Anda di halaman 1dari 20

PENCEMARAN AIR SUNGAI DI WILAYAH KABUPATEN CIANJUR

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Pengetahuan Lingkungan yang dibina oleh Bapak Drs. Toni Sudjarwo, M.Si.

Oleh: Dita Ditafrihil Fuadah NIM. 1210703009 Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Fisika

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 3 1.1 Latar Belakang .........................................................................................................................3 1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4 1.3 Tujuan Observasi ....................................................................................................................4 1.4 Manfaat Observasi .................................................................................................................4 BAB II KERANGKA TEORI............................................................................... 6 2.1 Pengertian Air Bersih ............................................................................................................6 2.2 Pengertian dan Macam-macam Sungai ........................................................................7 2.3 Pengertian dan Macam-macam Limbah .......................................................................8 2.4 Pencemaran Air.................................................................................................................... 10 BAB III METODOLOGI .................................................................................. 12 3.1 Alat dan Bahan ..................................................................................................................... 12 3.2 Waktu dan Tempat ............................................................................................................. 12 3.3 Metode.................................................................................................................................... 12 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 13 4.1 Kualitas Air Sungai .............................................................................................................. 15 BAB V KESIMPULAN .................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17 LAMPIRAN ................................................................................................... 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Cianjur, maka semakin banyak pula kegiatan/ usaha yang ada di Kabupaten Cianjur, dimana kegiatan tersebut berpotensi untuk menimbulkan pencemaran terhadap

lingkungan di Kabupaten Cianjur termasuk pencemaran air. Menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun2001 menyebutkan bahwa pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air secara disengaja ataupun tidak, sengaja keadaan air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi dengan baik, sedangkan sumber pencemar adalah setiap usaha dan atau kegiatan yang mengeluarkan bahan pencemar ke lingkungan yang dapat menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan semakin pesatnya perkembangan dan pembangunan, akan menimbulkan perubahan dan penurunan terhadap kualitas lingkungan yang ada di wilayah tersebut, diantaranya penurunan muka air tanah dalam, banjir/ genangan air di musim hujan, sungai kering di musim kemarau, terjadinya perubahan kualitas air sungai di mana ada sebagian kualitas air sungai melebihi baku mutu yang ditentukan sehingga tidak sesuai lagi dengan peruntukkannya. Pencemaran air yang terjadi di daerah Kabupaten Cianjur lebih banyak terjadi akibat kegiatan domestik. Kegiatan rumah tangga yang dilakukan sedikit banyak menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan khususnya pencemaran air. Hal ini terlihat dari penuruna kualitas air sngai. Sungai merupakan salah satu sumber daya air yang memiliki komponen lingkungan dengan fungsi yang penting yang penting bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Pencemaran sungai pada umumnya terjadi akibat

aktivitas usaha atau industry yang limbahnya dibuang ke sungai tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Banyaknya usaha atau industry yang berkembang di wilayah Kabupaten Cianjur mengakibatkan penurunan kualitas sungai di Kabupaten Cianjur. Banyak dari pabrik-pabrik di daerah Cianjur yang tidak mengolah limbah pabriknya ke sungai tanpa di oleh terlebih dahulu sehingga perlu adanya pemantauan dari pemerintah terkait juga masyarakat sendiri yang berhubungan langsung dengan lingkungan di sekitar sungai.

1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Apa penyebab pecemaran air di wilayah Kabupaten Cianjur? 2. Bagaimanakah kualitas air sungai di daerah Cianjur? 3. Upaya apakah yang dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran air sungai?

1.3. TUJUAN OBSERVASI 1. Mengetahui penyebab pencemaran air di wilayah Kabupaten Cianjur. 2. Mengetahui kualitas air sungai di daerah Kabupaten Cianjur. 3. Mengetahui upaya apa saja yang dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran air sungai.

