Anda di halaman 1dari 20

ANTRAK

PENYAKIT RADANG LIMPA PERAKUT -AKUT MENULAR & ZOONOSIS DEMAM TINGGI, SEROHAEMORRAGIG SUBKUTAN KELUAR DARAH DR LUBANG ALAMI TIDAK BISA MEMBEKU KEMATIAN MENDADAK

ETIOLOGI : BACILLUS ANTRACIS


 

 

BATANG UJUNG SIKU-SIKU DARI BIAKAN : BERANTAI SPT RUAS-RUAS BATANG BAMBU DARI SPISIMEN : TUNGGAL BERKAPSUL BERSPORA DAN GRAM POSITIP

EPIZOOTIOLOGI TERJADI PASA MUSIM DINGIN DAN KURANG MAKAN PENYAKIT TANAH : BASAH, LEMBAB, BANJIR, PAYA, ALKALIS HEWAN RENTAN : MEMAMAH BIAK, MARMUT, KELINCI

CARA MENULAR
 

LANGSUNG : NO! TIDAK LANGSUNG : PERANTARA : ORAL, KUTAN, PERNAPASAN SEBAGAI PERANTARA : BURUNG PEMAKAN BANGKAI, AIR SUSU, LALAT, TANAH DAN ANGIN YANG TERTULAR : DRH, PEMOTONG BULU, PEKERJA RPH, PENJUAL DAGING MASA TUNAS 1-3 Hr-----> 14 Hr KEMATIAN MENDADAK 36 JAM

PATOGENESA B. ANTRACIS : ANTIGEN DAN TOKSIN ANTIGEN : SOMATIK Ag ---> ANTIPAGOSIT KAPSULAR Ag --> POLYGLUTAMIC ACID : TOKSIK DAN ANTIPAGOSITOSIK TOKSIN PROTEIN KOMPLEK : FAKTOR UDEM : ENDOTHEL RUSAK PROTEKTIF ANTIGEN : DEPRESI ELEKTRIS CORTEX CEREBRI

  

  

FAKTOR LETHAL : MENINGKATKAN PERMEABILITAS PEMBULUH DARAH KAPILER (PARU) ---> UDEMA INTERSTISIALIS---> R. INTER ALVEOLARIS & BRONCHIAL PENUH, LISIS SDM ----. DARAH HITAM

MULUT  Spora  Sel Veg




Sel Veg

Kapsul

Ag&Toksin

Septicaemia endothel rsk lisis SDM, Pagosit

Msk drh Limpa

EH

 

O2 & CO2, Plasma keluar Resp alkalosis Met Acidosis

Odem, drh kental Shock

   

Tachycardia Mati

PERNAPASAN

     

Penghbt Nicotinamid
Ag& toksin dinucleatid Cortex Cerebri

O2 tdk dp
diikat Hb CO2 tdk dp dilepas

Vosokontriksi Bronchi Sesak napas

Hypoxia O2 (drh) tetanik paralisis intercostalis Tek drh Mati




Tachycardia
Shock Tek drh

KULIT


Ag & Toksin Septicaemia

Mersk fagosit &Kapiler Lgl Regional drh bocor

Seperti pada mulut

PENGENALAN PENYAKIT
         

KLINIS : Mati mendadak Sopor, Rebah Oedem Panas Tinggi Napas Frekwen drh keluar dr lub alami tdk bs membeku Tremor kaki dihentakhentakan sukar buang air - nyeri Shock

       

PASCA MATI : Dilarang diseksi Perdarahan diman-mana drh tdk bs membeku (pembuluh darah) Tdk ada Rigor Mortis Limpa seperti Ter Isi lambung dan usus berdarah Peritonium penuh cairan

DIAGNOSA


BERDASARKAN

Gejala Klinis

Pasca Mati  Pemeriksaan Bakteriologis  Pemeriksaan Biologis  Pemeriksaan Serologis




TINDAKAN
   

Administratif Pencegahan Pengendalian dan Pemberantasan Pengobatan

1. ADMINISTRASI


 

Laporan dr Disnak ke Dirjennak & kepala daerah Mengirim spisiemen ke lab berwenang Pernyataan terdapatnya/bebasnya daeraholeh Kep Daerah

2. PENCEGAHAN


Daerah bebas : pengaturan ketat masuk hewan Hewan sehat dicegah vaksinasi tisp tshun (daerah enzootik) Hewan tersangka sakit :
Penyuntikan anti serum dosis pencegahan Penyuntikan antibiotik dosis terapi tinggi Penyuntikan kemoterapi dosis tinggi Antiserum dan antibiotika atau antiserum dan kemoterapi

3. PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN




 

Hewan sakit diasingkan di tempat dia saikit. Di dekat hewan tsb digali lubang 2 2,5 M utk menampung sisa makanan dan tinja. Stlh hewan mati/sembuh/lubang terisi 60 cm, lubang ditutup tanah segar Dilarang menyembelih hewan sakit Hewan tersangka tdk boleh meninggalkan tempat, hewan lain tdk boleh mendekat Jk hewan tersangka menunjukkan gejala sakit, diperlakukan spt poin 1 Jk hewan tersangka dlm waktu 14 tidak me-

nunjukkan gejala sakit, hewan dibebaskan = Di pintu menuju halaman/kandang dipasang papan bertulis Penyakit hewan Menular Antraks disertai nama daerah = Bangkai hewan mati krn Antrak dibakar dan dikubur dalam-dalam = Stlh hewan mati/sembuh kandang dan semua perlengkapan dihapus hamakan. Bahan dari yg bisa terbakar hrs dibakar = Daerah penyakit, dianggap berlalu bila lewat masa 14 hari stlh mati/sembuh penderita terakhir

Utk mencegah penularan melalui serangga, gunakan obat serangga Hewan mati krn antrak dicegah tdk dimakan hewan memakan dagimg/bangkai Tindakan sanitasi umum untuk orang yang kontak dengan peaanderita

4. PENGOBATAN


Pengobatan antiserum dosis hewan besar 100 150 ml, hewan kecil 50 100 ml. Antiserum homolog subcutan atau intra vena, antiserum heterolog subcutan. Hewan tersangka diberi antiserum pencegahan. Penggunaan antiserum dapat dikombinasi antibiotik atau kemoterapi. Pemberian antibiotik dosis tinggi

Anda mungkin juga menyukai