Anda di halaman 1dari 4

BABI PENDAHULUAN 1.

1LatarBelakang Salah satu komposisi terbesar bahan magnetik di alam terdapat pada senyawa biji besi (Fe3O4, Fe2O3,dll) yang diekstraksidaripasirbesi,batubesidansenyawasenyawayang lain. Di Indonesia, pasir besi banyak terdapat di sungai dan pantai, tetapi kandungan Fe2O3 masih rendah sehingga perlu dilakukan proses pemurnian. Proses pemurnian biji besi secara manualdilakukandenganprosesekstraksiberulangterhadappasir besi menggunakan separator magnetik untuk memisahkan senyawa bijih besi atau hematit (Fe2O3) dari bahan pengotor lainnya(nonmagnetik).SenyawaFe2O3 hasil ekstraksiinimasih memiliki tingkat kemurnian yang kecil, sehingga jika dibuat magnet permanen, maka gaya remanen magnet yang dihasilkan juga rendah. Pada penelitian Taufik Hidayat,2008, prosentase Fe2O3 yang dicapai sebesar 51,1%. Untuk mendapatkan gaya remanenmagnet yangmaksimum(untukmagnetkeramik22,4 kiloGauss),diperlukansenyawaFe2O3 dengantingkat kemurnian 9099,99%. Dengan menggunakan metode Hydrothermal Oxidation pada proses pemurnian Fe2O3 dari biji besi hasil ekstraksi akan didapatkan prosentase kemurnian Fe2O3 99,99%. Proses Hydrothermal dilakukan dengan menambahkan katalis kimia untuk mengurangi pengotor dan proses oksidasi menggunakansuhu800Cdidalam furnace. Dalam penelitian ini dicoba untuk membuat bahan magnetpermanenBariumFerit denganmeningkatkankemurnian daribijihbesiyangdipakaidanbahanBaCO3 dengankemurnian 99,99 % skala Laboratorium. Dengan peningkatan kemurnian keduabahandasartersebutdiharapkanakandapatmeningkatkan sifatmagnetsesuaistandarmagnetBariumFerrit.

2
1.2Permasalahan Dengan latar belakang tersebut diatas, maka masalah yangakandiangkatpadaexperimenTugasAkhiriniadalah: Bahan katalis apakah yang cocok digunakan dalam proses Hydrothermal pada pasir besi sehingga akan diperoleh kandunganFe2O3 yangpalingtinggi? ApakahkandunganFe2O3 padapasirbesiakanmenghasilkan induksiremanenmagnetyanglebihbesar? ApakahkandunganFe2O3 padapasirbesiakanmenghasilkan densitasmagnetyanglebihbesar? 1.3 Tujuan Berdasarkanlatarbelakang danpermasalahan yangtelah dirumuskan diatas, experimen dalam Tugas Akhir ini bertujuan untuk meningkatkan prosentase Fe2O3 dari pasir besi sebagai bahan baku magnet permanen keramik dengan metode HydrothermalOxidation. 1.4PendekatanSistem Berdasarkan dari permasalahan dan tujuan dalam experimen ini, maka pendekatan system yang digunakan adalah: Sampel bijih besi yang digunakan ada dua jenis yaitu pasirbesi1yaitupasirbesiyangdiperolehdarikontraktor pembangunanjalanToldengankandunganFe2O3 sebesar 58,39% dan pasir besi 2 berasal dari pantai Bambang LumajangdengankandunganawalFe2O3 sebesar60,64% Ekstraksi sampel dilakukan dengan separator magnetik dan hydrothermal oxidation kemudian dimilling hingga mencapaiukuran400mesh. Proseshydrothermaldilakukanpadasuhu90Cdilakukan diatas kompor listrik dengan bahan katalis HCl, H2SO4 danHNO3. Temperatur oksidasi yang digunakan adalah rentang 800C

3
Bahan campuran bijih besi untuk pembuatan sampel magnet permanen keramik adalah BaCO3 skala laboratoriumdengankemurnian99,99%. Kondisi lingkungan kerja dan peralatan selama proses pembuatansampeldianggaptidakmemberikanpengaruh, misalnyakelembabanudarapadaprosesheattreatment. Sifat magnet yang diamati adalah induksi remanen (Br) dandensitassampel 1.5MetodologiPenelitian Dalammencapaitujuanuntukmemecahkanmasalahpada tugas akhir ini dilakukan langkah langkah kegiatan sebagai berikut: Mengambil bahan dasar (pasir) dan menganalisa kualitatif dankuantitatif. Melakukan proses pemurnian pada kedua bahan yang berbeda,yaitu:Bahan pasirIdan pasirII Melakukan pengujian komposisi hasil proses pemurnian denganmenggunakanmetodeXRF Melakukan proses pembuatan magnet keramik, meliputi pencampuranserbuk,kalsinasi,kompaksidansintering. Melakukanpengujiandensitasdaninduksiremanen. Mengolahdatahasilpengujian. Membuatkesimpulandarihasilpengolahandata. Menyusun laporan dari hasil penelitian dan analisis yang telahdilakukan. 1.6 SistematikaLaporan Laporan experimen Tugas Akhir ini akan disusun secara sistematis yang terbagi dalam beberapa bab, dengan perincian sebagaiberikut: BABI PENDAHULUAN Bab ini berisikan penjelasan latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian dan sistematikalaporan.

4
BABIIDASARTEORI Pada bab ini berisikan teoriteori dan faktafakta yang dipakai sebagai dasar pembahasan dan penyelesaian permasalahan yang diangkatpadatugasakhirini. BABIIIMETODOLOGIPENELITIAN Pada bab ini berisikan proses pembuatan sampel dan pengujian sampel. BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN Babiniberisi hasil dariproses pembuatansampeldanpengujian padababIII. BABV KESIMPULANDANSARAN Babinimerupakanpenutuplaporan,berisikesimpulanyangdapat ditarik dari hasil penelitian serta saran terhadap penanganan permasalahanyangada.

Anda mungkin juga menyukai