Anda di halaman 1dari 5

LBM 1 SGD 15 Tumbuh Kembang dan Degeberative STEP 1 y y Asfiksia Bayi tidak bisa bernapas spontan selama 1 menit

pasca kelahiran Rescusitasi Memulihkan seseorang yang tampaknya mati pada kehidupan atau kesadaran; meliputi napas buatan dan massage jantung APGAR score Satu penilaian yang dilakukan sesaat setelah bayi lahir (1 menit pertama) dan diulang tiap 5 menit (pada menit ke 10 dan seterusnya bila skor buruk); Appearance (warna kulit), Pulse (HR), Grimace (Reflex), Activity (Tonus Otot), Respiratory Effort Skor Ballard Suatu tes yang dugunakan untuk mengetahui umur kehamilan berdasarkan 6 maturasi fisik Skor Dubowitz Suatu tes untuk menilai 10 ciri fisik luar (0-4) dan 10 pemeriksaan neurologis (0-6)

y y

STEP 2 1. Adakah hubungan kondisi bayi BBLR dengan (jelaskan bila ada):  Partus tak maju  SC  Ketuban pecah < 6 jam  Bayi tidak menangis  Kurangnya adaptasi dari intrauterine ke ekstrauterine  Asfiksia  Kehamilan serotinus 2. Apa makna skor APGAR 6-7-8? 3. Apa langkah rescusitasi yang dilakukan dokter terhadap bayi tsb? 4. Apa makna skor Ballard? 5. Apa makna skor Dubowitz? 6. Bagaimana proses terjadinya asfiksia? 7. Bagaimana adaptasi Intrauterine ke ekstrauterine? 8. Bila bayi tidak menangis, BBLR, apa yang harus dilakukan pertama kali oleh dokter? 9. Apa yang disarankan pada ibunya agar pertumbuhan bayi tsb bias normal? 10. Apa saja keadaan yang menunjukan bayi resiko tinggi? 11. Mengapa dengan riwayat antenatal care yang baik didapatkan kondisi bayi pada scenario?

STEP 3 1. Adakah hubungan kondisi bayi BBLR dengan (jelaskan bila ada):  Partus tak maju Tidak ada  SC Tidak ada  Ketuban pecah < 6 jam Tidak ada  Bayi tidak menangis Bisa ada/tidak. Bisa: BBLR ada 3 gangguan: 1. Kardiovaskuler (foramen ovale dan duktus arteriosus terbuka di intrauterine dan terutup ekstrauterine); 2. Pernapasan (paru2 belum mengembang terisi udara di intrauterine mengembang terisi udara saat ekstrauterine; 3. Metabolism (intrauterine di cairan amnion ekstrauterine melalui organ eksresi sendiri) gangguan metabolisme  Kurangnya adaptasi dari intrauterine ke ekstrauterine ADAPTASI FISIOLOGIS: 1. Kardiovaskuler (foramen ovale dan duktus arteriosus terbuka di intrauterine dan terutup ekstrauterine); 2. Pernapasan (paru2 belum mengembang terisi udara di intrauterine mengembang terisi udara saat ekstrauterine; 3. Metabolism (intrauterine di cairan amnion ekstrauterine melalui organ ekskresi sendiri)  Asfiksia Bisa iya/tidak. Dari factor janin: tertekan tali pusat; supresi karena obat2 analgesik Dari factor ibu: kurang nya His yang baik; hipotensi mendadak karena perdarahan; hipertensi pada eklampsia; gangguan mendadak pada plasenta Gangguan pasokan nutrisi dari kelainan vaskuler gg. Metabolism intrauterine bias BBLR  Kehamilan serotinus Partus tak maju bayi aterm tak kunjung lahir; janin saat di kandungan dipasok melalui plasenta; plasenta mengalami penurunan fungsi pasokan nutrisi bayi menurun pertumbuhan dan perkembangan intrauterine tak baik (Hipoksia asfiksia; pasokan nutrisi << metabolisme dengan cadangan makanan dalam tubuh janin >> BBLR) Asfiksia Asidosis respiratorik karena hipoksia dan >> ion karbonat karena ada gangguan pernapasan --> metabolism anaerobic asidosis metabolik 2. Apa makna skor APGAR 6-7-8? Menit pertama-kelima-kesepuluh (karena masih rendah) Interpretasi: - 0-3 sangat rendah - 4-6 rendah ringan/sedang - 7-10 baik

