Anda di halaman 1dari 8

FLORA YANG DI LINDUNGI

1.Rafflesia Arnoldii Bunga Terbesar di Dunia

Bunga besar yang langka ini mendapat perhatian luar biasa di dunia. Bayangkan ukuran bunganya yang dapat mencapai 1 meter dan beratnya sendiri bisa mencapai 8 kg sampai 12 kg. Tapi masalahnya baunya ndak wangi, malah lebih mendekati daging busuk. Makanya bunga ini disebut bunga bangkai di negara kita, yang adalah habitat asli bunga ini. Bunga ini akan mekar seminggu atau tiga hari, dan menarik serangga untuk membuahi dengan bau busuk yang dipancarkan oleh bunga ini. Sayangnya, dari hasil pembuahan, hanya 10-20 persen saja yang berhasil tumbuh. 2. PETREA VOLUBILIS

PETREA VOLUBILIS. Berasal dari Amerika Selatan. Mampu tetap berbunga lebat meskipun tumbuh di tempat yang ternaung. Menginginkan kisaran suhu 25 - 35C. Cocok diaplikasikan sebagai tanaman peneduh maupun tanaman merambat di alas pergola. Bunga begerombol dalam tandan. Tiap tandan panjangnya 30 - 40 cm, berisi ratusan bunga. 3. ANTIGONON LEPTOPUS

ANTIGONON

LEPTOPUS.

Tanaman

ini

berasal

dari

Meksiko.

Pertumbuhannya sangat cepat. Menghendaki tempat penanaman yang terkena sinar matahari secara penuh. Media tanam yang diinginkan berupa campuran tanah, sekam kompos, dan sekam bakar. Perbandinganya 2 : 1 : 1. Kisaran suhu yang diinginkan yaitu 21 - 32C. Dapat diperbanyak melalui stek maupun secara generatif dengan biji.

4. Cendana (santalum album linn)

Pohon Cendana (santalum album linn) yang merupakan kebanggaan Nusa Tenggara Timur (NTT), ternyata sudah sulit dijumpai di wilayah tersebut. Hal ini bisa jadi merupakan salah satu dampak dari adanya Peraturan Daerah (Perda) NTT Nomor 16 Tahun 1986 tentang pengelolaan cendana.Perda tersebut antara lain menyatakan pohon cendana yang tumbuh di pekarangan rumah penduduk adalah milik pemerintah. Akibatnya, warga memilih menebang cendana milik mereka dan menjualnya dengan harga murah. Padahal saat itu, harga per kilogram kayu cendana mencapai Rp12 juta. Cendana juga merupakan tanaman obat yang berkhasiat sebagai obat tradisional mengembalikan nafsu makan yang mudah kita ramu sendiri. 5. BONSAI BUNGA KAMBOJA

Jakarta Adenium obesum di Indonesia dikenal dengan sebutan kamboja jepang. Nama adenium lebih disukai pehobi, pasalnya kamboja selalu dikaitkan dengan kuburan. Adenium memikat para penggemar tanaman hias karena variasi warna bunganya kaya dan indah. Ditambah lagi bentuk akarnya yang membesar bila telah tua. Inilah yang membuat sosoknya jadi unik dan mirip bonsai.

6. Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum Becc)

bunga ini merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia. Dinamai bunga bangkai karena memang baunya yang kayak bangkai membusuk. Bau bunga ini sbenarnya punya maksud, yaitu buat ngundang kumbang sama lalat supaya jadi penyerbuk bagi bunganya.

