Anda di halaman 1dari 25

1

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Universitas Negeri Semarang (UNNES) merupakan suatu lembaga pendidikan tinggi negeri yang mempunyai jurusan pendidikan dan non pendidikan, dimana jurusan kependidikan luarannya yaitu berupa calon pendidik atau guru. Untuk itu maka dalam menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional seorang calon pendidik di haruskan menempuh berbagai macam mata kuliah seperti Perencanaan Pengajaran, Strategi Belajar Mengajar, Evaluasi Pendidikan dan microteaching serta yang paling penting yaitu PPL. PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) yaitu semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolahh atau tempat latihan lainnya. PPL ini meliputi : praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kokurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku disekolah/tempat latihan. Menginggat pada saat ini Indonesia masih membutuhkan tenaga pendidikan yang profesional maka UNNES juga ikut bertanggung jawab atas permintaan pada calon tenaga kependidikan/ calon guru. Oleh karena menyiapkan tenaga calon pendidik yang intelek dan profesional Universitas Negeri Semarang bekerjasama dengan sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta untuk bersedia dijadikan tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) oleh mahasiswa UNNES. PPL ini wajib dilakukan oleh mahasiswa program S1, program diploma, dan program akta. PPL yang dilakukan pada tahun 2011 dibagi atas 2 macam tahapan yaitu PPL I dan PPL II dimana antara PPL I dan PPL II waktunya selama 3 bulan, dilakukan di satu sekolah atau sekolah yang sama. PPL 1 atau PPL dini pelaksanaannya berupa observasi fisik dan administrasi sekolah. Hal ini dilakukan agar calon pendidik terbiasa dan mengenal mengenai seluk beluk atau karakter sekolah latihan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan observasi pembelajaran dalam kelas. PPL 1 ini dilaksanakan mulai tanggal 8 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2011. Sedangkan untuk PPL II yaitu merupakan tindak lanjut dari PPL I dimana mahasiswa praktikan

sudah diberikan wewenang untuk melakukan pembelajaran dalam kelas. Tugas-tugas mahasiswa praktikan pada PPL adalah :
1. Melakukan pengamatan dan pemahaman tentang kurikulum dan Garis-Garis Besar Program

Pengajaran (GBPP), khususnya berkaitan dengan bidang studi yang digeluti.


2. Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi : Program Tahunan (PROTA), Program

Semester (PROMES), Silabus, minggu efektif dan rencana pembelajaran (RP)


3. Melaksanakan praktik pengajaran langsung dikelas dengan didampingi guru pamong secara

berkelanjutan. B. TUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1 (PPL I) 1. Tujuan Umum Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsipprinsip pendidikan berdasarkan kompentensi, yang meliputi kompetensi, yang meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, yang meliputi kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. 2. Tujuan khusus Meningkatkan, memperluas dan memantapkan sikap etis profesionalisme dan nasionalisme yang diperlukan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidangnya. C. MANFAAT OBSERVASI Pelaksanaan PPL I di SMA 1 GEBOG KUDUS yang dilaksanakan tanggal 8 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2011 telah banyak memberikan manfaat bagi kami antara lain adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan mengamati serta ikut andil dalam kegiatan belajar

mengajar di sekolah latihan. 2. Praktikan memperoleh pengalaman yang berbeda dari teori-teori yang diberikan di kampus dan mengaplikasikannya dalam kehidupan di sekolah latihan. 3. Praktikan mendapatkan gambaran secara nyata mengenai cara kerja atau kinerja dari sekolah latihan.

4. Sebagai pengantar bagi mahasiswa praktikan untuk melanjutkan ke PPL II, sehingga sudah mengetahui seluk beluk dari sekolah latihan. D. METODE PENGUMPULAN DATA Ada beberapa metode yang dipakai dalam mendapatkan data yang valid dari sekolah latihan antara lain yaitu : a. Metode Observasi (pengamatan secara langsung) b. Metode Partisipasi c. Metode Wawancara d. Metode Survai E. SISTEMATIKA LAPORAN Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyajikan dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Observasi C. Metode pengumpulan data D. Sistematika Laporan BAB II LANDASAN TEORI BAB III HASIL PENELITIAN A. WAKTU PELAKSANAAN B. KONDISI FISIK SEKOLAH C. KEADAAN LINGKUNGAN SEKOLAH
D. VISI DAN MISI SMA 1 GEBOG KUDUS

