Anda di halaman 1dari 5

Ketika Cinta Harus Berbalik Dimalam yang sunyi dengan dinginy a udara malam yang menyelimuti rembulan.

Sedangkan dirumah yang sederhana terdengar suara jeritan seorang wanita yang kesakitan.Pak Husain yang berada disamping istrinya hanya bisa berdo a saat melihat ibu Aisyah sedang berjuang mempertaruhkan nyawanya untuk seorang bayi munyil mereka.Tak lama kemudian terdengarlah suara bayi yang menandakan anak pertama mereka sudah lahir.Setelah dibersihkan bayi itu diserahkan kepada bu Aisyah oleh si dukun bayi.Saat menggendong bayinya, bu Aisyah bu Aisyah berkata kepada suaminya Anak ini mirip sekali denganmu pk . Diajuga mirip denganmu kok bu .jawab pak Husain sambil mengucapkan syukur di dalam hatinya. Setelah di adzanidan di iqomahi pak Husain ,si bayi diberi nama pak Husain dengan nama LAINATUN NISA.Betapa senangnya pak Husain dan istrinya melihat anaknya yang sangat cantik itu. Delapan tahun sudah berlalu Nisa yang sudah di bangku kelas3 MI Miftahul Ulum.Setiap malam yang dingin menyelimuti kulitnya usai belajar mengaji dengan ayahnya dia selalu belajar mata pelajaran disekolah maupun yang lain.Suatu hari pak Husain menghampiri Nisa yang sedang tidur. Nak aku bangga dengan mu,bukan karena engkau pintar tapi semangat dan ketaatanmulah yang membuat Ayah bangga memiliki anak sepertimu. kata pak Husain sambil mengusap kepala Nisa.Dan setelah itu pak Husain pergi.Sedangkan Nisa yang ternyata belum tidur mendengar semua yang dikatakan ayahnya.Dan Nisa pun berfikir bahwa ayahnya sangat menyayanginya.Dan dia ingin membuat ayahnya lebih bangga dari pada saat ini. Sembilan tahun telah berlalu kini Nisa melanjutkan penddikannya diUniversitas.Dengan bakat dissplinan kerajinannya dia dapat masuk Universitas dengan mudah sesuai dengan jurusan yang diambilnya yaiu jurusan tekhnik pembangunannya.Disisilain ayah Nisa sedikit kecewa dengan pemilihan jurusan yang diambil Nisa.Dan Nisa pun tau bahwa ayahnya tidak setu8ju dengan pemilihannya itu. Melihat ayahnya yang sedih Nisa mendekati, Ayah aku tau ayah kecewa terhadapku oleh karena itu aku akan milih jurusan sesuai dengan apa ayah harapkan. Nak ayah tidak ingin anak ayah tidak bahagia.

Maka dari itu ambilah apa yang kamu inginkan selagi kau mampu dan itu baik untuk mu. Buatlah tantangan bagi hidupmu dan tetaplah bersemangat .Do a ayah selalu menyertaimu. Dengan restu dan doa a dari kedua orang tuanya Niasa belaja dengan rajin dan tidak lupa untuk selalu menjalankan kewjibannya sebagai seorang muslimah. Suatu hari saat dia berlajar diper pustakaan dia melihat buku kesukaan ayahnya jauh dipojok dari tem pat duduknya .Dan dia bergegas untuk mengambil buku tersebut.Namun sayaang dia terlambat mendapatkan buku tersebut karena seorang pemuda itu.Nisa pun sedih.Lalu berfikir bagaimana kalau meminjamnya dari pemuda itu. Saat akan menghampiri pemuda itu, Nisa terjatuh dan melihat pemuda itu telah pergi. Begitu malang nasib Nisa hari ini. Dilihat jam tangannya Nisa bergegas pergi ke kelas karena sudah terlambat masuk kelas. Untungnya Dosen belum masuk kelas, Nisa duduk di bangku paling berlakang. Saar dosen sudah datang dan ternyata yang datang adalah dosen pengganti Kenalkan nama saya Fahrur Roshyid, saya disini sebagai dosen pengganti sementara mata kuliah fisika, oleh karena itu mohon kerjasamanya . Nisa yang duduk di belakang mendengar nama itu seperti dia sudah mengenal orang itu tapi dia tak ingat wajahnya lagi karena sudah lama sekali. Disamping Nisa teryata ada pemuda tadi. Nisa tak sadarkalau disampingnya ada pemuda tadi. Tetapi tidak tau kenapa dia ingin menoleh kesamping saat melihat pemuda itu dia terkejut dan berkata kau laki-laki tadi kan? . Faruq pun menoleh kepada Nisa. Tidak disangka semua mata terkejut kepada mereka berdua; dosen pun menegur mereka Apa yang kalian lakukan?, Faruq pun menjawab tidak ada apa-apa . Usai pelajaran selesai Nisa meminta maaf kepada faruq atas kejadian tadi dan menjelaskan maksudnya tadi. Faruq pun mengerti dia memaafkan Nisa dia meminjamkan bukunya tadi. Mereka pun berkenalan dan menjadi teman baik. Saat di rumah, faruq bercerita kepada kakaknya yang sebenarnya adalah dosen tadi siang. Dia menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Fahrur pun bertanya siapa gadis itu? . Faruq menjawab bahwa gadis itu adalah Lailatun Nisa. Fahrur yang dalam benaknya berfikir kalau sepertinya dia pernah mengenal gadis itu, tapi kapan dan dimana.

