Anda di halaman 1dari 22

JOURNAL READING

BAG / SMF RADIOLOGI FK UNUD / RSUP SANGLAH MAY 2011

PENGARUH JANGKA PANJANG TERKAIT RADIASI PADA KESEHATAN DALAM POPULASI MANUSIA UNIK: PELAJARAN DARI KORBAN BOM ATOM HIROSHIMA DAN NAGASAKI
Diambil dari : Long-term Radiation-Relate Health Effects in a Unique Human Population: Lessons Learned from the Atomic Bomb Survivors of Hiroshima and Nagasaki Oleh: Disaster Medicine and Public Health Preparedness 2011 Diterjemahkan oleh : Vickneswaran Marathamuthu, Sukaastini, Zata Dini

LATAR BELAKANG
6 Agustus & 9 Agustus 1945 Kota Jepang, Hiroshima & Nagasaki menjadi korban bom atom yang pertama & kedua Akhir tahun 1945, 90rb 120rb/330rb di Hiroshima & 60rb 80rb/280rb di Nagasaki diperkirakan mati akibat terkena panas yang tinggi, kekuatan fisik, dan radiasi ionisasi yang dipancarkan

Dampak kerusakan sulit diestimasi ada faktor perancu seperti efek luka bakar, infeksi, luka dan trauma, makanan yang terkontaminasi, fasilitas medis yang rusak, infrastruktur dan sumber daya terganggu, dan sebagian besar personil medis yang terlatih tewas Mayoritas efek tidak terdokumentasi AS bentuk Komisi Bersama Investigasi Dampak Bom Atom bersama ilmuwan Jepang

Hasil laporan komisi membuatkan pejabat AS terkesan 26 November 1946 Presiden Harry Truman menginstruksikan Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional / Dewan Riset Nasional melakukan studi jangka panjang mengenai efek biologi dan efek medis dari bom atom pada manusia. 1947 Atom Bomb Casualty Commission (ABCC) dibentuk. 1975 ABCC menjadi RERF & melanjutkan penelitian tentang dampak bom atom (A-bom) pada korban yang selamat & anak-anak mereka

GAMBAR 1

Destruksi yang Disebabkan oleh Senjata Nuklear di Hirosima dan Nagasaki

A, Hirosima setelah mengalami Bom A. beberapa korban yang selamat terletak dekat bangunan hiposenter, dimana terhindar dari panas dan ledakan. B, Bangunan Nagasaki University Medical College Hospital setelah bom Nagasaki.

TAHUN-TAHUN AWAL ABCC & STUDI KOHORT


Penelitian awal ABCC leukemia, kelahiran cacat pada anak-anak yang teradiasi dalam rahim, kejadian katarak, studi hematologi, pertumbuhan dan perkembangan Dalam bentuk laporan kasus atau case series tanpa basis populasi yang jelas Satu pengecualian Studi Neel & Schull dari efek genetik dari A-bom dengan desain studi yang jelas dan tujuan yang jelas.

1950an Fasilitas penelitian dibangun di Hijiyama, Hiroshima Penelitian mendapat dukungan pemerintah AS & Jepang dengan keterlibatan ilmuwan yang dedikasi. 1955 Perumusan program studi terpadu oleh Komite Perancis Program ini melembagakan :
tindak lanjut epidemiologis berkelanjutan untuk mortalitas & insiden kanker dari sampel tetap sekitar 120.000 orang korban A-bom yang selamat dan subyek kontrol (Life Span Studi LSS) subset terdefinisi yang menerima tambahan morbiditas surveilens berdasarkan pemeriksaan kesehatan dua tahun (AHS) sebuah kohort orang yang terpajan in-utero dan kontrol (dalam kohort in-utero) kelompok kohort anak-anak dari orang tua yang terpajan dan tidak terpajan (F1 kohort) yang dikandung setelah bom

