Anda di halaman 1dari 16

Proposal Penelitian

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Mobile Proses Pengontrolan Material Dengan


(Studi Kasus : PT. TPCO Pan Asia)

Mega Apriyani 080155201013

Program Studi Teknik Perangkat Lunak Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji 2012

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Mobile Proses Pengontrolan Material Dengan 1. Latar Belakang Ketergantungan manusia akan informasi semakin bertambah maka kualitas informasi harus selalu di tingkatkan. Beberapa faktor penentu kualitas informasi adalah keakuratan, ketepatan waktu, relevansi dan kemudahan untuk memperolehnya. Untuk memenuhi beberapa faktor tersebut, maka tidak cukup kalau pengelolaan data hanya mengandalkan fisik ditambah dengan peralatan bantu sekedarnya, melainkan dibutuhkan alat bantu yang berkecepatan tinggi dan sangat akurat dalam memproses data-data tersebut. Aplikasi atau Software merupakan alat bantu pengolahan data yang menawarkan beragam kemudahan, kebebasan dan fleksibilitas yang tinggi. Aplikasi atau software sangat memiliki banyak kelebihan dibandingkan aktivitas yang melibatkan langsung manusia. Software memberikan kenyamanan dan efisiensi. Pekerjaan dan aktivitas anda terasa begitu ringan dan aman selama bekerja dengan sebuah aplikasi atau software. Seiring dengan perkembangan teknologi yang cepat dan popularitas teknologi komunikasi nirkabel, perangkat mobile seperti ponsel, PDA (Personal Digital Assistant), telah berangsur angsur melangkah ke dalam kehidupan masyarakat dan menjadi penolong yang sangat diperlukan dalam kegiatan bisnis dan kehidupan masyarakat sehari-hari. Saat ini, sebagian besar orang sekitar kita memiliki ponsel dan kepemilikan jumlah ponsel sudah melebihi Personal Computer (PC). Stategi komunikasi dan semua produsen ponsel juga mengembangkan teknik baru dan realisasi layanan di bidang komunikasi mobile. Material merupakan asset yang penting dan merupakan item tunggal terbesar dari biaya di hampir setiap bisnis. Pengendalian material yang efektif memastikan bahwa bahan-bahan untuk digunakan pada bangunan proyek yang dibuat tersedia di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat dan dalam jumlah yang benar sesuai dengan tagihan kuantitas, jadwal bahan, spesifikasi dan program pembangunan, sehingga mengurangi bahan kekurangan dan pemborosan di situs konstruksi. Keberhasilan

atau kekhawatiran dalam kegagalan mungkin sangat tergantung pada pembelian bahan yang efisien, tepat waktu dan stok material. Pengontrolan Material berdampak pada kontribusi dan distribusi barang yang akan mempengaruhi nilai produktif kita dimata konsumen. Pengendalian material membutuhkan sebuah sistem yang baik agar dapat berjalan dengan lancar, sesuai keinginan dan bersifat efektif maupun efisien. Untuk itu perlu adanya sebuah teknologi yang dapat membantu memenuhi semua kebutuhan itu. Menurut Iwegbue (1998) mencatat bahwa tujuan utama mengendalikan stok sebagai fungsi dari manajemen material sistem adalah untuk memastikan bahwa stok optimal bahan dipertahankan pada tingkat yang konsisten dengan tingkat aktivitas organisasi. Hal ini, menurut dia, hanya dapat berhasil diimplementasikan jika baik rencana disusun dari apa yang dibutuhkan adalah hatihati dipikirkan, dan prosedur serta kebijakan digariskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sistem pengendalian material yang digunakan pada perusahaan sering mengalami kesalahan dan kekurangan yang banyak terjadi pada saat ini dimana tidak adanya sistem komputerisasi yang menangani pengendalian material seperti tidak adanya pengontrolan material bila stok dibawah batas minimum. Kesalahan juga sering ditemukan dalam memasukan data material. Sistem yang masih secara manual ini membuat dapat yang ada tidak terjamin keamanannya dan rentan terhadap kesalahan manusia seperti dalam pencatatan stok harian yang menggunakan buku besar. Teknologi mobile mempunyai bagian yang dalam pemanfaatannya dapat mengefisiensikan pekerjaan yaitu J2ME. Teknologi mobile yaitu J2ME merupakan cara yang baik dalam mengimplementasikan pengendalian material. J2ME menyediakan suatu interface yang sesuai dengan perangkat. Aplikasiaplikasi tersebut tidak harus dikompile ulang supaya mampu dijalankan pada mesin yang berbeda. Inti dari J2ME terletak pada configuration dan profile-profile (James : 2003). Menurut Isakow dan Shi (2008) J2ME dirancang untuk kebutuhan: a.)Konsumen dan produsen perangkat tertanam yang membangun banyak perangkat informasi yang berbeda, b.)Penyedia layanan yang menggunakan alat-alat untuk

