NO 1.
NO 1.
2.
Yang diurusi golongan karyawan Ditandai sangat efektifnya pemeriksaan sebelum dan periodik Yang dihadapi adalah lingkungan kerja Terutama bertujuan peningkatan produktivitas
2.
3.
3.
4.
4.
Lingkungan umum
5.
5.
6.
6.
7.
7.
Perkembangan cepat setelah kemajuan ilmu di bidang jazad renik Per UU dalam lingkungan kesehatan
8.
8.
Materi Kuliah K4
UU No. 14 tahun 1969 berisi: 1. Tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja dan perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama 2. Pemerintah membina - Norma kesehatan kerja & higiene perusahaan - Norma keselamatan kerja - Norma kerja - Norma pemberian ganti rugi, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja
UU yang lain: - UU kerja tahun 1948 1951 - UU kecelakaan tahun 1947 1957 - UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja - UU No. 3 tahun 1969 tentang persetujuan konvensi ILO - UU No. 120 tentang higiene dalam perniagaan dan kantor-kantor - Permen Perburuhan tentang syarat-syarat kebersihan dan kesehatan tempat kerja - UU higiene untuk perusahaan umum - UU gangguan (HO)
Materi Kuliah K4
1.
UU-Kerja tahun 1948 - 1951 UU-Kerja th. 1948 - Tidak semua pasal berlaku - Hanya pasal 16 ayat
Mengatur
2.
UU Kecelakaan (1947 1957) - diundangkan tahun 1947 - resmi berlaku tahun 1957 * Berisi : penggantian pada buruh yang mengalami kecelakaan atau penyakit akibat kerja * UU ini sering disebut UU kompensasi pekerja (Workmen Compensation Law) * UU ini perlu ditinjau bila: a. Besarnya kompensasi tidak mencukupi b. Penilaian taraf / derajat cacat karena cacat tidak hanya anatomis & faal tapi harus juga psikis, sosial & ekonomi
Materi Kuliah K4
3.
Berisi :
Ketentuan umum keselamatan kerja yang disesuaikan dengan: 1. Perkembangan masyarakat Pembinaan norma-norma 2. Industrialisasi Keselamatan kerja 3. Teknik & teknologi
Keselamatan kerja segala tempat kerja di wilayah RI - Di darat - Di dalam tanah - Di permukaan air - Di dalam air & udara Jenis kegiatan yang harus dipenuhi keselamatan kerjanya * Pekerjaan yang berbahaya (diatur dalam UU) * Semua produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan - perencanaan - pengangkutan - peredaran - perdagangan - pemasangan - pemakaian - penggunaan - pemeliharaan & penyimpanan # barang, bahan # produk teknis - aparat produksi
Materi Kuliah K4
Jenis pekerjaan yang memerlukan syarat teknis ilmiah - Konstruksi - Bahan - Pengolah - Pembuatan - Perlengkapan - Alat-alat perlindungan - Pengujian & pengesahan - Pengepakan - Labelisasi - Aparat
Pelaksanaan K-3 Umum Direktur Langsung pegawai pengawas & ahli Kes. Kerja Pembina Menaker Depnaker SPSI Sekarang 4. Konvensi ILO No. 120 Hygiene dalam perniagaan & kantor-kantor Berlaku bagi: 1. Badan perniagaan 2. Badan-badan, lembaga-lembaga dan kantor pemberi jasa 3. Setiap bagian & badan, lembaga atau kantor pemberi jasa dan pekerjanya melakukan dagang / kantor sejauh mereka taat pada UU & ketentuan (Nas. / Internas) lain mengenai hygiene dalam industri, pertambangan, pengangkutan & pertanian UU yang lain: a) Artikel 10 dari politic mijn reglement (1916) tentang hygiene pertambangan b) Veillegheids Ordonantie (1910) berdasarkan besarnya tenaga penggerak dalam perusahaan c) Permen Perburuhan tentang syarat-syarat kebersihan dan kesehatan tempat kerja (1964)
Materi Kuliah K4
d) UU hygiene bagi usaha-usaha umum Depkes Terutama yang menyangkut aspek gangguan hygiene dan sanitasi dari suat perusahaan ke masyarakat e) HO (1927) usaha preventif tentang gangguan hygiene & Kes. Kerja kepada masyarakat akibat perusahaan tersebut ORGANISASI NASIONAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN K-3 DEPNAKER Bekerja DEPKES Interdepartement Yang berfungsi: 1. Menaker dan Menkes akan bekerjasama dalam pembinaan dan peningkatan kegiatan hygiene perusahaan dan kesehatan kerja. 2. Depnaker & Depkes mengambil langkah-langkah ke arah perkembangan hygiene perusahaan dan kesehatan kerja dengan perluasan usaha Kesmas melalui unit kesehatan 3. Depnaker dan Depkes melakukan pengaturan pengorganisasian, pembinaan & pengawasan dengan peraturan perundangan 4. Depnaker & Depkes mengadakan pembinaan & pengerahan tenaga kesehatan 5. Kedua Departemen memanfaatkan bantuan LN dalam hygiene perusahaan dan kesehatan kerja
Materi Kuliah K4
UNTUK EVALUASI BAIK BURUKNYA, BERHASIL TIDAKNYA, EFEKTIF TIDAKNYA ORGANISASI PERUSAHAAN & KESEHATAN KERJA DIPERLUKAN FAKTA-FAKTA: 1. Angka Prevalensi : Jumlah yang sakit dalam waktu tertentu Pop saat pengamatan 2. Angka rata-rata prevalensi sewaktu: a) Angka prevalensi dalam waktu yang telah ditentukan Angka sakit (Morbidity Rate) a) Incidence rate = Jml kasus baru peny. Yang ditemukan setahun Pop. Tengah tahun b) Prevalence rate = Jml kasus peny. ditemukan pada suatu saat Pop. pada saat tersebut Angka kematian (Mortality Rate) a) Angka kematian oleh semua sebab penyakit = Jml kematian oleh semua sebab dalam 1 th x 1000 Populasi tengah tahun b) Angka kematian untuk semua sebab menurut umur, suku kelamin, kedudukan ekonomi, pekerjaan = Jml kematian sesuai gol. Dimaksud dalam 1 th x 100.000 Populasi tengah tahun c) Angka kematian oleh sebab suatu penyakit = Jml kematian oleh sebab suatu penyakit dalam 1 th x 100.000 Populasi pertengahan tahun d) Ratio kematian suatu penyakit = Jml kematian karena suatu penyakit A x 100 Jml kasus penyakit A
3.
4.
Materi Kuliah K4
e) Angka kematian bayi = Jml kematian bayi dibawah 1 th selama 1 th x 1000 Jml kelahiran hidup selama 1 th f) Angka kematian Neonatus = Jml kematian bayi umur < 1 bulan selama 1 th x 1000 Jml kelahiran hidup dalam setahun g) Angka kematian ibu bersalin = Jml kematian ibu bersalin dalam 1 th x 1000 Jml kelahiran hidup dalam 1 th 5. Kecelakaan a) Angka banyaknya kecelakaan (accident frequency rate) = Jml seluruh kecelakaan x 1.000.000 Jml seluruh manhours Di USA = 1 33 dengan x = 5 6 b) Angka kecelakaan sewaktu-waktu (accident incident rate) = Jml seluruh kecelakaan x 1000 Jml rata-rata orang dengan resiko kecelakaan c) Angka beratnya kecelakaan = Jml / hari-hari terbuang x 1000 Jml seluruh man hours Di USA = 50 6.000 dengan x = 700 * Untuk perhitungan kematian dan cacat menetap seluruh nya dipergunakan 6.000 atau 7.500 6. Hasil pemeriksaan kesehatan, baik sebelum, berkala
Materi Kuliah K4
7.
Besar biaya pengobatan dan kompensasi kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Kadar dan intensitas bahaya dalam lingkungan kerja oleh faktor kimiawi & fisik Tingkat produktivitas kerja perorangan / kelompok.
8.
9.
Materi Kuliah K4
Agar tenaga kerja terjamin kesehatan dan produktivitas T Keseimbangan. 1. Beban kerja 2. Beban tambahan akibat lingkungan kerja 3. Kapasitas kerja
perlu
BEBAN KERJA Pekerjaan yang merupakan beban terdiri dari beban fisik, mental dan sosial. Contoh: * Beban fisik Pekerja bongkar muat * Usaha K3 mengganti dengan alat kereta doreng * Beban mental / sosial ketidakcocokkan kemampuan pengalaman, ketrampilan, motivasi, dll BEBAN TAMBAHAN AKIBAT LINGKUNGAN KERJA Pekerjaan dilakukan dalam suatu lingkungan yang mengakibatkan beban tambahan pada jasmani dan rohani. 1. Faktor Fisik Suhu, kelembaban, tekanan, penerangan radiasi, vibrasi mekanis, kebisingan. 2. Faktor Kimia Gas, uap, debu kabut, fume, asap, dll 3. Faktor Biologi Baik golongan tumbuhan, hewan 4. Faktor fisiologis Konstruksi mesin, sikap dan cara kerja 5. Faktor mental psikologis Suasana kerja, hubungan diantara pekerja / pengusaha
Materi Kuliah K4
10
Diciptakan Suasana Kerja yang Serasi * Penggunaan musik di tempat kerja * Penerangan yang diatur intensitasnya * Dekorasi warna di tempat kerja * Bahan-bahan beracun dikendalikan * Suhu yang nyaman * Keserasian manusia dan mesin, dll
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) 1. Golongan Fisik - Suara ketulian - Radiasi U.V = conjuctivitis photo electric Infra merah = cataract Radioaktif = susunan darah - Suhu naik heat gramp (hyper pyrexia) suhu = Frostbite - Tekanan naik Caison Disease - Bau-bauan - Penerangan Indera penglihatan / silau sehingga mempermudah kecelakaan - Getaran mekanis 2. Golongan Kimia - Debu - Uap Gas Larutan Kabut Awan Fume Asap
Pneumoconiosis = silicosis, dll Dermatitis; keracunan; Metal Fume Disease Keracunan CO, H2S, dll Dermatitis Racun serangga, jamur yang menimbulkan keracunan
Materi Kuliah K4
11
3.
