Anda di halaman 1dari 20

Laporan Tugas Konsep Sistem Informasi Lanjut

The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.

Dosen:Dr.LintangYuniarBanowosari

PenerapanCRMPadaPTAsuransiJiwaBakrie BakrieLife
DisusunOleh : ZanuarNurHabib(17108392) KuntoHadiUtomo(17108392) FuadRistyanto(17108392)

UNIVERSITAS GUNADARMA 2009

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penerapan CRM Pada PT Asuransi Jiwa Bakrie

Perkembangan di dalam dunia tehnologi saat ini sangatlah pesat, sehingga di beberapa perusahaan yang mengikuti perkembangan tersebut sadar betul tentang pentingnya system informasi yang baik, agar perusahaan dapat bertahan dan dapat menjadi perusahaan yang dapat melayani kebutuhan konsumen dengan baik. Dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bergerak pada bidang asuransi yang bermunculan, maka semakin ketat pula persaingan bisnis yang terjadi, para konsumen yang ingin memakai jasa asuransi dibuat bingung dengan banyaknya pilihan tersebut. Pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa asuransi seperti pada Perusahaan Asuransi Jiwa Bakrie Bakrie Life, dibutuhkan pengembangan system untuk

memepertahankan perusahaan tersebut. Salah satu usaha untuk mempertahankan perusahaan tersebut adalah dengan menjaga kepercayaan pelangan pada perusahaan tersebut, agar pelanggan yang telah ada tidak beralih pada perusahaan yang lain, maka dari ityu dikembangkanlah suatu system yang dapat menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan menerapkan system CRM (Custemer Relationship Management)

1.2

Tujuan Penerapan CRM Pada Bakrie Life Pada Bakrie Life penerapan CRM pada perusahaan menpunyai beberapa tujuan di

antaranya adalahsebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. 2. Menjaga dan membina hubungan baik dengan pelanggan. 3. Mempertahakan pelanggan yang ada. Penerapan CRM yang baik pada perusahaan Bakrie Life selalu diupayakan semaksimal mungkin agar tujuan-tujuan diatas dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan

. BAB 2 GAMBARAN KORPORASI

2.1

Profile PT Asuransi Jiwa Bakrie Bakrie Life Dimulai dengan mengambil alih Centris Life pada akhir tahun 1996, Bakrie Life

beroperasi dengan dukungan penuh dari kelompok usaha Bakrie. Kelompok usaha ini bergerak diberbagai bidang usaha yang pada posisi tahun 2005. Beberapa perusahaan yang tergolong dalam kelompok usaha Bakrie antara lain : Industri Manufaktur, Agro Industri, Pertambangan Batubara, Pertambangan Minyak & Gas Bumi, Property, serta Jasa Telekomunikasi & Media Televisi. Visi Menjadi perusahaan jasa terkemuka yang memberikan nilai tambah maksimal kepada para stakeholder. Misi Menjadi perusahaan Asuransi Jiwa yang memberikan kepuasan dalam pemenuhan kabutuhan jasa Asuransi Jiwa bagi masyarakat melalui produk-produk beragam, distribusi yang mudah dijangkau, serta ditopang dengan sumber daya manusia yang profesional. Filosofi Dengan Filosofi We Cover You For Life Bakrie Life siap untuk mendampingi

masyarakat Indonesia dalam merencanakan masa depannya. 2.2 Bidang Usaha dan Pengembangan Usaha Bakrie Life didukung oleh 200 karyawan dan 1.500 tenaga penjual, serta beroperasi di seluruh Indonesia yang terpusat di 13 kota besar di Indonesia yaitu: Medan, Lampung, Jambi,

Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Balikpapan, Makasar dan Manado. Total pendapatan premi pada tahun 2005 mencapai Rp. 155 Milyar. Total Aset dalam 5 tahun terakhir mengalami pertumbuhan rata-rata lebih dari 50 % dan pada posisi kuartal pertama tahun 2006 mencapai Rp. 204 Milyar. Sebagaimana industri asuransi jiwa lainya, Bakrie Life memberikan jasa perlindungan melalui produknya yang beraneka ragam dengan cara bayar yang bersifat sekali (single) maupun yang bersifat regular (bulanan, tiga bulan, enam bulan, tahunan) dan didistribusikan kepasar individu maupun kolektif (perusahaan). Produk-produk tersebut antara lain: a. Produk berbasis resiko meninggal murni yaitu produk Term dan Whole Life. a. Produk asuransi kesehatan atau Medical saving seperti produk Saving Save dan Heatly Plan. b. Produk kombinasi resiko dan tabungan untuk mengantisipasi kebutuhan keuangan yang terencana seperti produk Asuransi Pendidikan, Program Pensiun Karyawan dll. c. Produk berbasis investasi seperti produk Anuitas, Tunjangan Hari Tua, Unit link dll. Dalam memasarkan produk, Bakrie Life men-diversifikasi menjadi beberapa kanal distribusi melalui beberapa kantor penjualan yang berpusat di 13 kota besar yang tersebar di Indonesia sebagaimana telah disebutkan diatas. Kanal distribusi Bakrie Life adalah : a. Agency Distribution, untuk memasarkan ke nasabah individu dengan produk yang lebih disesuaikan ke nasabah.

b. Retail Distribution, yang memasarkan produk dalam satu paket unit yang didistribusikan ke para nasabah individu dengan produknya bersifat retail dan masal. c. Collective Distribution, ditujukan untuk memasarkan produk melalui asuransi kolektif yang preminya dikoordinasikan melalui perusahaan d. Group Distribution, distribusi ini dirancang khusus hanya menangani nasabah potensial yang berasal dari kelompok usaha Bakrie beserta afiliasinya. e. Investment Produk Distribution, distribusi ini dikhususkan untuk nasabah yang berkeinginan melakukan investasi jangka panjang dengan tingkat retur yang menarik sekaligus untuk menjamin kesejahteraan keuangan keluarga.

2.3

Stuktur Organisasi PT Asuransi Jiwa Bakrie Sebagaimana diketahui suatu organisasi mempunyai alat pelengkap yaitu struktur

organisasi. Struktur organisasi merupakan syarat mutlak yang harus ada untuk menjalani suatu badan usaha, selain itu juga untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota supaya tidak ada tugas yang ganda didalamnya. Adapun bentuk struktur organisasi pada Bakrie Life sebagai berikut :

GambarIII.1

Struktur Organisasi Bakrie Life

Tugas dan Fungsi

a. Direktur Merupakan pimpinan asuransi dan bertanggung jawab dalam melaksanaan tugas harian perusahaan. b. Bag. Operasional Merupakan bagian yang bertugas membuat polis serta menyeleksi kelengkapan dari polis tersebut. c. Bag. Bisnis Support Merupakan bagian yang mendukung atau membantu dalam proses kelangsungan kegiatan kerja. d. Bag. Akunting Merupakan bagian yang bertugas menghitung laba-rugi perusahaan, total aset, dan melakukan pembukuan tiap tahunya. e. Bag. Marketing Bagian yang bertugas membuat produk-produk asuransi, memasarkan produkproduk yang ada serta mencari nasabah.

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1

Customer Relationship Management (CRM) CRM (Customer Relationship Management) merupakan sebuah strategi bisnis yang

berorientasi pada customer, dengan tujuanakhirnya memaksimalkan profit perusahaan dan kepuasan customer. Fungsi CRM terbagi-bagi untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan, seperti penjualan/sales, marketing, customer service, training, HRD, dan seterusnya. Jelaslah bahwa ciri sebuah CRM adalah mengintegrasikan bagian-bagian yang memiliki mata rantai dengan customer. Persaingan bisnis saat ini tidak hanya dapat mengandalkan produk semata, didorong dengan semakin ketatnya kompetisi, juga dikarenakan kemajuan informasi teknologi itu sendiri, kebutuhan akan sistem CRM akan semakin terasa hari demi hari. Secara operasional, CRM mendukung proses bisnis front ofce seperti penjualan, marketing, ataupun service. kegiatan-kegiatan tersebut berinteraksi dan sangat berhubungan erat dengan customer. Seluruh kegiatan tersebut tersimpan secara historikal pada database membentuk suatu knowledge base, dan staf pengguna CRM di dalam perusahaan dapat mengambil informasi yang diperlukan. Strategi dan sistem CRM sangat beragam, baik dari sisi kompleksitasnya maupun ruang lingkup, tetapi secara garis besar sistem CRM akan berusaha mendapatkan, meningkatkan, dan mempertahankan customer.

