butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri Sebagaimana dengan metode-metode yang lain, metode role playing dan bermain peranan memiliki sisi-sisi kelemahan. Namun yang penting disini, kelemahan dalam suatu metode tertentu dapat ditutupi dengan memakai metode yang lain. Kelemahan metode role playing dan bermain peranan ini terletak pada : 1. Role playing/ bermain peranan memerlukan waktu yang relatif panjang banyak. 2. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya. 3. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu. 4. Apabila pelaksanaan role playing dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai 5. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini. Saran-saran yang perlu pendapat perhatian dalam pelaksanaan metode ini: 1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan melalui metode ini. Dan tujuan tersebut diupayakan tidak terlalu sulit/berbelit-belit, akan tetapi jelas dan mudah dilaksanakan. 2. Melatar belakang cerita role playing dan bermain peranan tersebut. Hal ini agar materi pelajaran dapat dipahami secara mendalam oleh siswa/anak didik. 3. Guru menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan role playing dan bermain peranan melalui peranan yang harus siswa lakukan/mainkan. 4. Menetapkan siapa-siapa diantara siswa yang pantas memainkan/melakonkan jalannya suatu cerita. Dalam hal ini termasuk peranan penonton. 5. Guru dapat menghentikan jalannya permainan apabila telah sampai titik klimaks. Hal ini dimaksudkan agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat didiskusikan secara seksama. 3. PELAKSANAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MATERI BARTER. Dalam ilmu ekonomi tradisional, uang didefenisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apa saja yang dapat diterima setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Sebelum uang diciptakan, masyarakat pada zaman dahulu melakukan perdagangan dengan cara barter. Barter merupakan pertukaran barang dengan barang. Untuk lebih memahami materi barter, maka diterapkan metode role playing dalam pembelajaran. Caranya adalah sebagai berikut: 1. Bagilah kelas menjadi 4 kelompok. Dua kelompok pertama adalah penduduk desa petani, dan dua kelompok lainnya adalah kelompok desa peternak. 2. Kita akan melakukan pertukaran barang antara kelompok desa petani dan desa peternak. Untuk itu guru akan membagikan kertas yang berisikan benda yang ingin dibeli dan benda yang ingin dijual dalam dua kertas yang berbeda. Misalnya: siswa dari desa petani memiliki ayam dan ingin membeli kentang. Maka guru akan membagikan kertas yang bertuliskan Ayam dan kentang pada dua lembar kertas yang berbeda. 3. Buatlah keempat kelompok tersebut berdiri berhadapan, guru akan memberi aba-aba dan memberi batas waktu bagi siswa untuk menemukan teman dari kelompok lain yang sesuai dengan daftar yang ia miliki. 4. Ingat bahwa siswa harus menemukan siswa lain yang memiliki daftar yang sesuai dengan dirinya. Artinya siswa yang memiliki ayam ingin memiliki kentang, harus menemukan yang ingin menjual kentang dan ingin membeli ayam. Jika salah satu daftar tidak cocok, maka ia harus mencari teman yang lain. 5. Kelompok yang telah mendapatkan pasangannya, segera melapor kepada guru. 6. Kesimpulan dan evaluasi. Dalam hal kesimpulan dan evaluasi ini guru dalam di Bantu oleh
pertanyaan berikut: -Apakah keuntungan melakukan barter? -Apa kesulitan yang dirasakan saat melakukan barter? -Ceritakan dengan singkat proses melakukan barter. KESIMPULAN Metode role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh. Metode ini lebih menekankan terhadap masalah yang diangkat dalam pertunjukan, dan bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran. Dalam pembelajaran metode role playing, interaksi sosial menjadi salah satu faktor penting bagi perkembangan skema mental yang baru. Dimana dalam pembelajaran ini siswa ikut berperan aktif dan dapat mengetahui secara langsung bagaimana proses dari suatu kegiatan dalam bidang akuntansi, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa untuk memecahkan persoalan berfikir kritis dan melakukan observasi serta menarik kesimpulan. Setiap metode memiliki kelemahan dan kelebihan tertentu, begitu juga dengan metode role playing ini, ianya memiliki sisi-sisi kelemahan tertentu. Namun yang penting disini, kelemahan dalam suatu metode tertentu dapat ditutupi dengan memakai metode yang lain. Salah satu kelemahan metode ini ialah tidak setiap materi dapat disajikan dengan metode ini. Untuk itu solusinya diharapkan guru dapat memilih materi yang tepat untuk dipergunakannya metode ini.
http://hadiqotululum.blogspot.com/2010/08/metode-role-playing-1.html