Golongan Infeksi - Antrax Penyamak kulit - Brucella Golongan Fisiologis - Konstruksi mesin yang salah - Sikap badan - Kelelahan (salah cara melakukan pekerjaan) Golongan Mental Psikologis - Hubungan kerja yang tidak baik - Keadaan yang membosankan (monoton)
4.
5.
2.
3.
Materi Kuliah K4
12
4. Isolasi Mengisolasi operasi / proses dalam perusahaan yang membayakan Ex. Isolasi campuran besin dengan Tetra Etil Lead (TEL) atau sumber api lain. 5. Pakaian pelindung Ex. Masker, kaca mata, sarung tangan, sepatu, topi 6. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja Mengetahui calon pekerja, apakah sesuai dengan pekerjaan yang akan diberikan (fisik, mental) 7. Pemeriksaan Kesehatan Berkala Untuk evaluasi faktor peny. gangguan / kelainan pada tubuh pekerja. 8. Peraturan sebelum bekerja Mengetahui, mentaati peraturan
hati-hati
9. Pendidikan Tentang Kesehatan & Keselamatan Kerja Agar pekerja waspada menjalankan pekerjaannya
Materi Kuliah K4
13
PER U U
1. UU No. 14 tahun 1969 Tentang ketentuan pokok mengenai tenaga kerja 2. UU Kerja 1948 mengatur jam kerja P.P. Tahun 1951 No. 1 Cuti, dll (tidak semua pasal berlaku) 3. UU Kecelakaan 1947 - 1957 Diberlakukan Tahun 1951. Menentukan penggantian kerugian tenaga kerja yang mendapat kec. Kerja 4. UU Keselamatan kerja UU No. 1 tahun 1970 memuat ketentuan umum tentang keselamatan kerja baik di darat, laut, udara 5. Konvensi ILO No. 120 Mengenai Higiene dalam kantor-kantor 6. Per UU lainnya.
perniagaan
dan
Materi Kuliah K4
14
KADAR ZAT
TUJUAN: MAC
(1) (2) :
NAB
MAC / KTD NAB / TLV Kandungan maksimum suatu zat yang pekerja, tidak terganggu karenanya / tidak menderita penyakit. (lebih menekankan efek akut) Kadar suatu zat dimana pekerja sanggup menghadapinya dengan tidak menunjukkan penyakit / kelainan dalam pekerjaan mereka untuk waktu 8 jam sehari & 40 jam / minggu.
GUNA NAB 1. Sebagai standard untuk perbandingan 2. Perencanaan & design pengendalian peralatan (pedoman) tugas TL. 3. Substitusi bahan-bahan yang lebih dengan yang kurang beracun 4. Membantu menentukan gangguan kesehatan / penyakit akibat faktor kimiawi
Materi Kuliah K4
15
APLIKASI NAB TERGANTUNG: (1) Adequat (memadai) tidakna alat-alat analitik (2) Cara-cara pengambilan contoh-contoh udara dan lokasi pengambilannya. KOREKSI NAB NAB dinilai dan dikoreksi dari sudut: Perubahan musim Keadaan cuaca Kemungkinan efek kumulatif Untuk bahan-bahan yang NAB-nya kurang dari KTD: NAB masih dapat dilampaui sewaktu-waktu ditentukan menurut faktor ekskursi (penyimpangan) di dapat kadar yang dialami seseorang menurut waktu NAB 01 1 10 10 100 100 1.000 C C = = Ceiling value Nilai tertinggi FE 3 2 1,5 1,25 KTD UNTUK PENDEK 3 2 20 15 150 1,25 C
NAB = KTD
Kriteria C: (1) Perangsangan yang tak tertahankan (2) Perubahan jaringan kronis/tak dapat sembuh kembali (3) Efek Narkotis dapat terjadi gangguan efisiensi kerja yang nyata
Materi Kuliah K4
16
2 at Nitrobenzena Karbontetra Klorida Karbon Monoksida Aceton Brontofluorida Butil amina Styrene Monomer
FE 3 2 1,50 1,25 -
Kadar rata-rata seseorang kontak dengan suatu zat dihitung dari Berbagai keadaan dan dihitung rata-ratanya. Contoh : Seseorang pekerja bekerja 2 jam pada tempat dengan kadar CO 70 Bds, 4 jam dengan CO 50 BDS dan 2 jam kadar BDS Maka: Kadar rata-rata yang dialami seharusnya: (Weight Daily Exposure) 2.70 + 4.50 + 2.150 = 640 = 80 BDS 8 8 Jika ada 2 atau lebih zat berbahaya bersama-sama kombinasi Pengaruhnya diperhatikan secara khusus jika tidak ada penjelasan lebih lanjut, dianggap effeknya adalah bersifat Saling menambah Sehingga bisa dihitung : C1 + C2 + NAB.1 NAB.2 Jika jumlah > 1 NAB dilampaui
Materi Kuliah K4
17
Contoh : A. Keadaan umum yaitu : udara dianalisa menurut komponnya Pemerintah dengan program langit biru yang dicanangkan beberapa waktu yang lalu sekarang ini mulai ada Follow up nya. Salah satunya adalah PEMDA KMS melakukan check / Recheck kualitas udara yang dilakukan secara rutin. Dari hasil analisa tersebut didapatkan : 1. CCL4 = 5 BDS NAB = 10 BDS 2. Etilen Clorida = 20 BDS NAB = 50 BDS 3. Etilen Dibromida = 10 BDS NAB = 25 BDI 1. Berapa kadar udara campurannya? 2. Berapa NAB campurannya? Jawab: 1. Kadar campuran = 5 + 20 + 10 = 35 BDS 2. NAB = 5 + 20 + 10 = 25 + 20 + 20 = 65 = 1,3 10 50 25 50 50 50 50 NAB > 1 dilampaui NAB Camp = 35 = 27 BDS 1,3 Contoh 2. Heksan di udara 200 BDS (NAB 500 BDS) Metilen Clorida 100 BDS (NAB 500 BDS) Perclor Etilen 20 BDS (NAB 100 BDS) a. b. B. Berapa kadar campuran di udara? NAB campuran?
Keadaan Khusus Yaitu jika sumber pencemar adalah campuran cairan dan komposisi bahan-bahan di udara dianggap sama dengan komposisi campuran komposisi dari campuran diketahui dalam prosentase berat, sedangkan NAB dinyatakan dalam mg / m3
Materi Kuliah K4
18
. + ..
Contoh: Sebuah campuran organik mengandung menurut beratnya 50% Heptan (NAB : 2.000 mg/m3). 30% metilen klorida (NAB = 1.740 mg/m3) dan perkloretilen 20% dengan NAB 670 mg / m3. Berapa NAB campuran ? NAB camp = 1 . 0,5 + 0,3 + 0,2 = 1.390 mg /m3 2000 1740 670 Sehingga Heptan = 50% x 1.390 = 695 mg / m3 Metelen Clorida = 30% x 1.390 = 417 mg / m3 Perkloritilen = 20% x 1.390 = 278 mg / m3 Daftar NAB dapat dilihat: 2000 mg / m3 = 500 BDS 1 mg / m3 = 0,25 BDS 695 mg / m3 = 174 BDS
Materi Kuliah K4
19
NAB diperoleh : 1. Penelitian lapangan, dengan ./ tanpa supervisi medis 2. Penentuan MLD 50 = Minimum Lethal Dosis Yaitu kadar minimum bahan kimia yang menyebabkan kematian 50% hewan percobaan selama waktu tertentu (96 jam) 3. Analogi, percobaan pada manusia, dll.
NAB tidak boleh dipakai pada : 1. Indek Relatif Toksisitas 2. Evaluasi / pengendalian pencemaran kepada masyarakat 3. Penaksiran bahaya kontak terus menerus 4. Pembuktian suatu penyakit 5. Dipakai negara lain, tanpa penyesuaian.
Materi Kuliah K4
20
A.
SEGI KEBERSIHAN PERUSAHAAN Kebersihan luar & dalam gedung LUAR = Halaman Jalan DALAM = Lantai Dinding Atap Mesin-mesin Gudang bahan baku PENYEDIAAAN AIR MINUM - Layak minum - Penyediaan gelas KAMAR MANDI / WC Jumlah WC = Pekerja
B.
C.
= = =
1 : 24 2 : 25 50 3 : 51 100
Materi Kuliah K4
21
GIZI KERJA
Gizi Kerja ialah nutrisi yang diperlukan oleh para pekerja untuk para pekerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan pekerjaan.
