Anda di halaman 1dari 10

Berteman dengan Si Bocah Neraka

Sebagai saudara kandung, satu ibu dengan Tux Si Penguin, setan kecil Beasty tampaknya memiliki pula bakat tampil funky dan modis. Rahim Ibu UNIX memang telah melahirkan banyak anak, termasuk Si Huxley, platypus yang mamalia namun berbentuk setengah bebek itu (dan kini ditambahi julukan macan di bagian belakang namanya). Mengikuti jejak GNU/Linux yang berbenah diri (agar tidak hanya dapat digunakan sebagai sistem operasi server tapi juga sebagai sistem operasi desktop yang user friendly dan berbasis komunitas), kini FreeBSD mencoba menarik animo pengguna komputer desktop untuk menjajal kebolehannya. Beberapa distro berbasis BSD (Berkeley Software Distributions) kini tampil cukup atraktif dengan antarmuka grafis yang memesona. Sebenarnya, hal ini tidaklah baru, mengingat sebelumnya telah lahir pula varian BSD yang berbasis grafis dan mampu menyihir banyak orang sebagai simbol kemapanan. Varian BSD ini bersifat komersial. Ya, varian ini tak lain adalah MacOS yang pada rilis-rilis terkininya menyematkan julukan macan di bagian belakang namanya (Tiger, Leopard, Snow Leopard). Namun Apple Inc. sampai artikel ini ditulis tetap menyediakan proyek opensource yang menyediakan fondasi dari MacOS, yaitu projek Pure Darwin. Sebelumnya, projek ini sempat mandek saat bernama Open Darwin. Namun kini telah mendapat darah dan tenaga baru. Jika metamorfosis BSD yang pertama bersifat tunggal dan mengarah ke komersialisasi, metamorfosis yang kedua kali ini bersifat massal dan tetap mempertahankan sifat free serta opensource. Bahkan banyak di antaranya yang menyediakan versi Live-CD sehingga pengguna awam dapat menjajalnya dan mempelajarinya tanpa meng-install-nya secara permanen ke media semacam harddisk. Jika keberadaan perangkat CD-ROM menjadi kendala bagi pengguna netbook, bisa dipakai Unetbootin sebagai solusinya. Unetbootin merupakan sebuah perkakas yang telah sukses menjadikan berbagai distro GNU/Linux sebagai Live-USB flashdisk dan juga telah mendukung sistem BSD. Kami telah menjajal dan menguji kemampuan beberapa distro BSD dan merekomendasikannya untuk Anda. Ulasannya kami sajikan secara terpisah agar pembaca bisa menyimaknya dengan mudah serta bisa menarik kesimpulan tentang kelebihan dan kekurangan sistem BSD. (Vincent Bayu Tapa Brata)

Perbedaan Linux, BSD, dan MacOS GNU/Linux BSD General Public Licence (GPL). BSD Licence. Lebih liberal Kendali kernel tertumpu pada dibandingkan GNU/Linux. Linus Tornvalds. EXT4, ReiserFS, UFS (Union File System) Tar.gz, native untuk masing- PBI (push button masing distro (.rpm, .deb, installation), tar.gz, tgz, .tgz). Intel, AMD, Apple-G, SunIntel, AMD SPARC HDD, flash media, embedded HDD, flash media, media. embedded media. MacOS

Lisensi

Sistem berkas Sistem paket instalasi software Kompatibilitas mesin CPU Media instalasi

HFS .dmg,

Intel, Apple-G. HDD.