E. FASILITAS SEKOLAH 1. Ruang Kepala Sekolah 2. Ruang Guru 3. Ruang Tata Usaha 4. Ruang Kelas 5. Ruang Laboratorium Kimia 17. WC / Kamar Mandi Wakasek 18. WC / Kamar Mandi Guru 19. WC / Kamar Mandi TU 20. WC / Kamar Mandi Siswa 21. Perumahan Kepala Sekolah

6. Ruang Laboratorium Biologi 7. Ruang Laboratorium Fisika 8. Ruang Laboratorium Bahasa 9. Ruang Laboratorium Komputer 10. Ruang Multimedia 11. Ruang Perpustakaan 12. Mushalla 13. Ruang UKS 14. Aula 15. Green House 16. WC / Kamar Mandi Kasek

22. Perumahan Penjaga Sekolah 23. Lapangan Olah raga 24. Lapangan Upacara 25. LCD Proyektor 26. Laptop 27. Komputer Kerja 28. Komputer Lab. Komputer 29. TV 30. Parkir Guru 31. Tempat Parkir Siswa 32. Kantin

F. KEADAAN GURU DAN SISWA 1. Jumlah Guru Keseluruhan 2. Jumlah Guru menurut jenis kelamin 3. Jumlah guru menurut bidang studi 4. Jumlah pegawai 5. Jumlah siswa keseluruhan 6. Jumlah rata-rata per kelas G. INTERAKSI SOSIAL H. TATA TERTIB SEKOLAH DAN PELAKSANAANNYA I. BIDANG ADMINISTRASI
J.

DAFTAR GURU PAMONG MAHASISWA PPL PROGRAM S1 UNNES SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SMA 1 GEBOG KUDUS

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan B. Saran REFLEKSI DIRI LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

A. DASAR PELAKSANAAN PPL Dasar dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan PPL adalah : 1. Undang-Undang no 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional; 2. Peraturan pemerintah : a. Nomor 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi b. Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional 3. Keputusan Presiden : Nomor 271 tahun 1965 tentang pengesahan pendirian IKIP semarang 4. Keputusan Menteri Kependidikan Nasional a. Nomor 234/u/2000 tentang pedoman pendirian perguruan tinggi b. Nomor 232/u/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum perguruan tinggi dan penilain hasil belajar 5. Keputusan Rektor
a. Nomor 162/o/2004 tentang penyelenggaraan pendidikan di UNNES b. Nomor 35/o/2006 tentang pedoman praktik pengalaman lapangan bagi mahasiswa

program kependidikan UNNES. B. STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH Sekolah adalah suatu tempat dimana pendidikan formal berada disana, dimana berada dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional. Sekolah diibaratkan seperti masyarakat, dimana didalamnya terdiri dari masyarakat sekolah yang dibatasi oleh tata tertib yang ada di sekolah. Di sekolah terdapat pula struktur seperti yang ada dalam masyarakat umumnya. Struktur organusasi yang ada di sekolah meliputi kepala sekolah, guru, siswa, pegawai tata usaha sampai dengan tukang kebun. Hal ini diharapkan agar terjadi hubungan timbal balik dari atasan ke bawahan. Koordinasi di perlukan untuk mencapai tujuan bersama dalam proses pendidikan.

STRUKTUR ORGANISASI

SMA 1 GEBOG KUDUS PERIODE 2011 2012


KOMITE SEKOLAH H. MOERSJIDI KEPALA SEKOLAH Drs. SUJIYANTO, S.IP., M.Si.

RENBANG SRI MURWATI, S. KEPALA TAUS EDDY MULYANTO

WAKA KURIKULUM Drs. RUDIONO, M.

WAKA KESISWAAN AMIN WILDAN, S.

P Pd.

WAKA SARPRAS Drs. SUNARTO

WAKA HUMAS YUDI SUSIYANTO, S.

GURU GURU

SISWA

C. KURIKULUM DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SMA Kurikulum dalam hal ini diibaratkan sebagai sebuah lintasan yang harus ditempuh oleh para siswa. Guru haruslah aktif dan selalu melakukan inovatif agar kurikulum yang ditetapkan dapat

berjalan sesuai dengan harapan. Kurikulum adakah perangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran. Serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (UU RI nomor 2 tahun 1989 bab 1 pasal 1 ayat 9). Kurikulum berisi mengenai landasan apa yang dipakai sebagai acauan dan pedoman dalam pengembangan kurikulum, tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan menengah dan tujuan pada pendidikan sekolah menengah atas. Program pengajaran mencakup isi program pengajaran, lama pendidikan dan susunan program pengajaran serta pelaksanaan pengajaran ditingkat nasional dan daerah. Adapun tujuan pendidikan pada jenjang SMA adalah 1. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.
2. Meningkatkan memampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan

timbal balik dengan lingkungan sosial budaya dan alam sekitar. D. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Kurikulum berisi mengenai landasan apa yang dipakai sebagai acauan dan pedoman dalam pengembangan kurikulum, tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan menengah dan tujuan pada pendidikan. KTSP mengacu pada standar nasional terdiri dari standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. 1. Landasan KTSP : a. UU RI NO 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan c. Kepmendiknas no 22 tahun 2006 tentang standar isi.

2. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tujuannya adalah untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak yang mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 3. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dari standar isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesenian.

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau kegiatan pembelajran sebagai mana diuraikan dalam PP NO 19 tahun 2005 pasal 7. Sesuai dengan kurikulum menengah umum yang baru yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dalam mengelola proses belajar mengajar guru dituntut untuk melaksanakan :
1. Menyusun program tahunan (prota)

2. Penjabaran tentang kopetensi dasar yang akan dicapai, materi pembelajaran, alokasi waktu, sumber bahan, indikator pencapaian dan sistem pengujian. 3. Penjabaran tentang struktur kurikulum yanhg diterapkan disekolah
4. Menyusun persiapan mengajar 5. Melaksanakan perbaikan dan pengayaan.

Langkah-langkah diatas dijabarkan dalam perangkat pembelajaran yang terdiri atas :


1. PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

Program tahunan memuat alokasi waktu untuk setiap satuan pokok bahasan pada setiap semester. Dipakai sebagai acuhan dalam membuat promes. Komponen utama prota adalah pokok bahasan dan alokasi waktunya yang telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengajaran.

2. PROGRAM SEMESTER (PROMES) Promes memuat alokasi waktu untuk satu semester. Dipakai dalam acuan menyusun silabus dan pengatur efisiensi penggunaan waktu belajar yang mengacu pada kalender pendidikan. 3. SILABUS

10

Adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar, pencapaian kompetensi untuk penilaian. 4. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP merupakan lembar persiapan guru untuk tiap pertemuan. Berfungsi untuk acuan melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dikelas agar pembelajaran lebih efektif dan efisien. Dengan adanya RPP ini diharapkan pengajaran yang dilakukan oleh guru tidak melenceng jauh dari materi yang diajarkan. Guru yang membuat sendiri RPP maka guru juga harus menjalankannya. 5. KALENDER PENDIDIKAN Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Kalender pendidikan yang dipakai di SMA N 1 Gebog mengacu pada kalender yang diterbitkan oleh dinas pendidikan Jawa Tengah. Namun dalam pelaksanaannya tetap disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Misalnya didalam kalender pendidikan telah ditentukan waktu pelaksanaan mid semester, namun dalam pelaksanaannya waktu bisa lebih maju atau bahkan mundur dari tanggal dalam kalender akademik.

BAB III HASIL PENGAMATAN

A. WAKTU PELAKSANAAN

11

Pelaksanaan PPL I di mulai pada tanggal 8 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2011. Bertempat di SMA 1 GEBOG KUDUS yang beralamat di Jalan Raya PR. Sukun Gondosari Gebog Kudus no Telp. (0291) 434176 Fax. (0291) 434176 Kode Pos 59354. B. KONDISI FISIK SEKOLAH Data mengenai bangunan fisik yang terdapat di SMA 1 GEBOG KUDUS antara lain: No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Satuan Keadaan Keterangan 1 Ruang Kepala Sekolah 2 Ruang Guru 3 Ruang Tata Usaha 4 Ruang Kelas 5 Ruang Laboratorium Kimia 6 Ruang Laboratorium Biologi 7 Ruang Laboratorium Fisika 8 Ruang Laboratorium Bahasa 9 Ruang Laboratorium Komputer 10 Ruang Multimedia 11 Ruang Perpustakaan 12 Mushalla 13 Ruang UKS 14 Aula 15 Green House 16 WC / Kamar Mandi Kasek 17 WC / Kamar Mandi Wakasek 18 WC / Kamar Mandi Guru 19 WC / Kamar Mandi TU 1 1 1 22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 ruang ruang ruang ruang ruang ruang ruang ruang ruang ruang ruang ruang ruang ruang ruang ruang ruang ruang ruang baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik menggunakan ruang kelas