1.4. MANFAAT OBSERVASI Secara teoritis, manfaat dari penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan penulis dalam hal tata tulis di lingkungan UIN SGD Bandung. Secara praktisnya, bahwa salah satu tugas mata kuliah Pengetahuan Lingkungan adalah mahasiswa membuat paper yang berisi penelitian ke BPLHD (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah) di daerahnya masing-masing. Dengan melakukan penelitian ke BPLHD setempat, mahasiswa akan mendapatkan data yang kemudian diolah dan menjadi sebuah karya tulis. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat menjadi

bahan pertimbangan dalam menentukan bahan pelajaran agar sesuai dengan kebutuhan mahasiswa demi tercapainya tujuan pembelajaran mata kuliah Pengetahuan Lingkungan di perguruan tinggi ini.

BAB II KERANGKA TEORI 2.1. PENGERTIAN AIR BERSIH Air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah,untuk treatment air minum dan untuk treatmen air sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan kandungan kimia, fisika dan biologis. Pengertian air bersih: 1. Secara Umum : Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia. 2. Secara Fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa. 3. Secara Kimia : a. PH netral (bukan asam/basa) b. Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya. c. Parameter-parameter seperti BOD, COD,DO, TS,TSS dan konductiviti memenuhiaturan pemerintah setempa Parameter Kualitas Air

Kesadahan (Hardness) Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabiladicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan dapat membentuk busaapabila dicampur dengan sabun, sedangkan pada air berkesadahan tinggi tidak akanterbentuk busa. Kesadahan sangat penting artinya bagi para akuaris karena kesadahanmerupakan salah satu petunjuk kualitas air yang diperlukan bagi ikan. Tidak semua ikandapat hidup pada nilai kesadahan yang sama. Dengan kata lain, setiap jenis ikanmemerlukan prasarat nilai kesadahan pada selang tertentu untuk hidupnya. Disampingitu, kesadahan juga merupakan petunjuk yang penting dalam hubungannya dengan usahauntuk memanipulasi nilai pH.Secara lebih rinci kesadahan dibagi dalam dua tipe, yaitu: (1) kesadahan umum (generalhardness atau GH) dan (2) kesadahan karbonat (carbonate hardness atau KH).Disamping dua tipe kesadahan tersebut, dikenal pula tipe kesadahan yang lain yaitu yangdisebut sebagai kesadahan total atau total hardness. Kesadahan total merupakan penjumlahan dari GH dan KH.Penggunaan paramater kesadahan total sering sekali membingungkan, oleh karena itu,sebaiknya penggunaan parameter ini dihindarkan.GHKesadahan umum atau General Hardness merupakan ukuran yang menunjukkan jumlah ion kalsium (Ca++) dan ion magnesium (Mg++) dalam air. Ion-ion lainsebenarnya

ikut pula mempengaruhi nilai GH, akan tetapi pengaruhnya diketahui sangatkecil dan relatif sulit diukur sehingga diabaikan.GH pada umumnya dinyatakan dalam satuan ppm (part per million/ satu persejuta bagian) kalsium karbonat (CaCO3), tingkat kekerasan (dH), atau dengan menggunakankonsentrasi molar CaCO3. Satu satuan kesadahan Jerman atau dH sama dengan 10 mgCaO (kalsium oksida) per liter air. Di Amerika, kesadahan pada umumnya menggunakansatuan ppm CaCO3, dengan demikian satu satuan Jerman (dH) dapat diekspresikansebagai 17.8 ppm CacO3. Sedangkan satuan konsentrasi molar dari 1 mili ekuivalen =2.8 dH = 50 ppm. Perlu diperhatikan bahwa kebanyakan teskit pengukur kesadahanmenggunakan satuan CaCO3. Untuk lebih jelasnya bacalah petunjuk pembacaan padateskit yang anda miliki untuk mengetahui dengan pasti satuan pengukuran yangdigunakan, untuk menghindari terjadinya kesalahan pembacaan. Berikut adalah kriteria selang kesadahan yang biasa dipakai: 0 - 4 dH, 0 - 70 ppm : sangat rendah (sangat lunak) 4 - 8 dH, 70 - 140 ppm : rendah (lunak) 8 - 12 dH, 140 - 210 ppm : sedang 12 - 18 dH, 210 - 320 ppm : agak tinggi (agak keras) 18 - 30 dH, 320 - 530 ppm : tinggi (keras)

2.2. PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM SUNGAI Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut.