Hari-hari Nisa dikampus diwarnai dengan hadirnya faruq sebagai teman.mereka tak jarang ada pertengkaran kecil. Tak jarang pula saling menyayangi dan menghargai satu sama lain. Tidak disangka di lubuk hati yang paling dalam teryata mereka saling mencintai. Saat pulang kerumah Faruq langsung ke kamar. Pembicaraan orang tuanya kepada Fahrur. Ingatkah kau pafda pak Hasan? Farrur menjawab , Tentu Bu? Dulu kau belajar mengaji padanya, dan kau juga mengajari putrinya belajar pelajaran sekolah, apa kau ingat? cerita Ibu pendek. Fahrur terdiam dan dia ingat bahwa Lailatun Nisa adalah putri Pak Hasan yang selama ini menjadi muridnya saat dia menjadi dosen sementara. Oh aku ingat bu, kenapa? . Tanya Fahrur kembali. Kini kau sudah dewasa dan cukup mapan, dulu saat kita pindah kaulah yang tidak mau pindah karena kau tak ingin meninggalkan Nisa sendiri, kini kami dan pak Husain ingin kau menjadi pemimpin keluarga untuk Nisa, apa pendapatmu? . Pinta ayah kepada Fahrur itu semua terserah kepada Nisa, Jikalau dia mau tentu saja aku siap . Jawab Fahrur dengan pasti. Ternyata di belakang pintu Faruq mendengar semuanya, tak sadar ia meneteskan air mata. Saat di kelas Nisa mendatangi Faruq yang sedang duduk. Sesungguhnya Faruq ingin mengatakan perasaannya kepada Nisa. Namun Faruq mengurungkan niatnya dia berfikir kalau Nisa pasti bahagia jika bersama kakaknya, Nisa bingung dengan sikap Faruq dan tatapan matanya yang aneh, Hai apa yang sedang kau lihat? Ooh, aku sedang melihat matamuyang bengap, Bohong Faruq kepada Nisa. Apa iya? Sahut Nisa sambil mengusap usap matanya. Saat pulang rencananya Nisa mengajak Faruq ke perpus. Tapi dilihatnya Faruq pergi terlebih dahulu, dia berfikir pasti ada sesuatu yang terjadi pada Faruq. Sepertintya dia sedang sedih dan tak ingin berbicara pada siapapun. Nisa pun memutuskan untuk pulang.

Seminggu kemudian Nisa mendapat telefon dari orang tuanya. Nisa pun segera pulang kerumah setelah mendapat berita dari ayahnya. Nisa yang sesungguhnya sedih mendapat kabar dari orang tuanya bahwa ia dijodohkan dengan seorang lelaki yang sudah jelas kehidupannya. Saat diruang tamu Nisa duduk sendiri merenung ke arah jendela. Pak Husain yang melihatnya sedang melamun menghampirinya Apa yang sedang kau fikirkan? Oh ayah, aku tak memikirkan apapun . Jawab Nisa singkat. ayah tau kau tidak bisa berbohong, sesungguhnya laki - laki yang akan melamarmu adalah Rosyid, kau masih ingat dia? Nisa yang sedang memikirkan pertanyaan ayahnya siapakah rosyid itu, dia baru ingat kalau dosennya yang bernama Fahrur Rosyid adalah seseorang yang sudah dianggapnya sebagai kakak sendiri dan kakak yang selalu mengajarinya saat belajar. Dan kakak itulah yang akan menjadi suaminya kelak. Hai, Nak apa yang kau fikirkan? tanya ayah kepada Nisa sambil memandangi wajahnya. Oh, kak rosyid yah? jawab Nisa terkejut. Iya nak, kau sendiri sudah kenal dia dari dulu, terus bagaimana dengan jawaban mu? semuanya teresrah ayah jika itu baik untukku, maka aku percaya pada ayah. Jawab Nisa meski masih berat hati. Satu bulan kemudian keluarga fahrur datang kerumah Nisa untuk melamar Nisa. Nisa yang terkejut saat melihat faruq yang selama ini tidak pernah bertemu dan berhubungan lagi deagan Nisa datang bersama dengan keluarga Fahrur. Dean di situlah Nisa baru sadar kalau faruq adalah adik dari fahrur. Betapa hati Nisa terpukul melihat seorang yang di cintainya harus melihatnya di lamar oleh saudaranya sendiri. Disini lain faruq yang lebih dulu tau hal ini mencoba untuk bersabar dan tabah walau hatinya sakit melihat wanita yang di cintainya akan menjadi istri dari kakaknya sendiri. Flash back Sudah sejak kecil Faroq dan Fahrur hidup terpisah. Fahrur yang hidup bersama kedua orang tuanya tinggal sebagai tetangga Nisa. Sedangkan Faruq tinggal bersama bibinya di Singapura. Tak jarang

Fahrur menceritakan adiknya kepada Nisa kecil ketika belajar bersama. Dan setelah dewasa Faruq pulang kembali kepada ayah dan ibunya. Tak lama setelah lamaran itu Faruq minta izin kepada orang tuanya untuk melanjutkan kuliah di Singapura dan tinggal bersama paman dan bibinya lagi. Apakah keputusanmu sudah bulat nak? , tanya Ibu Faruq Ibu, bukannya aku tidak sayang pada kalian semua tetapi seko;lah disana lebih baik? , jawab Faruq. Baiklah kalau begitu, lagi pula kau disana tidak sendiri, masih ada paman dan bibimu yang akan menjagamu disana . Izin orangtua Faruq terhadap pilihan Faruq. Hati hatilah kau disana , pinta kakak pada Faruq. Baiklah, It s Oke, dan kau bangunlah rumah tangga yang bahagia , kata Faruq sambil menepuk nepuk pundak kakaknya. Setelah mendapat restu dari keluarganya faruq pun pergi ke Singapura.

Anda mungkin juga menyukai