KESEHATAN DAN DAYA KERJA ERAT HUBUNGANNYA DENGAN TK. GIZI GIZI KERJA KALORI Hubungan pekerjaan, bahan makanan oleh tenaga kerja untuk memenuhi gizi & tambahan kalori untuk bekerja. Perlu diperhatikan 1) Pengaruh frekuensi makan & komposisi makanan - Kantin - Makan pagi - Dll 2) Tempat kerja dengan suhu tinggi Harus diperhatikan kebutuhan air dan garam sebagai ganti cairan tubuh yang diuapkan. Kerja berat : + perlu 2,8 liter air minum / orang Kerja ringan : + perlu 1,9 liter air minum / orang Atau - Kadar garam + 0,2% - Non alkohol - Soft drink / minuman penyegar - Susu sebagai pelengkap 4 sehat 5 sempurna Zat makanan dapat mengurangi zat racun yaitu vitamin C terutama logam berat, larutan organik, fenol, sianida, dll susu tidak dapat menyerap racun makanan ekstra berfungsi memperbaiki keadaan tubuh dan meninggikan daya tahan.
3)
Materi Kuliah K4
22
DAFTAR 24
PEMAKAIAN ENERGI PER-JAM PADA KEADAAN KEGIATAN OTOT YANG BERBEDA*) Jenis kelamin Berat badan (Kg) Kalori (=1000 kalori) 3000 2900 2600
Laki-laki
60 55 50
*)
Standard ini untuk seorang tenaga kerja tertentu harus di Koreksi dengan faktor-faktor sebagai berikut: 1. Usia menurut persentasi sebagai dinyatakan dalam daftar di bawah.
DAFTAR 25
Umur (tahun) Persent (%)
20 30 30 40 40 50 50 60 60 70 Lebih 70
Materi Kuliah K4
23
2.
Derajat kegiatan. Untuk orang standard dapat dipakai kegiatan-kegiatan yang meliputi: Laki-laki 8 jam 8 jam 1 jam 1 jam 4 jam 1 jam Wanita 8 jam 8 jam 1 jam 1 jam 5 jam 1 jam
Istirahat Bekerja Berjalan Mencuci dan berpakaian Duduk Rekreasi akif dan atau kegiatan-kegiatan di rumah
Materi Kuliah K4
24
Kelamin
Usia
Berat badan
Kalsium (mg)
Besi (mg)
Triamin (mg)
Ribo flavin
Niasin (mg)
Vit. C (mg)
Laki-laki
20 39 40 59 60 ke atas
55 55 55
65 65 65
10 10 10
17 16 13
60 60 60
Wanita
20 39 40 59 60 ke atas
47 47 47
55 55 55
12 12 12
13 13 9
60 60 60
+100
+10
+0,5
+5
+500
+0,2
+0,2
+2
+30
+800
+25
+0,5
+5
+2.500
+0,4
+0,4
+5
+30
Materi Kuliah K4
25
Tidur Bangun sambil tiduran tenang Duduk istirahat Membaca keras Berdiri dalam keadaan tenang Menjahit dengan tangan Berdiri dengan suatu perhatian Menyulam (kecepatan 23 sulaman per menit atas sweater) Memakai dan membuka pakaian Menyanyi Menjahit dengan mesin Mengetik cepat Menyetrika (berat setrika 2 kg) Cuci piring (piring, cangkir, dan lain-lain) Menyapu lantai terbuka (38 x permenit) Menjilid buku Latihan enteng Membuat sepatu Jalan perlahan (3,9 km per jam) Pekerjaan kayu, logam dan pengecatan dalam industri Latihan aktif
116
1,66
118 122 135 140 144 144 169 170 170 180 200
1,69 1,74 1,93 2,00 2,06 2,06 2,41 2,43 2,43 2,57 2,86
240
3,43
Materi Kuliah K4 *) Diambil dari Sherman H.C. : Chemistry of Food and Nutrition, New York, Macmillan
Jalan agak cepat (5,6 km per jam) Jalan turun tangga 300 364
290
26
Tingkat 0 (dikurangi)
Tingkat II
Tingkat III
41 50 51 60 61 70 71 80
Aktivitas
Materi Kuliah K4
27
FAKTOR PSIKOLOGIS
MANUSIA
BUKAN MESIN
MISAL : RASA SUKA & BENSI 1) Kebencian dan ketidakcocokkan kepada atasannya / kawan kawannya menimbulkan berbagai akibat yang terlihat sebagai seringnya mungkir * Sakit (sebagai alasan) * Sering terlambat / lebih cepat pulang Seseorang yang menyukai pekerjaan akan bekerja penuh semangat dan kegembiraan kerja. harus dimulai dengan suka kepada pekerjaan lebih dahulu. Tetapi target pribadi. mungkin * Manusia penyedih * Manusia kebal Dedikasi
Materi Kuliah K4
28
2)
Mungkin pekerjaannya tidak sesuai dengan cita-citanya sehingga berpengaruh pada pekerjaannya. Konflik dalam R.T berpengaruh pada pekerjaannya
3)
Suatu tegangan
Rasa gembira, suka akan pekerjaan. Pikiran terang, kehidupan sosial baik meningkatkan produksi
tekun bekerja
Materi Kuliah K4
29
Materi Kuliah K4
30
KAPASITAS KERJA Kemampuan kerja dari seorang tenaga kerja Kemampuan Tenaga Kerja: - Keterampilan - Keserasian - Keadaan gizi - Jenis Kelamin - Usia - Ukuran tubuh
2.
3.
4.
5.
Materi Kuliah K4
31
6.
Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja Pemeriksaan kesehatan kepada calon pekerja untuk evaluasi Pemeriksaan kesehatan berkala Apakah faktor-faktor penyebab menimbulkan gangguan. Penerangan sebelum kerja Mengetahui dan mentaati peraturan agar mereka berhatihati. Pendidikan tentang K3 Agar bekerja tetap waspada dalam menjalankan pekerjaannya.
7.
8.
9.
Materi Kuliah K4
32
DIAGNOSA PAK
Langkah-langkah: 1. Riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan. 2. Pemeriksaan klinis 3. Pemeriksaan laboratorium 4. Pemeriksaan Ro 5. Pemeriksaan ruang atau tempat kerja 6. Hubungan antara bekerja dengan gejala penyakit
Materi Kuliah K4
33
Kebisingan : > 80 dB membahayakan Pengukuran : Sound level meter Mikrofon Sound Analyzer Radiasi = Detector Film Badge Suhu Udara = termometer kering / basah Comfort Zone = 19 24o C NEGARA LAIN INDONESIA = 31o C Suhu ruang 100o C DPT Dilakukan dengan SITIELDING Yaitu isolasi menggunakan lembar aluminium Kelembaban udara = Psikometer * Tekanan diukur dengan : Barometer Tekanan udara dalam saluran Ventilasi = - Pipa PITOT (mmHg / drynes) Penerangan : menggunakan Luks Meter Luks Meter (Luks) (Luks)
Kecepatan Udara : ANEMOMETER (Cm / det, mil / jam) > 25 cm / det menyebabkan gangguan kesehatan pekerja
Materi Kuliah K4
34
Bahan Kimia = INDIKATOR Gas Cl2 kertas + Jod Alkali Getaran mekanis = Vibration Acceleration Meter Debu : - High volume sampler - Gravi metric dust sampler - Electrostatic Precipitator - Atomic Absorption Spektrometer Gas & Uap : mercury vapor detector gas chromatography
GANGGUAN KESEHATAN
SUMBER
PROSES
Isolasi
Substitusi
Materi Kuliah K4
35
KECELAKAAN
PENCEGAHAN
ACCIDENT PRONENESS (Kecenderungan untuk celaka) SURVEY 85% kecelakaan karena faktor manusia
CELAKA
KERUGIAN
- BIAYA
KECELAKAAN
BIAYA LANGSUNG PPK Pengobatan Perawatan Biaya Rumah Sakit Biaya Transportasi Selama tak Kerja Kompensasi Cacat Kerusakan Alat & bahan Mesin dll.
BIAYA TAK LANGSUNG - Segala sesuatu yang tidak terlihat setelah atau beberapa waktu setelah kecelakaan
Materi Kuliah K4
36
PENCEGAHAN KECELAKAAN
KECELAKAAN
BIAYA
DICEGAH
SEBAB-SEBAB KECELAKAAN
ANALISA KECELAKAAN
PENCEGAHAN KECELAKAAN 1. Lingkungan 2. Peralatan / Perkakas Kerja 3. Manusia Ad. 1. Lingkungan a. Lingkungan kerja ventilasi, penerangan cahaya, sanitasi & suhu udara. b. Pemeliharaan rumah tangga Penimbunan, pengaturan mesin-mesin bejanabejana dll
Materi Kuliah K4
37
c. Keadaan gedung pintu darurat, pemadam, dll d. Perencanaan yang baik pengaturan tempat mesin, pelindung mesin, juklak, cukup alat, dll Ad. 2 Peralatan / Perkakas Kerja - Harus ada pengaman (garding) terutama untuk alat bergerak - Perawatan Manusia - Aturan kerja, disiplin kerja, kurangnya konsentrasi, perbuatan-perbuatan yang mendatangkan perbuatan kecelakaan, ketidakcocokan fisik dan mental - Pemeriksaan kesehatan sebelum dan sesudah kerja - Latihan kerja untuk meningkatkan ketrampilan dan pengalaman - Pengawasan yang kontinu - Insentif - Peringatan jika melakukan kesalahan
Ad. 3
Jenis pekerjaan yang rawan kecelaan 1. Pertambangan 2. Industri maritim 3. Perkebunan / kehutanan 4. Pembangunan rumah 5. Alat dengan listrik tegangan tinggi 6. Industri kimia
Materi Kuliah K4
38
Materi Kuliah K4
39
KEBISINGAN
Bunyi yang tidak dikehendaki.
