Abstrak
Yunani, ISOS = Sama ISO (International Standard Organization) ISO 9000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas bukan standar produk (Gaspersz).
Abstrak (cont.)
QMS adalah sistem manajemen yang berguna untuk mengarahkan dan mengontrol sebuah organisasi dalam mencapai kualitas.
Delineation
Process
Policy
QMS
Resource
Plan
Dokumen QMS
1.
Quality Policy Quality Manual Quality Objectives Quality Procedures Forms, records etc
1.
1.
1.
1.
Proses ISO
Fundamentals & Vocabulary Persyaratan untuk QMS Panduan untuk improvement continual
1.
1.
Tipe-tipe ISO
ISO 26000 - Social responsibility ISO 31000 - Risk management ISO 50001 - Energy management ISO 9000 - Quality management ISO 14000 - Environmental management Sector standards Automotive Standard or series of
Alasan Standarisasi
Memastikan kualitas, keamanan, reliability, efisiensi dan interchangeability dari sebuah produk dan jasa.
Prinsip Dasar QM
1.
Fokus kepada pelanggan Leadership Keterlibatan semua orang Pendekatan proses Pendekatan system ke management Perbaikan berkelanjutan Pendekatan fakta Kerjasama yang saling menguntungkan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tindakan perbaikan
SNI 9001:2008
KAN (Komite Akreditasi Nasional) Tugas Pokok: memberikan akreditasi kepada lembaga-lembaga sertifikasi, laboratorium kalibrasi serta inspeksi&akreditasi bidang standarisasi lainnya dan memberikan saran kepada kepala BSN dalam menetapkan sistem akreditasi dan sertifikasi. SNI adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN. Manajemen Kualitas @ Copyright 2011
SNI 7655:2010 Karet perapat (rubber seal) pada katup tabung LPG SNI 1452:2007 Tabung baja LPG SNI 1591:2007 Katup tabung baja LPG SNI 7368:2007 Kompor gas bahan bakar LPG satu tungku dengan sistem pemantik mekanik SNI 7369:2007 Regulator tekanan rendah untuk tabung baja LPG karet untuk kompor gas LPG
Be ISO 9001
1.
kualitas produk&jasa
2.
3.
Bukti komitmen dari manajemen puncak Memastikan kebutuhan pelanggan Mendaftar ke badan akreditasi Melakukan internal audit External audit secara periodik Sertifikasi ISO 9001:2008 Surveillance/Pengawasan ulang
4.
5.
6.
7.
8.
9.
China Italy Japan Spain Germany United States Indiaa UK France Netherlands
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Referensi Quality Management For Organizational Excellence, David L. Goetch & Stanley B. Davis, Pearson. http://www.iso.org/ http://www.bsn.go.id/
Manajemen Kualitas @ Copyright 2011
Contoh
Contoh
Contoh
STUDI KASUS
PT. PLN
PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa listrik. PT. PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Pusat Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara berada di bawah PLN Pusat. PT PLN (Persero) PIKITRING JBN ini bertanggung jawab dalam pengelolaan kegiatan proyek pembangunan pembangkit, transmisi, dan gardu induk tenaga listrik yang berada di kawasan pulau Jawa, Madura, Bali, dan Nusa Tenggara. Selain itu juga bertanggung jawab terhadap biaya, jadwal, dan kualitas sesuai dengan target kinerja yang telah ditentukan oleh direksi.
Dengan menerapkan Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001:2008, PT PLN (Persero) PIKITRING JBN akan mendapatkan pengakuan secara internasional berupa sertifikat ISO 9001:2008. Sertifikat ISO 9001:2008 ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan di bidang perencanaan, sehingga bidang perencanaan ini dapat menjadi perencana yang mampu memproyeksikan seluruh sumber daya berkaitan dengan Pekerjaan Konstruksi dan Proyek yang memenuhi harapan stake holders.
LANGKAH PENERAPAN
Identifikasi Tujuan Penerapan Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) Identifikasi Harapan Pelanggan (Internal, Eksternal, Shareholders) Pelajari ISO 9001:2008 Pemetaan Awal (Gap Existing Analysis) Antara Kondisi Aktual dengan persyaratan standar Identifikasi Proses & Pembentukan Tim Pengembangan Mutu ISO 9001:2008 Pelatihan Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008), untuk Memahami Sistem Manajemen Mutu sesuai standar serta supporting document, seperti :
2.
3.
4.
5.
6.
Pedoman Mutu Bidang Perencanaan Prosedur Pengendalian Dokumen Prosedur Pengendalian Rekaman Prosedur Audit Mutu Internal Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai Prosedur Tindakan Perbaikan (Corrective action) Prosedur Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
Perbaikan SMM Perbaikan Kinerja PerUU terkait Harapan pelanggan Persyaratan sistem Mendesain SMM Sasaran organisasi Pelayanan SMM & spesifikasi
Management review
Perbaikan Kinerja
LANGKAH PENERAPAN
Penerapan / Implementasi dokumentasi sistem manajemen mutu ini, tidak dilaksanakan secara serentak, melainkan secara bertahap. Bagian yang telah siap dapat mengimplementasikan dokumentasi sistem manajemen mutu di bagiannya terlebih dahulu. Hali ini dailakukan untuk menghemat waktu, karena jika harus menunggu semua bagian siap, Maka akan menghambat pelaksanaan di bagian lain yang telah siap.. Penerapan ini dipantau secara terus menerus.
Pada tahap implementasi ini, banyak sekali kendala yang muncul, antara lain : kurangnya pemahaman karyawan mengenai maksud dan tujuan dari sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, khususnya dalam hal pendokumentasian sistem manajemen mutu. Selain itu, Budaya kerja yang kurang mendukung, misalnya dalam hal kedisplinan karyawan yang masih kurang.
LANGKAH PENERAPAN
LANGKAH PENERAPAN
Audit sistem manajemen mutu dilaksanakan setelah implementasi berjalan untuk jangka waktu yang telah ditentukan, yang meliputi : 1.Persiapan Audit Mutu Internal Sebelum ini dilakukan, terlebih dahulu diadakan Pelatihan Audit Mutu Internal, untuk memberikan pemahaman mengenai prinsip dasar Audit Sistem Mutu, sehingga pada akhirnya dapat melaksanakan kegiatan audit berdasarkan pendekatan sistem, proses, dan peningkatan mutu berkesinambungan sesuai dengan persyaratan standar ISO 9001:2008. ----Auditor & auditee 2. Pelaksanaan Audit Mutu Internal, yang meliputi : Rapat Pembukaan Pelaksanaan Audit Persiapan Rapat Penutupan Rapat Penutupan Audit Mutu Internal dilaksanakan pada tanggal 18 26 April 2010, yang didahului Dengan Rapat Pembukaan pada tanggal 18 April 2010
LANGKAH PENERAPAN
0 93.27
Semakin kecil GAP, QMS semakin efektif Things are looking good
LANGKAH PENERAPAN
Semakin kecil GAP, QMS semakin efektif Ada GAP, QMS kurang efektif
LANGKAH PENERAPAN
100 100
Sasaran organisasi
0 0
Hasil Organisasi
LANGKAH PENERAPAN
Sasaran organisasi
Hasil Organisasi
Perbaikan dalam SMM
% 100 0
LANGKAH PENERAPAN
Sasaran organisasi
Hasil Organisasi
Tindakan apa yg dilakukan ketika gap teridentifikasi ?
Initiatif perbaikan Tindakan yg diambil -organisasi dapat merevisi sasarannya Customer Focus Tindakan koreksi Procurement
LANGKAH PENERAPAN
Sasaran organisasi
Hasil Organisasi
Perbaikan dalam SMM
% 100 0
Proses Audit (stage 1 & stage 2) Organization does CAPA Pengambilan keputusan
no
setuju
Pemberian sertifikasi
yes
stop
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa prosedur pengendalian dokumen mempunyai prosentase implementasi paling kecil yaitu 81,73 %. Prosedur Tindakan Pencegahan pada grafik diatas terlihat mempunyai prosentase paling tinggi yaitu 97.39%, sehingga hal ini menunjukkan bahwa implementasi prosedur tertulis sangat baik diterapkan dalam kondisi nyata. Dari hasil pembobotan yang telah diberikan telah menunjukkan bahwa perusahan PT PLN ( Persero ) telah siap untuk Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001:2000 dan layak untuk memperoleh sertifikat ISO 9001:2000
TERIMA KASIH
Vicky F. Fakhrurrazi Andy Samuel