GhostBSD Kebanyakan distro BSD memang menggunakan KDE sebagai desktop environment, namun GhostBSD menggunakan GNOME untuk antarmuka grafisnya. Versi 1.5 menggunakan basis kernel (inti sistem operasi) FreeBSD 8.1 serta GNOME 2.30. Berkas instalasinya berukuran 1,5 GB sehingga harus di-burn dalam keping DVD. Proyek yang dipimpin oleh Eric Turgeon ini terbilang masih berusia muda, versi terkininya adalah 1.5 dan belum memiliki sistem instalasi berbasis grafis. Jika ingin menginstalnya, Anda dapat menggunakan perintah pc-sysinstall melalui konsol/terminal. Berkas petunjuk cara instalasi juga disertakan pada layar desktop. Dalam pengumuman resminya saat merilis versi 1.5, Eric menjanjikan dalam waktu 6 bulan ke depan, tepatnya saat versi 2.0 dirilis akan tersedia tool instalasi berbasis grafis. Saat ini telah tersedia paket instalasi untuk prosesor 32 bit maupun 64 bit. Versi pertama yang dapat berjalan secara Live-CD (sekaligus dapat diinstal) ini mampu berjalan normal pada spesifikasi komputer yang minim yang sengaja kami gunakan, yaitu Intel Pentium III 800 MHz, memori SDRAM 512 MB dan kartu grafis AGP 8 MB. Namun demikian, bukan berarti distro ini tidak mampu unjuk gigi di komputer yang lebih bertenaga. Ini terbukti dengan kesiapan efek desktop 3D Compiz Fusion yang sudah matang. Dukungan manajemen printer CUPS (Common Unix Printing System) juga sudah siap. Dalam pengujian kami, Compiz Fusion berfungsi baik pada VGA nVidia. Sayangnya masih terdapat bug berupa white screen saat kami coba dengan VGA ber-chipset ATI. Dalam hal dukungan terhadap sistem berkas (file system), tidak tanggung-tanggung GhostBSD mampu melakukan operasi baca-tulis pada sistem berkas NTFS Windows serta mengenali sistem berkas ZFS (Zeta Byte File System) Open Solaris. GhostBSD sendiri menggunakan sistem berkas UFS yang ditambahi dukungan sistem journaling8 (disebut UFS+J). Sistem paket instalasi software yang digunakan adalah TGZ, sama dengan yang digunakan oleh distro Slackware Linux. Meskipun tidak selengkap Ubuntu 10.4 dalam hal aplikasi, distro ini kami nilai sudah sangat mencukupi untuk memenuhi penggunaan sehari-hari. Pada kategori aplikasi Office tersedia AbiWord sebagai pengolah dokumen teks dan GNUmeric untuk aplikasi spreadsheet.

PC-BSD Dalam penilaian kami, inilah distro BSD yang sampai saat ini paling memanjakan pengguna komputer desktop dengan sistem yang paling matang. Versi terbarunya, yaitu 8.1 bersandinama Hubble, menggunakan lingkungan desktop grafis KDE 4.4.5 dan berbasis kernel Free-BSD 8.1. Berkas instalasi dalam sekeping DVD mampu dijalankan secara LiveCD dan di layar desktop-nya tersedia ikon tool instalasi berbasis grafis. Lewat mekanisme klik yang simpel dalam 7 langkah, pengguna awam pun dapat menginstal sistem ini secara permanen ke dalam media semacam harddisk. Sistem PC-BSD sendiri memerlukan ruang kosong dalam harddisk minimal sebesar 10 GB. Jika Anda ingin menginstal distro ini secara permanen, kami sarankan untuk menyertakan beberapa software favorit seperti instant messenger Gaim, editor foto GIMP, multimedia player VLC, paket Open Office, serta mail client ThunderBird (pada langkah pemilihan software/langkah 7-Components). Jika tidak, Anda hanya akan disuguhi oleh aplikasi dari paket KDE. Dalam pengujian yang kami lakukan, PC-BSD 8.1 berjalan secara lancar baik pada kartu grafis ATI maupun nVidia. Bahkan software ini mampu bekerja pada kartu grafis AGP 8 MB. Namun demi kenyamanan, kami sarankan untuk menggunakan setidaknya 16 MB lantaran sistem kami mengalami hang saat mencoba membuka pengunci desktop karena screensaver yang aktif. Penambahan aplikasi juga dapat dilakukan lewat mekanisme klik mouse dan dari kategorisasi aplikasi. Lewat menu ikon Kickoff Applications Launcher > Applications > System > Software Manager, Anda akan diarahkan pada kotak dialog manajemen paket pbiDIR dan dapat langsung memilih, men-download dan otomatis menginstal aplikasi tambahan, layaknya menggunakan Synaptic Application Manager pada Ubuntu Linux. Kami sempat mengadakan eksperimen untuk membangun sistem multiboot antara PC-BSD dengan sistem operasi lain, dalam hal ini Ubuntu 10.4 dan Windows XP. Upaya kami berhasil, namun harus ada Windows sebagai ganjal serta melakukan penyuntingan pada berkas konfigurasi /etc/grub.d/40_custom. Tujuannya untuk memasukkan partisi PC-BSD ke dalam daftar boot manager GRUB milik Ubuntu.

