Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara. Secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan. Tanah memiliki kaitan terhadap terjadinya erosi. Hal ini dapat kita lihat dari pengertian erosi adalah peristiwa pengikisan atau terangkatnya lapisan tanah, sedimen, batuan, dan partikel lainnya karena stres yang yang ditimbulkan oleh gerakan angina, es dan air pada permukaan tanah atau dasar perairan. Erosi yang terjadi dipengaruhi oleh faktor alam secara alami maupun oleh adanya tindakan dari manusia yang berusaha untuk mengolah tanah dan lingkungan demi kepentingannya. Erosi dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan jenis erosi serta faktor yang mempengaruhinya. Erosi sebenarnya merupakan peristiwa alami apabila dikenal dengan istilah Erosi Normal (normal erosion) adalah erosi yang terjadi secara alami bergantung pada faktor-faktor geologi yang mempengaruhinya. Erosi ini berlangsung secara normal dilapangan tanpa adanya campur tangan manusia. Dan akan di aggap membahayakan apabila dikenal dengan istilah Erosi dipercepat (accelerated erosion) adalah didalam proses erosi ini dipengaruhi oleh kegiatan manusia yang melakukan tindakan terhadap kondisi tanah. Tindakan tersebut bersifat negatif atau telah melakukan kesalahan dalam pengelolaan tanah dan lahan pertaniannya. Oleh karena itu manusia dalam hal ini berperan membantu terjadinya erosi dipercepat. Biasanya erosi ini menimbulkan ketidakseimbangan antara tanah yang terangkut ke daerah yang rendah dengan pembentukan tanah. 1

1.2 Tujuan 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.2.5 Untuk mengetahui pengertian erosi tanah. Untuk mengetahui faktor faktor penyebab erosi tanah. Untuk mengetahui bentuk bentuk erosi. Untuk mengetahui dampak dari erosi tanah. Dapat mengetahui upaya penanggulangan .erosi tanah.

1.3 Manfaat Manfaat dari penulisan paper ini agar dapat memberikan tambahan wawasan dan mengetahui apa pengertian erosi tanah , faktor penyebab erosi, bentuk bentuk erosi dan dampak dari erosi tanah. Selain itu, diharapkan agar kita ikut berupaya dalam melakukan usaha penanggulangan erosi tanah untuk pelestarian lingkungan bagi kepentingan seluruh makhluk hidup.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Erosi Tanah Erosi tanah adalah tanah yang lapuk & mudah mengalami penghancuran . Kerusakan yang dialami pada tanah tempat erosi disebabkan oleh kemunduran sifat-sifat kimia dan fisik tanah. yaitu : 1. Kehilangan unsur hara dan bahan organik. 2. Menurunnya kapasitas infiltrasi(kemampuan tanah untuk meresapkan air) dan kemampuan tanah menahan air. 3. Meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi tanah. 4. Berkurangnya kemantapan struktur tanah yang pada akhirnya menyebabkan memburuknya pertumbuhan tanaman dan menurunnya produktifitas. Hal tersebut dikarenakan lapisan atas tanah setebal 15 cm mempunyai sifat-sifat kimia dan fisik yang lebih baik dibandingkan lapisan lebih bawah. Banyaknya unsur hara yang hilang bergantung pada besarnya kandungan unsur hara yang terbawa oleh sedimen dan besarnya erosi yang terjadi. Di beberapa tempat, erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang terangkut tersebut diendapkan di tempat lain, yaitu : di dalam sungai, waduk, danau, saluran irigasi, dan diatas tanah pertanian. 2.2 Faktor Faktor Penyebab Erosi Tanah Setiap permasalah yang terjadi tentu memiliki faktor penyebabnya, begitu pula dengan erosi. Berikut ini adalah faktor faktor penyebab erosi : a. Tanah gundul b. Tanah miring tidak di buat terasering/gulungan penyangga air. c. Tanah tidak dibuat tanggul pasangan penahan erosi. d. Penambangan e. Eksploitasi hutan f. Pengerukan tanah