Kebisingan Intensitas Kualitas bunyi Frekuensi Frekuensi Intensitas dB P Po 1 dB : : = = = = Jumlah getaran perdetik (HZ) Arus energ persatuan luas (dB) Logaritmis 2010 Log. P Po Tegangan suara yang bersangkutan Tegangan suara standard (0,0002 dyne / cm2) Kekuatan dari bunyi dengan frekuensi 1000 Hz yang tepat dapat didengar oleh telinga normal
JENIS-JENIS KEBISINGAN YANG SERING DITEMUKAN i) Kebisingan yang kontinyu dengan f luas (mesin-mesin, kipas angin, dll) ii) Kebisingan kontinyu dengan f sempit Misal : Gergaji, katup gas, dll iii) Kebisingan terputus-putus (intermitent) Misal : Lalu lintas. Iv) Kebisingan impulsif Misal : Tembakan, meriam, ledakan v) Kebisingan impulsif berulang Misal : Mesin tempa di perusahaan
Materi Kuliah K4
40
ALAT PENGUKUR KEBISINGAN 1. Sound Level Meter 20 120 dB 2. Oktaf Band Analyser 3. Narrow Band Analyser 4. Tape Recorder f 20 20 KHz 5. Impact Noise Analyser 6. Personal Noise Dosis Meter
GANGGUAN KEBISINGAN PADA KESEHATAN Kerusakan pada indera pendengar Ketulian Progresif NAB 85 dB
DAFTAR INTENSITAS & JAM DIPERKENANKAN INTENSITAS (Db) WAKTU KERJA (JAM) 85 8 92 6
110 115
0,5 0,25
Materi Kuliah K4
41
EFEK KEBISINGAN TERHADAP DAYA KERJA a. Gangguan b. Komunikasi c. Pada pekerjaan mengganggu perhatian karyawan Misal : Pada proses produksi PENGENDALIAN a. Pengurangan pada sumber Peredam b. Isolasi memberi penghalang pada jalan transmisi c. Tutup telinga
JENIS KEBISINGAN 1) Kebisingan Kontinue (KK) dengan spektrum frekuensi luas Ex. : Mesin, kipas angin 2) KK denga Spektrum Frekuensi Sempit Ex : Gergaji sirkuler 3) Kebisingan Intermitent Ex : Lalu lintas, suara kapal terbang di Bandara 4) Kebisingan Impulsif Ex : Tembakan senjata, meriam, ledakan 5) Kebisingan Impulsif Berulang Ex : Mesin tempa perusahaan
ALAT PENGUKUR KEBISINGAN 1. Sound Level Meter 2. Oktaf Band Analyser 3. Narrow Band Analyser 4. Tape Recorder Frekwensi 20 20 KHz 5. Impact Noise Analyser 6. Personal Noise Dosis Meter
Materi Kuliah K4
42
Di Indonesia : 85 dB (A)
Kebisingan menyeluruh
Materi Kuliah K4
43
Toksisitasnya TGT 1. Persenyawaan kimianya 2. Wujud Fisik (cair, PDT, Cair, Gas) 3. Valensi Ikatannya 4. Port Dentreenya
1.
KERACUAN Pb (Timah Hitam) Terjadi karena ada 2 bentuk a) Pb dan persenyawaan anorganis ex lead white / lood wit Chronis b) Pengolahan persenyawaan organis ex (TEL) Pb
Anorganik - Sifat Kronis Dengan gejala : - Kolik usus - Wrist drop - Stippling erythrocit - Anemia Asal : Pabrik Accu, Percetakan cat, vulkanisir, Glazzur menyolder, pembuatan kawat Listrik, mainan-mainan anak, aliage logam
Organik - Akut Dengan gejala : - Insomnia - Kekacauan pikiran - Delirium - Mania Pembuat TEL, pencampuran Tel dengan Gasolin, tangki Penyimpan TEL
Materi Kuliah K4
44
PEMERIKSAAN LABORATORIUM Normal 0,03 mg / 100 cc darah Bila > 0,1 mg / 100 cc darah Tampak gejala klinis dan pasti keracunan NAB 0,2 mg / m3 udara
Pengobatan + Na EDTA Pencegahan Kebersihan tempat kerja perseorangan, pemerik saan berkala, dll
Sama
2.
KERACUNAN AIR RAKSA (Hg) Ada 3 bentuk : a. Cair atau uap b. Kontak kulit dengan persenyawaan Hg Fulminat c. Persenyawaan Organis
Materi Kuliah K4
45
A Sumber: Pengubahan biji menjadi logam murninya Pemisahan emas dan Ag dari biji dengan amalgam Pembuatan barometer & termometer Lampu merkury Gejala Hypersalirasi Thermor Erethisme Stomatitis Mercuryalentis
Akut Berpengaruh pada susunan Saraf Pusat dan organ dalam Fungsi lain & racun tanaman
Materi Kuliah K4
46
3.
KERACUNAN ARSEN (As) 1. Inhalasi dan atau kontak dengan senyawa arsen Anorganik debu 2. Inhalasi Arsen yang bersenyawa dengan air 3. Kontak dengan senyawa Arsen Anorganik Gejala Anorganis Perangsang setempat pada kulit & selaput lendir Carsinogenik
Sumber: Pencairan & pembersihan biji, sublimasi arsen putih, pembuatan insektisida fungisida, pembuatan pengawet kulit, bulu dan kayu Dalam bentuk cupri aceto arsenit racun hama tanaman dan buah-buahan Pencegahan: Mengurangi jumlah debu arsen di udara Tidak boleh melebihi NAB 0,2 mg / m3 Pengobatan sama dengan Hg 4. KERACUNAN MANGAN (Mn) Penyebab : menghirup udara yang mengandung Mn cukup banyak Terjadi pada : proses bijih Gejala : Insomnia, nyeri otot, kejang-kejang dan sempoyongan bila jalan, lemah & kaku pada anggota tubuh thermor dan perkinson. Kadang-kadang tertawa / menangis di luar kesadaran, terganggu alat bicara atau (Aphoni) dan impotensi
Materi Kuliah K4
47
Pencegahan : Ventilasi Kebersihan perseorangan Pengobatan sama dengan Hg NAB : 5 mg / m3 udara 5. KERACUNAN NIKEL 1. Kontak dengan garam nikel pengolahan bijih dan galvanisasi dermatitis 2. Inhalasi Ni-Carbonyl Bronchopneumonia hemombage kematian 3. Inhalasi debu karsinogenik pada paru-paru NAB : 0,001 bds (ppm) KERACUNAN CHROM Kabut Crom perforasi septum nasi Garam Crom Borok krom Digunakan sebagai pelapis logam Pencegahan : ventilasi, kebersihan perorangan dan lingkungan NAB = 0,1 mg / m3 Pengobatan : Ca EDTA BERRYLIUM Perangsang Cronis
6.
7.
8.
FOSFOR Fosfor Putih : Beracun Merah : tak beracun Fosfor : Menyebabkan kerusakan jaringan dengan mengganggu metabolisme KH, lemak dan putih telur dalam hati Penimbunan glykogen terhambat sedang penimbunan lemak meningkat
Materi Kuliah K4
48
Keracunan
Kerusakan hati, ginjal dan saluran pernafasan Kegunaan : Racun tikus, mercon, kembang api 3 udara ; persenyawaan 1 mg / m3 NAB : 0,1 mg / m 9. DEMAM UAP LOGAM Pada penjelasan, pemotongan, pelelehan dan peleburan logam. Gejala : demam mendadak, kepala pusing, dll Pencegahan : Ventilasi lokal Pengobatan : Istirahat, acetosal untuk mengurangi sakit NAB : 5 mg / m3 udara
Materi Kuliah K4
49
1.
RACUN BAHAN ORGANIK (TERUT, DERIVAT TERARANG) a. Benzen Keracunan mendadak dengan gejala kejang-kejang mati Keracunan kronis dengan gejala lemah badan, anemia, dll Pencegahan : Substitusi dengan bahan lain Pengobatan : Transfusi darah b. Anilin : berguna sebagai tinda cetak, cat, pakaian dan sintesa warna Efek : susunan tulang, hati dan hampir semua jaringan tubuh. KERACUNAN HALOGEN HIDROKARBON Ex. Karbon Tetrachlorida (CCl4) sangat beracun Dalam industri digunakan sebagai: 1. Pelarut lemak dan karet 2. Dry washing 3. Pembersih oli-oli dalam mesin 4. Pemadam kebakaran (BCF) Menyebabkan kerusakan pada hati, paru-paru dan organ dalam lainnya kerusakan terberat tergantung port diantaranya. Pencegahan : Substitusi dengan tricloretilen Kegunaan : Racun serangga Ex. DDT, lindane, Endrin, dll
2.
3.