DesktopBSD 1.7 Kami sempat merasa sedih dan kecewa saat mengetahui bahwa pada bulan September 2009, Peter Hofer (dedengkot proyek ini) mengumumkan bahwa versi 1.7 adalah yang terakhir dari distro DesktopBSD. Tak lama berselang, kesedihan kami sirna karena proyek ini telah diambil alih oleh sekelompok pengembang mandiri dari Jerman yang dipimpin oleh Daniel Hilbert. Menurut kami, DesktopBSD merupakan saingan berat bagi PC-BSD dalam hal kemudahan penggunaan dan pengaturan konfigurasi sistem. Berbasis kernel FreeBSD 7.2 dan desktop environment KDE 3.5.10, DesktopBSD tidak hanya menyediakan kategori aplikasi KDE, namun juga berbagai aplikasi yang biasanya ada di desktop environment GNOME (seperti editor foto GIMP, paket OpenOffice, pemutar multimedia VLC, browser web FireFox beserta FTP client Filezilla, serta mail client ThunderBird. Para programmer dan pengembang aplikasi juga diberi fasilitas berupa IDE (Integrated Development Environment) untuk bahasa C++ dan Ruby serta perancangan antarmuka grafis. Konektivitas dengan berbagai macam periferal juga tampak mendapat perhatian serius, sehingga disediakan aplikasi Digikam untuk mengakses foto dari kamera digital dan untuk mengelola foto. Ada juga aplikasi Kandy sebagai perangkat pengakses ponsel. Kami menemukan bahwa kemampuan distro ini untuk mengenali partisi yang menggunakan sistem berkas lain juga cukup bagus, termasuk FAT dan NTFS. Di taskbar-nya, DesktopBSD menyediakan ikon khusus untuk mengakses partisi lain atau media simpan eksternal.

