Anda di halaman 1dari 9

7.

1 KESETARAAN SUMBER
Suatu prosedur yang sangat membantu dalam beberapa masalah pada analisis jaringan adalah pergantian subtitusi suatu sumber arus konstan dalam hubungan parallel dengan impedansi untuk sustu emf konsta dan impedansi seri Dapat kita lihat pada gambar yang manakedua sumber dengan masing-masing impedansinya yang sesuai dihubungkan pada suatu jaringan yang berkutub dua.yang mempunyai impedansi masuka ZL.Untuk sementara beban itu boleh dianggap suatu jaringan pasif yang berarti bahwa setiap emf dalam jaringan beban dimisalkan terhubung singkat dan setiap sumber atus dalam keadaan terbuka.

Untuk rangkaian yang mempunyai emf konstan Eg dan impedansi Zg tegangan pasa beban adalah VL = Eg IL . Zg Dimana IL adlah arus beban .Untuk rangkaian yang mempunyai suatu simber arus konstan IS dengan impedansi shunt Zp maka tegangan pada bveban adalah VL = (Is - IL) Zp = Is Zp IL Zp Kedua sumber akan menjadi setara apabila teganganVL dalam rangkaian tersebut sama .Sudah tentu nilai-nilai VL yang sama akan berarti arus beban yang sama pula untuk beban-beban yang identik.

Eg = Is . Zp Zg = Zp Hubungan ini menunjukkan bahwa suatu sunber arus konstan dan impedansi shuntnya dapat digantikan dengan suatu emf yang konstan dan impedansi serinya jika emf itu sama dengan kalikali arus konstan dengan impedansi shuntnya dan jika impedansi seri sama yang dihubungkan pada jala-jala pasif. Denga mninjau prinsip super posisis kita dapat membuktikan nbahwa hal-hal yang sam berlaku juga jika keluaran output merupakan sustu jaringa yang aktif,yaitu jaringan yang mengandung sumber tegangan dan arus.Jika jaringan keluaran aktif maka prinsip superposisi mengharuskan kita untuk menghubung singkatkan semua emf pada jaringan keluaran dan menggantika sumber arus dengan rangkaian terbuka sementara impedansinya tetap seperti semula.Jadi komponen arus dari sumber yang dipertukarkan itu keluaranya merupakan sustu jaringan pasif. U ntuk menentukan komponen-komponen arus yang disebabkan oleh sumber dalam jaringa beban ,sumber catu emef dihubung singkat dalam suatu keadaan dan sumber arusnya dibuka dalam keadaan yang lainnya.

7.2 PERSAMAAN PERSAMAAN SIMPUL


Titik sambungan yang terbentuk jika dua buah elemen murni (R,L atau C atau suatu sumberttegangan atau rus ideal ) dihubungkan satu sama lain pada ujung-ujungnya yang man natinya dinamakan dengan simpul-simpul (NODES).Perumusan yang sistematis dari persamaan uang ditentukan pada simpulsimpul yang rangkaian dengan menerapkan hokum arus kirchoff adalah dasar yang sangat berguna untuk beberapa penyelesaian masalah system tenaga denga computer Biasanya menjadi lebih mudah jika yanga ditinjau hanya sismpul-simpul dimana terhubung lebih dari dua elemen .Titik sambungan semacam ini dinamakan sismpul-simpul besar (major nodes).

Notasi subskrip tunggal akan dipakai untuk menunjukkan tegangan masing-masing rel terhadap netral yang diambil sebagai peboman (referensi node).Dengan menerapkan hokum kirchoff pada

simpul 1 yaitu menyamkan arus dari sumber menuju simpul tersebut dengan arus yang meninggalkannya.

Kita dapat menetukan semua arus-arus yang berada dicabang jika masing-masing dari teganagan dapat diketahui dan demikian banyak dari persamaan simpul sebanyak simpul di dalam jaringan tiu dikurangi dengan satu .Suatu persamaan simpul yang dibentuk unutk simpul pedoman tidak akan menghasilkan keterangan yang lebih lanjut.Denngan perkataan lain banyaknya persamaan simpul yang berdiri bebas adalah kurang satu dari banyak simpul. Consol: Tulislah dalam bentuk matriks persamaan simpul yang terdapat pada gambar untuk menyelesaikan tegangan relrel yang diberikan pada pada gambar berikut :

Ea = 1.5 /0 Eb= 1.5 /-36,87 Ec = 1.5 /0

Jawaban :
I1=1.5 /0j1.25=1.2 /90

= 0 j1,2 per satuan

I2= 1.5 /-36,87j1.25 = 1.2 / -126.87 = -0.72- j0.96 per satuan

Admintasi sendidri dalam persatuan adalah Y11 = - j5.0 - j4.0 j0.8 = -j9.8 Y22 = - j5.0 j2.5 j0.8 = -j8.3 Y33= - j8.0 - j4.0 j0.8 j2,5 = -j15.3 Y44 = - j5.0 j5.0 j8.0 = -j18.0

Dan admintansi bersama dalam persatuan adalah Y12=Y21 = 0 Y13=Y31 = +j4.0 Y14=Y41= +j5.0 Y23=Y32= +j2.5 Y24=Y42= +j5. 0 Y34=Y43= +j8.0