12

20 WC / Kamar Mandi Siswa 21 Perumahan Kepala Sekolah 22 Perumahan Penjaga Sekolah 23 Lapangan Olah raga 24 Lapangan Upacara 25 LCD Proyektor 26 Laptop 27 Komputer Kerja 28 Komputer Lab. Komputer 29 TV 30 Parkir Guru 31 Tempat Parkir Siswa 32 Kantin

12 1 1 1 26 17 6 40 5 1 2 2

ruang ruang ruang unit unit unit unit unit unit unit ruang ruang ruang

baik baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Processor P III

C. KEADAAN LINGKUNGAN SEKOLAH SMA 1 GEBOG KUDUS merupakan sebuah sekolah yang bertempat di Kecamatan Gebog Desa Gondosari, lokasi yang cukup teduh, tidak panas dan tidak bising. Keadaan seperti ini sangat strategis untuk melakukan proses belajar mengajar. Lingkungan luas, bersih dan juga rindang serta dikelilingi pagar yang cukup tinggi, sehingga tidak ada kesempatan bagi siswa untuk menerobos pergi keluar sekolah. Siswa hanya bisa lewat pintu gerbang untuk berangkat dan pulang sekolah. Dan pintu gerbang pun di jaga oleh 1 orang satpam, hal ini dilakukan guna mengamankan KBM dan menindak siswa yang terlambat ke sekolah. Kini terbukti bahwa SMA 1 GEBOG KUDUS memberlakukan tata tertib yang tegas kepada siswanya. Pada hari-hari tertentu siswa harus memakai pakaian yang rapi dan lengkap, seperti ikat pinggang, baju dimasukan, sepatu hitam, kaos kaki putih, dsb. Dan juga bila siswa/siswi menggunakan motor maka ketika sampai di depan gerbang, motornya wajib dimatikan dan dituntun menuju tempat parkir siswa yang telah disediakan. Setiap pagi para guru yang bertugas sebagai STP2K berdiri

13

di depan gerbang untuk memantau para siswa jika mereka melanggar aturan yang telah ditetapkan. SMA 1 GEBOG KUDUS di kelilingi oleh :
1. Sebelah Timur 2. Sebelah Barat 3. Sebelah Selatan 4. Sebelah Utara

: Jalan Raya PR. Sukun : Area Persawahan : Polsek Gebog : Area Persawahan

Secara geografis letak dari SMA 1 GEBOG KUDUS berada didataran rendah tepatnya di Jalan Raya PR. Sukun dan dekat kecamatan, cukup mudah dijangkau dengan alat transportasi, seperti angkot, motor, mobil, dsb. Kondisi lingkungan begitu segar dan cukup teduh, banyak pepohonan rindang yang melingkupinya. SMA 1 GEBOG KUDUS juga bekerja sama dengan polsek gebog, kecamatan, koramil dll. Hal ini untuk lebih menjaga ketertiban dan keamanan serta kelancaran kegiatan sekolah.
D. VISI DAN MISI SMA 1 GEBOG KUDUS 1. VISI SMA 1 GEBOG KUDUS

TERBENTUKNYA PESERTA DIDIK YANG BERAKHLAK BERPRESTASI, DAN BERWAWASAN BUDAYA BANGSA

TERPUJI,

Visi yang menjadi tujuan dari SMA 1 Gebog kami rasa telah mencakup apa yang harus diajarkan di dalam sebuah pendidikan. Jadi dalam mengajar tidak hanya muatan ilmu pengetahuan saja tetapi juga pembinaan dari ahlak, budi pekerti dan berwawasan budaya bangsa dari setiap siswa maupun semua warga sekolah. Untuk mewujudkan suatu tujuan yang harus dicapai tersebut maka harus mempunyai strategi dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh setiap anggota warga sekolah. Peserta didik harus mengamalkan ilmu yang didapatkan dari sekolah untuk berbuat baik dan mengamalkan untuk kebajikan.
2. Misi SMA 1 GEBOG KUDUS

Adapun misi SMA 1 GEBOG KUDUS adalah : a. Menumbuhkan penghayatan terhadap agama sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

14

b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif. c. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah. d. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya. e. Membekali keterampilan kepada seluruh siswa untuk menghadapi era globalisasi. f. Menumbuhkan sikap disiplin dan rasa bangga warga sekolah terhadap budaya bangsa. Disamping melaksanakan kegiatan intrakurikuler, Di SMA 1 Gebog Kudus juga terdapat berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler diantaranya adalah: 1. Olah raga dan prestasi 2.
3.