KERACUNAN OLEH ALKOHOL & DIDL Bisa digunakan dalam pelarut cat, sirlak & vernis dll Keracunan umum karena : menghirup, absorbsi, meminium Gejala : Susunan syarat pusat, menurun tek. Darah, coma, dll
Materi Kuliah K4
50
KERACUNAN OLEH ESTER ALDEHID, KETON & ETER Dipakai dalam sintesa bahan organik 1. Dimetil Sulfat lembab Merangsang mata, hidung, tenggorok & paru-paru Mempercepat kerusakan alat + NaOH 5% untuk menetralkan bila dalam bentuk cair NAB / BDS atau 5 mg / m3 Metanol + Asam Sulfat
Pencegahan Masker, aliran udara bertekanan 2. Tri Ortho Cresyl Fosfat penyebab Degenerasi otot Demyelinisasi saraf - untuk membuat pabrik plastik - Pelincir pada pemadam
Pencegahan: Substitusi dan Diolah dalam ruangan tertutup pada suhu tinggi 3. Acetaldehyd Metaldehyd Paraldehyd sintesa bahan kimia NAB : 200 BDS racun siput hipnotik Dlm Tubuh acetaldehid NAB = 5 BDS
Asam
acetaldehyd + metaldehyd
Materi Kuliah K4
51
Acetaldehid Zat yang sangat reaktif 4. Merangsang Depressif pada sel tubuh Iritasi oedem paru-paru
Iritasi pada selaput lendir Depresi susunan saraf pusat Kerusakan hati dan ginjal asam-asam, basa-basa serta garamnya
Bahan-bahan korosif
Sifatnya : Asam -
Basa
Asam asetat Acetil an hidrid Al-Chlorida Ozon Al-Sulfat Borontrifluorida Asam laktat Asam perclorat CaCl2 Brom dalam air Asam nitrat Dll CaO, Cement, K2CO3, KOH, Na2CO3, Na3PO4, Na2SiO3, Trietanolamin, Ammoniak, NH4OH dll
Materi Kuliah K4
52
Kerusakan bagian tubuh bila terkenai : * Terpecik, tumpah * Mata, kulit * Diminum * Ditelan * Terhirup
Pencegahan Simpan di tempat yang aman Cukup air bila sewaktu-waktu dibutuhkan Peralatan ukurannya pas (kacamata, sarung tangan, dll) Menjaga kebersihan Saluran pembuangan Pendidikan, penyuluhan, dll A. Amoniak (NH3) Tekanan Normal Gas dalam NH4OH larutan
mudah menguap
B.
Sintesa bahan organik Anti beku Bahan baku pupuk Pembersih logam
= Sintesa bahan organik HF = - mengelas gelas - pembuatan minyak alam Mengganggu metabolisme enzym Kulit dan sel lendir Oedem
Materi Kuliah K4
53
Tanda-tanda Keracunan Fluorida (Kronis) > 6 mg - Tulang mudah patah - Berat badan turun - Anemi, lesu - Warna putih gigi hilang C. Cement kontak langsung --. dermatitis
RACUN-RACUN GAS
A. ASAM CYANIDA = ASAM BIRU Fumigasi tikus Sintesa bahan kimia Di alam sebagai racun singkong Garam Cyanida Pembersih logam Mengeraskan Memperoleh emas murni dari bijihnya Cyanida bersifar Racun Menghambat cytochrom Oxidase pertama merangsang pernafasan
Pusat pernafasan
Pernafasan lumpuh
Materi Kuliah K4
54
B.
ASAM SULFIDA
Penyebab Kerusakan susunan syaraf pusat > 50 bds - tak sadar diri - napas dangkal & lambat - 30 50 menit --. mati 100 1000 Bds - Enek, muntah, sempoyongan, alat pernafasan lumpuh
C.
Pembakaran tak sempurna Kadar > 4000 Bds kematian dengan cepat Dalam darah membentuk HbCO = 3CO x lebih kuat dari Hb CO2
Materi Kuliah K4
55
D. GAS LAIN 1. CO2 diudara lebih - 3% pusing - 10% - penglihatan NAB : 5000 BDS - tremor - pinsan SH 1 menit 2. OZON NAB = 0,1 BDS
Materi Kuliah K4
56
MANUSIA
KERJA
KERJA
Sehat
suatu kondisi dimana terjadi kesetimbangan antara komponen lingkungan, hospes dan agent dalam sebuah sistem Aman dari semua kondisi yang tidak menguntungkan
Selamat :
SEHAT (WHO) Bila dalam suatu keadaan / kondisi terdapat kesetimbangan Antara hospes, environment dan agent
Materi Kuliah K4
57
HOSPES
ENVIRONMENT Lingkungan
Atau A E A H
SAKIT
Materi Kuliah K4
58
2.
3.
4.
Lingkungan
Perilaku
Materi Kuliah K4
59
HIGINE PERUSAHAAN
Tujuan :
K3
Untuk menciptakan kondisi / keadaan tenaga kerja Sehat & Produktif serta Efisien
Sifatnya Teknis
Tinjauan :
Menilai faktor-faktor penyakit lingkungan kerja melalui pengukuran hasil Korektif terhadap lingkungan.
JENIS
PENYAKIT
AKIBAT
KERJA
1. FISIK
Materi Kuliah K4
60
1.
GOLONGAN FISIK a. Suara tuli b. Radiasi kelainan pada : susunan darah, kulit c. Suhu penyebab heatstruck, hiperyrexia d. Tekanan hipertensi (darah tinggi) e. Penerangan lampu kurang f. Bau-bauan di tempat kerja GOLONGAN KIMIA a. Debu pneumioniosis antara lain : silicosis, asbestosis b. Uap keracunan Metal Fume Fever c. Gas keracunan CO, H2S dll d. Larutan H2SO4 e. Awan / kabut racun (insektisida) serangga, dll GOLONGAN INFEKSI Ex. Bibit penyakit antrak / Brucella
2.
3.
penyamakan kulit
4.
GOLONGAN FISIOLOGIS Misal : karena kesalahan konstruksi mesin, sikap badan kurang baik, dll menimbulkan kelainan fisik perubahan fisik pekerja GOLONGAN MENTAL - PSIKOLOGY - Hubungan kerja yang kurang baik - Keadaan yang membosankan KEBISINGAN Suara yang tidak diinginkan Kwalitas bunyi ditentukan 1. Frekwensi (Herza (NZ) jumlah getaran / detik 2. Intensitas (dB) arus energi / satuan luas Db (desibel) = dyne / cm2 1dB = 0,0002 dyne/cm2
5.
A.
Materi Kuliah K4
61
kekuatan dari bunyi dengan frekuensi 1000 Hz yang tepat dapat didengar oleh telinga normal 10 log P dB = 20 p = tegangan suara yang bersangkutan Po Po = tegangan suara standard (0,0002 dyne / cm2) Contoh : Kebisingan dengan intensitas 60 dB = 106 x intensitas kebisingan standard Skala Intensitas Kebisingan
Suasana Menulikan dB 120 110 100 90 80 Kantor gaduh Atau pada umumnya Radio Perusahaan Batas dengan maksimal Halilintar Meriam Mesin Uap Perusahaan sangat gaduh Pluit Polisi
Jadi 1 db
Sangat hiruk
Kuat
70
Sedang
50
Tenang
30
Materi Kuliah K4
62
PENGUKUR KEBISINGAN
PENGENDALIAN KEBISINGAN
Sumber
Penerima
Diredam (dikurangi)
Dihalangi
Proteksi
Materi Kuliah K4
63
RADIASI
1. 2. Gelombang elektromagnetik = Laser, Sinar Infra Red, UV Radiasi zat radiokatif
Sumber Radiasi
Sistim Radar Gelombang Radio, TV, Tenaga lepas, (Ratusan Volt Meter)
Dosis: -
Frekuensi 300 30.000 MHz > 10 MW / cm2. Berbahaya bagi massa, tidak bagi karyawan 1 10 MW / cm2 kadang-kadang akan aman Pekerja kontinue tidak aman < 1 MW / cm2 aman secara kontine
RADIASI
a. b. R. Elektromagnetis yaitu glb mikro R. Radioaktif yaitu sinar-sinar dari bahan radioaktif
Materi Kuliah K4
64
iii.
UNTUK KERJA TERPUTUS-PUTUS TP = 6000 W2 TP = Waktu kerja dalam menit selama 1 jam W = Densitas kekuatan dalam, M Watt / cm2 Penanggulangan 1. Dilusi 2. Disimpan (limbah lestari) Radiasi lain 1. LASER pengelasan, pemotongan, dll Bahan Cair : (Helium, Neon), Argon, CO2, NeII, N2+ Padat : Nd3, C23+ Semi kdt : semi konductor Efek : Mata dan kulit 2. UV pengelasan suhu tinggi 3. Sinar Ro / Gama Luka bakar < 100 m Rad aman 4. Raido aktif lain Dosis Waktu
Materi Kuliah K4
65
Yang penting bagi pekerjaan ukuran 1. Berdiri : Tinggi badan berdiri, tinggi bahu, tinggi siku, tinggi pinggul dan panjang lengan 2. Duduk: Tinggi duduk, panjang lengan atas, panjang lengan bawah dan tangan, tinggi lutut, jarak lekuk lutut, garis panggung, jarak lekuk lutut, telapak kaki 3. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam ilmu faal faal a. Faktor beban kerja dan peralatan di dalam tubuh b. Faktor waktu (lama dan periodisitas) c. Faktor lingkungan (kebisingan, toksisitas)
JANTUNG MERUPAKAN ALAT YANG PENTING DALAM BEKERJA Fungsi : memompa darah ke jaringan tubuh, sehingga zat yang diperlukan sampah ke otot dan zat sampah dapat diambil dari otot untuk dibuang Dengan sejumlah denyutan / menitnya jantung memompa Sejumlah darah arteri yang cukup untuk sejumlah keperluan Bekerja.