= j1.20 0 0.72 j 0.96 0 j1.2 0 j 4 .0 j 5 .0 j 9.8 j 0.0 j 0 .0 j 8 .3 j 2 .5 j 5 .0 j 4 .0 j 2.5 j15.3 j 8 .0 j 5.0 j 8 .0 j18.0 j 5.0 v1 v 2 v3 v 4

Matriks bujur sangkar di atas disebut dengan matriks admintansi rel Y rel

= j 0.4774 j 0.3706 j 0.4020 j 0.4142 j.3706 j 0.4872 j 0.3932 j 0.4126 j 0.4020 j 0.4142 j 0.3922 j 0.4126 j 0.4558 j 0.4232 j 0.4232 j 0.4733 j1.20 0 0.72 j 0.96 0 j1.2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 v1 v 2 v3 v 4

Matriks bujur sangkar di atas yang didapat denan membalikkan matriks admintansi rel dinamakan matriks impedansi rel Z rel sehingga dihasilkan

=
1.4111 1.3830 1.4059 1.4009 j 0.2668 j 0.3508 j 0.2824 j 0.2971 v1 v 2 v3 v 4

v1 = 1.4111 j0.2668 v2 = 1.3830 j0.3508 v3 = 1.4059 j0.2824 v4 = 1.4009 j0.2971

7.3 PENYEKATAN MATRIKS

Suatu metoda manipulasi matriks yang banyak digunakan disebut dengan penyekatan yang artinya penegenalan kembali berbagai bagian suatu matrik sebagai subab yang diperlakukan sebagai unsure unsur yang tunggal dalam penerapan aturan yang biasa untuk perkalian dan penambahan.

a11 a12 a13 A = a 21 a 22 a 23 a31 a32 a33


Matriks ini disekat menjadi empat submatriks oleh garis terputus-putus mendatar dan tegak.Matriks itu dapat ditulis sebagai

D E A= F G Dimana submatriksnya adalah

a11 a12 D= a 21 a 22

a13 E= a 23 G = a33

F = [ a31 a32]

Untuk memperlihatkan langkah-langka dalam perkalian matriks dalam suku-suku submatriksnya kita andaikan bahwa A dipasca kalikan denga matriks lain B untuk membentuk hasiil-hasil kali C dimana :

b11 B = b 21 b31

Dengan penyekatan yang ditunjukkan sebagai brikut :

H B= J Diman submatriksnya adalah H= b11 b 21 Maka hasil kali matriksnya adalah C = AB = D E H F G J Jika C disusun dari submatriks M dan N sehingga C= M N Perbandinganya dapat dilihat sebagai berikut M = DH + EJ N = FH + GJ N = [a31 a32] b11 b 21 + a33 b31 = DH + EJ FH + GJ dan J = [b31]

= a31 b11 + a32 b21 + a33 b31 Matriks yang akan diperkalikan harus dapat digabungkan sejak awalnya .Setiap garis penyekat tegak antara kolomr dan r+1 pada factor pertama memerlukan suatu garis penyekat ynag mendatar anatara r dan r+1 pada factor yang ke dua agar submatriks tersebut dapat diperkalikan Garis-garis penyekat yang mendatar dapat ditarika anatara setiap baris pada factor pertama ,dan garis-garis penyekat tegak di antara setiap kolom mpada yang kedua atau dihilangkan pada salah satu keduanya

7.4 PENGHAPUSAN SIMPUL DENGAN ALJABAR MATRIKS Simpul-simpul dapat dihapus dengan manipulasi matrik yang persamaan simpul yang standart..YTetapi hanya simpul-simpul dimana arus tidak masuk atau meniggalkan jaringan saja yang dapt dihapuskan.persamaanya sebagai berikut : I -= Yrel V Dimana I dan V adalah matrik s kolom dan Yrel adalah matriks bujursangkar simetris .Matriks kolom harus diatur sedemikian rupa sehingga unsure-unsur yang bersesuaian dengan simpul yang akan dihapuskan berada pada baris bawah matriks tersebut.Unsurmatrik admintasi bujursangkar juga ditempatkan pada hal ini .Matriks kolom ini disekat sedemikian sehingga unsure yang berhubungan dengan simpul akan dihapuskan secara terpisah dari yang lainMatriks admintansi disekat sedemikian rupa sehiungga unsure-un sur yang ditandai hanya dengan simpul yang akamn dihapuskan terpisah dari unsure-unsur yang lainnya oleh garis mendatar dan tegak. Ia K Ix = Lt L Va M Vx

Ia = KVa + LVx
Ix=LTVa+MVx -M-1LtVa=Vx

Ia=KVa-LM-1LTVa Yrel=K- LM-1LT

Matrik Admintansi ini memungkinkan kita untuk membuat rangkaian diamana simpul-simpul yang tidak dikehendaki dapat dihapuskan.

DAFTAR PUSTAKA

Stevenson Jr,William D. 1996 . Analisis Sistem Tenaga Listrik. Jakarta : E rlangga

Anda mungkin juga menyukai