FrenzyBSD 1.3 (Community-Release) Distro BSD yang satu ini berasal dari Ukraina dan lebih ditujukan untuk para administrator sistem (sysadmin) maupun admin network karena lebih banyak berisi aplikasi untuk memanajemen, menganalisis, memperbaiki, atau me-recovery sistem maupun menginterogasi jaringan. Pada peluncuran versi 1.1, Mozhaisky Sergei Vitalievich pendiri awal FrenzyBSD sempat menyatakan bahwa ia menghentikan pengembangan distro ini. Namun, distro ini kini diteruskan oleh komunitas pengembang. FrenzyBSD menggunakan basis kernel FreeBSD 8.1 dan desktop environment ringan XFCE FluxBox. Versi 1.3 hasil oprekan Egor Vershinin ini akan membuat sedikit bingung pengguna awam. Pasalnya, di taskbar FrenzyBSD terbaru (versi 1.3) tidak terdapat tombol pintasan menuju menu kategorisasi aplikasi. Bagaimana jika kita mengeklik kanan pada desktop untuk menampilkan menu itu? Cara ini juga tidak berhasil. Ternyata, agar cara ini berhasil, sebelum kita mengeklik kanan di desktop, kita harus menekan tombol Esc terlebih dulu. Meskipun berjalan secara Live-CD (via CD berukuran 200 MB), FrenzyBSD menyediakan perkakas instalasi ke dalam HDD, bahkan ke dalam media berbasis flash lewat menu Configure > Install Frenzy to HDD atau Install Frenzy to USB Flash. Jadi, tidak perlu menggunakan utilitas Unetbootin. Dengan sedikit konfigurasi berbasis semi-grafis (menggunakan tombol panah dan Enter di keyboard) pada menu Configure > Configure Network, dalam modus Live-CD pengguna dapat langsung terhubung ke internet dan jaringan lokal. Di layar desktop FrenzyBSD terdapat ikon pintasan aplikasi-aplikasi pemutar musik XMMS, pemutar film Mplayer, browser web (Opera, Google Chrome, dan FireFox), FTP client Putty, instant messenger Psi (untuk protokol chat Jabber), penangkap paket data jaringan WireShark, serta virtual machine VirtualBox. Menu kategori aplikasinya sendiri berfungsi bagaikan gudang senjata bagi para admin. Terhitung ada 10 kategori aplikasi, yaitu: File Management & Archiver, Edit/View/Convert, Internet, Network, Network Tools, Network Audit, Security, System, Multimedia, dan Configure. Beberapa tool terkenal yang kami temukan adalah: Archiver (unzip, unrar, dan unace), Network (aircrack-ng, kismet, openVPN, traceroute, tor), Network Tools (VNC, Rdesktop, DNSflood, DNS Hijacker, Sleuth, RadiusSniff, RadDump, ARPscan, nemesis, netcat, bacula, wol), Network Audit (nmap, nessus, nikto, yersinia, sniffit, tcpdump, snort), Security (CalmAV, rkhunter, cops, johntheripper, rarcrack, pdfcrack, hydra, medusa, gnupg, wipe), dan System (smartmontools, cpuid, fdisk, gparted, testdisk, clonehdd, fatback, ntfsundelete, zidrav, bonnie++, siege, unixbench, chntptw, memtest).

NetBSD Beberapa waktu lalu kami sempat mendapat kabar bahwa Microsoft sedang berusaha menarik minat para pengembang NetBSD untuk menyiapkan platform baru bagi ponsel SideKick yang dipasarkan di kawasan Eropa. Memang, NetBSD adalah varian BSD yang paling banyak digunakan di kalangan industri karena didesain dengan menitikberatkan pada kecepatan eksekusi, stabilitas, portabilitas dan keamanan. Pada versi terbarunya, yaitu 5.0.2, NetBSD tersedia untuk perangkat server, PC desktop, perangkat genggam, serta perangkat embedded semacam router. Tak tanggung-tanggung, NASA menggunakan NetBSD pada projek SAMS-II yang menyelidiki daya gravitasi mikro di stasiun ruang angkasa internasional. Konsentrasi para pengembang NetBSD yang didirikan oleh Chris Demetriou, Theo de Raadt (yang kemudian mendirikan OpenBSD), Adam Glass dan Charles Hannumsaat ini adalah mematangkan dukungan terhadap berbagai jenis prosesor mutakhir yang bersifat multicore dan multithread. Distro ini juga cukup mandiri, mengingat telah memiliki sistem paket aplikasi bernama NetBSD Packages Collection (pkgsrc). Salah satu kelebihan NetBSD yang kami acungi jempol adalah daya pengenalan terhadap perangkat keras. Setelah kami telusur balik, memang NetBSD lebih banyak bermain dengan kode-kode pada ranah bahasa tingkat rendah dan terus-menerus mengandalkan hardware abstraction layer (HAL) untuk mengakses hardware. Saat kami uji, hal ini memang terbukti. Kartu suara, kartu grafis langsung dikenali oleh sistem dan berfungsi dengan baik. Demikian pula, kartu jaringan berkecepatan gigabit yang biasanya memerlukan driver khusus di sistem operasi Windows langsung tersambung ke jaringan dan online di internet. Pada versi 5.0.2, OpenBSD untuk PC desktop menggunakan desktop environment KDE. Sedikit berbeda dengan distro BSD lain yang umumnya berbasis kernel (inti sistem operasi) FreeBSD, NetBSD menggunakan basis kernel 386BSD versi 4.3 (simbah-nya FreeBSD). Pada versi 5.0.2, NetBSD memiliki versi Live-CD bernama Jibbed 5.02 yang menggunakan desktop environment XFCE. Sebelumnya, ada juga versi Live-CD 2007 yang menggunakan desktop environment KDE. Karena lebih ditujukan bagi para admin jaringan, NetBSD tidak terlalu banyak menyertakan aplikasi untuk pengguna kebanyakan. Ketika kami coba, hanya tersedia aplikasi pengolah kata AbiWord, pemutar multimedia Xfmesia, browser web Grand Paradiso, serta instant messenger Pidgin.

