Anda di halaman 1dari 1

Osteotomy Mandibular dengan Genioglossus Advancement Sejumlah teknik telah dijabarkan untuk memajukan mandibula.

Tujuan dari prosedur ini untuk memperbesar dan menstabilkan jalan nafas retrolingual dengan memajukan insersi otot Genioglossus atau Geniohyoid tanpa menggerakkan seluruh mandibula atau gigi. Osteotomy mandibula terbatas dengan memajukan genioglossus terbukti manjur dan berhubungan dengan morbiditas minimal. Teknik ini dilakukan dengan sebuah osteotomy rectangular bicortical mandibula pada geniotuberkel. Potongan tulang rektangular, yang mana termasuk dalam geniotuberkel, dimajukan ke arah anterior dan kemudian dirotasikan 90O. Prosedur ini memajukan ke arah anterior insersi dari otot genioglossus 10 sampai 14 mm dan meningkatkan tekanan yang ditempatkan pada lidah. Osteotomy Mandibular Anterior (AMO) saat ini merupakan prosedur memajukan Genioglossus yang lebih disukai. Beberapa teknik lain telah ditinggalkan, terutama sebagai akibat melemahnya mandibula anterior dengan fraktur mandibula yang juga bersangkutan, sama seperti perubahan kosmetik wajah karena protrusi dagu. *advancement = memajukan? Myotomy Hyoid dan Suspension Myotomy Hyoid dan Suspensi telah digunakan secara bersamaan dengan teknik memajukan mandibula untuk memperbesar ruang jalan nafas posterior. Prosedur ini memajukan tulang Hyoid lebih ke depan, yang mana juga memajukan epiglottis sebagai dasar lidah. Pada mulanya, prosedur ini dilakukan dengan menahan Hyoid ke arah atas dan anterior ke arah bagian inferior dari mandibula. Berbagai macam teknik telah digunakan untuk menstabilkan tulang hyoid, misalnya dengan jahitan permanen, fascia lata, atau kawat stainless steel. Pada tahun 1992, sebuah teknik yang telah dimodifikasi dimana menahan hyoid ke kartilago thyroid diadopsi, dan hasilnya menjanjikan. Riley dan kawan-kawan melaporkan hasil penelitian mereka mengenai 55 pasien yang menjalani osteotomy mandibular inferior sagital dan GAHM. Dari 55 pasien tersebut, 49 pasien menjalani UPPP dan GAHM, dan enam lainnya dianggap mengalami obstruksi hanya pada tingkat retrolingual dan karenanya hanya menjalani GAHM. Penelitian ini memperlihatkan bahwa 65,3 % pasien merespons intervensi pembedahan. Definisi dari merespons itu sendiri yaitu RDI dibawah 20, 50% atu lebih reduksi dari RDI preoperatif, dan desaturasi oksigen minimal. Kurangnya respons pada prosedur ini dimungkinkan berhubungan denga tingkat obesitas dan juga derajat defisiensi mandibula. Yang termasuk dalam komplikasi yaitu sebuah fraktur mandibula yang berhubungan dengan infeksi pada luka, anestesi sementara pada gigi incicivus, dan dua kasus cedera permanen pada gigi incicivus. *suspension = menahan?

Anda mungkin juga menyukai