Sungai berdasarkan kondisi fisiknya akan terbagi menjadi 3 yaitu : 1. Bagian hulu : pada kondisi hulu aliran air deras, batu-batuan juga besar dan erosi yang terjadi adalah erosi vertikal ke bawah (air terjun). 2. Bagian tengah : Pada bagian ini aliran air sudah agak tenang, batu-batuan juga sudah tidak besar lagi dan erosi yang terjadi ke samping/horizontal. 3. Pada bagian hilir : pada bagian ini aliran air sudah tenang, batu-batuan juga sudah berubah menjadi kental/pasir dan sudah jarang terjadi erosi. Sungai berdasarkan sumber airnya , dibagi menjadi : 1. 2. 3. Sungai hujan : Sungai yang aliran airnya berasal dari air hujan. Contoh : Sungai Cisadane, Sungai Mahakam. Sungai Gletser : sungai yang terbentuk dari es yang mencair. Sungai Campuran : Sungai yang aliran airnya berasal dari campuran gletser dan air hujan. COntoh SUngai digul (Papua) dan sungai memberano (Papua) Sungai berdasarkan debit aliran airnya :

1. Sungai permanen : Sungai yang debitnya stabil dan tidak dipengaruhi oleh musim. Contoh Sungai Mahakam, Sungai Barito, Sungai Musi dan Sungai Kapuas. 2. Sungai periodik : Sungai yang aliran airnya dipengaruhi oleh musim, meluap ketika musim hujan dan kering ketika musim kering. Contoh Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane. 3. Sungai Episodik ; sungai yang aliran airnya ada hanya di musim penghujan, contoh Sungai Kasada di sumba.

2.3. PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM LIMBAH Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal dengan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya). Bahan ini dirumuskan sebagai bahan dalam jumlah relatif sedikit tapi mempunyai potensi mencemarkan/merusakkan lingkungan kehidupan dan sumber daya. Bahan beracun dan berbahaya banyak dijumpai sehari-hari, baik sebagai keperluan rumah tangga maupun industri yang tersimpan, diproses, diperdagangkan, diangkut dan lain-lain. Insektisida, herbisida, zat pelarut, cairan atau bubuk pembersih deterjen, amoniak, sodium nitrit, gas dalam tabung, zat pewarna, bahan pengawet dan masih banyak lagi untuk menyebutnya satu per satu. Bila ditinjau secara kimia bahan-bahan ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Terdapat lima juta jenis bahan kimia telah dikenal dan di antaranya 60.000 jenis sudah dipergunakan dan ribuan jenis lagi bahan kimia baru setiap tahun diperdagangkan. Sebagai limbah, kehadirannya cukup mengkhawatirkan terutama yang bersumber dari pabrik industriy Bahan beracun dan berbahaya banyak digunakan sebagai bahan baku industri maupun sebagai penolong. Beracun dan berbahaya dari limbah ditunjukkan oleh sifat fisik dan kimia bahan itu sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya. Beberapa kriteria berbahaya dan beracun telah ditetapkan antara lain mudah terbakar, mudah meledak, korosif, oksidator dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik, patogenik, mudah membusuk dan lain-lain. Dalam jumlah tertentu dengan kadar tertentu, kehadirannya dapat merusakkan kesehatan bahkan mematikan manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan batas-batas yang diperkenankan dalam lingkunganpada waktu tertentu. Adanya batasan kadar dan jumlah bahan beracun danberbahaya pada suatu ruang dan waktu tertentu dikenal dengan istilah nilai ambang batas, yang artinya