3.2

Penentuan Sumber Software tools Dalam mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan oleh suatu perusahaan, penentuan

sumber software tools perlu dikaji secara seksama guna mendapatkan hasil yang mmuaskan. Pada PT Bakrie Life penentuan software tools yang digunakan adalah dengan menggunakan layanan CRM opensource, software tools yang digunakan adalah SugarCrm Profesional. Alasan penggunaan SugarCrm Profesional tersebut adalah agar kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan sesuai dengan apa yang diharapkan, kebutuhan para pelanggan dapat dianalisis sehingga

kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi. Penentuan software yang digunakan tersebut juga untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

3.3

SugarCrm Profesional Sugar Profesional merupakan satu dari tiga versi software SAP yang dikeluarkan oleh

SugarCrm. SugarCrm Profesional adalah suatu software untuk memanage hubungan perusahaan dengan customer agar terjalin dengan lebih baik, sehingga dapat meningkatkan profit bagi perusahaan. Software ini mengorganisasikan dengan efektif, mengumpulkan dan merawat informasi pada semua aspek yang berhubungan dengan relationship dengan customer. SugarCrm Profesional berisi beberapa modul, setiap modul mewakili fungsi-fungsi seperti Account, Activity, Leads, Opportunity dll. Contohnya Modul Account untuk

menciptakan dan me-manage customer account yaitu nama perusahaan. Modul Contact berisi data alamat, email, nomor telepon, tanggal ulang tahun, bersedia ditelepon atau tidak, Date created data, date modified data dll.

3.4

Modul dalam SugarCrm Profesional

Di dalam SugarCrm Profesional terdapat beberapa modul yang disediakan, modul tersebut antara lain adalah :

3.4.1

Modul Account Modul Account disini berfunsi untuk mengetahui data dari customer yang

berhubungan dengan bisnis. Modul ini berisi data customer secara korporasi, dimana nama account diisi dengan nama perusahaan, alamat, nomor telepon, email, diisi oleh user dll.

3.4.2

Contatc Contatc berfungsi untuk mengetahui personal in charge dari Account. Di

dalam tabel isian dari Contact, terdapat kotak Account yang berfungsi untuk mengaitkan Contact dengan Account, sehingga dapat dipilih, jika nama Contact adalah nama dari pemilik, maka dipilih Account adalah perusahaannya. Jadi, Contact dan Account saling terintegrasi satu dengan yang lainnya atau ter-link secara otomatis.

3.4.3

Activity Berfungsi untuk mengatur jadwal menelepon customer, jadwal rapat, atau jadwal

tugas yang harus dilakukan supaya tidak lalai dapat bekerja.

3.4.4

Leads Berfungsi untuk me-manage data tentang Sales Leads, yaitu data calon

pelanggan yang didapat dari iklan atau promosi bisnis yang ditawarkan.

3.4.5

Opportunity Berfungsi untuk mengetahui keuntungan atau laba yang akan didapatkan dari

suatu Customer oleh seorang sales.

3.4.6

Case Berfungsi untuk me-manage problem yang sedang terjadi di customer, lengkap

dengan informasi apakah problem tersebut sudah berhasil diselesaikan atau masih pending.

3.4.7

Bug Tracker Berfungsi melaporkan, melacak dan me-manage Bug ( error pada produk

software) atau cacat produksi pada barang pabrik. Berguna juga sebagai quality control

3.4.8

Project Untuk me-manage proyek yang sedang dijalankan oleh bisnis di perusahaan

Anda. Lengkap dengan estimasi waktu dan tenaga yang dipakai untuk menyelesaikan Proyek tersebut.