Materi Kuliah K4
66
Denyut jantung dipengaruhi oleh: - Keadaan cuaca kerja - Reaksi psikis & psikologis - Keadaan sakit, dll
2. 3. 4. 5.
Pemakaian O2 (l / menit) Kalori per menit Suhu netral (oC) Kecepatan penguapan berkeringat (ml / jam rata-rata untuk bekerja sehari 8 jam)
Materi Kuliah K4
67
B.
ERGONOMI * Bahasa Yunani Ergon : kerja Nomos : peraturan, hukum Adalah : pengetrapan ilmu : biologis tentang manusia, bersamasama dengan ilmu teknik, dan teknologi. Untuk mencapai penyesuai optimal dari manusia terhadap pekerjaannya diukur dengan efisiensi dan kesejahteraan kerja. * Program Ergonomi meliputi: 1. Penentuan problematik Gejala absenteisme, ganti-ganti kerja, dll yang merupakan akibat beban kerja yang berlebihan organisasi kerja tidak baik. Kesulitan melakukan latihan kerja cermin buruknya desain peralatan dan cara kerja 2. Percobaan untuk pemecahan 3. Pengetrapan hasil percobaan 4. Pembuktian efektifitas Prinsip-prinsip ergonomi sebagai pegangan: 1. Sikap tubuh dalam pekerjaan Bentuk, susunan, ukuran dan penempatan mesin, penempatan alat-alat petunjuk, cara-cara harus melayani mesin (macam gerak, arah dan kekuatan) 2. Normalisasi ukuran mesin dan alat-alat industri 3. Ukuran antropometri terpenting seperti dasar ukuran-ukuran dan penempatan alat-alat industri. 4. Ukuran-ukuran kerja 5. Otot dan tulang sikap duduk tegak, diselingi istirahat sedikit membungkuk
Materi Kuliah K4
68
6. Pek. Berdiri pek. Duduk Jika tidak mungkin kesempatan dan tempat untuk duduk. 7. Arah penglihatan * Pekerjaan berdiri : 23 37o ke bawah * Pekerjaan duduk : 32 44o ke bawah Sesuai sikap kepala istirahat (=Relaxeo) 8. Macam gerakan yang kontinyu dan berirama lebih diutamakan. Hindari - Gerakan ke atas - Getaran = kuat PD, kaki dan lengan Beri papan penyokong pada sikap lengan yang melelahkan 9. Pembebanan dipilih yang optimum Beban fisik max IL.o : 50 kg efisien
10. Kemampuan seseorang bekerja 8 10 jam/hari > 8 10 jam/hari efisiensi dan kualitas kerja menurun
Materi Kuliah K4
69
11. Waktu istirahat didasarkan keperluan atas dasar pertimbangan ergonomi 12. Beban tambahan akibat lingkungan minimize 13. Penerangan yang baik 14. Kondisi mental psikologis dipertahankan 15. Beban kerja harus selalu dinilai 16. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila bilangan nadi kerja mencapai angka 30/menit C. ERGOMETRI
Secara langsung
Materi Kuliah K4
70
CARA PENGUKURAN O2 SAAT KERJA 1. Kantung Udara Douglas - Meniupkan ke kantong dalam waktu tertentu (2 5 menit) - Volume udara diukur (gas meter) - Menganalisa O2, CO2 dan H2 2. Gas Meter Kofranyi Michaelis - Mengumpulkan dan mengukur volume udara ekspirasi secara terus menerus (20 30) menit Pneumotakograf Wolf - Mengukur udara ekspirasi secara elektronis dan mengambil contoh-contoh udara dengan pompa elektronis Analisa Kontinu - Gabungan pengukuran udara expirasi kontinu dengan analisa gas secara polarografis, sedang penggunaan O2 dapat dibaca melalui telemetri (tape recorder) Volume udara pernapasan permenit - Indikator pemakaian O2 & pengerahan tenaga Denyutan jantung Index pemakaian O2 sehingga denyutan berubah dengan berubahnya beban kerja fisiologik Dipengaruhi : - Sikap tubuh - Lingkungan - Kelelahan - Emosi / merokok AUTOMASI DAN MEKANISME
3.
4.
5.
6.
D.
Materi Kuliah K4
71
E.
KELELAHAN Berbeda-beda
semua berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh Otot Tremor
Penyebab: * Monoton * Intensitas dan lama kerja mental dan fisik Mental - tanggung jawab - kekhawatiran - konflik - Penyakit * Keadaan lingkungan
Ukur Kelelahan: 1. Waktu Reaksi reaksi yang memerlukan koordinasi 2. Konsentrasi 3. Uji-uji flicker fusion 4. Eeg
Gejala-gejala yang ada hubungan dengan kelelahan 1 s/d 30 1 10 : pelemahan kegiatan 11 20 : pelemahan motivasi 21 30 : kelelahan fisik akibat keadaan umum
Materi Kuliah K4
72
F.
WAKTU KERJA 6 8 jam Waktu pemilihan: tp = M - tb 4,2 tp M tb = waktu pemulihan = pengerahan tenaga (kkal / menit) = waktu bekerja
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Perasaan berat di kepala Menjadi lelah seluruh badan Kaki merasa berat Menguap Merasa kacau pikiran Menjadi mengantuk Merasakan beban pada mata Kaku dan canggung dalam gerakan Tidak seimbang dalam berdiri Mau berbaring Merasa susah berpikir Lelah bicara Menjadi gugup Tidak dapat berkonsentrasi Tidak dapat perhatian terhadap sesuatu Cenderung untuk lupa Kurang kepercayaan Cemas terhadap sesuatu Tak dapat mengontrol sikap Tidak dapat tekun dalam pekerjaan Sakit kepala Kekakuan di bahu Merasa nyeri di punggung Merasa pernafasan tertekan Haus
Materi Kuliah K4
73
Suara serak Merasa pening Spasme dengan kelopak mata Tremor pada anggota badan Merasa kurang sehat
DENYUT JANTUNG < 75 / menit = 75 100 = 100 125 = 125 150 = 150 200 = Usia 40 tahun =
> & < BEBAN KERJA Pekerjaan sangat ringan Pekerjaan ringan Agak berat Berat Sangat berat 170 / menit 15 Menit Susah bekerja normal kembali
JANTUNG SEHAT =
Materi Kuliah K4
74
TOKSIKOLOGI INDUSTRI
A) PENGERTIAN Toksikologi Racun Dalam industri Contoh: NaCl Jumlah sedikit Jumlah banyak B) = = = ilmu tentang racun bahan kimia yang dalam jumlah sedikit berbahaya bagi kesehatan racun / tidaknya zat dalam kuantitas dan derajat racun
berguna beracun
BAHAN-BAHAN KIMIA SEBAGAI FAKTOR (PAK) Bahan-bahan kimia yang merupakan racun-racun dalam industri Sifat dan derajat racunnya tergantung dari faktor 1. Sifat-sifat fisik bahan kimia, yaitu: a. Gas : bentuk wujud zat yang mengisi ruang tertutup pada keadaan suhu dan tekanan normal b. Uap : bentuk gas dari zat-zat yang dalam keadaan biasa berbentuk zat padat/ cair c. Debu : partikel-partikel zat padat d. Kabut : titik cairan halus di udara yang terjadi dari kondensasi uap e. Fume : partikel zat padat yang terjadi karena kondensasi dari bentuk gas f. Awan : partikel-partikel cair sebagai hasil kondensasi dari fase gas g. Asap : Partikel-partikel zat karbon yang ukurannya kurang dari 0,5 sebagai akibat pembakaran tidak sempurna bahan-bahan mengandung karbon
Materi Kuliah K4
75
Bahan Partikel
Non Partikelmm
: gas, guap
Zat perangsang: kapas, bubuk, sabun, dll Toksik : partikel Pb, As, Mn dll Bahan partikel dapat Digolongkan menurut Sifatnya Fibrosis : debu asbes (pembentukan jaringan ikat)
Materi Kuliah K4
76
- Anestesi : tri chlor etylen - Merusak organ tubuh : C Cl4 - Merusak susunan darah : benzene - Merusak susunan syaraf : parathion
Materi Kuliah K4
77
TOKSIKOLOGI INDUSTRI
TOKSIK
&
LOGOS
Racun Ilmu Jadi ilmu pengetahuan tentang racun yang dipergunakan, diolah, Dihasil, atau diprodusir dalam perusahaan. Bahan kimia yang dalam jumlah relatif sedikit berbahaya bagi kesehatan bahkan jiwa manusia. Sifat dan derajat racun bahan kimia 1. Sifat fisik bahan kimia - Gas - Uap - Debu - Kabut - Fume - Awan 0,1 1 mm - Asap 0,5 mm 2. Sifat kimia bahan tersebut - Jenis persenyawaan - Besar molekul - Konsentrasi - Derajat larut & jenis pelarut 3. Port dentre (jalan masuk) - Pernapasan - Pencernaan - Kulit 4. Faktor manusia - Usia - Idiosincrasi (keanehan) kepekaan abnormal thdp obat berdasar kelainan genetika - Habituasi = ketergantungan - Toleransi (daya menahan) - Derajat kesehatan tubuh
Materi Kuliah K4
78
Aspek kerja bahan aktif toksik pada organisme: 1. Aspek farmakon Senyawa yang aktif secara biologis bagi organisme 2. Aspek farmako kinetin / toksokinetik Pengaruh organisme terhadap zat aktif
Efek bahan toksik pada organisme: 1. Efek toksik akut (cepat) ada korelasi langsung antara zat aktif dengan tingkat absorbsi 2. Efek toksik kronis (lambat) Zat toksik jumlah kecil diabsorbsi waktu lama terakumulasi konsentrasi tertentu gejala keracunan
Materi Kuliah K4
79
PERMENAKER NO. PER. 05/MEN/1996 Tentang SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Lampiran 1
Pedoman penerapan dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja Pedoman teknis audit sistem manajemen K3 Formulir laporan audit (laporan audit sistem manajemen K3) Ketentuan penilaian hasil audit sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Lampiran 2 Lampiran 3
: :
Lampiran 4
Materi Kuliah K4
80
Lampiran 2 1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen 1.1 Kebijakan K3 1.2 Tanggung jawab & wewenang untuk bertindak 1.3 1.4 Strategi pendokumentasian 2.1 Perencanaan rencana strategi K3 2.2 2.3 Peninjauan ulang perancangan dan kontrak Pengendalian dok Pembelian Keamanan bekerja berdasarkan sistem manajemen K3 Standar pemantauan Pelaporan dan perbaikan kekurangan Pengelolaan material dan perpindahannya
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. Pengumpulan dan penggunaan data 11. Audit sistem manajemen K3 12. Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
Materi Kuliah K4
81
Metilen Klorida
: : : : : :
500 Bds 0,278 Bds 119 Bds 100 Bds 0,15 Bds 42 Bds
Perkloretilen
N.A.B campuran : 174 + 119 + 42 = 335 Bds C. Campuran sejumlah N zat dengan effek additing dan tekanan uap yang berbeda maka rumusnya menjadi: aF1p10 + aF2p20 + .. NAB NAB2 a : F : Po : Contoh:
Zat Friklor etilen Metil kloroform BM 131,4 133,42 Bj (g/ml) 1,46 1,33 NAB 100 350 Po pada 25oC mmHg 73 125 Fraksi mol dlm campuran 5050% 0,527 0,473
Materi Kuliah K4
82
FP10 F2P20
= 0,527 x 73 = 38,2 = 0,473 x 125 = 59,2 38,2 + 59,2 38,2 + 59,2 100 350
NAB campuran =
= 194,8
D.
Campuran yang komposisinya tidak berubah dengan penguapan Contoh: Campuran 1 bagian paration (NAB = 0,1) dan 2 bagian EPN (NAB = 0,5) Rumusnya menjadi: C + C2 = C camp C + C2 + NAB NAB 0,1 0,5 NAB Camp C2 = 2C1 C camp = 3 C1
NABcamp = 1,5 = 0,21 mg/m3 7 E. NAB untuk debu-debu biologis yang aktif. Misal campuran debu tack (80%), maka : NAB = 0,8 20 1 + . = 8,4 JPPKK (juta partikel per 0,2 kaki kubik) 2,5
Catatan: 1. Zat yang diberi tanda (*) pada daftar NAB, berarti zat tsb efektif / bisa terasorbsi ke dalam tubuh lewat kulit 2. Zat inert (lamban) debu yang hanya mengganggu kenikmatan kerja, sedang pada fibrosis part sedikit/ tidak terlalu berpengaruh. (*) awas kulit
Materi Kuliah K4
83
DERMATOSES
* * * * * PENGERTIAN ? Dermatitis 50 60 PAK SEBAB-SEBAB DERMATOSES AKIBAT KERJA? DIAGNOSA? PENGOBATAN & PENCEGAHAN? Gejala / symtom JENIS-JENIS PENYAKIT KHUSUS? MENURUT PEKERJAANNYA
1. 2. * *
FORMAL DEHYDE Balsem Cr6F Penyamakan kulit : Kelainan kulit yang timbul yang disebabkan oleh pek.
DERMATOSES
Penyebab: Faktor Fisik : tekanan, suhu dll Bahan berasal dari tanaman : getah, umbi, dll Makhluk hidup : bakteri, virus, dll Bahan kimia : asam-asam, senyawa hidro karbon. Iritasi (Perangsangan kulit) Ada 2 cara kerja Dari penyebab Pemekaan kulit (sensitisasi)
Materi Kuliah K4
84
MEKANISME:
Melarutkan lemak Kulit, dengan jalan melarut air sehingga mengganggu keseterilan bagian kulit.
PENCEGAHAN: Test Kesehatan 1. Sebelum kerja 2. Ber 3. Patch test 4. Cuti beberapa hari Psikis Dermatoses Allergis imunitas manusia formal
FAKTOR-FAKTOR BIOLOGIS Virus Bakteri Protozoa Jamur Cacing, dll Vaccinia pemerah sapi Bakteri antrax Pekerjaan penyembelihan sapi Pek. Penyamakan kulit Piferella malai Pek. Pemeliharaan kuda Differidel dokter, perawat Psitaccosis Pemelihara burung (Riketsia) Malaria Penyebab protozoa Candida Albicans pek. PD. Kelembaban tinggi: pabrik roti / manisan TBC Kelembaban sinar matahari
Materi Kuliah K4
85
PNEUMOKONIOSES
Penyakit akibat penimbunan debu-debu dalam paru-paru Nama penyakit tergantung dari jenis debunya 1. Silicosis SiO2 bebas 2. Asbestosis debu asbes 3. Berryliosis debu Be 4. Siderosis debu Fe2O3 5. Stannosis debu SnO2 6. Byssinosis debu kapas 7. Anthrocosis debu batu-batu arang
PENIMBUNAN DEBU DALAM PARU-PARU 1) Ukuran 5 10 M : tertahan di bulu-bulu hidung 35M : tertahan oleh lendir pada cilia / batang tenggorokan 13M : Broncheal & permukaan broncheal paru-paru 0,1 1 M : Alveoli < 0,1 M : Aliran darah
0,1 14 dibagi 2 a) Mudah larut larut dalam darah b) Tidak mudah larut menempel pada dinding alveoli
Materi Kuliah K4
86
tenggorok Bronchus
2)
MEKANISME 1. Inertia (kelembaman) : dari partikel debu yang bergerak 3 5 M 2. Sedimentasi : karena kecepatan lambat dan partikelnya kecil (1 cm/dt) mengendap pada bronchioli 3. Gerak brown < 0,1 M alveoli
1.
SILICOSIS Sebab silicon (SiO2) bebas Masa inkubasi 2 4 tahun * TBT pada kadar silikon dan jumlah yang tinggi Industri penghasil silicon * Pabrik keramik * perusahaan pipa * perusahaan besi * perusahaan sandblasting Gejala 1) tingkat pertama (ringan) 2) tingkat kedua (sedang) 3) tingkat ketiga (berat)
Materi Kuliah K4
87
Asal-usul terjadinya silicosis (4 teori) (1) Teori mekanis Dilihat dari faktor fisik silika silika runcing sehingga akan menusuk bagian tubuh kita. (2) Teori elektromagnetik Di lihat dari gelombang elektromagnetik (3) Teori silikat Si + H2O SiO2 + H2
(4) Teori imunologis Antigen yang terbentuk setelah masuknya zat asing ke dalam tubuh mampu menetralisir tubuh tetap sehat, bila tidak tubuh sakit
Materi Kuliah K4
88
PENCEGAHAN (1) Perlindungan pekerja dengan masker dll (2) Isolasi (3) Subtitusi, Misal mengganti sandblasting dari pasir yang berkecepatan tinggi diganti dengan alumina (4) Ventilasi - Umum - Local : menghisap (5) Pemeriksaan kesehatan - Mula-mula (pemeriksaan sebelum kerja) - Berkala 2. ANTHRACOSIS - Penyebab : debu-debu arang - Masa inkubasi : 2 4 tahun
Gambaran klinis antracosis (3 macam) A. ANTRACOSIS MURNI - Penyebab : debu-debu arang batu - Tidak berbahaya, bila dibiarkan dapat menyebabkan kematian - Gejala : batuk-batuk, perubahan klinis paru-partu tidak terlihat B. SILICOANTRACOSIS - Penyebab : silika (SiO2) + arang batu - Perubahan klinis paru-paru tidak terlihat meski sampai akut, tapi tidak sampai mati TUBERCULOSILICO ANTHRACOSIS - Penyebab : basil-basil TBC, SiO2 + arang batu - Gejala klinis Batuk dahak selanjutnya dada mengembung (bundar) ujung jari membesar gagal paru-paru kanan
C.
Materi Kuliah K4
89
PENCEGAHAN (1) Perlindungan diri (masker) (2) Ventilasi Umum Local : menghisap (3) Dibasahi air (arang) a. Pengeboran dengan cara dialiri air pada percepatan & tekanan tinggi b. Permukaan arang batu dilakukan penyiraman c. Pemotongan arang batu tetap disiram air d. Transportasi : mulai awal akhir diperciki air (4) Pengukuran kadar debu (5) Pemeriksaan berhala
3.
ASBETOSIS - Penyebab : debu-debu asbes Asbes campuran beberapa silikat terutama silikat yang mengandung Magnesium - Contoh : (a) penenunan dan pemintalan asbes (b) reparasi tekstil yang terbuat dari asbes (c) pengolahan asbes, pemasangan asbes - Gejala * Sesak napas * Batuk mengeluarkan riak * Pelebaran ujung jari * Ludah mengandung badan asbestos Asbes masuk jaringan tubuh manusia membentuk jaringan asbes (berbentuk seperti jarum) * Gambaran rontgen paru-paru Ground Glass Appearance - terlihat bintik-bintik pada paru-paru - batas antara paru-paru dan jantung tak terlihat
Materi Kuliah K4
90
PENCEGAHAN 1. Ventilasi 2. Perlindungan diri 3. Penurunan kadar debu 4. Pembersihan mesin (hampa udara) 5. Pendidikan dan penerangan 6. Pemeriksaan berkala 7. Disiram dengan air
4.
BYSSINOSIS - Penyebab : debu kapas - Masa inkubasi : > 5 tahun Proses terjadinya (Teori) 1. Efek mekanis Kapas masuk pernapasan dan masuk paru-paru 2. Endotoksin bakteri 3. Alergi (terhadap kapas) 4. Bahan kimia oleh debu 5. Reaksi psikis TINGKATAN BISSINOSIS - Tingkat 0 : tidak ada gejala - Tingkat : kadang dada terasa berat dan sesak (hari senin) (sesak hari pertama masuk) - Tingkat 1 : berat dada dan sesak napas (Senin) kontinue hampir setiap hari - Tingkat 2 : berat dada & sesak napas (pada hari Senin & hari lainnya) - Tingkat 3 : Cacat paru-paru
Materi Kuliah K4
91
PENCEGAHAN Penurunan kadar Perlindungan diri Ventilasi, lokal Pemeriksaan * Awal : tujuan : menghindari pekerja yang berpenyakit * Berkala: a) Wawancara : bila Senin sesak, perlu pemeriksaan lanjut b) Uji faali tubuh Pemindahan pekerja Pembersihan mesin pompa hampa Pembersihan lantai tidak dengan disapu (disiram)
5.
BERRILIOSIS Penyebab : Berrilium berupa : logam, sulfat Gejala: * Demam sedikit * Batuk kering (sering dahak) * Sesak napas * Nadi sangat cepat * Kapasitas vital paru-paru menurun * Berat badan turun Pencegahan * Penurunan kadar (NAB) * Perlindungan diri * Kebersihan diri * Pemeriksaan berkala STANNOSIS Penyebab : debu timah putih Gejala : pada rongten tidak ada cacat paru-paru
6.
Materi Kuliah K4
92
7.
Fe2O3 (besi) tidak ada cacat paru-paru tapi bila beserta silicosis cacat paru-paru
PENGUKURAN PENYAKIT PNEUMOKONIOSIS 1. NAB 2. Pengukuran Radiologi Syarat pengukuran radiologi 1. Klasifikasi diskriptik (gambaran yang nampak) bukan kira-kira 2. Klasifikasi harus cocok dengan riwayat alami penyakit 3. Klasifikasi harus diuji dengan penelitian
DIAGNOSA PNEUMOKONIOSIS 1. Gejala: a) Sesak napas b) Batuk-batuk c) Demam d) Rongten bila ada tanda-tanda penyakit 2. Riwayat penyakit Pada pemeriksaan awal, bila ada tanda penyakit pada pekerja 3. Berhubungan NAB (pemeriksaan tempat & lokasi)
Materi Kuliah K4
93
B.
RADIASI * Radiasi elektro magnetis - Gelombang mikro - Laser - Infra merah - U.V - Ro - Alfa * Radiasi radio aktif
Sumber gelombang Mikro: - Antena dengan kekuatan elektromagnetik Misal : sistem radar, pemancar radio / TV
Kriteria / standard pengamanan untuk gelombang Mikro menurut Bell Tel Lab. (1960) 1. > 10 mW / cm2 berbahaya bagi karyawan 2. 1 10 mW/ cm2 dianggap aman untuk waktu-waktu tertentu 3. < 1 mW / cm2 aman untuk kerja kontinyu Untuk kerja terputus-putus Tp = 6000 W2 Tp = waktu kerja (menit / 1 jam) W = densitas kek. (milli watt / cm2)
Materi Kuliah K4
94
RADIASI LASER Sinar Laser Digunakan untuk pemotongan, pengelasan, holografi, dll Bahan yang menghasilkan sinar laser yaitu: Helium Neon Argon CO2 Ne II
Efek: a. Mata Yaitu kerusakan retina Batas aman 1 x 10-2 W/cm2 (kontinyu) b. Kulit Batas : 1 W/cm2 (kontinyu)
PENGENDALIAN a. Indoktrinasi rutin akan bahaya dan pengamanan b. Pengetahuan lengkap tentang alat Laser c. Pemeriksaan sebelum dan selama kerja terhadap mata dan kulit d. Pengawasan yang memadai
SINAR INFRA MERAH Sumber : - Tanur - Bahan-bahan pijar Efek : Lensa mata Pengendalian : Kaca kobalt biru Resiko kepada : - Masinis - Penuang cairan logam pada industri logam
Materi Kuliah K4
95
SINAR ULTRA VIOLET Sumber : - Pengelasan pada suhu tinggi - Lampu pijar - Sinar matahari Efek : Mata (konjungtivitis foto elektrika) Resiko : - Bintang film - Laboran - Sterilisasi Pencegahan : - Kaca mata - Menghindari SINAR RO & SINAR GAMMA Sumber : - Alat-alat dan logam - Keperluan medis Efek : - Sistim hemopoitik - Leukemia - Luka bakar Resiko : Pekerja medis Pencegahan / pengendalian : : - Dosimeter (100 mRad / bulan) - Mengurangi waktu kerja SINAR RADIOAKTIF Sinar radioaktif menyebabkan penyakit akut & kronis tergantung Dari dosis yang diterima. Sinar Alfa : daya tembus kecil Sinar gamma : daya tembus besar Sinar beta : daya tembus cukup besar C. GETARAN MEKANIS * Berakibat timbulnya resonansi alat-alat tubuh * Efek mekanis kepada jaringan metabolisme * Rangsangan reseptor syaraf di dalam jaringan saraf sentral
Materi Kuliah K4
96
Getaran Mekanis Kekuatan mekanis yang disalurkan ke tubuh pekerja / lainnya Dalam bentuk getaran mekanis
Sebab-sebab: Efek mekanis kepada jaringan Rangsangan reseptor syaraf di dalam jaringan
Tingkatan efek getaran mekanis Gangguan kenyamanan Cepatnya kelelahan Bahaya terhadap kesehatan Kerja saraf kelumpuhan
Tekanan udara tinggi & rendah Ruang angkasa Gunung Tambang Laut (penyelam)
Mekanisme Dasarnya adalah tekanan udara, pada dekompresi didasarkan Atas bebasnya Nitrogen dalam tubuh dari larutan menjadi gas. Gas Nitrogen ini dapat menimbulkan penutupan pembuluh darah Sehingga terjadi degenerasi dan kelumpuhan.
Materi Kuliah K4
97
Suhu Kulit naik Ketidak mantapan peredaran darah & vasomotor 1. Kehilangan garam
Kejang
Kehilangan panas Oleh hilangnya garam Kelelahan karena Hilangnya cairan Keringat
2. Kehilangan cairan
Suhu naik
Berhenti berkeringat
Materi Kuliah K4
98
SUHU UDARA
KELEMBABAN UDARA
CUACA KERJA
KECEPATAN GERAKAN
SUHU RADIASI
Materi Kuliah K4
99
D d
h=t
Materi Kuliah K4
100
UPAYA PENCEGAHAN KELELAHAN MENTAL AKIBAT LELAH MATA a) Perbaikan kontras b) Meninggikan penerangan min 2x c) Pemindahan tenaga kerja dengan visus yang setinggi tingginya AKIBAT PENERANGAN YANG BURUK 1. Kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi kerja 2. Kelelahan mental 3. Kelainan pegal dan sakit di sekitar mata 4. Kerusakan alat penglihat 5. Meningkatnya kecelakaan SATUAN Lilin Lumen (Lm) Luks (Lx) Lilin / m2
: : : :
Satu kesatuan kekuatan sumber cahaya Arus cahaya yang ditimbulkan oleh sumber cahaya kesemua arah Satuan penerangan yang per m2 nya jatuh cahaya 1 lumen Arus cahaya yang dipantulkan oleh daerah atau obyek kerja dinyatakan dalam lilin / m2
Untuk melihat dengan mudah Perbandingan ukuran benda terhadap Do besar. Minimum = 2,5
harus cukup
Materi Kuliah K4
101
KONTRAS (C) Perbedaan derajat terang yang relatif diantara obyek dan sekelilingnya C = L1 L2 L L1 L2 L = Derajat terang dari obyek = Derajat terang dari sekeliling = Luminensi, lilin / m2
Hubungan Do, C & Lumensi Log Do + g = 2,17 log C 1,57 log L 3,96
Do C L g A
Materi Kuliah K4
102