memberikan konten untuk pelanggan mereka dan c.)Konten pencipta yang ingin membuat menarik konten untuk perangkat kecil dengan ketat pembatasan pada daya komputasi, baterai, memori dan bandwidth jaringan. Pemanfaatan web application juga dibutuhkan seperti memakai bahasa pemograman PHP. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Integrasi yang baik dalam pengontrolan material dengan menggabungkan antara web application dengan pemograman PHP dan teknologi mobile. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan mengajukan pembangunan suatu sistem untuk Pengendalian material dengan memanfaatkan teknologi seperti menggunakan bahasa pemrograman PHP serta J2ME pada mobile application. 2. Perumusan masalah Berdasarkan penjelasan diatas sebuah masalah yang dapat dirumuskan adalah;
a. Bagaimana

merancang

sistem untuk pengendalian

material dengan

menggunakan mobile application yang memuat stock dan partgroup? 3. Tujuan Penelitian Tujuan penyusunan penelitian ini adalah:
a. Merancang sistem untuk pengendalian material dengan menggunakan mobile

application yang memuat stock dan partgroup 4. Batasan masalah Batasan masalah ini lebih dibatasi pada :
a. Data yang diambil dalam penelitian ini hanya data yang berhubungan dengan

material di Department Production section logistic PT. TPCO Pan Asia.


b. Membahas

tentang

pengendalian

informasi

stock

material

dengan

menggunakan mobile application

5. Manfaat Penelitian Manfaat dari adanya aplikasi ini adalah : a. Menambah khasanah keilmuan khusunya pada bidang teknik perangkat lunak
b. Diharapkan penelitian ini bisa mempermudah pekerjaan departemen

Production section Logistic dalam mengklasifikasikan data material yang digunakan dalam perusahaan
c. Diharapkan penelitian ini bisa memberika manfaat bagi karyawan PT.

TPCO Pan Asia dalam hal mendapatkan informasi yang akurat, tepat, dan cepat terhadap material yang mereka butuhkandalam proses produksi.
6. Kajian Literatur

6.1. Kajian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu antara lain: Adafin, Johnson Kayode et al (2011) Bahwa material control stok barang mempunyai dampak yang cukup besar atas kontribusi terhadap keterlambatan dalam pelaksanaan proyek, perselisihan yang terjadi, pekerjaan pengiriman , biaya dan waktu. Palmer(1960) Pengendalian stok dan sistem invoice merupakan factor keberhasilan komprehensif sistem computer. Krishnamurthy, Suri et al (2004) Kinerja MRP dan Kanban dalam control ketersediaan stok tidak dilihat baik dan buruknya sekarang namun untuk kinerja masa depan atau untuk memperkirakan ketersediaan masa depan. Aker and Mbiti (2010) Teknologi mobile ini berpengaruh sekali untuk kemajuan ekonomi, teknologi memudahkan kita untuk berkomunikasi dimanapun dan mengembangkan perekonomian dengan mengefisiensikan waktu, biaya dan tempat. Roller and Waverman (2001) infrastructure telekomunikasi mempengaruhi model permintaan dan penawaran, sehingga tingkat pertumbuhan juga berdampak akan naik turunnya akibat infrastructure telekomunikasi.