3.4.9

Campaign Berfungsi untuk me-manage kampanye iklan dari divisi Marketing. Dapat

mengaktifkan schedule agar kampanye iklan via email dapat dilakukan pada tengah malam dimana traffic internet sedang lancar pada saat itu. kampanye iklan ini dilakukan secara otomatis untuk menghemat kerja staff.

3.5

Kelebihan Software Tools Pengunaan SugarCrm Profesional didalam menerapkan CRM pada Bakrie Life, tentunya

banyak memiliki kelebihan atau keunggulan tersendiri, kelebihan dari SugarCrm Profesional antara lain adalah : 1. Pelanggan dapat memasukan data misalnya dari kantor cabang Surabaya ke Server SugarCRM pusat di Jakarta. Juga dapat memunculkan "reminder" atau "pop-up window" yang berisi pengingat pesan untuk rapat, menelepon customer atau mengerjakan suatu tugas agar tidak lupa atau lalai.

2.

Masing-masing item di atas ( Contacts, Accounts dll ) yang me-link. Misalnya saat kita membuka halaman Calendar, terdapat Account Customer yang dapat ditampilkan pada halaman Calendar dan dihubungkan dengan tanggal yang bersangkutan sehingga setiap halaman saling terintegrasi dengan baik.

3.

Dapat dilakukan analisis mengenai customer berdasarkan kriteria tertentu, Analisis yang dapat dihasilkan sangat beragam berdasarkan data informasi yang masuk, berupa pertanyaan, pengaduan, ataupun saran customer sering membantu perusahaan untuk memperbaiki produk dan service-nya. Tetapi, jangan sampai berhenti pada analogi customer menemukan lubang dan produsen menambal lubang tersebut, karena inovasi-inovasi juga dapat dilakukan berdasar analisis customer.

4. Informasi customer dapat disimpan pada sebuah data historikal sehingga memudahkan proses selanjutnya.

5.

Dapat menampilkan Warning atau Reminder.

3.6

Kekurangan Software Tools Untuk kekurangan Software tools sendiri kami tidak diberikan secara rinci, karna

menyangkut kerahasiaan dan keamanan perusahaan, tetapi menurut pengamatan kami masih terdapat kekurangan sedikit, yaitu disediakannya modul kusus untuk menampung semua saran

dan kritik dari pelanggan kepada perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengetahui sejauh mana pelayanan yang diberikan kepada para pelanggannya sebagai bahan acuan untuk meningkatkan lagi pelayanan kepada pelanggannya.

3.7

Pengembangan Sistem Tahapan pengembangan system yang dilakukan pada PT Bakrie Life dilakukan dengan

langkah-langka sebagai berikut :


1. Perencanaan Sistem ( Systems Planning) 2. Analisis Sistem (System Analysis) 3. Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum 4. Seleksi Sistem (System Selection) 5. Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum 6. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation & Maintenance) Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkahlangkah utamanya adalah sebagai berikut :

PERENCANAAN SISTEM. Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.

Perencanaan sistem dapat terdiri : 1. Perencanaan jangka pendek meliputi periode 1 s.d. 2 tahun 2. Perencanaan jangka panjang meliputi periode sampai dengan 5 tahun Perencanaan sistem biasanya ditanggani oleh staf perencanaan sistem bila tidak ada dapat juga dilakukan oleh departemen sistem.

Proses Perencanaan Sistem dikelompokkan dalam 3 proses utama yaitu sbb : 1. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana sistem 2. Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan dilakukan oleh komite pengarah. 3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem.

Adapun tahapan dari proses perencanaan sistem untuk ketiga bagian ini adalah : 1. Merencanakan proyek-proyek sistem -Mengkaji tujuan,perencanaan strategi dan taktik perusahaan - Mengidentifikasikan proyek-proyek sistem - Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem - Menetapkan kendala proyak-proyek sistem - Menentukan proyek-proyek sistem prioritas - Membuat laporan perencanaan sistem - meminta persetujuan manajemen 2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan - Menunjuk team analis - Mengumumkan proyek pengembangan sistem 3. Mendefinisikan proyek-proyek dikembangkan - Melakukan studi kelayakan - Menilai kelayakan proyek sistem - Membuat usulan proyek sistem - Meminta persetujuan manajemen.

