Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aurora Esterlia Siagian NPM : 110110100137 (2010) Tugas : AGAMA

Pengalaman dan Pemahaman Kedaulatan Allah Pengalaman enam bulan terakhir akan kedaulatan Allah dalam diri saya sangat nyata terlihat. Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan masuk ke dalam Fakultas Hukum. Pilihan utama saya dalam kuliah adalah Hubungan Internasional sehingga saya dapat menembus pekerjaan setelah lulus di dalam Departemen Luar Negeri. Saya juga tidak pernah berpikir dapat masuk ke Universitas Padjadjaran. Target utama saya adalah dapat masuk ke Fakultas Hubungan Internasional Universitas Indonesia atau Universitas Parahyangan. Saya tidak mengerti rencana Tuhan, saya tidak berhasil tembus ujian masuk ke UI melalui SIMAK maupun UMB. Namun, saya masuk dalam SMUP UNPAD Fakultas Hukum dan USM II UNPAR Fakultas HI. Saya sungguh senang untuk pilihan kedua saya, saya diterima. Namun, ternyata orang tua saya bersih keras memasukkan saya ke dalam Fakultas Hukum. Saya tidak mengerti rencana Tuhan. Saya bukanlah orang yang suka membangkang perkataan orang tua, dan tentu mengikuti keinginan orang tua. Berat bagi saya menerima keputusan orang tua dan melepaskan keinginan terbesar saya. Mereka tentu memberikan alasan bahwa hukum lebih memiliki keunggulan dibandingkan hubungan internasional. Mereka memberi alasan bahwa hukum masih dapat membawa saya pada Departemen Luar Negeri dengan masuk dalam hukum internasional. Tapi, saya benar-benar begitu terpukul akibat hilangnya harapan saya dapat masuk ke dalam Fakultas Hubungan Internasional, yang merupakan cita-cita saya. Saya tidak mengerti rencana Tuhan. Saya sendiri tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaan saya karena di dalam diri saya hanyalah ada rasa marah, kecewa, dan sedih. Di rumah pun, saya menjadi merasa tidak nyaman. Hal terakhir yang saya inginkan ialah segera berangkat ke Bandung dan menjalani semuanya itu. Saya berusaha berpikir positif dan mencoba untuk bangkit lagi. Hal ini sangatlah sulit, seperti, bagaimana pikiran saya terus berbalik melihat ke belakang dan memikirkan suatu andaikata saya tidak mengikuti keinginan orang tua saya, tentu saya sekarang telah berada di UNPAR sebagai mahasiswa Fakultas Hubungan Internasional. Andaikata saya tidak masuk UNPAD, perasaan saya kepada orang tua saya tentu tidak akan kecewa dan marah seperti ini. Tentu saya sendiri juga sedih melihat diri saya marah kepada orang tua saya, namun saya tidak dapat melepaskan kemarahan ini begitu saja juga. Saya selalu menyimpan pergumulan ini di dalam diri saya. Satu hal yang dapat saya pusatkan dalam diri saya adalah selalu semua ini ada campur tangan Tuhan. Dalam hati saya, saya selalu meneguhkan diri saya bahwa ada Tuhan yang menemani saya menghadapi semua ini dan Tuhan akan menolong saya. Perasaan sedih saya terobati dengan kegiatan MAPAK 2010 yang diadakan oleh kakak-kakak senior Fakultas Hukum UNPAD. Mereka dengan penuh semangat membanggakan almamater mereka, FH UNPAD. Saya masih ingat bagaimana Komandan Komisi Disiplin meneriakkan ucapan salam kepada kami semua, mahasiswa baru, setiap pagi, Selamat datang, mahasiswa baru, di fakultas hukum terbaik di Indonesia, Universitas