Gambar 2.1 Kebakaran hutan, hutan gundul dan daerah longsor

selain itu, faktor-faktor penyebab erosi antara lain : 1. Iklim Iklim dapat mempengaruhi erosi oleh karena menentukan indeks erosifitas hujan. Selain itu, komponen iklim yaitu curah hujan dapat mempengaruhi laju erosifitas secara terus menerus sesuai intensitas hujan yang terjadi. 2. Tanah Sedang tanah dengan sifat-sifatnya itu dapat menentukan besar kecilnya laju pengikisan (erosi) dan dinyatakan sebagai faktor erodibilitas tanah (kepekaan tanah terhadap erosi atau ketahanan tanah terhadap adanya erosi). 3. Topografi Kemampuan tanah terbawa air erosi dipengaruhi oleh topografi suatu wilayah. Kondisi wilayah yang dapat menghanyutkan tanah sebagai sedimen erosi secara cepat adalah wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang cukup besar. Sedangkan pada wilayah yang landai akan kurang intensif laju erosifitasnya, karena lebih cenderung untuk terjadi penggenangan. 4. Tanaman Penutup Tanah Tanaman penutup tanah (vegetasi) berperan untuk menjaga agar tanah lebih aman dari percikan-percikan yang terjadi akibat jatuhnya air hujan ke permukaan tanah.Selain melindungi dari timpaan titik-titik hujan, vegetasi juga berfungsi untuk memperbaiki susunan tanah dengan bantuan akar-akar yang menyebar.

5. Manusia 4

Manusia dapat berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi maupun menekan laju erosi. Dalam proses mempercepat erosi, manusia banyak melakukan kesalahan dalam pengelolaan lingkungan, seperti penambangan, eksploitasi hutan, pengerukan tanah, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam penanggulangan laju erosi, manusia dapat melakukan evaluasi konservasi lahan dengan cara reboisasi, pembuatan terasering pada areal pertanian,dan lain-lain. 2.3 Bentuk Bentuk Erosi Bentuk-bentuk erosi ini merujuk pada erosi yang terjadi secara accelerated. Seperti pada bagian awal, erosi semacam ini banyak dipengaruhi oleh iklim dan faktor manusia. Kartasapoetra dalam bukunya Tekhnologi Konservasi Tanah dan Air menyebutkan bentukbentuk erosinya adalah:
1. Sheet Erosion (erosi lembaran) Adalah erosi dalam bentuk lembaran-lembaran pada

permukaan tanah. Tejadi pengangkatan dan pemindahan tanah demikian merata pada bagian permukaan tanah.
2. Rill Erosion (erosi alur) adalah daya aliran air dengan mudah terus akan melakukan

pengikisan kebagian bawahnya, dengan demikian pengikisan terus merambat kebagian bawahnya lagi dan terbentuklah alur-alur pada permukaan tanah dari atas memanjang kebawah, alur ini adalah dangkal.
3. Gully Erosion (erosi parit) adalah erosi parit sangat erat hubungannya dengan erosi

alur, karena memang erosi parit melanjutkan aktivitas daya pengikisan partikel tanah pada alur-alur yang sudah terbentuk. Penggunaan intensif jalan setapak dihutan dapat menyebabkan pemadatan tanah, peningkatan aliran pemukaan, dan kemudian pembentukan parit-parit erosi (Laurence & Peter,1988:16).
4.

Stream Bank Erosion (erosi tebing sungai) adalah umumnya terjadi pada sungai sungai yang berbelok-belok tergantung dari derasnya arus sungai. Sungai yang lurus jarang sekali menimbulkan erosi tebing.

2.4 Dampak Erosi Tanah Dampak erosi dibagi menjadi dampak ditempat asal terjadinya erosi (on site) dan dampak pada daerah diluarnya (off site). Dampak erosi tanah di tapak (on-site) merupakan dampak yang dapat terlihat langsung kepada pengelola lahan yaitu berupa penurunan produktifitas. Hal ini berdampak pada kehilangan produksi peningkatan penggunaan pupuk dan kehilangan lapisan olah tanah yang akhirnya menimbulkan terjadinya tanah kritis dan menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Pengaruh erosi pada kesuburan fisik tanah diantaranya adalah terjadinya penghanyutan partikel-partikel tanah, perubahan struktur tanah, penurunan kapasitas infiltrasi dan penampungan, serta perubahan profil tanah. Dampak erosi tanah diluar lahan pertanian (off-site) merupakan dampak sangt besar pengaruhnya. Sedimen hasil erosi tanah dan kontaminan yang terbawa bersama sedimen menimbulkan kerugian dan biaya yang sangat besar dalam kehidupan. Bentuk dari dampak off-site adalah :