Tenis meja Pencak silat Karate Qiroah Rebana PMR Pramuka Saka Bayangkara Teater Menjahit KIR (Karya Ilmiah Remaja) Jurnalistik English community Sablon

Bola voli Sepakbola Bola basket

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

15

13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

Paduan suara Tari Pencaksilat Karate Bola Basket Sepakbola Bola voli

E. FASILITAS SEKOLAH Fasilitas sekolah yang terdapat Di SMA 1 GEBOG KUDUS meliputi : 1. Ruang kelas Ruang kelas yang terdapat di SMA 1 GEBOG KUDUS berjumlah 22 ruang. Kelas cukup bersih dan nyaman. Di halaman kelas terdapat taman bunga yang ditata rapi oleh siswa/siswi. Di setiap kelas sudah dilengkapi dengan LCD, sehingga dapat memudahkan siswa untuk melihat sumber media pembelajaran. Dalam ruang kelas terdapat sound yang berfungsi sebagai media informasi dari pihak sekolah kepada siswa dan siswi. Selain itu saat ujian bahasa inggris juga dipakai untuk listening. Dalam kelas tedapat papan tulis putih. 2. Perpustakaan Perpustakaan yang ada SMA N 1 GEBOG mempunyai koleksi buku yang cukup dalam proses pembelajaran. Tidak hanya buku pelajaran saja yang terdapat disana namun juga majalah, tabloid, buku cerita, koran dan novel yang berfungsi untuk menambah pengalaman bagi siswa dan siswi. Perpustakaan sangat penting bagi proses belajar siswa, dengan adanya perpustakaan siswa dapat memperoleh pengetahuan diluar apa yang telah disampaikan oleh guru. Perustakaan yang dimiliki oleh SMA N 1 GEBOG kami rasa sudah memenuhi standar perpustakaan yang

16

ada. Gedung perpustakaan yang dimiliki SMA N 1 GEBOG sudah cukup luas, bersih dan rapi. Adapun yang menjadi pengurus dari perpustakaan SMA N 1 GEBOG adalah : 1. Pengurus : Kepala sekolah 2. Koordinator perpustakaan 3. Bagian layanan sirkulasi 4. Bagian teknik/akuisisi dan administrasi 3. Laboratorium Untuk meninggkatkan kemampuan pemahaman dari peserta didik di SMA 1 GEBOG KUDUS mempunyai laboratorium yang digunakan sebagai sarana untuk mempraktikan apa yang telah dipelajari di dalam kelas. Laboratorium yang terdapat di SMA 1 GEBOG KUDUS adalah : 1. Laboratorium kimia
2. Laboratorium biologi

3. Laboratorium fisika 4. Laboratorium bahasa


5. Laboratorium komputer/multimedia

4. Ruang Aula Ruang aula bisa juga dijadikan atau disebut sebgai ruang multiguna, karena ruang ini bisa digunakan untuk berbagai event. Misalnya saat penyambutan mahasiswa PPL, untuk pelatihan, lomba-lomba kegiatan osis, kesenian, dan pengajian saat bulan Ramadhan atau pesantren Ramadhan. 5. Ruang BK Pada usia remaja peran BK sangat penting dalam proses pembentukan kepribadian. Saat inilah seorang siswa dalam hal ini remaja sedang mengalami masa pencarian jati diri. Bimbingan Konseling merupakan suatu lembaga yang digunakan untuk membantu memecahkan atau paling

17

tidak memberikan masukan mengenai permasalahan yang dialami oleh para siswa-siswi. Pada masa lalu BK merupakan tempat yang ditakuti oleh siswa karena dianggap tempat eksekusi dari perilaku yang dianggap menyimpang. BK merupakan tempat anak yang bermasalah, namun kini BK merupakan tempat siswa mencurahkan permasalahan yang dialami. Dalam memecahkan persoalan yang dialami oleh siswa, BK mencari tindakan yang paling tepat untuk memecahkannya. Dengan persoalan yang sama BK mempunyai solusi yang berbeda, hal ini disebabkan oleh karena siswa-siswi yang dianggap bemasalah mempunyai latar belakang keluarga yang berbeda. Bentuk-bentuk layanan BK meliputi : 1. Layanan orientasi 2. Layanan informasi 3. Layanan penempatan/penyalanan 4. Layanan pembelajaran 5. Layanan konseling perorangan 6. Layanan konseling kelompok 7. Layanan bimbingan kelompok 6. Ruang TU ( tata usaha) Tata usaha merupakan suatu bagian yang mengatur mengenai kegiatan administrasi di sekolah. Di SMA N 1 GEBOG mempunyai jumlah karyawan 7 orang tetap dan 12 orang karyawan tidak tetap. Dalam ruang Tata Usaha terdapat beberapa macam fasilitas antara lain: laptop, komputer, telepon, meja, kursi, meja kursi tamu, meja kursi karyawan, alamari, ruang penyimpanan barang, dll. Selain itu TU juga bertugas dalam surat menyurat. 7. Ruang komputer Untuk mengikuti perkembangan jaman yang serba komputerize maka SMA N 1 GEBOG juga menyiapkan lulusan dengan bekal komputerisasi. Hal ini sangat baik karena pada era ini

