Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Operation merupakan salah satu fungsi dari bisnis disamping financial, marketing, maupun personalia. Operation tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus selalu berhubungan dengan fungsi-fungsi lainnya. Setiap perusahaan memiliki fungsi operasi, maka manajemen operasi berfungsi untuk memanage fungsi operasi dalam suatu organisasi. Pada awalnya manajemen operasi lebih banyak memfokuskan pada operasi perusahaan manufaktur, sehingga dikenal dengan istilah Manajemen Produksi . Seiring dengan perkembangan sector jasa yang begitu pesat, maka manajemen operasi juga mefokuskan pembahasan pada operasi jasa. Dengan demikian lebih tepatlah kiranya kita mempelajari Manajemen Produksi/Operasi . Manajemen operasi terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan operasi. Operasi merupakan kegiatan mentransformasikan input menjadi output. Dengan demikian manajemen operasi merupakan kegiatan untuk mengatur/mengelola secara optimal/manajemen pengolahan sumber daya dalam proses transformasi input menjadi output. Input terdiri atas sumber daya manusia (tenaga kerja), modal (peralatan dan fasilitas), pembelian bahan baku dan jasa, tanah dan energi. Sedangkan outputnya adalah barang dan jasa. Operations Management merupakan salah satu fungsi utama dalam setiap perusahaan, Oleh karena itu ada 10 keputusan strategis Operations Management yang terdiri: Service and product design, Quality management; Process and capacity design; Location; Layout design; Human resources and job design; Supply Chain Management; Inventory, material requirements planning, and JIT; Intermediate, short term, and project scheduling; Maintenance (Haizer & Render, 2004). Pada dasarnya Operations Management merupakan salah satu fungsi di dalam perusahaan, di mana perusahaan besar pada umumnya memisahkan setiap fungsi ke dalam departemen yang terpisah, setiap fungsi memiliki tanggung jawab tertentu sesuai dengan tugasnya. Masing-masing fungsi dalam perusahaan saling berhubungan. Oleh karena itu kerja sama, koordinasi dan komunikasi yang efektif sangat penting dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Keputusan Operations Management dibedakan menjadi keputusan bersifat stratejik memiliki konsekuensi jangka panjang dan kurang terstruktur, cenderung terfokus pada organisasi secara keseluruhan, dan lintas departemen. Kemudian keputusan taktis lebih terstruktur, rutin, konsekwensi jangka pendek, cenderung terfokus pada departemen, tim, dan tugas. Sehingga keputusan Operations Management terdiri atas 5 kategori: 1) Strategi Choise (startegi opersional) 2) Proses (proses, manajemen, perencanaan proses bisnis, dan manajemen teknologi) 3) Quality (TQM dan Statistical Prosess Control) 4) Capability, Location, and Layout 5) Operating Decisions meliputi: (Supply Chain Management, Forecasting, Inventory Management, Aggregate Planning, Resource Planning, Lean System, Sceduling) Krajewsky & Ritzman (2002).

PEMBAHASAN
Strategi operasi adalah seperangkat sasaran, rencana, dan kebijakan yang menjabarkan bagaimana fungsi operasi menunjang strategi bisnis organisasi. Beberapa definisi strategi operasi telah diberikan dalam kepustakaan yang membantu menjelaskan dan mengembangkan definisi di atas. Schroeder, Anderson, dan Cleveland (1986) mendefinisikan bahwa strategi operasi terdiri dari empat komponen: misi (mission), tujuan (objectives), keunggulan khusus (distinctive competence), dan kebijakan (policies). Keempat komponen ini membantu menegaskan tujuan apa yang akan dicapai dan bagaimana akan mencapai tujuan itu. Hasil strategi akan membantu mengarahkan dalam pengambilan keputusan pada seluruh tahap operasi. Definisi lain telah diberikan oleh Hayes dan Wheelwright (1984) yang mendefinisikan strategi operasi sebagai suatu pola yang konsisten dalam keputusan operasi. Makin konsisten keputusan itu dan makin besar tingkatan strategi operasi menunjang strategi bisnis, maka akan makin baik. Mereka lebih lanjut menegaskan bagaimana keputusan utama dalam operasi dibuat dan dipadukan satu dengan yang lain. Sementara itu Hayes dan Wheelwright memberi tekanan pada hasil dari strategi operasi sebagai suatu pola yang konsisten dalam pengambilan keputusan, Schroeder juga menekankan strategi operasi sebagai suatu yang mendahului (antecedent) pengambilan keputusan. Tetapi keduanya menyetujui bahwa hasilnya adalah pola pengambilan keputusan yang konsisten. Wickham Skinner (1985) menegaskan strategi operasi berkenaan dengan hubungan antara keputusan dalam operasi dan strategi korporasi. Ia mengingatkan, bahwa kalau operasi melangkah keluar strategi korporasi, keputusan operasi seringkali sifatnya tidak konsisten dan berjangka pendek. Sebagai akibatnya, operasi menjadi terpisah dari bisnis, dan keterkaitannya dengan strategi korporasi menjadi lemah. Cara memperbaikinya, menurut Skinner adalah dengan mengembangkan suatu strategi operasi, yang diturunkan dari strategi korporasi yang menetapkan suatu tugas utama (apa yang operasi harus kerjakan dengan baik bagi bisnis dan berhasil) dan seperangkat kebijakan operasi yang konsisten untuk menentukan pengambilan keputusan. PROSES PERUMUSAN STRATEGI Strategi bisnis organisasi, seperti strategi operasi, adalah seperangkat sasaran, rencana, dan kebijakan bagi organisasi untuk bersaing dengan berhasil di dalam pasarnya. Rencana strategi pada umunya dirumuskan pada tingkat komisi eksekutif (CEO, presiden, wakil presiden) dengan masukan utama dari, dan pengulangan dengan, tiap bidang fungsional. Hasilnya biasanya memperlihatkan karakteristik berikut ini.