Open BSD Versi Live-CD dari distro BSD bermaskot ikan buntal durian ini berjuluk Jggimi. Berkas ISO-nya tersedia di alamat http://jggimi.homeip.net/livecd/downloads.html, terdiri dari versi yang sama persis dengan versi instal standar, yakni versi yang menggunakan desktop environment XFCE, KDE, serta Gnome. Jika komputer Anda memiliki spesifikasi hardware yang agak rendah tapi mengharapkan dapat tetap menjalankan OpenBSD (dengan antarmuka grafis), silakan pertimbangkan distro FuguItaBSD. Dari namanya, distro ini memang menyediakan dukungan untuk bahasa Jepang. Sayangnya, tidak begitu banyak informasi yang kami dapat tentang distro ini. Sebabnya distro ini merupakan sempalan dari NetBSD (di bawah komando Theo de Raat). Sebelum tahun 1994, beliau merupakan developer dan programmer senior di NetBSD. OpenBSD sendiri tampak sangat alergi dengan aneka driver perangkat lunak yang sifat kode sumbernya tertutup. Distro ini berusaha membersihkan hirarki pohon kode sumber sistem operasinya dari driver tertutup/proprietary/komersial. Dalam pandangan kami, setidaknya kehadiran versi Live-CD (yang mengikutsertakan berbagai aplikasi untuk aktivitas sehari-hari) telah mampu membuktikan bahwa OpenBSD berpotensi besar menjadi sistem operasi desktop yang user-friendly. Versi Live-CD dengan desktop environment KDE yang kami coba menyediakan paket aplikasi Koffice (termasuk di antaranya adalah KWord, KSpread, dan Kpresenter), aplikasi penyunting gambar (di antaranya adalah Krita, KolourPaint, Ksnapshot, dan KPDF), download manager Kget, mail client Kmail, instant messenger Kopete, serta browser web Konqueror. Jika Anda menginginkan OpenBSD berbasis desktop environment Gnome, kami sarankan untuk mencoba distro GNOBSD yang bersifat Live-CD. Distro ini menyediakan fasilitas instalasi secara grafis, baik ke dalam harddisk maupun USB flashdisk.

DragonFly BSD Distro kreasi Matthew Dillon ini menggunakan sistem berkas berbeda dengan distro BSD yang lain, yaitu HammerFS. Saat kami hendak menginstal, diberikan dua pilihan: menggunakan sistem berkas UFS atau HammerFS. Jika memilih yang kedua, ternyata diperlukan partisi berukuran minimal 50 GB. Sistem berkas unik tersebut difokuskan untuk menghasilkan kestabilan pada sistem yang menjalankan clustering dan virtualisasi serta mendukung ukuran harddisk 1 exabyte. DragonFly BSD juga menggunakan kernel yang bersifat hybrid (monolithic kernel dan micro kernel), tidak seperti distro BSD lain yang umumnya hanya menggunakan kernel monolitik. Kami menilai, distro ini walaupun dapat dipasangi desktop environment, tidak ditujukan untuk pengguna biasa. Instalasi standarnya tidak langsung menyertakan menu berbasis grafis. Setelah instalasi berhasil dan masuk ke antarmuka CLI (Command Line Interface), pengguna harus menginstal desktop environment dengan perintah teks, lalu mengatur konfigurasinya.

Anda mungkin juga menyukai