Bunga yang udah resmi jadi bunganya provinsi Bengkulu ini merupakan bunga langka Indonesia yang musti dilindungi keberadaannya. 7. Raflesia Arnoldi

Banyak orang bilang kalo Raflesia Arnoldi tuh sama dengan Bunga Bangkai. Padahal, biarpun sama-sama punya ukuran besar dan baunya busuk, tapi Raflesia dan Bunga Bangkai (Amorphpophallus titanium) beda alias gak sama. Perbedaan itu bisa diliat pada klasifikasi biologi, bentuk, warna, cara dan siklus hidupnya. Rafflesia adalah bunga parasit. Ditemuin sama seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold tahun 1818 di hutan hujan Indonesi. Nama Raflesia Arnoldi diambil dari nama nama Thomas Stamford Raffles, pemimpin ekspedisi itu. Uniknya, selain ukuran dan baunya yang busuk, tumbuhan ini juga gak punya batang, daun ataupun akar yang sesungguhnya. 8. Edelweis (Javanese edelweiss)

Ini nich, bunga yang kabarnya bisa hidup abadi.. Yang pasti fren, gak ada yang abadi dalam hidup ini, trust me... (yayaya... ;)) Bunga yang sering banget dijadiin lambang cinta, ketulusan, pengorbanan, dan keabadian ini sekarang dikategorikan sebagai tanaman langka. Tumbuh endemik di berbagai pegunungan tinggi di Indonesia. Tumbuhan ini bisa mencapai ketinggian maksimal 8 m dengan batang mencapai sebesar kaki manusia walaupun umumnya gak lebih dari 1 m.

9. Bunga Kantung Semar (Pitcher plants)

Ini tanaman pemakan hewan terutama serangga tau.. (carnivorous plants). Tanaman ini banyak menyebar di daerah Kalimantan (Borneo) termasuk juga Sabah, Gunung Kinabalu (Malaysia) dan Sulawesi. Bagus juga buat tanaman hiasan dalam pot yang bisa digantung diserambi rumah.

10. Bunga edelweiss

Bunga Edelweiss dalam beberapa tahun belakangan ini mulai sulit ditemukan di sekitar Gunung Sinabung Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Ketua Generasi Muda Pecinta Alam (Gemapala), Yogi, di Medan, siang ini, mengatakan, bunga edelweiss yang hanya hidup diketinggian antara 2000-3000 meter dipermukaan laut (mdpl) ini sangat terkenal dikalangan pendaki gunung. Bunga jenis ini juga biasa disebut kalangan pendaki gunung sebagai bunga abadi karena mesti telah dipetik dari pohonnya bunga ini tidak akan pernah layu.

Ia mengatakan, Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian sekitar 2.412 mdpl dan merupakan salah satu gunung di Sumut yang menjadi idola para pendaki gunung untuk di daki. Menurut cerita pendahulunya di Gemapala, sekitar tahun 80-an masih dapat ditemukan dengan mudah bunga jenis ini, baik di sekitar kaki Gunung Sinabung maupun di sekitar puncaknya. "Namun sejak tahun 90-an jangan lagi berharap dapat menemukan bunga ini karena keberadaannya yang sudah sangat sulit untuk ditemukan. Saya sendiri meski sudah berulang kali mendaki Gunung Sinabung, tapi sampai sekarang belum sekalipun menemukan," katanya. Menurut dia, sulitnya menemukan bunga itu dewasa ini, tidak terlepas dari ulah para pendaki gunung yang kerap memetik bunga ini untuk dibawa pulang, padahal bunga ini termasuk salah satu bunga yang dilindungi mengingat populasinya yang terbatas. Padahal ada suatu falsafah dalam dunia pendaki gunung bahwa "Jangan meninggalkan sesuatu selain jejak kaki dan jangan membawa sesatu selain kenangan". Semboyan ini jadi terkesan sia-sia saja kalau ternyata masih banyak juga tangan-tangan jahil yang melakukan aksinya di puncak gunung. "Kita boleh iri dengan para pendaki-pendaki dari Jawa yang lebih konsisten terhadap kelestarian lingkungan di puncak gunung. Tak heran juga kalau bunga edelweiss di beberapa gunung di Jawa masih cukup mudah ditemukan," katanya. Seorang pengamat lingkungan, Irwansyah, mengatakan, keberadaan bunga itu tergantung pada para pendaki gunung, karena rakyat biasa tentu tidak akan mungkin mengoleksinya.

Sehubungan itu diminta kesadaran tinggi dan konsistensi dari pendaki gunung untuk tidak mengambil melainkan benar-benar hanya meninggalkan jejak dan membawa kenangan bila selesai mendaki, ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai