Brondong Ici Ous

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

BRONDONGICIOUS

OCAAAAA.... Iseng banget sih jadi manusia, pengen jadi monyet apa? teriak Shandy di koridor sekolah, tumpukan kertas gambar berceceran di bawah kakinya. Hei, nama gue Ocha, gue kelas 3 di SMA Mandiri, gue hobi banget sama sepatu roda, hampir kemana-mana gue pake sepatu roda termasuk jam istirahat di sekolah. Dipanggil BP itu makanan gue sehari-hari, mungkin guru BP udah pada bosen liat gue tiap hari, jadi belakangan ini gue nggak pernah dapet panggilan BP. Hehehe Tiba-tiba BRUKKK... Aduh!!! Liat-liat dong kalo jalan! Pantat gue sakit ni teriak gue ke orang yang nabrak gue, sambil mengusah-usap pantat gue. Apa? Nggak salah lo itu yang nggak punya otak. Di sekolah main sepatu roda, kayak nggak ada tempat lain apa. Gila gue dibilang nggak punya otak, cari mati ni orang Eh berani banget lo sama gue, lo nggak tau siapa gue? Sini lo kalo berani...... Di depan gue berdiri seorang cowok yang tinggi, kulitnya sawo matang, hidungnya mancung, bulu matanya lentik, alisnya lebat, badannya atletis, matanya cokelat tua dan mata itu menatap gue. Gue speechless, gue nggak bisa ngomong apa-apa, gue gemeteran, tiba-tiba gue ngrasa malu, gue berantakan, gue inget tadi pagi gue nggak sempat mandi, gue bingung mau ngapain. Gue cuma bisa menatap makhluk indah di depan gue tanpa berkata apa-apa. Setelah puas ngata-ngatain gue, yang gue denger kayak kata-kata lembut penuh cinta, cowok itu pergi. Baru gue sadar, gue nggak tau nama dia siapa. ****************************************************************************** He! Ngelamun aja lo! Shandy mengagetkan dan bikin gue yang lagi makan bakso keselek. Uhuk...uhuk.. Lo pengen gue mati keselek ap? Uhuk..uhuk.. sialan lo! maki gue. Eh sori-sori gue nggak tau kalo lo lagi makan bakso kata Shandy sambil nabokin punggung gue. Shan, gue tadi ketemu cowok cakep banget. Gue ceritain kejadian tadi ke Shandy. Shandy adalah sahabat gue sejak kelas 1. Serius lo, ca? Siapa? tanya Shandy sambil mengunyah bakwan goreng Nah itu dia, gue nggak tau namanya Gimana sih lo, ada cowok ok nggak lo tanya siapa namanya. Tapi sebentar, nggak biasanya lo tertarik sama cowok. Ada apa ini? shandy menatap penuh curiga. apa-apaan sih lo, tapi cowok ini beda shan, He is so gorgeous. Kayaknya gue jatuh cinta sama dia deh. What??? OCA SI CEWEK PALING TOMBOY DI SEKOLAH JATUH CINTA? teriak Shandy Eh gila lo! maki gue, tapi terlambat seluruh penghuni kantin sekarang pada nengok ke arah gue, dan mereka dengar perkataan Shandy tadi. Sumpah gue malu banget. ****************************************************************************** Lo jatuh cinta sama siapa, ca? tanya Dudung di kelas Glek... kalo berita ini udah sampai Dudung, tinggal menghitung jam aja sampai seluruh sekolah Ruth okta

tahu berita ini. Itu dia Dung, Oca nggak tau cowok itu siapa? jawab Shandy Eh lo bisa diem nggak sih? bentak gue Oca, sori ni gue nggak bermaksud mbocorin rahasia lo. Jadi sebagai permintaan maaf gue, gue dan Dudung bakal bantuin lo, nyari tau tentang itu cowok. Kog, gue juga dibawa-bawa sih? protes Dudung. Sejak saat itu kita bertiga mulai mencari tau tentang cowok misterius itu. ****************************************************************************** Keesokan harinya Dudung berhasil mencari nama cowok itu lengkap dengan identitasnya, juga golongan darah.=,= buat apa juga, emang gue mau donorin dia darah. Namanya Yohan, kelas 2 IPA 1. Brondong ni ca Shandy terkikik Emang kenapa? Sekarang kan lagi trend, pacaran ma brondong.bela Dudung OK. Brondong sih nggak masalah. Sekarang masalahnya tipe ceweknya Yohan itu yang feminim. Dan elo Ca, lo tu jauh dari kategori feminim. Kata Dudung yah kalo itu sih gue nggak bisa berbuat apa-apa. Udah deh gue lupain aja cowok itu dengusku putus asa. Gimana sih lo Ca? Masak kayak gini lo udah nyerah. Lo kudu berusaha bikin Yohan jatuh cinta sama lo. Lo harus jadi feminim. Gue dan Dudung bakal bantuin lo. Jadi waktu pensi sekolah kita minggu depan lo udah jadi cewek yang feminim dan gue yakin Yohan bakal suka sama lo. Loh, kog gue dibawa-bawa lagi sih? protes Dudung. ****************************************************************************** Sejak saat itu kita bertiga berjuang bikin gue jadi cewek yang feminim. Kita bertiga belanja bajubaju cewek di mal. Gue ngeri banget waktu dipaksa pakai baju warna pink dan berenda-renda. Gue mati-matian nolak waktu dipaksa pakai rok mini. Mereka juga dengan kejamnya menyingkirkan sepatu roda kesayangan gue. Aduh, gue nyerah deh, gue nggak bisa jadi feminim. Ayolah Ca, dicoba dulu. Inget lo lakuin ini semua buat Yohan. Yohan seakan udah jadi password gue, tiap kali gue denger nama itu disebut gue langsung rela menjalani rangkaian siksaan yang udah dirancang Shandy dan Dudung. Mulai dari belanja baju yang bukan gue banget, nyobain make-up, dari foundation, bedak, blush on, eye shadow, maskara, lipstik dan macem-macem yang gue nggak tau namanya. Nggak ketinggalan mereka juga memaksaku memakai high heels. ****************************************************************************** Hari Pensi Lo yakin, benda itu bisa dipake buat jalan? gue menatap ngeri stiletto 13 cm di hadapan gue. Yakin Oca, cepet pake aja, ntar kita telat lo. Kata Shandy Shandy, kita kan mau datang ke acara PENSI bukan acara fashion show. Gue udah cukup tersiksa pake rok ini. Gue mengibas-ngibaskan rok mini warna pastel yang terpaksa gue pake, karena semua celana gue raib secara misterius. Yang gue curigai sebagai ulah Shandy dan Ruth okta