Pelumpuran dan pendangkalan waduk Tertimbunnya lahan pertanian dan bangunan. Memburuknya kualitas air, Kerugian ekosistem perairan. perubahan struktur tanah.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Upaya Penanggulangan Erosi Tanah Dari materi yang telah dijabarkan mengenai pengertian erosi tanah, faktor penyebab erosi, bentuk bentuk erosi serta dampak yang ditimbulkan dari erosi tanah , perlu dicari dan dibahas usaha untuk mengurangi erosi tanah yang dapat dilakukan upayaupaya konservasi. Tujuan konservasi tanah adalah untuk menjaga agar tanah tidak tererosi. Usahausaha konservasi tanah ditujukan untuk menjegah kerusakan, memperbaiki dan meningkatkan produktifitas tanah agar dapat dipergunakan secara lestari. Adapun upaya dan usaha yang dapat dilakukan yaitu : Konservasi tanah dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu : 1. Metode Vegetatif 2. Metode Mekanik, dan 3. Metode Kimia 1. Metode Vegetatif Adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisasisanya untuk mengurangi jumlah dan daya rusak hujan yang jatuh, mengurangi jumlah dan

Gambar 3.1 Kontur Jalur Tanaman


a. Reboisasi adalah menanami kembali hutan yang gundul b. Countour strip cropping adalah bercocok tanam dengan beberapa jenis

tanaman semusim dalam strip strip yang berselang seling menurut garis kontur
c. Croups rotation adalah usaha penanaman jenis tanaman secara bergantian

dalam suatu lahan

2. Metode Mekanik Adalah semua perlakuan fisik mekanik yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, serta meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.

Gambar 3.2 Terassering Berikut bentukbentuk metode mekanik.


a. Countour plowing adalah membajak searah garis kontur, sehingga terjadilah

aluralur horisontal. b. Guliudan adalah tumpukan tanah yang dibuat memanjang searah garis kontur atau memotong lereng untuk menahan erosi c. Terassering adalah menanam tanaman dengan sistem berterasteras di daerah lereng. 8

d. Perbaikan drainase dan irigasi. 3. Metode Kimia

Gambar 3.3 Kondisioner untuk tanah Adalah dengan menggunakan preparat kimia sintetis atau alami. Preparat ini disebut Soil Conditioner atau pemantap struktur tanah. Sesuai dengan namanya Soil Conditioner ini digunakan untuk membentuk struktur tanah yang stabil. Senyawa yang terbentuk akan menyebabkan tanah menjadi stabil. Upaya - upaya diatas adalah bentuk kepedulian kita untuk tetap menjaga kelestariian lingkungan terutama tanah untuk mencegah serta mngurangi dampak dari erosi demi kepentingan manusia dan ekosistem lainya.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat pada paper ini adalah sebagai berikut :
1. Erosi tanah adalah tanah yang lapuk dan mudah mengalami penghancuran akibat dari

kemunduran sifat-sifat kimia dan fisik tanah.


2. Faktor faktor penyebab terjadinya erosi tanah adalah tanah gundul, tanah miring tidak

di buat terasering/gulungan penyangga air, tanah tidak dibuat tanggul pasangan penahan erosi, Penambangan, eksploitasi hutan, pengerukan tanah, iklim, topografi, tanaman penutup tanah dan ulah dari manusia.
3. Bentuk bentuk erosi dapat dibagi menjadi Sheet Erosion (erosi lembaran), Rill Erosion

(erosi alur), Gully Erosion (erosi parit), Stream Bank Erosion (erosi tebing sungai).
4. Dampak yang ditimbulkan dari erosi tanah antara lain menipisnya lapisan permukaan

tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan), menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi), pelumpuran dan pendangkalan waduk, tertimbunnya lahan pertanian dan bangunan, memburuknya kualitas air, kerugian ekosistem perairan, perubahan struktur tanah, serta perubahan profil tanah.
5.

Untuk tetap menjaga kelestarian tanah bagi makhluk hidup dapat dilakukan upaya menanngulangi erosi tanah dengan konservasi tanah dengan Metode Vegetatif, Metode Mekanik, dan Metode Kimia. 4.2 Saran Perlu adanya sumber-sumber pustaka lebih lanjut untuk penyempurnaan paper ini dan sebagai evaluasi untuk pembuatan paper selanjutnya.

10

DAFTAR PUSTAKA

A.G Kartasapoetra. 1986.Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta:Bumi Aksara A.G Kartasapoetra. 1991. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: PT Rineka Cipta Suripin, M. 2002. Pelestarian sumber daya tanah dan air. Penerbit Andi. Yogyakarta. Anonim.2011. EROSI, DAMPAK, DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA Available at : http://kmplsuralaya1.blogspot.com/2011/07/erosi-dampak-danupaya.html Opened at : 1 Desember 2011 Anonim.2011. Erosi Available at : http://id.wikipedia.org/wiki/Erosi Opened at : 1 Desember 2011 Anonim.2011. Definisi Tanah Available at : http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2008/02/definisi-tanahfungsi-dan-profil-tanah.html Opened at : 1 Desember 2011

11

Anda mungkin juga menyukai