18

memang komputer sudah bukan barang yang mewah lagi. Untuk kedepan di SMA N 1 GEBOG akan segera di realisasikan penggunaan internet di sekolah. Hal ini juga merupakan sarana untuk memajukan kualitas peserta didik. Namun dalam penggunaannya harus diawasi secara teliti oleh guru dan setiap penggunaannya juga harus ada kode etik yang harus disepakati. Untuk mencegah siswa membuka portal khusus bagi orang dewasa misalnya situs porno, dsb.
8. Ruang Guru

Ruang guru diperuntukan hanya untuk guru yang menjadi pengajar di SMA 1 GEBOG KUDUS. Terdiri dari satu meja dan kursi untuk seorang guru, hal ini dilakukan untuk menjaga profesionalisme kinerja guru dan menjaga privasinya. Selain itu juga terdapat papan pengumuman, komputer, loker dan alamari.
9. Ruang Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

Ruang kepala sekolah letaknya terpisah dari ruang wakil kepala sekolah dan ruang guru, hal ini dilakukan agar kepala sekolah bisa lebih konsentrasi dan profesional dalam bekerja. 10. Ruang UKS Ruang ini di gunakan ketika siswa atau siswi sakit ketika di sekolah. Ruang ini hanya bersifat sementara saja bagi siswa yang sakit, untuk selanjutnya bisa diantarkan pulang, dirujuk ke puskesmas bahkan rumah sakit. Obat yang disediakanpun sangat sederhana sekali misalnya: minyak kayu putih, balsem, obat merah, betadine, dll. 11. Koperasi sekolah dan kantin Sekolah kurang lengkap tanpa kehadiran koperasi dan kantin, koperasi dan kantin ini menyediakan makanan ringan, minuman, snack, keperluan siswa saat disekolah. Koperasi menyediakan alat tulis, buku LKS, makanan dan minuman dingin, obat sederhana,dll. Kami rasa koperasi SMA 1 GEBOG KUDUS sudah cukup lengkap dan memadai. 12. Mushola sekolah Karena mayoritas siswa-siswi juga guru-guru beragama Islam maka keberadaan Mushola sangat dibutuhkan untuk melakukan sholat. Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang mencetak

19

generasi muda yang akan datang maka bukan hanya ilmu yang dibutuhkan tetapi juga iman yang kokoh untuk menghadapi tantangan mendatang. Untuk itu keberadaan Mushola ini sangat diperlukan sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
13. Tempat Parkir Sekolah

Sebagian besar warga sekolah menggunakan kendaraan bermotor untuk berangkat kesekolah. Untuk melindungi kendaraan dari panas dan hujan, maka dibangunlah tempat parkir yang luas. Antara tempat parkir siswa dan guru terpisah. Parkiran siswa lebih luas dibandingkan dengan parkiran guru, secara jumlah siswa lebih banyak dibanding dengan guru. Parkir untuk siswa kelas X dan XI berada disebelah utara sedangkan untuk kelas XII disebelah selatan dan di bagian depan untuk parkir guru dan tamu.

F. PENGGUNAAN SEKOLAH Seluruh kegiatan pembelajaran SMA 1 GEBOG KUDUS dilakukan hanya dilakukan pada pagi hari, sedangkan sore hari selepas pulang sekolah siswa-siswi kelas X dan XI masuk untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah juga mengadakan jam tambahan bagi siswasiswi kelas XII, ini dilakukan untuk mempersiapkan mereka menghadapi ujian nasional. Sekolah juga tidak menutup kemungkinan digunakan pada malam hari misalnya sebagai tempat untuk pramuka berkemah, buka puasa bersama disekolah ( untuk tahun ini tidak diadakan diganti dengan melaksanakan pesantren kilat selama satu minggu).