Padjadjaran. Pada saat itu, semangat saya kembali terangkat. Hingga akhirnya kami sampai pada acara pengenalan mata kuliah hukum internasional. Mata kuliah hukum internasional ternyata merupakan mata kuliah pilihan. UNPAD meyakinkan bahwa mahasiswa FH UNPAD lulusan mata kuliah hukum internasional ini pastilah mampu mencapai kegiatan kerja di tingkat internasional, termasuk seperti halnya masuk dalam Departemen Luar Negeri. Saya tahu, semua kemampuan itu juga harus diikuti dengan usaha dan kemauan yang besar dalam diri saya untuk mau belajar dengan tekun. Di sinilah saya melihat cara tangan Tuhan bekerja dalam hidup saya. Saya masih memiliki kesempatan untuk meraih cita-cita yang saya idamkan. Asalkan saya benar-benar tekun belajar dan berusaha lebih keras untuk mencapai cita-cita saya tersebut. Pemahaman Kedaulatan Allah bagi saya adalah bagaimana Tuhan selalu memperlihatkan kekuasaan-Nya di dalam diri saya. Di saat dalam masa yang sulit bagi saya, Tuhan selalu memperlihatkan keajaiban-Nya menolong saya mengatasi kesulitan itu ataupun membuka mata saya bahwa Tuhan sedang berusaha memberikan yang terbaik bagi saya. Bukan hanya selama enam bulan terakhir ini saja kedaulatan Allah bekerja dalam hidup saya. Saya benar-benar merasakan kedaulatan Tuhan, pada bulan Desember 2008. Hal ini sungguh mengejutkan saya. Saat itu saya dihadapkan oleh dua pilihan yang sangat penting dalam hidup saya. Saya mengikuti kegiatan sekolah, Marching Band, yang cukup disiplin dan tidak mungkin saya duakan dengan apapun, karena pada akhir bulan Desember, kegiatan kami ini akan mengikuti pertandingan Nasional. Sehingga, setiap Sabtu dan Minggu, kami tidak diperkenankan untuk berhalangan hadir dalam training centre yang dibuat oleh kegiatan tersebut. Pada kenyataannya, saya harus mengikuti peneguhan iman katekisasi saya pada hari Minggu, 7 Desember 2008, bertepatan dengan hari training centre ada. Saya tidak dapat memungkiri diri saya bahwa saat itu, saya benar-benar lebih mengutamakan latihan untuk menghadapi pertandingan nasional ini dibandingkan apapun. Apalagi, di bulan liburan ini, sangat sulit untuk mendapatkan hari-hari lain dalam mengikuti kegiatan training. Saya hanya berserah pada Tuhan dan bila memang terdapat kegiatan training pada hari tersebut, saya tentu akan melepaskan acara peneguhan iman katekisasi saya dan ikut latihan tersebut. Namun Tuhan sungguh bekerja dalam hidup saya saat itu. Secara mendadak, seminggu sebelumnya, kegiatan training kami dibatalkan karena pihak sekolah sendiri yang memutuskan bahwa kami harus memiliki hari libur latihan. Saya sungguh tidak percaya. Saya benar-benar mengucapkan syukur kepada Tuhan di hari saya selesai mengikuti acara peneguhan iman katekisasi tersebut. Saya bersaksi di hadapan kerabat-kerabat saya, betapa besar kuasa Tuhan bekerja dalam diri saya. Tidak hanya itu, lomba nasional yang kami ikuti pun, merupakan lomba terakhir yang dapat saya ikuti dalam organisasi tersebut. Dua kali saya mendapat kesempatan mengikuti lomba ini dan selalu mendapat juara Kedua. Hingga pada pertandingan terakhir yang dapat saya ikuti ini, kami pun mampu berhasil mendapatkan Juara I Nasional divisi Sekolah. Saya benar-benar tidak dapat menggantikan momen ini dengan apapun. Kedaulatan Allah memang benar, bukan saya ataupun siapapun dapat mengubahnya. Bagi saya, menerima kedaulatan Allah dalam hidup, berusaha mencari maksud tujuan Tuhan untuk hidup kita dalam rencana-Nya, dan terus mensyukuri semuanya itu. Terus menjalani hidup dan terus bersandar pada Tuhan, bagi saya, itulah hal terbaik yang kita, manusia, dapat lakukan. Saya percaya bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi saya.

Anda mungkin juga menyukai