Anda di halaman 1dari 2

1.

Kornea Dinding bola mata bagian depan yaitu kornea (cornum = seperti tanduk) merupakan jaringan yang jernih dan bening yang tembus cahaya dan merupakan lapisan jaringan yang menutup bola mata sebelah depan. Bentuknya hampir seperti lingkaran dan sedikit lebih lebar ke arah tranversal (12 mm) dibanding arah vertikal. Kornea ke belakang melanjutkan diri sebagai sclera. Dan perbatasan antara kornea dan sklera disebut limbus.3 Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yang dilalui berkas cahaya menuju retina.
4 2

Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea yaitu 40 dioptri.

Sifat tembus cahaya disebabkan strukturnya yang uniform, avaskuler, dan deturgesens. Deturgesens atau keadaan dehidrasi relatif jaringan kornea, dipertahankan oleh pompa bikarbonat aktif pada endotel. Endotel lebih penting daripada epitel dalam mekanisme dehidrasi, dan cedera kimiawi atau fisik pada endotel jauh lebih berat daripada cedera pada epitel. Kerusakan sel-sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya sifat transparan. Sebaliknya, cedera pada epitel hanya menyebabkan edema lokal sesaat.4 Jika kornea udem karena suatu sebab, maka kornea juga bertindak sebagai prisma yang dapat menguraikan sinar sehingga penderita akan melihat halo.3 Dalam keadaan normal kornea adalah transparan dan jernih. adalah :3 1 2 3 4 Letak epitel kornea yang sangat teratur Letak serabut kolagen yang sangat teratur Kadar air yang konstan Tidak adanya pembuluh darah (avaskuler) Karena kornea avaskuler maka pemberian makan kornea lewat :3 1 2 3 Air mata, terutama untuk menyediakan oksigen Humor Aquos pembuluh darah limbus secara difusi Tebal kornea 0,6 1,0 mm yang terdiri atas lima lapisan :2 1.1 Epitel Tebalnya 50 Qm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling tumpang tindih. Pada sel basal sering terlihat mitosis sel. Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat. Bila terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren. 1.2 Membran Bowman
2

Faktor-faktor yang menyebabkan kejernihan kornea

Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.

Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi.

1.3 Stroma Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan lainnya. Pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedangkan dibagian perifer serat kolagen bercabang. 1.4 Membran Descement Merupakan membran aseluler, bersifat sangat elastik, berkembang terus seumur hidup, dan mempunyai tebal 40 Qm. 1.5 Endotel Berasal dari mesotelium, dan melekat pada membran descement hemidesmosom dan zonula okluden. melalui

Gambar 1. Lapisan-lapisan kornea 2

Daftar Pustaka 1. James B, Chew C, Born A. Lecture Notes Oftalmologi. Ed 9. Jakarta: Erlangga Medikal Series, 2006. 66-70. 2. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Ed 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2006.147-156. 3. Ilyas S, et al. Kelainan Mata Pada Anak. Dalam: Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Sagung Seto. 2002. 229-231. 4. Biswell R. Kornea. Dalam : Vaughan DG, Asbury T, Riordan-Eva P. J Kornea. Oftalmologi Umum (Alih bahasa: Tambajong J, Pendit BU). Jakarta: Widya Medika, 2000. 129-38. 5. James B et al. Oftalmologi. Jakarta: Erlangga. 2005. 6

Anda mungkin juga menyukai