Karakteristik umum dari strategi bisnis: y y y Biasanya berjangka sangat panjang, kurang lebih 5 sampai 10 tahun. Bersifat spesifik dalam hal yang abstrak, tetapi tidak spesifik dalam rincian konkret. Jadi, ada ruang gerak sehari-hari di dalam kerangka strategi umum. Strateginya merupakan perasaan umum atau barangkali budaya , di seluruh organisasi. Strategi ini dapat digunakan di mana saja dalam perusahaan untuk menuntun pengambilan keputusan di mana tidak ada kebijakan. Biasanya berfokus pada beberapa bidang spesifik, dan bukan pada kelompok besar. Bidang-bidang lain, dan keputusan sehubungan dengan bidang-bidang tersebut, dianggap tunduk pada bidang-bidang kritis ini. Keputusan yang diambil oleh perusahaan sepanjang waktu akan memperlihatkan suatu pola konsisten yang mengukuhkan pandangan strategis ini. Sebenarnya, keputusan yang diambil sepanjang waktu di dalam perusahaan menjadi strategi jangka panjang. Di banyak perusahaan, keputusan ini tidak memperlihatkan pola sama sekali, yang mencerminkan kenyataan bahwa mereka tidak mempunyai strategi bisnis yang aktif, walaupun mereka telah menjalankan suatu proses perencanaan strategis.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PERLUNYA STRATEGI OPERASI:     Dorongan oleh keinginan untuk menekan biaya (efisien) dan meningkatkan kualitas produk. Melemahnya bargaining position dalam menghadapi suplier bahan baku, suku cadang/komponen. Saingan semakin kuat dalam pemasaran produk yang sama. Ketiadaan/kelengkapan tenaga profesional untuk bidang keahlian tertentu dalam menciptakan kemampuan khusus.

KATEGORI STRATEGI BISNIS: Satu pendekatan yang berguna yang dikembangkan oleh P.R.Richardson dan kelompok sarjana strateginya membagi berbagai strategi ke dalam enam kategori utama, yang banyak darinya berhubungan langsung dengan konsep siklus hidup. Arus konstan keluaran baru Inovasi teknologi: Strategi ini didasarkan pada inovasi dini/fase pengenalan dalam siklus hidup. Strateginya adalah untuk terus menerus memperkenalkan produk atau jasa baru yang menawarkan kinerja unggul berkat keahlian teknologi perusahaan. Fungsi litbang dan perekayasaan rancangan memainkan peranan besar di dalam strategi ini. Margin laba untuk tawaran baru pada mulanya tinggi, tetapi ketika bolume meningkat hingga saat para pesaing memasuki pasar dan mengurangi

margin yang tersedia, perusahaan meninggalkan pasar tersebut dan pindah ke tawaran lain. Bersaing sepanjang siklus hidup dengan pemenang Eksploitasi teknologi: Strategi ini serupa dengan strategi inovasi, tetapi perusahaan tetap dengan produk/jasa bersangkutan sepanjang siklus hidupnya. Ketika para pesaing memasuki pasar, perusahaan mengambil margin yang lebih kecil, tetapi dengan volume yang lebih tinggi. Perusahaan di sini selalu mencari produk atau jasa yang dapat menjadi pemenang di dalam pasar dan menjadi tawaran permanen perusahaan.

Melayani kekompleksan Pelayanan teknologi: Strategi ini menawarkan pelayanan untuk sistem yang kompleks dan sering menurut pesanan yang dihasilkan dalam volume rendah atau per unit. Keahlian teknologi perusahaan dan fleksibilitas pelayanan harus tinggi utnuk melayani dengan berhasil sistem yang relatif unik, tetapi margin yang dihasilkan lumayan besar.

Pembuatan berdasarkan pesanan untuk suatu harga Pembuatan berdasarkan pesanan: Perusahaan yang menggunakan strategi ini akan menyesuaikan tawaran mereka berdasarkan spesifikasi pelanggan. Perusahaan harus sangat fleksibel, tetapi tidak harus inovatif. Margin tinggi karena volume yang rendah.