G. KEADAAN GURU/KARYAWAN DAN SISWA


1. Jumlah keseluruhan guru adalah 52 orang dan 19 tenaga administrasi.

2. Keadaan guru tahun 2007/2008 adalah sebagai berikut: NO 1 2 3 MATA PELAJARAN PPKN AGAMA ISLAM BAHASA INDONESIA JUMLAH GURU 4 2 3

20

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

BAHASA INGGRIS BAHASA ASING ( BAHASA PERANCIS ) BIOLOGI FISIKA MATEMATIKA KIMIA SEJARAH EKONOMI GEOGRAFI SOSIOLOGI / ANTROPOLOGI KESENIAN PENJASKES BK TIK BAHASA JAWA

4 1 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3

H. INTERAKSI DALAM SEKOLAH Didunia ini manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain, mereka butuh berkomunikasi dan saling membantu. Misalnya seorang bayi tidak dapat hidup sendiri tanpa dibantu oleh ibu dan orang lain dan saat meninggal tidak dapat menguburkan dirinya sendiri saat mati. Manusia butuh hidup berkelompok karena manusia mempunyai kelemahan dan serba keterbatasan. Dalam berkelompok manusia muncul suatu reaksi dan aksi, yang disebut saling interaksi. Interaksi sosial muncul karena adanya hubangan timbal balik antara individu dengan individu, kelompok dengan individu, maupun kelompok dengan kelompok. Interaksi itu bisa bersifat kerjasama maupun pertentangan. Interaksi di dalam SMA 1 GEBOG terjadi antara: 1. Siswa dengan Siswa Interaksi siswa dengan siswa tidak selalu berjalan dengan baik, selain tercipta pertemanan yang sangat erat juga terjadi pertentangan antara kelompok siswa dengan kelompok siswa yang lain. Hal ini sangat biasa terjadi di semua sekolah, namun apabila tidak membahayakan atau membuat keributan yang berarti itu masih diperbolehkan tentu saja dengan pengawasan guru ataupun BK. 2. Siswa dengan guru Hubungan yang terjadi diantara siswa dengan guru dalam sekolah terjalin sangat baik sekali, walaupun kadang guru menjewer telingga siswa. Dengan kondisi semacam

21

ini hubungan antara guru dan siswa terlihat sangat harmonis. Hal itu malah membuat siswa lebih dekat dengan sang guru 3. Guru dengan guru Kerjasama yang muncul dari guru dan guru misalnya saja ketika ketika salah seorang siswa mengalami masalah dalam belajar maka guru mata pelajaran yang bersangkutan akan bekerjasama dengan walikelas atau bahkan BK. 4. Guru dengan kepala sekolah Antara guru dan kepala sekolah saling menghormati, bukan hanya sebagai atasan dan bawahan melainkan mereka merupakan satu keluarga dalam sekolahan yang tidak terpisahkan. Guru tidak segan-segan meminta pengarahan dari kepala sekolah, selaku pemimpin dalam sekolahan. 5. Hubungan secara keseluruhan. Interaksi sosial yang terjadi di SMA 1 GEBOG KUDUS sudah cukup baik, sudah terlihat bahwa mereka merupakan kelompok yang sudah menyadari akan tanggungjawab masing-masing. Dengan adanya tata tertib warga sekolah telah bersama-sama menciptakan suatu kondisi yang mendekati ideal. Maka oleh karena itu sekolah yang terletak di jala raya pr. sukun ini merupakan salah satu sekolah yang cukup kondusif dan nyaman untuk melaksanakan proses KBM. I. TATA TERTIB SEKOLAH DAN PELAKSANAANNYA Untuk menjaga agar sekolah tercipta suasana yang kondusif maka tata tertib sangat diperlukan untuk kelancaran KBM, bentuk tata tertib yang ada di SMA 1 GEBOG KUDUS adalah:
1. Tata tertib siswa SMA 1 GEBOG KUDUS 2. Tata tertib guru SMA 1 GEBOG KUDUS 3. Tata tertib pegawai tata usaha SMA 1 GEBOG KUDUS 4. Tata tertib perpustakaan SMA 1 GEBOG KUDUS 5. Tata tertib Laboratorium SMA 1 GEBOG KUDUS 6. Adapun sangsi yang tegas apabila siswa tidak mengindahkan tata tertib tersebut.