dalam jumlah demikian masih dapat ditoleransi oleh lingkungan sehingga tidak membahayakan lingkungan ataupun pemakai,Karena itu untuk tiap jenis bahan beracun dan berbahaya telah ditetapkan nilai ambang batasnya. Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan limbah tergantung pada jenis dan karakteristiknya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang Dalam jangka waktu relatif singkat tidak memberikan pengaruh yang berarti, tapi dalam jangka panjang cukup fatal bagi lingkungan,Oleh sebab itu pencegahan dan penanggulangan haruslah merumuskan akibat-akibat pada suatu jangka waktu yang cukup jauh. Melihat pada sifat-sifat limbah, karakteristik dan akibat yang ditimbulkan pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang diperlukan langkah pencegahan, penanggulangan dan pengelolaan. Jika didasarkan asalnya, limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu : 1. Limbah Organik Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya. 2. Limbah Anorganik Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah : Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri. Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.

Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium. Jika berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu: 1. Limbah Pabrik Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini mempunyai kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-hari, misalnya MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat. 2. Limbah Rumah Tangga Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lainlain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki. 3. Limbah Industri Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia

2.4. PENCEMARAN AIR Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga

mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang

10

menerimanya berdampak

yang

mengarah

pada

berkurangnya

oksigen

yang

dapat

parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai

macam polutan ke dalamair limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik,yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Pencemaran yang terjadi pada umumnya dikarenakan limbah domestic dan industry yang dibuang ke sungai tanpa melewati proses pengolahan.

11

BAB III METODOLOGI 3.1. ALAT DAN BAHAN Bolpoint Buku Laptop

3.2. WAKTU DAN TEMPAT Observasi dilakukan di Kantor Lingkungan Hidup Daerah Cianjur yang bertempat di Jl. Raya Bandung KM 3 pada hari selasa pukul 09.00 10.30 WIB.

3.3. METODE Penelitian ini penelitian kualitatif yang memerlukan data berupa data tertulis dan data lisan. Untuk mendapatkan hai itu, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian yang memberikan gambaran atau uraian sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Sumber data pada penelitian ini ada dua jenis, yakni person and paper. Person adalah orang yang dapat memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara. Paper, yaitu sumber data berupa dokumen atau tulisan.

12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. KUALITAS AIR SUNGAI Data yang penulis ambil adalah berasal dari buku laporan pemeriksaan kualitas air dan udara Kab. Cianjur tahun 2009 dan 2010. Berdasarkan data tersebut, mutu air dibagi dalam 4 kelas, yaitu ; 1. Kelas A : baik sekali, skor 0 2. Kelas B : baik, skor = -1 s/d -10 memenuhi baku mutu cemar ringan

3. Kelas C : sedang, skor = -11 s/d -30 cemar sedang 4. Kelas D : buruk, skor = > -30 cemar berat

Analisis tiap sungai dilakukan berdasarkan skoring. Hasilnya menunjukkan dari 19 sungai yang diteliti, 1 di antaranya termasuk sungai dengan tingkat pencemaran rendah, 5 sungai termasuk cemar sedang dan 13 sungai lainnya termasuk sungai dengan tingkat pencemaran tinggi atau cemar berat. Sungai dengan tingkat pencemaran rendah adalah sungai Cibuni Hulu yang terletak di Kec. Tanggeung. Pada umumnya, daerah Tanggeung adalah dareah yang penduduknya relative tidak terlalu banyak. Tingkat pencemarannya pun sangat sedikit. Karena di daerah tersebut, perkembangan industry masih sangat jarang karena wilayahnya yang cukup jauh dari perkotaan yang cenderung padat oleh penduduk dan industry. Meskipun ada pencemaran sekalipun, pencemaran berasal dari polutan limbah organic juga dari kegiatan domestic dan pertanian. Kemudian, sungai dengan tingkat pencemaran sedang atau cemar sedang berada di daerah yang tidah terlalu padat penduduk tetapi kegiatan industry mulai berkembang. Rata-rata sumber pencemaran pada sungai dengan tingkat pencemaran sedang berasala dari kegiatan domestic, sampah rumah tangga dan pertanian. Sedangkan untuk sungai dengan tingkat pencemaran tinggi atau cemar berat pada umumnya berada di wilayah yang padat penduduk dan banyak kegiatan