ANALISIS SISTEM Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai :

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Langkah-langkah di Analisis Sistem : Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyeksistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci. Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu sbb:

1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah - Mengindentifikasikan penyebab masalah - Mengidentifikasikan titik keputusan - Mengidentifikasikan personil-personil kunci 2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada - Menentukan jenis penelitian - Merencanakan jadual penelitian - Mengatur jadual wawancara - Mengatur jadual observasi - Mengatur jadual pengambilan sampel - Membuat penugasan penelitian - Membuat agenda wawancara - Mengumpulkan hasil penelitian 3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem - Menganalisis kelemahan Sistem - Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen 4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis Tujuan : - Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan - Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen - Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen - Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya

PERANCANGAN SISTEM Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Untuk selanjutny adalah bagi analis system untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem . Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu : 1. Perancangan sistem sec.umum/perancangan konseptual, perancangan logikal/perancangan sec.makro 2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik. Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini : 1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk 5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi 6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem

Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu : 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem 2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

EVALUASI DAN SELEKSI SISTEM Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang cukup bagi yang melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan rancangbangun yang telah dilakukan. Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih system diantaranya adalah pengetahuan tentang siapa-siapa yang menyediakan teknologi ini, cara pemilikannya dsb. Pemilih sistem juga harus paham dengan teknik-teknik evaluasi untuk menyeleksi sistem.

Langkah-langkah menyeleksi dan memilih sistem :

1. Memilih penyedia teknologi. Kebutuhan dari teknologi sistem dapat dikelompokkan dalam empat kategori sbb : a. perangkat keras yang sifatnya umum b. perangkat keras yang spesifik untuk suatu aplikasi c. perangkat lunak yang sifatnya umum d. perangkat lunak yang spesifik untuk suatu aplikasi 2. Meminta proposal dari penjual Jika terdapat beberapa penyedia produk dan jasa yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan dari sistem dan tidak semua penyedia teknologi ini akan dipilih, maka pemilih sistem perlu meminta proposal dari semua penyedia teknologi yang dipilih. 3. Menyaring penjual Tidak semua proposal yang masuk akan dievaluasi semuanya. Hanya proposal yang memenuhi syarat saja yang akan dievaluasi. Proposal yang tidak memenuhi syarat adalah proposal yang tidak sesuai. 4. Mengevaluasi penjual yang lolos saringan Proposal yang telah lolos saringan lebih lanjut perlu dibandingkan satu dengan yang lainnya dan diranking untuk menentukan penjual mana yang direkomendasi. Sebelum itu perlu ditetapkan terlebih dahulu kriteria evaluasi yang akan dilakukan.

3.8

Implementasi Pada Perusahaan Implementasi adalah suatu rencana atau menjelaskan segala sesuatu yang mendukung

dalam pelaksanaan sistem. Maka perlu dilakukan suatu kegiatan yang pada dasarnya dimaksudkan sebagai pengaturan jadwal dalam mewujudkan penerapan rancangan sistem yang diusulkan. Pengaturan jadwal ini berfungsi sebagai kontrol terhadap waktu pelaksanaan pembangunan sistem. Dengan jadwal ini kita dapat mengetahui keseluruhan waktu yang dibutuhkan. Juga mengetahui sampai dimana tahap pelaksanaannya sekarang atau tahap mana saja yang seharusnya sudah dicapai dalam waktu tersebut. Pelayanan customer juga tidak terbatas harus mendirikan kantor yang beroperasi khusus sebagai call center atau customer service. Dari sisi customer pun hanya perlu memiliki koneksi Internet untuk berinteraksi dengan bagian pelayanan. Jadi, implementasi Software tools ini bukan terbatas pada lingkungan perusahaan saja.