6.2. Landasan Teori 6.2.1. Konsep Dasar sistem Konsep dasar sistem memiliki beberapa persyaratan umum yaitu, suatu system harus memiliki elemen, lingkungan, interaksi antara elemen dengan lingkungannya. Sebuah sistem dibuat untuk mencapai suatu tujuan, maka sistem harus memilki tujuan yang akan dicapai. Secara garis besar persyaratan dari suatu system antara lain, system harus dibuat untuk menyelesaikan tugas, elemen system harus mempunyai rencana yang ditetapkan, adanya hubungan antar elemen system, unsur dasar dari proses lebih penting dari pada elemen, tujuan organisasi lebih penting dari tujuan elemen. Dari persyaratan ini, system dapat didefinisikan suaru elemen yang digabungkan menjadi satu dengan lainnya untuk tujuan yang sama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, dan data. Elemen system tersebut juga berhubungan dengan lingkungan untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut Mc Leod(1996), sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu organisasi seperti perusahaan atau suatu area fungsional cocok dangan definisi ini. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya yang bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen. 6.2.2. Material Kontrol Hornby (2006) didefinisikan "kontrol" sebagai tindakan mengelola situasi. Iwegbue (1998) dijelaskan lebih lanjut "Kontrol" sebagai fungsi mengatur tindakan dalam kaitannya dengan perencanaan yang telah dilakukan. Ini melibatkan menyiapkan kriteria atau cek, membandingkan hasil aktual dengan kriteria ini dan membuat koreksi yang diperlukan. Pada dasarnya, menurut Iwegbue (1998), stok kontrol adalah operasi terusmenerus mengatur penerimaan dan isu-isu untuk memastikan bahwa saldo saham yang memadai untuk mendukung tingkat konsumsi saat ini. Ini melibatkan perekaman rincian gerakan saham dan saldo dalam nilai, khusus penuh penerimaan

individu, isu-isu dan saldo saham, verifikasi fisik dari kuantitas dan kondisi barang; juga review usang dan surplus saham, toko coding, harga bahan dan biaya. Di sisi lain, Jossop dan Morrison (1986) lebih tercerahkan bahwa bahan stok kontrol merupakan kegiatan menentukan jangkauan dan jumlah bahan yang harus ditebar dan peraturan penerimaan dan isu-isu dari bahan tersebut. Oleh karena itu, kontrol stok yang efektif memastikan bahwa bahan-bahan untuk digunakan pada bangunan proyek yang dibuat tersedia di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat dan dalam jumlah yang benar sesuai dengan tagihan kuantitas, jadwal bahan, spesifikasi dan program pembangunan, sehingga mengurangi bahan kekurangan dan pemborosan di situs konstruksi sebagaimana berpendapat dalam Inyang-Udoh (2002). Namun, Iwegbue (1998) lebih lanjut mencatat bahwa sejak item dalam stok merupakan unit nilai yang biasanya dalam hal uang, perusahaan membangun kontrol atas arus barang masuk dan keluar dari persediaan. Kebijakan memberikan alat yang berharga dalam menjalankan kontrol ini. Stok kontrol adalah prosedur mekanis untuk menerapkan persediaan kebijakan (Iwegbue, 1998). Sementara itu, Iwegbue (1998) juga menyatakan bahwa stok kontrol merupakan unsur penting dalam pengelolaan bahan dan kontrol yang efektif saham memiliki keuntungan memastikan manajemen yang efektif dari toko, pencegahan stok keluar, masalah sembarangan, pencurian dan juga mengurangi insiden kerusakan dan keusangan. Biaya karenanya dapat sangat berkurang dan hal ini kembali dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini, proses yang diperlukan dari stok kontrol harus diletakkan di tempat. Tanggung jawab Manajer pengendalian persediaan harus diketahui untuk semua pihak, ia harus diberikan tepat kewenangan dan sepatutnya termotivasi untuk berfungsi efektif. (Adafin and Kayode : 2008) 6.2.3. UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras,

sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C. Seperti bahasabahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering). (Wahono dan Dharwiyanti : 2003). a. Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan pekerjaan tertentu. (Romi Satria Wahono, Sri Dharwiyanti : 2003)

b. Class Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok : a. b. c. Nama (dan stereotype) Atribut Metoda

c. Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan prosesproses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. (Romi Satria Wahono, Sri Dharwiyanti : 2003) 6.2.4. J2ME Java 2 Micro Edition (J2ME) adalah Java versi Sun yang ditujukan untuk mesinmesin dengan sumber daya hardware yang terbatas seperti PDA, telepon seluler, dan elektronik konsumen dan perangkat embedded. Jadi bisa dikatakan J2ME adalah satu set spesifikasi dan teknologi yang focus kepada perangkat konsumen. Perangkat ini

memiliki jumlah memori yang terbatas, menghabiskan sedikit daya dari baterei, layar yang kecil dan bandwith jaringan yang rendah. J2ME menyediakan suatu interface yang sesuai dengan perangkat. Aplikasiaplikasi tersebut tidak harus dikompile ulang supaya mampu dijalankan pada mesin yang berbeda. Inti dari J2ME terletak pada configuration dan profile-profile. Suatu configuration menggambarkan lingkungan runtime dasar dari suatu sistem J2ME. Ia menggambarkan core library, virtual machine, fitur keamanan dan jaringan. J2ME sendiri ini dibagi menjadi dua buah bagian diantaranya ialah bagian configuration dan profile. Lapisan Konfigurasi: Configuration sendiri ditentukan perkembangannya oleh JCP (Java Community Process), inilah badan non-profit yang berkutat dengan perkembangan teknologi Java. J2ME mempunyai dua konfigurasi yaitu Connected Limited Device Configuration (CLDC) dan Connected Device Configuration (CDC). Pada bagian ini secara detail CLDC diperlukan untuk pengembangan aplikasi wireless dengan MIDP implementasinya CLDC digunakan untuk program Java pada perangkat keras dengan ukuran memori yang terbatas, pada 160 sampai dengan 512Kilobyte. Lapisan Profil: Profile merupakan kebalikan dari configuration yaitu mengatur hal-hal yang spesifik untuk sebuah device atau tipe market. Misalkan pada profile ini diatur tentang persistent storage dan UI. Saat ini JCP telah mendefinisikan lima buah profile, salah satunya yaitu MIDP yaitu profile yang digunakan pada banyak mobile devices. Akibatnya, fitur fituryang kurang penting untuk diimplementasikan dalam handheld device yang bersangkutan dari Java 2 harus dibuang. MIDP dikhususkan untuk digunakan pada handset dengan kemampuan CPU, memori, keyboard dan layer yang terbatas, seperti handphone, pager, PDA dan sebagainya. Aplikasi yang berjalan pada sebuah perangkat yang mendukung MIDP disebut dengan MIDlets, atau lebih singkatnya MIDlet merupakan aplikasi yang dibuat menggunakan Java 2 Micro Edition denganprofile Mobile Information Device Profile. (Purnomo dan Hendrawan et al : 2010 )

6.2.5. PHP PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) ini bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. (Purnomo dan Hendrawan et al : 2010 ) 6.2.6. MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal, kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan Structure Query Language(SQL) sebagai dasar untuk mengakses basis datanya. Selain itu, MySQL bersifat free pada berbagai platform (kecuali pada Windows, yang bersifat shareware atau anda perlu membayar setelah melakukan evaluasi dan memutuskan untuk digunakan untuk keperluan produksi) atau tidak dicekal. MySQL termasuk jenis Relational Database Management Sistem (RDBMS). Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan di dalam MySQL. Sebuah basis data mengandung satu atau sejumlah tabel, tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. (Diaswari Pranantika : 2011) 7. Metodologi Penelitian 7.1. Lokasi dan Fokus Lokasi dan fokus penelitian dalam mengimplementasikan mobile application dalam proses pengontrolan material adalah di PT. TPCO Pan Asia, khususnya Production section logistic karena pengontrolan material yang cukup besar tersebut masih dilakukan dengan cara manual.

