Anda di halaman 1dari 5

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Campak merupakan penyakit yang sangat menular.

Campak ini memiliki nama lain yaitu Morbili. Campak disebabkan oleh virus Paramyxovirus. Virus ini biasanya tumbuh di sel sel yang melapisi dinding tenggorokan dan saluran pernapasan. Campak masih menjadi masalah di dunia. Pada tahun 1980, sebelum adanya vaksinasi secara menyeluruh campak menyebabkan sekitar 2,6 juta kematian setiap tahunnya (Masresha et al., 2011). Dari data terakhir didapatkan, kematian global yang diakibatkan oleh penyakit campak telah menurun sebesar 78% dari 733.000 orang pada tahun 2000 menjadi 164.000 orang pada tahun 2008 (WHO, 2011). Di Indonesia pada tahun 2010, dilaporkan terdapat 17.139 kasus campak dengan Incidence Rate sebesar 0,73 per 10.000 penduduk. Sedangkan jumlah kasus yang terjadi pada KLB campak pada tahun 2010 sebanyak 2.570 kasus dengan jumlah kasus yang meninggal sebanyak 6 kasus (Depkes RI, 2011). Pada tahun 2011 di Tasikmalaya telah terjadi wabah dengan jumlah penderita yaitu 180 orang (Dinkes Tasikmalaya, 2011). Campak beresiko menyebabkan komplikasi, salah satunya yaitu pneumonia. Komplikasi ini diakibatkan oleh reaksi viremia primer atau oleh infeksi sekunder yang menyebabkan penyebaran virus pada sistem pernafasan yang dapat menimbulkan kematian. Pneumonia merupakan

salah satu penyebab kematian terbesar pada anak di seluruh dunia. Setiap tahun diperkirakan telah mencapai 1,4 juta anak yang meninggal yaitu sebanyak 18% dari semua kematian anak ( Smyth, 2002 ; WHO, 2011). Di Amerika, terdapat 47 pasien dari kasus campak yang sembilan orang diantaranya mengalami komplikasi pneumonia. Pada awal Desember 2011 lebih dari 400 kasus campak telah dilaporkan dari 27 Republik. Negaranegara Eropa melaporkan total 28.887 kasus selama 11 bulan pertama pada tahun 2011, mayoritas dari kasus-kasus ini telah parah dan dengan disertai komplikasi pneumonia, ensefalitis dan / atau kejang (CDC, 2011). Di Indonesia jumlah kasus pneumonia pada anak khususnya di daerah Jawa Barat sebesar 48,65%, prosentase jumlah kasus pneumonia ini telah mendekati nilai cakupan pneumonia di Indonesia tahun 2010 yaitu 60% (Depkes RI, 2011). Penelitian mengenai komplikasi pneumonia pada pasien campak telah dilakukan oleh Maria Consuelo R. Enriquez di National Childrens Hospital pada tahun 2004. Maria mengatakan bahwa pneumonia pada campak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin,

status imunisasi, status gizi, dan ada tidaknya riwayat infeksi sebelumnya (Enriquez, 2004). Di Tasikmalaya khususnya Kecamatan Tamansari telah terjadi wabah campak yang puncaknya pada bulan April Mei 2011. Belum dilakukan penelitian mengenai faktor faktor yang mempengaruhi risiko terjadinya komplikasi pneumonia pada pasien campak yaitu umur, jenis kelamin, status gizi, status imunisasi, riwayat infeksi, pengetahuan

orang tua serta kecepatan penanganan pasien. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti di daerah tersebut.

B. Rumusan Masalah Apa sajakah faktor - faktor yang mempengaruhi kejadian komplikasi pneumonia pada pasien campak di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya?

C. Tujuan Penelitian

1. Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kejadian komplikasi pneumonia pada pasien campak di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.

2. Khusus
a. Mengetahui

hubungan

antara

umur

terhadap

komplikasi

pneumonia pada pasien campak di wilayah Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. b. Mengetahui hubungan antara jenis kelamin terhadap komplikasi pneumonia pada pasien campak di wilayah Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.

c. Mengetahui hubungan antara status gizi terhadap komplikasi

pneumonia pada pasien campak di wilayah Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.


d. Mengetahui hubungan antara status imunisasi terhadap komplikasi

pneumonia pada pasien campak di wilayah Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.


e. Mengetahui hubungan antara riwayat infeksi sebelumnya terhadap

komplikasi pneumonia pada pasien campak di wilayah Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
f. Mengetahui hubungan antara pengetahuan orang tua tentang

penyakit campak terhadap kejadian komplikasi pneumonia pada pasien campak di wilayah Kecamatan Tamansari Kota

Tasikmalaya.
g. Mengetahui

hubungan antara kecepatan penanganan pasien

terhadap komplikasi pneumonia pada pasien campak di wilayah Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi kejadian komplikasi pneumonia pada pasien campak di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Pelayanan Kesehatan Menambah informasi mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi kejadian komplikasi pneumonia pada pasien campak sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan pengobatan yang efektif. b. Bagi Masyarakat Menambah ilmu pengetahuan tentang faktor - faktor yang mempengaruhi kejadian komplikasi pneumonia pada penyakit campak sehingga masyarakat dapat melakukan pencegahan dan pengobatan. c. Bagi Peneliti Lain Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya khususnya dalam membahas komplikasi lain dari campak.

Anda mungkin juga menyukai