mama.

Udah nggak usah banyak protes, pake aja! Shandy menjejalkan stiletto itu di kaki gue. ****************************************************************************** Shan, gue nggak bisa jalan ni. Bisa, yakin deh! Shandy menyeret gue ke Aula sekolah yang dipake untuk acara pensi. Waktu gue masuk, gue liat Yohan di panggung, dia dan temen-temen bandnya sedang tampil. Mereka membawakan lagu Dont know nothing dari Maroon 5, yang kebetulan juga my favorite band. Yohan kelihatan ganteng banget, dia memainkan gitar. Jari-jarinya yang panjang menarinari di atas senar gitar. Jujur gue terpesona. Tiba-tiba ada seseorang yang mendorong gue dan bikin gue hampir jatuh, untung ada tangan kekar yang sigap menangkap gue sebelum gue mencium lantai. Terima kas... mata indah itu lagi, ternyata orang itu yang menangkap gue. Lagi-lagi gue spechless. Hai, elo lagi. Kayaknya takdir membuat kita selalu bertabrakan tiap kali ketemu. Nama gue Yohan. Kata Yohan sambil mengulurkan tangan Gue udah tau nama lo Oca.. gue menyambut uluran tangan Yohan. Lo berubah ya. Kata Yohan sambil mengamati penampilan gue Jadi cantik. Sontak muka gue memerah kayak kepiting rebus, untuk di Aula penerangannya dibuat redup jadi perubahan rona muka gue nggak terlalu kentara. Eh, gue mau nyari udara diluar. Gerah disini. Lo temenin gue ya. Ajak Yohan yang langsung gue sambut dengan anggukan. Dan dia menggandeng tangan gue. Dari seberang ruangan gue liat Shandy dan Dudung yang berhigh five, dan mengatakan sukses tanpa suara ke gue. Yang gue balas Thanks juga tanpa suara. ****************************************************************************** Yohan mengajak gue ke lapangan basket, disini nggak ada siapapun, cuma kita berdua. Tiba-tiba dia berkata Oca, sebenernya gue udah mau ngomong ini ke elo sejak kejadian lo nubruk gue. Ngomong apa Yo, lo nggak minta ganti rugi kan? Yohan tertawa mendengar perkataanku. Lo mikir apa sih, ya nggak lah. Gue pengen ngomong kalo sejak kejadian itu gue selalu mikirin elo, gue nggak bisa nglupain wajah lo, Ca. Iya gue juga nggak bisa berhenti mikirin lo jawab gue spontan. But wait, barusan Yohan bilang dia nggak bisa nglupain gue, itu artinya dia suka sama gue. Gue hampir bersorak kegirangan, dan tiba-tiba Yohan meluk gue. Jantung gue serasa berhenti waktu gue mencium aroma tubuhnya. Gue hampir pingsan. Jadi kita pacaran ni sekarang, berarti gue jadi brondong lo ujar Yohan sebentar, gue juga mau ngomong ni. Gue melepaskan diri dari pelukan Yohan. Boleh nggak gue copot stilleto sialan ini. Kaki gue lecet nih, gue serasa mau pingsang gara-gara darah gue berhenti di kaki. Yohan menatapku keheranan. Sebenernya gue bukan tipe cewek feminim Yo, maaf kalo gue nipu lo.lanjut gue Hahahaha... Yohan tertawa Jadi lo berusaha dandan feminim begini demi gue, Ca? Ruth okta

Iya, sori... gue yakin Yohan sekarang ilfil sama gue Nggak perlu berubah jadi seseorang yang bukan lo, buat bikin orang lain jatuh cinta sama lo. Tapi gue sekarang tau kalo lo sangat mencintai gue. So...., kita tetep jadi pacaran sekarang? tanya gue ragu-ragu Iyalah, gue cinta lo apa adanya Oca, nggak peduli lo itu cewek tomboy atau feminim, gue tetep cinta lo. Gue juga cinta lo, Yohan And then we did it, our first kiss

Ruth okta

Anda mungkin juga menyukai