Misalnya siswa yang mendapatkan beasiswa ketahuan merokok didalam lingkungan sekolah maka jika sampai ketahuan maka siswa tersebut akan dicabut beasiswanya.

22

Seperti itu tata tertib yang diberlakukan dengan sangsi yang tegas di SMA 1 GEBOG KUDUS J. BIDANG ADMINISTRASI SEKOLAH Ada 4 macam pembagian administrasi yang diterapkan di SMA 1 GEBOG KUDUS yaitu: 1. Administrasi kepala sekolah 2. Administrasi bidang kurikulum 3. Administrasi bidang Kesiswaan 4. Administrasi bidang Sarana dan prasarana. 5. Administrasi bidang BK 6. Administrasi bidang Kepegawaian 7. Administrasi bidang Humas Hal ini agar segala pembukuan yang dilaksanakan oleh setiap didang bisa berlangsung rapi dan maksimal.

BAB IV PENUTUP
A. SIMPULAN Banyak manfaat yang bisa praktikan petik dari Pelaksanaan program PPL I ini. Karena dengan adanya program semacam ini Praktikan mendapatkan berbagai macam pengalaman yang sangat berharga kelak kemudian hari. PPL yang dilaksanakan pada saat ini di SMA 1 GEBOG KUDUS merupakan suatu bentuk kerjasama yang terbina antara Universitas Negeri Semarang dengan sekolah latihan. Dari observasi yang dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2011 telah banyak memberikan manfaat bagi kami antara lain adalah:

23

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan mengamati serta ikut adil dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah latihan. 2. Praktikan memperoleh pengalaman yang berbeda dari teori-teori yang diberikan di kampus dan mengaplikasikannya dalam kehidupan di sekolah latihan. 3. Praktikan mendapatkan gambaran secara nyata mengenai cara kerja atau kinerja dari sekolah latihan. 4. Sebagai pengantar bagi mahasiswa praktikan untuk melanjutkan ke PPL II, sehingga sudah mengetahui seluk beluk dari sekolah latihan. Dari semua yang kami lakukan selama ini kami dapat menyimpulkan bahwa SMA 1 GEBOG KUDUS merupakan sekolah yang mempunyai tingkat kedisiplinan dan kualitas yang baik. Hal ini dikarenakan letaknya yang strategis, kualitas guru yang baik serta semua keluarga besar SMA 1 GEBOG KUDUS yang bekerjasama dengan baik guna mewujudkan visi dan misi sekolah. Sekolah yang saat ini dikepalai oleh bapak Drs. Sujiyanto, M.Si kami rasa juga mempunyai tingkat religiusitas yang tinggi hal ini terbukti dengan adanya tadarus setiap pagi dan pesantren kilat selama satu minggu pada bulan Ramadhan ini. Sekolah ini pada saat ini telah mempunyai siswa 805 siswa yang terbagi kedalam 24 kelas.

B. SARAN-SARAN Selama ini keberadaan SMA 1 GEBOG KUDUS cukup berarti bagi masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Gebog, dimana sekolah ini merupakan sekolah favorit disana. Masyarakat telah mempercayai SMA 1 GEBOG KUDUS sebagai sekolah yang terbaik bagi putra dan putrinya. Saran yang kami ajukan untuk SMA 1 GEBOG KUDUS adalah: 1. Mampu mempertahankan tingkat kedisiplinan disekolah ini. 2. Sebaiknya dalam melakukan proses pembelajaran hendaknya selalu melakukan inovasi secara berkelanjutan 3. Menambah dan memanfaatkan SDA & SDM yang tersedia dengan arif.
4. Mewujudkan visi dan misi sekolah untuk mencapia hasil yang maksimal baik dari

segi pendidikan maupun non pendidikan.

24

STRUKTUR ORGANISASI PPL SMA 1 GEBOG KUDUS


KETUA WAKIL KETUA SOSANT) SEKRETARIS II BENDAHARA I : FAJAR MAHDA A. S ( PEND. KIMIA) : M. ZARFI YAHYA ( PEND.

: ATIKA RISTANTI

( P. BIOLOGI)

: DWI SETYANINGRUM ( PEND. SOSANT) : M. AFRIAWAN (PEND. KIMIA)

25

KOORDINATOR PIKET / KEROHANIAN HUMAS DAN DOKUMENTASI

: IMAM ADI P.

(PJKR)

: YANUAR REZA

(PKLO)

Anda mungkin juga menyukai