3. Apa langkah rescusitasi yang dilakukan dokter terhadap bayi tsb? Indikasi resusitasi assessment pada Denyut jantung, warna kulit, pernapasan 30 detik pertama merangsang bayi bila terganggua  Aspirasi obstruksi jalan napas (A)  Bahu bayi disangga membuka jalan napas (A)  Digosok2 tangannya atau punggung rangsang tonus otot Tindakan Umum  Beli sandaran pada bahu  Tepuk telapak tangan dan gosok punggung Tindakan Khusus  Massage jantung  Obat; adrenalin  Stimulasi Reflek pernapasan  Hisap cairan di laring 4. Apa makna skor Ballard? 5. Apa makna skor Dubowitz? 6. Bagaimana proses terjadinya asfiksia? Dari factor janin: tertekan tali pusat; supresi karena obat2 analgesik Dari factor ibu: kurang nya His yang baik; hipotensi mendadak karena perdarahan; hipertensi pada eklampsia; gangguan mendadak pada plasenta Kelahiran spontan Asfiksia ringan sementara rangsangan pusat pernapasan apneu dan penurunan HR usaha bernapas dan RR mulai teratur (N) Bila ada asfiksia penurunanan tekanan darah 7. Bagaimana adaptasi Intrauterine ke ekstrauterine? 1. Kardiovaskuler (foramen ovale dan duktus arteriosus terbuka di intrauterine dan terutup ekstrauterine); 2. Pernapasan (paru2 belum mengembang terisi udara di intrauterine mengembang terisi udara saat ekstrauterine; 3. Metabolism (intrauterine di cairan amnion ekstrauterine melalui organ ekskresi sendiri) 8. Bila bayi tidak menangis, BBLR, apa yang harus dilakukan pertama kali oleh dokter? Indikasi resusitasi assessment pada Denyut jantung, warna kulit, pernapasan 30 detik pertama merangsang bayi bila terganggua  Aspirasi obstruksi jalan napas (A)  Bahu bayi disangga membuka jalan napas (A)  Digosok2 tangannya atau punggung rangsang tonus otot Tindakan Umum  Beli sandaran pada bahu  Tepuk telapak tangan dan gosok punggung Tindakan Khusus  Massage jantung

 Obat; adrenalin  Stimulasi Reflek pernapasan Hisap cairan di lutin -->laring 9. Apa yang dilakukan oleh dokter dan disarankan pada ibunya agar pertumbuhan bayi tsb bisa normal? 1. Pertahankan suhu 2. Cegah infeksi 3. Pengawasan nutrisi BBLR: reflek menelan dan bernapas belum sempurna 4. Penimbangan BB secara rutin cerminkan status nutrisi 10. Kapan bayi bisa dibawa pulang dengan viabilitas baik oleh ibunya (kaitan dengan kondisi BBLRnya)? 11. Bagaimana mekanisme hypothermia? 12. Apa saja keadaan yang menunjukan bayi resiko tinggi?  BBLR  13. Mengapa dengan riwayat antenatal care yang baik didapatkan kondisi bayi pada scenario? ANC berperan terhadap terjadinya BBLR 51%; lainnya karena pengaruh gizi ibu 14. ASI (manfaat;indikasi pemberian) DD:  Asfiksia  Definisi  Etiologi  Klasifikasi  Faktor Resiko  Patogenesis  Manifestasi Klinik  Diagnosis  Tatalaksana  Komplikasi  Prognosis  BBLR        Definisi Etiologi Klasifikasi Faktor Resiko Patogenesis Manifestasi Klinik Diagnosis

 Tatalaksana  Komplikasi  Prognosis

Anda mungkin juga menyukai