Anda di halaman 1dari 3

1.

Bangsa menurut Anderson:


Bangsa baru menjadi sesuatu yang bersifat politis ketika sebuah komunitas melampaui proses radikal, yatu proses konstruksi social menjadi komunitas terbayang

Bangsa menurut Anthony Smith:


Suatu komunitas yang dirasakan dan dijalani, suatu kategori perilaku maupun imajinasi yang menuntut anggotanya untuk melakukan jenis-jenis tindakan tertentu.

2. Nasionalisme voluntarik:
Mengartikan bahwa sebuah bangsa terbentuk karena adanya kesukarelaan orang-orang membentuk sebuah bangsa dari kenyataan perbedaan yang mereka miliki.

Nasionalisme organic:
Bangsa tersebut terbentuk karena adanya unsure dasar yang mengikat yang secara organic menjadii milik bangsa yang bersangkutan Nasionalisme sebagai nilai: Nasionalisme dalam kerangka persatuan dan kesatuan nasional dapat dilihat sebagai sesuatu yang berharga dan berarti dan nasionalisme menjadi cita-cita bersama setiap anggota bangsa.

3.

4.

Menurut soekarno: sekelompok orang yang memiliki kehendak untuk hidup bersama, walau dengan latar belakang yang sangat beragam, dan memiliki satu watak atau karakter yang tumbuh berdasarkan kesamaan pengalaman serta tinggal dalam satu wilayah yang nyata Menurut Sutan Sjahrir: paham kebangsaan harus dikembalikan pada tujuan awal kemerdekaan, bukan saja karena rasa senasib sepenanggungan, kemerdekaan juga bertujuan untuk membangun masyarakat yang bahagia yang berdasarkan kerakyatan dan keadilan social dan menekankan pentingnya menghayati norma dan kehidupan bangsa. Moh Hatta: ia mengaitkan semangat kebangsaan dengan penegasan jati diri yang sangat penting karena menyangkut
martabat dan harga diri. Jadi membangun kebangsaan berarti pula membangun kemanusiaan, semangat, atau keberanian sehingga Indonesia perlu mewujudkan identitas ke-Indonesiaan dalam bentuk bangsa yang merdeka.

5. Paham kebangsaan Indonesia terkini yaitu: kesatuan social dalam kebebasan dan keberagamaan. Dimana pemerintah atau negara tidak lagi mengupayakan kebersamaan kolektif, melainkan menciptakan suasana yang mana dijamin dan di akui kebebasan/kemerdekaan warganegara dalam kelompok dan primordialitasnya. Sehingga identitas universal bangsa Indonesia harus mampu mengakomodasi identitas kelompok/kecil particular. 6. Paham demokrasi: 1. Logika kesamaan politik: setiap orang punya hak untuk terlibat aktif melalui pikiran, perasaan , kehendak dan hati nurani dalam proses pemerintahan kelompok, bangsa dan negaranya. 2. paham kedaulatan rakyat: kekusaan tidak sentralis atau terletak pada tangan penguasa tunggal , melainkan di tangan rakyat 3. paham kebebasan dan kemerdekaan: warga kota baru menjadi manusia dalam arti seutuhnya apabila mereka barpartisipasi dalam kehidupan kenegaraan bersama 4. paham pemerintahan perwakilan: Gagasan pemilihan uumum dan Dewan Perwakilan rakyat menjadikan cita-cita demokrasi dan repbulikan itu nyata dan operasional. 5. Legitimasi Demokrasi: pandangan agama-agama monotheis bahwa semua manusia memiliki harkat yang sama. Oleh karena itu segala bentuk diskriminasi, intimidasi dan eksploitasi tidak dapat dibenarkan. 7. demokrasi menurut: thomas hobbes: wujud perjanjian individu agar masing-masing orang tidak terus bersaing secara destruktif dan eliminatif, melainkan menghargai hak-hak sesama, terutama hak untuk hidup. Orang-orang yang berjanji itu terikat secara sadar, tahu dan mau(sukarela) dalam intuisi buatannya sendiri. Dalam arti ini, masing-masing individu menyerahkan haknya kepad negara. Sementara negara tidk mempunyai kewajiban terhadap individu itu. (negara bagaikan raksasa). John locke: negara itu dibentuk melalui perjanjian asli. Dalam perjanjian itu, warga negara menyerahkan dua kekuasaan terpenting yang mereka miliki dalam keadaan alamiah kepada negara, yaitu: pertama hak untuk

menentukan sendiri bagaimana mempertahankan diri dan orang-orang lain. Kedua, hak untuk menghukum seorang pelanggar hukum menurut aturan hukum kodrat. Jj Roseau: kedaulatan rakyat mengimplikasikan dua anggapan. Disatu pihak, penolakan terhadap segala wewenang diatas rakyat yang tidak darir rakyat. Dipihak lain, tuntutan agar segala kekuasaan yang ada harus identik dengan kehendak rakyat. 8. Moh hatta: berpegang pada prinsip Kerakyatan Demokrasi yang mau diterapkan bung Hatta tidak berpijak pada sistem pola demokrasi barat. Demokrasi bugn Hatta bernuansa kerakyatan yang kuat. Yang terjadi pada sistem politik saja. Melainkan juga sistem ekonomi. Dengan itu, perekonomian Indonesia tidak jatuh pada beberapa tangan saja. Dia menentang kekuasaan feodalisme. Soepomo: berpegang pada prinsip Persatuan. Sistem demokrasi indonesia mengacu pada prinsip pola pikir, dan tindakan harmonis. Dalam masyarakat Indonesia mereka, hendaknya terdapat keseimbangan (harmonis) antara unsur luar dan unsur dalam. Unsur dunia luar dengan orang-orang golongan dalam masyarakat. Karena beranjak dari pola yang harmonis, sistem kemasyarakatan Indonesia disebut juga sebagai sistem negara integralistik. Pahamnya disebut sebagai ide integralistik 9. Paham relatif: kedemokratisan sebuah negara adalah bahwa negara itu melindungi nilai-nilai dan kepentingan-kepentingan paling dasar masyarakatnya. Apabila syarat-syarat objektif pemerintahan demokratis belum terdapat, tak ada alasan etis untuk menuntut demokrasi Paham kontekstual: salah satu pemerintahan demokratis itu harus terwujud tergantung dari konteks negara bersangkutan. Paham yang dinamis: paham demokrasi sendiri maupun ciri-cirinya berkembang terus. 10. Masalah pradigmatik demokrasi di Indonesia Feodalisme: melecehkan prinsip depan hukum Neoliberalisme: Teknokratisme: pegnambilan keputusan secara sepihak Fundamentalisme agama: hidup dari satu agama dipaksakan Primordialisme: sikap dan perilaku hidup dalam suatu komunitas bersifat subordinatif thd pihak lain Tiga akar persoalan partisipari demokrasi di Indonesia 11. 1. Ketidaksamaan struktural: Pihak tertentu diistimewakan posisinyasecara struktural 2. lemahnya otonomi individu sementara terlalu kuatnya tendensi kelektivisme dalam kebudayaan. 3. pemikiran otoritas: ABS 12. keadilan: tindakan tidak berat sebelah, dimensi manusia yang tak boelh diperlakukan secara berat sebelah, sewenang-wenang dan buruk dalam haknya sbg manusia. 13. keadilan individual: keadilan yang syarat2 pelaksanaanya bergantung kepada kehendak masing2 individu. Kita sudah berhasil memberikan kebaikan dan tindakan adil kepada seseorang apabila kita memberi ongkos pulang kepada seseorang yg kecopetan ( kehendak dan niat baik) Keadilan sosial: keadilan yang syarat-syarat pelaksanaannya bergantung kepada struktur2 kekuasaan yang ada dimasyarakat. Kecilnya gaji buruh bukan diakibatkan karena tidak beresnya moral para pemilik pabrik. Namun kebaikan unutk menaikkan gaji mereka diurungkan apabila mekanisme ekonomi yang berlaku , mereka hanya untung dengan cara itu (sosial dan struktur)

14. kemiskinan dapat bercirikan struktural: akibat sistem ekonomi yang tak adil. 1. Situasi kemiskinan biasanya melekat pada kelas2 sosial tertentu serta pada golongan org dengan serangkaian ciri sosial yang sama. ( rendahnya pendidikan, akses teknologi, informasi dunia luar). 2. orang miskin selalu menjadi golongan mayoritas. Mekanisme dan struktur serta distribusi. 15.

Anda mungkin juga menyukai