Variasi modular dengan harga murah Modurasiasi: Strategi ini menawarkan variasi yang terbatas dengan harga yang relatif rendah dengan merakit modul-modul standar berlainan yang diproduksi masal menjadi kombinasi yang ditetapkan oleh pelanggan. Produk atau jasanya harus relatif stabil atau matang dalam rancangan sehingga produksi masal dimungkinka. Jadi, inovasi bukanlah faktor yang penting di sini. Strateginya adalah kombinasi strategi pembuatan berdasarkan pesanan dan strategi ekonomi, yang dilaksanakan melalui keuntungan yang ditambahkan pada modularitas.

Harga murah untuk keluaran matang Ekonomi: Ini adalah strategi margin unit-rendah, volume-tinggi untuk produk/jasa pada tahap matang (tak berubah) dalam siklus hidup. Perusahaan harus tak berubah dalam siklus hidup, harus sangat efisien dan mengusahakan harga tetap rendah agar berhasil dengan strategi ini.

FOKUS OPERASI Di dalam bagian sebelumnya, kita membicarakan strategi bisnis dan cara-cara menggolongkan banyak strategi yang ada. Sekarang kita melihat secara lebih mendalam pada tujuan dasar strategi. Tujuan dari tiap strategi adalah menegakkan dan mempertahankan kekuatan unik, atau fokus, untuk perusahaan yang membawa pada keberhasilan. Beberapa studi tentang industri mendapatkan bahwa, sepanjang waktu, perusahaan-perusahaan sukses adalah perusahaan-perusahaan yang telah memperlihatkan tekad tulus yang terus menerus untuk mencapai satu atau dua dari posisi kompetitif berikut ini di dalam industri mereka masing-masing: Dua posisi kompetitif dasar untuk keberhasilan: 1. Memiliki harga terendah dibandingkan pesaing. Jika keluaran memiliki tingkat kualitas yang dapat diterima, maka perusahaan dapat menggunakan kebijakan penetapan harga yang sangat kompetitif yang akan memperoleh volume yang menghasilkan laba dan pertumbuhan pangsa pasar (market share growth). 2. Memiliki kekuatan menonjol (sedikit waktu tunggu, teknologi maju, kualitas tinggi, dst) yang membedakan mereka dengan pesaing dan dihargai di dalam pasar. Lalu, jika mereka mempunyai struktur harga yang dapat diterima, mereka dapat menggunakan kebijakan penetapan harga untuk mendapatkan margin yang besar dan investasi ulang dana sehingga kekuatan mereka dapat dibedakan. PILIHAN STRATEGI OPERASI GLOBAL Strategi Internasional Strategi internasional (international strategy) menggunakan ekspor dan lisensi untuk memasuki pasar global. Strategi internasional adalah yang paling tidak menguntungkan di mana tingkat tanggapan lokal rendah dan pengurangan biaya sedikit. Tanggapan yang ada hanya sedikit karena kita mengekspor atau mengerjakan liensi. Dan keuntungan dari segi biaya, mungkin sedikit sekali, karena kita menggunakan proses produksi yang berjarak dari pasar yang baru. Walaupun demikian, strategi internasional sering merupakan yang termudah, karena proses ekspor membutuhkan sedikit perubahan pada operasi yang ada, dan perjanjian lisensi memberikan sedikit risiko bagi pemegang lisensi. Strategi Multidomestik Strategi multidomestik (multidomestic strategy) membagi kewenangan (desentralisasi) dengan memberikan otonomi yang cukup bereti pada setiap bisnis. Secara organisasi strategi multidomestik berarti mendirikan perusahaan cabang, menyediakan waralaba, atau usaha patungan yang mandiri. Keuntungan strategi ini adalah memaksimumkan respons pasar lokal. Walaupun demikian, strategi ini hanya mempunyai sedikit keuntungan dari segi biaya atau bahkan tidak ada.

Strategi Global Strategi global (global strategy) mempunyai tingkat sentralisasi yang tinggi, di mana kantor pusat mengkoordinasikan organisasi untuk mencari standar dan pembelajaran di antara pabrik, sehingga dapat menghasilkan skala ekonomis. Strategi ini tepat saat perusahaan fokus pada pengurangan biaya, tetapi tidak disarankan saat permintaan respons lokal tinggi. Strategi Transnasional Strategi transnasional (transnational strategy) memanfaatkan skala ekonomi dan pengetahuan, juga penekanan akan respons, dengan mengetahui bahwa kemampuan dasar tidak hanya ada di negara asal , tetapi juga dapat berada di mana saja. Transnasional menjelaskan kondisi di mana material, orang, dan pemikiran melampaui batasan nasional. Perusahaan-perusahaan ini mempunyai kemampuan untuk melaksanakan ketiga strategi operasi. Beberapa perusahaan dipandang sebagai perusahaan global , di mana identitas negara asal tidak sepenting jaringan yang saling terkait dalam operasi global mereka. Aktivitas utama perusahaan transnasional tidak terpusat di perusahaan induk, sehingga setiap cabang dapat melaksanakan tugasnya sendiri. Walaupun demikian, sumber daya dan aktivitas tersebar, tetapi terfokus, sehingga efisien dan fleksibel dalam jaringan yang saling terkait.

Anda mungkin juga menyukai