13

industry. Karena banyak pabrik yang dibangun di wilayah tersebut, juga kepadatan penduduk yang juga akan berdampak pada peningkatan pembuangan limbah yang berujung pada pencemaran air sungai di daerah yang bersangkurtan. Sumber pencemar dominan di sungai-sungai yang termasuk kelas cemar berat berasal dari kegiatan domestic, sampah rumah tangga, pertanian, perikanan, peternakan, limbah pabrik dll. Kualitas air sungai di wilayah Kab. Cianjur cenderung berbeda tiap musim. Pada musim kemarau, kualitas irs sungai lebih tinggi tingkat pencemarannya dibandingkan dengan pada musin hujan. Hal ini terjadi karena pada musim kemarau limbah-limbah yang dialirkan ke sungai berupa lemak dan minyak akan mengendap di dasar sungai sehingga membuat air sungai lebih keruh dan kotor. Sedangkan ketika musim hujan, konsentrasi minyak dan lemak lebih rendah dibandingkan dengan musim kemarau. Hal ini karena terjadi pengenceran dari air hujan sehingga menetralkan kandungan parameter-parameter kimia yang ada di sungai tersebut. Dari tahun ke tahun, pencemaran air sungai di wilayah Kab. Cianjur selalu mengalami kenaikan meskipun kenaikan tersebut sangat kecil. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk mencegah dan menaggulangi agar pencemaran tidak semakin besar. Upaya yang dilakukan pemerintah daerah Kab. Cianjur sampai saat ini adalah dengan membuat Perda No. 12 tahun 2004 tentang Pengendalian Pembuangan Limbah Cair. Isi dari Perda tersebut bahwa setiap kegiatan pembuangan limbah cair harus dengan perijinan tertentu. Pihak manapun yang ingin membuka usaha tertentu harus mendapatkan perijinan darikantor LH setempat. Karena apabbila tidak mendapatkan izin terlebih dahulu, pihak tersebut tidak akan bisa mendirikan usaha apapun. Dengan adanya Perda tersebut, maka akan ada aturan yang mengatur para pengusaha untuk selalu menjaga lingkungan sekitar tempat usahanya dengan mengolah limbah cair dari tempat usahanya sebelum dibuang ke lingkungan. Ini adalah upaya pengendalian pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah. Selain itu, sosialisasi dan penyuluhan dilakukan

14

sebagai bentuk pencegahan pencemaran untuk memberikan gambaran pada masyarakat tentang arti penting pelestarian lingkungan. Peran masyarakat sendiri dalam menjaga lingkungan adalah dengan

menyadarkan diri sendiri akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan. Karena bila bukan masyarakat sendiri yang menjaga lingkungannya sendiri, siapa lagi?

15

BAB V KESIMPULAN

1. Pencemaran air sungai di wilayah Kab. Cianjur, pada umumnya dikarenakan limbah domestik, dan industry. 2. Kualitas air sungai di beberapa wilayah Kab. Cianjur secara keseluruhan masih baik dan memenuhi baku mutu yang berlaku. 3. Pemerintah mengeluarkan Perda No. 12 Tahun 2004 tentang

Pengendalian Pembuangan Limbah Cair dalam upaya mengendalikan pencemaran. Juga diadakannya penyuluhan dan sosialisasi tentang pencemaran dan penjagaan lingkungan hidup. Dari diri sendri pentingnya menumbuhkan kesadaran diri dalam menjaga lingkungan sekitar. Karena bila bukan kita, siapa lagi?

16

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/14144746/Pencemaran-air http://industri17imafa.blog.mercubuana.ac.id/tag/pengertian-limbah/ http://www.g-excess.com/4110/pengertian-dan-macam-macam-limbah-atau-sampah/ http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2068816-pengertian-dan-macam-macamsungai/ Jauhari, Heri. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung; Pusaka Setia. Kantor Lingkungan Hidup Kab. Cianjur.

17

LAMPIRAN

18

19

20

Anda mungkin juga menyukai