I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Nn.Kurnia Umur : 20 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Gurah Pekerjaan : Mahasiswi Agama : Islam Suku : Jawa Tgl pemeriksaan : 21-11-2011
II. ANAMNESA
Keluhan Utama : nyeri menelan
RPS: Nyeri menelan yang terus menerus dan makin nyeri, sudah dialami 1 minggu ini. Keluhan disertai panas badan, nyeri kepala, badan lemas dan nafsu makan menurun. Leher terasa sakit seperti ada yang mengganjal. Keluhan tidak disertai dengan batuk dan pilek
sebelumnya. Tidur mengorok disangkal. Telingga berdenging ataupun nyeri telinga disangkal, keluar cairan dari telingga disangkal, telinga tidak merasa grebek-grebek, penurunan pendengaran tidak ada.
Continue . RPS: Hidung tidak keluar cairan, hidung buntu tidak ada, tidak pernah keluar darah dari hidung , bersin-bersin (-), Batuk (-), suara serak (-), sesak(-).
RPD: Riwayat sakit maag (+) Alergi obat (-) Asma (-) Darah tinggi (-) Diabetes (-)
Continue . RPK: Keluarga pasien tidak ada yang menderita keluhan yang sama Darah tinggi (-) Diabetes (-)
Riwayat Kebiasaan: Kebiasaan jajan sembarangan Sering konsumsi makanan berminyak Minum air dingin
Continue .
Preaurikula
Aurikula
Retroaurikula
Rhinoskopi anterior
Mulut
Tonsil
Faring
Continue .
Detritus
IV. RESUME
-
, 20 tahun Odinofagi 1mgg Nafsu makan menurun Malaise Cephalgia Feotor ex ore Tonsil hiperemi, T3/T1, detritus +/Isthmus faucium menyempit
V. DIAGNOSIS
TONSILITIS AKUT
VI. PLANNING
Diagnosa : -
Terapi :
Istirahat, makan lunak, minum hangat Obat kumur Antipiretik : Parasetamol 3x500mg
Edukasi Meningkatkan higiene mulut Menghindari minum minuman yang dingin Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit yang dialami,komplikasi yang bisa terjadi dan kapan harus dilakukan tindakan operasi.
VII. PROGNOSA
Baik, bila ada respon terhadap terapi
pemeriksaan
Tonsil membesar
KOMPLIKASI
otitis media akut abses peritonsiler abses parafaringeal abses retrofaringeal edema laring septikemia tonsilitis kronis
TONSILEKTOMI
DEFINISI tindakan mengangkat tonsil palatina seutuhnya bersama jaringan patologis lainnya, sehingga fossa tonsilaris bersih tanpa meninggalkan trauma yang berarti pada jaringan sekitarnya seperti uvula dan pilar
TONSILEKTOMI
Indikasi absolut: Timbulnya kor pulmonale karena obstruksi jalan nafas yang kronis Hipertrofi tonsil atau adenoid dengan sindroma apneu waktu tidur Hipertofi berlebihan yang menyebabkan disfagia dengan penurunan berat badan penyerta Biopsi eksisi yang dicurigai keganasan (limfoma)
TONSILEKTOMI
Indikasi absolut: Abses perotinsiler yang berulang atau abses yang meluas pada ruang jaringan sekitarnya Tonsilitis kronis walaupun tanpa eksaserbasi akut tapi merupakan fokal infeksi Karier difteri Tonsilitis yang menyebabkan kejang demam.
TONSILEKTOMI
Indikasi relatif: Serangan tonsilitis akut berulang (yang terjadi walau telah diberi penatalaksanaan medis yang adekuat). Tonsilitis yang berhubungan dengan biakan streptokokus yang menetap dan patogenik (karier). Hiperplasia tonsil dengan obstruksi fungsional. Hiperplasia dan obstruksi yang menetap enam bulan setelah infeksi mononukleosis. Riwayat demam rematik dengan kerusakan jantung yang berhubungan dengan tonsilitis rekurens kronis dan pengendalian antibiotika yang buruk.
TONSILEKTOMI
Indikasi relatif: Radang tonsil kronis menetap yang tidak memberikan respon terhadap penatalaksanaan medis. Hipertrofi tonsil dan adenoid yang berhubungan dengan abnormalitas orofasial dan gigi geligi yang menyempitkan jalan nafas bagian atas. Tonsilitis berulang atau kronis yang berhubungan dengan adenopati servikal persisten.
TONSILEKTOMI
Kontraindikasi absolut: Penyakit darah: leukemia, anemia aplastik, hemofilia dan purpura Penyakit sistemik yang tidak terkontrol: diabetes melitus, penyakit jantung dan sebagainya.
TONSILEKTOMI
Kontraindikasi relatif: Palatoschizis Anemia (Hb <10 gr% atau HCT <30%) Infeksi akut saluran nafas atau tonsil (tidak termasuk abses peritonsiler) Poliomielitis epidemik Usia di bawah 3 tahun (sebaiknya ditunggu sampai 5 tahun)