SUTRADARA Visi sutradara adalah membimbing kru-nya dalam mencari lokasi yang tepat, melakukan cas0ng, mendesain set dan ligh0ng serta terlibat dalam proses ediMng dan dubbing. Oleh karena itu, hal yang terpenMng adalah kemampuan dalam memimpin. Yang melipuM kemampuan dalam bekerjasama dengan banyak orang, pemilihan arMsMk, mengetahui masalah teknis serta mempunyai kemampuan dalam menangani perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan. Sutradara diharapkan dapat bekerja keras di bawah tekanan. Tidak ada latar belakang yang jelas mengenai darimana seorang sutradara mendapatkan ilmunya, beberapa dari mereka memiliki pengalaman dalam bidang produksi, kamera ataupun ediMng, tapi yang paling utama adalah mereka harus memiliki pengalaman dalam bidang industri ini. AkWtas khusus melipuW: 1. Merepresentasikan naskah 2. Brainstorming ide dengan produser dan penulis naskah 3. Mem-breakdown naskah ke dalam syuMng list 4. Melakukan cas0ng calon pemain 5. Memimpin crew produksi di lapangan 6. Bertanggung jawab terhadap proses pengambilan gambar 7. Mengarahkan para pemain di lapangan 8. Men-supervisi di bagian ediMng
C. PENULIS NASKAH / SCRIPTWRITER Penulis naskah adalah jantung kreaMf sebuah output mulMmedia, baik itu media radio, televisi atau internet, dari buah pikiran penulis naskah tertuang jabaran jabaran kreaMf berupa naskah sinopsis, storline, maupu dialog-dialog. Penulis naskah bekerja sebelum proses produks berlangsung. Job DescripMons: Melakukan riset kreaMf melalui metode observasi berbagai media, desk study, wawancara, pengamatan terhadap kehidupan sehari hari di sekitar kita. Menyiapkan ide ide kreaMf untuk yang akan dituangkan dalam proposal kreaMf Menulis ide kreaMf dalam bentuk naskah, sinopsis atau storyline Memberikan masukan kepada sutradara mengenail shot atau scene yang akan diproduksi secara deMl Memberikan supervisi kreaMf pada saat proses produksi
Hingga saat ini posisi urutan stasiun televisi yang mempunyai raMng terMnggi hasil survey AC Nielsen Indonesia adalah sebagai berikut :
RCTI menduduki rangking pertama untuk perolehan raMng atau program dari stasiun RCTI paling popular di kalangan pemirsa televisi dibanding dengan stasiun tv lainnya. MNCTV, stasiun tv yang satu grup dengan RCTI menduduki rangking kedua. Perbedaan RCTI dan MNCTV terletak karakter dari pemirsa (audience). Program program acara RCTI cenderung diminaM oleh kalangan menengah ke atas (SES ABC+), sedangkan MNCTV cenderung diminaM oleh kalangan menengah ke bawah (SES CD). Berdasarkan data dari AC Nielsen tersebut PT. Tirto Media Utama memilih stasiun tv RCTI untuk menayangkan Iklan Layanan Masyarakat dari Direktorat Bina Kesehatan Jiwa di program Prime Time RCTI. Sedangkan untuk program reguler adalah MNCTV yang popularitasnya dibawah RCTI. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk menjangkau pemirsa yang lebih luas, baik secara sisi horizontal ( seks, jenis kelamin) maupun secara verMkal (Pendidikan dan Penghasilan) sehingga komunikasi pesan dari iklan layanan masyarakat ini dapat diterima oleh semua kalangan. Untuk stasiun televisi TVRI, sebagai stasiun televisi tertua di Indonesia merupakan stasiun televisi yang memiliki jangkauan terluas, mencakup seluruh penjuru pelosok nusantara. Dengan sinergi keMga stasiun televisi tersebut diharapkan kampanye mengenai kesehatan jiwa dapat berjalan efekMf dan esien.
Untuk
lebih
mengefekMtan
kampanye,
raMng
program
program
RCTI,
MNCTV,
TVRI
dikombinasi
dengan
frekuensi
penayangan
yang
tepat.
Dalam
dunia
markeMng
televisi
atau
radio
dikenal
GRP,
Gross
RaMng
Point.
Jika
nilai
ra0ng
yang
berfungsi
sebagai
indikator
jangkauan
audien
dikalikan
dengan
frekuensi
atau
banyaknya
suatu
iklan
ditayangkan
pada
suatu
program
akan
menghasilkan
apa
yang
disebut
dengan
nilai
raWng
kotor
atau
gross
ra0ng
points
(GRP)
yang
menunjukkan
bobot
yang
diberikan
kepada
suatu
kendaraan
media
atau
disebut
juga
dengan
bobot
media
(media
weight).
Semakin
besar
nilai
GRP
maka
semakin
besar
bobotnya.
Perencana
media
harus
membuat
rekomendasi
kepada
pemasang
iklan
mengenai
besar
bobot
yang
ingin
diberikannya
terhadap
suatu
iklan.
Dikaitkan
dengan
teori
Lavidge
&
Steiner,
maka
disepakaM
bahwa
tahapnya
dinyatakan
Awareness
kalau
berada
pada
level
GRP
100
-
260,
Knowledge=300-320,
Liking=350-370,
Preference=385-400,
ConvicMon=400-415
dan
Purchase=440-450.