Implementasi CRM harus difokuskan pada strategi yang disesuaikan dengan situasi perusahaan secara spesik, serta kebutuhan dan harapan customer. Mengenali behaviour customer akan membantu penerapan strategi yang tepat untuk menghadapi customer tertentu, adapun tahapan tahapan penerapan sistem ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Pembuatan buku petunjuk pengoperasian Pembuatan buku petunjuk bertujuan untuk memberikan petunjuk kepada pemakai tentang bagaimana cara mengoperasikan sistem didalam pemakaian sistem usulan ini. Disamping itu juga dipakai oleh pembuat sistem sebagai buku pedoman dalam memberikan pelatihan pengoperasian sistem.

b. Pelatihan Personil Tujuan pelatihan terhadap para personil medis adalah memberikan latihan-latihan yang menerapkan aplikasi dari buku petunjuk yang telah dibuat. Dengan pelatihan ini diharapkan dapat mencapai hasil yang optimal. Adapun kegiatan ini meliputi bagaimana cara penggunaan sistem bagi tiap-tiap bagian.

c. Penyiapan data Penyiapan data ini bertujuan untuk menyiapkan data yang akan dimasukkan ke dalam file-file untuk selanjutnya diproses, perkiraan waktu yang dibutuhkan adalah 5 hari.

d. Perekaman data Merupakan kegiatan perekaman data-data klinik yang perlu direkam untuk selanjutnya akan diproses dengan komputer.

e. Pengujian software tools Tahap selanjutnya adalah pengujian software tools yang bertujuan untuk melakukan uji coba terhadap sistem secara keseluruhan yang dimulai dari pengisian data-data percobaan untuk mengetes apakah sistem sudah berjalan dengan baik, serta untuk mengetahui apakah sistem tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapakan.

f. Pengoperasian sistem Pada tahapan ini dilakukan pengoperasian secara penuh dengan menggunakan prosedur yang telah ditentukan di dalam buku petunjuk pengoperasian.

BAB 4 PENUTUP

4.1

Hasil Dari hasil penerapan CRM pada PT Asuransi Jiwa Bakrie kami mendapatkan hasil dari

pengamatan kami salah satunya yaitu, memberi pengetahuan kami bagaimana penerapan CRM di sebuah perusahaan, kami juga mendapatkan hasil bahwa PT Bakrie Life telah menjadikan penerapan CRM pada perusahaannya merupakan salah satu strategi untuk memenangkan pasar, sehingga perusahaan ini dapat bertahan dan dapat mengembangkan perusahaannya. Selain itu juga kaimi dapat memahami salah satu cara strategi pembertahankan suatu perusahaan yang harus di nomor satukan adalah pelanggan. Sesuai dengan prinsip atau pengertian CRM itu sendiri, dengan mendahulukan kebutuhan, kepentingan, kemauan, serta untuk memudahkan pelanggan, maka CRM harus diterapkan. Untuk menerapkan CRM harus pula memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, proses design yang baik, serta teknologi yang memadai yang terdapat di perusahan tersebut.

4.1

Kesimpulan Pada PT Bakrie Life penerapan CRM yang telah di terapkan pada perusahaan tersebut

dapat meningkatkan kwalitas dan kwantitas PT Bakrie Life dalam memberikan pelayanannya kepada pelanggan, sehingga para pelanggan seakan dimanjakan dengan pelayanan tersebut yang menjadikan paelanggan lama tidak ingin pindah untuk menggunakan jasanya pada perusahaan lainnya yang sejenis, juga untuk menarik perhatian dari pengguna jasa asuransi jiwa yang belum mengenal dan belum tahu tentang Bakrie Life menjadi simpatik dan akhirnya menggunakan jasanya pada PT Bakrie Life, hal tersebut ditandai dengan survey yang mengatakan bahwa PT bakri Life mendapatkan penghargaan atas kinerjanya selama tahun 2007 sampai dengan 2008 dengan tingkat pengguna jasa yang meningkat selama kurun waktu tersebut. Perusahaan Bakrie Life mengatakan bahwa pada tahun 2008 terjadi peningkatan provit perusahaan dibanding tahun-tahun sebelumnya, ini menjelaskan bahwa penerapan CRM yang baik pada suatu perusahaan dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan yang menerapkan sistem CRM tersebut dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://bakrielife.co.id/ 2. http://ilmukomputer.com/ 3. staffsite.gunadarma.ac.id

Anda mungkin juga menyukai