Penelitian ini di fokuskan pada penggunaan Mobile Application yang akan diterapkan pada sistem pengontrolan material untuk mempermudah dalam mengefisiensikan data yang akurat. 7.2. Pembangunan Model Pada perancangan sistem ini, ada beberapa alat bantu yang dibutuhkan untuk perancangan sistem:

Gambar 7.2.1 Arsitektur Sistem

Pada arsitektur di atas terdapat 3 level user yaitu Admin, Operator dan Manager Production. admin memiliki fungsi sebagai pengatur aktivitas pada web application tersebut, namun dalam menjalankan aplikasinya dibutuhkan operator sebagai penginput material yang masuk dan keluar. Disisi lain manager production dapat melakukan pengecekan stok, verifikasi dan validasi PR (Purchase Reqisition) yang terintegrasi melalui mobile application.

Gambar 7.2.2 Use Case

Pada gambar rancangan Use Case diatas terdapat 3 actor yaitu 1. Admin Admin dapat melakukan login, menentukan hak akses, input semua data, verifikasi PR (Purchase Requisition), meng-update semua data, dan mencari data. 2. Manager Production Manager hanya dapat melakukan login, check stock, verifikasi PR(Purchase Requisition) dan validasi PR(Purchase Requisition) melalui mobile application. 3. Operator Operator dapat melakukan login, input material-in dan input material-out. 7.3. Jenis Data yang Dibutuhkan Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini secara umum adalah data material, data material-in, material-out, data supplier, data karyawan dan klasifikasi material. 7.4. Alat Pengambilan Data Alat yang digunakan untuk mengambil data yaitu dengan proses wawancara kepada Manager Production section Logistic yang mengelola semua informasi tentang data dan material terkini. 7.5. Alat Bantu Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan alat bantu dalam menganalisa sistem yang akan dirancang. Adapun alat yang digunakan; 1. UML 2. Kamus Data

Perangkat Lunak Sistem Perangkat lunak yang digunakan untuk pembangunan sistem terdiri atas: a. Sistem operasi Windows XP/Vista/7. b. Perangkat lunak pemrograman PHP
c. Database MySql

Perangkat Keras Sistem Perangkat keras yang digunakan untuk membangun sistem ini terdiri atas: a. b. c. d. 8. Processor Intel CoreDuo 1 Ghz. Memori DDRAM 1Ghz. Media penyimpanan berupa harddisk WD 320 GB Monitor dengan resolusi 1280 x 800 32 bit.

Kerangka Berpikir

10. [1]

Daftar Pustaka Adafin, Johnson Kayode, Ayodele, Elijah Olusegun and Daramola, Olufemi (2011). An assessment of factors affecting material stock control practice on selected construction sites in Nigeria.

[2] [3]

Adafin, Johnson Kayode (2008). Practice and Procedure of Material Stock Control in Some Selected Construction Firms in Nigeria Ananth Krishnamurthy, Rajan Suri, and Mary VernonANANTH (2004). Re-Examining the Performance of MRP and Kanban Material Control Strategies for Multi-Product Flexible Manufacturing Systems.

[4] [5] [6] [7]

Anna Isakow and Hao Shi (2008). Review of J2ME and J2ME-based Mobile Application. Diaswari Pranantika (2011). Aplikasi Perpustakaan Digital Mobile STMIK AMIKOM Yogyakarta Menggunakan J2ME. D.R.Palmer (1960). A stock control and invoicing system using a gamma 3 computer. Fredy Purnomo, Denny Hendrawan, Felix, Fidel Hendry (2010). Analisis dan Preancnagan Sistem Mobile KRS Berbasis J2ME menggunakan Jaringan GPRS.

[8] [9]

Jenny C. Aker and Isaac M. Mbiti (2010). Mobile Phones and Economic Development in Africa. Lars-Hendriko Roller and Leonard Waverman (2001). Telecommunications Infrastructure and Economic Development: A Simultaneous Approach.

[10] Romi Satria Wahono, Sri Dharwiyanti (2003). Pengantar Unified Modeling Language (UML).

Anda mungkin juga menyukai