Kohort LSS 120rb orang terdaftar berdasarkan Sensus Nasional 1950


54.000 yang berada dalam 2,5 km dari hiposenter pada saat pengeboman (dosis radiasi yang relatif tinggi) 40.000 orang korban yang selamat dan cocok dari aspek kota-umur-jenis kelamin 2,5-10 km dari hiposenter (rendah atau dosis radiasi yang bisa diabaikan) 26.000 subjek penduduk Hiroshima atau Nagasaki yang tidak terpapar antara tahun 1951 dan 1953 yang tidak ada di kota pada saat pengeboman

Fitur dari LSS membuatnya menguntungkan untuk perkiraan risiko radiasi dan kekuatan yang jelas dari studi dibandingkan dengan studi lain
Kohort terdiri dari segala usia dan kedua jenis kelamin dengan berbagai dosis, dan mereka tidak dipilih berdasarkan kondisi kesehatan, pekerjaan, atau alasan spesifik lainnya. Sistem pendaftaran koseki yang dianuti Jepang mengizinkan hampir 100% tindak lanjut kematian dari kohort ini. Data kanker berkualitas tinggi dibuat di prefektur Hiroshima dan Nagasaki informasi diagnostik lebih akurat. Kuesioner dikirimkan ke anggota LSS untuk memperoleh informasi tentang sosial ekonomi, gaya hidup, dan faktor lainnya yang dapat mengacaukan atau memodifikasi efek radiasi. Sebuah program otopsi yang luas, yang paling aktif yang dilakukan selama 1950-an dan 1960-an, menyediakan informasi tentang akurasi dan jenis dari kesalahan klasifikasi data surat kematian.

AHS adalah subset LSS dengan dosis relatif tinggi. Subjek AHS diundang untuk pemeriksaan klinis 2 tahunan di ABCC/RERF pada 1958 AHS mempunyai lanjutan partisipasi tinggi yaitu 70% - 80% Data longitudinal morbiditas dan data laboratorium merupakan pelengkap penting untuk penilaian penyakit dan kondisi bukan kanker

Kohort in-utero dan F1 juga ditindaklanjuti untuk mortalitas dan insiden kanker. Sekitar 1000 dari kohort in-utero juga menjalani pemeriksaan kesehatan dua tahunan sebagai bagian dari program AHS. Semua kohort mendapat manfaat dari dukungan lanjutan dalam bentuk finansial dan ilmiah selama lebih dari 60 tahun dari 2 pemerintah

DOSIMETRI
A-bom Hiroshima senjata uranium unik ("Little Boy") dengan kekuatan 16 kiloton (kT) (yaitu, menghasilkan setara dengan 16 kT TNT) dan tinggi ledakan adalah 600 m di atas tanah. Hiposenter adalah titik dekat pusat kota dengan waktu peledakan 08:15. A-bom Nagasaki perangkat plutonium implosif ("Fat Man") dengan kekuatan 21-kT meledak 503m di atas tanah pada 11:02. Hiposenternya berada di Lembah Urakami, sekitar 1,5 km sebelah utara pusat kota. Dosis radiasi tidak langsung diukur ketika pengeboman, berbagai metode khusus telah dirancang untuk membuat estimasi retrospektif dari dosis radiasi dan fluencies.

Ketersediaan estimasi dosis yang handal fundamental untuk menilai efek radiasi terhadap kesehatan. ABCC/RERF memperbaiki sistem dosimetri dengan bantuan National Research Council. Evolusi ini berperan penting dalam penentuan estimasi resiko oleh RERF. Dosis A-bom langsung adalah berdasarkan penetrasi radiasi eksternal yang timbul dari sumber terlokalisir. Penentuan dosis secara sistematis adalah berdasarkan penghitungan fungsi dari jarak hiposenter, pelindung eksternal & pelindung tubuh.

Sistem dosimetri ABCC/RERF informasi dasar mengenai jarak dan perlindungan dari penelitian awal ABCC (1947) & sumber-sumber resmi lainnya. Investigasi lapangan khusus berskala besar (1950) memberikan rincian penggunaan pelindung eksternal untuk korban selamat di proksimal. Perlindungan diri tubuh manusia menggunakan standar model tubuh manusia berdasarkan data antropometrik penduduk Jepang 1945. Sistem dosimetri saat ini digunakan oleh RERF adalah DS02 dan termasuk taksiran dosis organ untuk 15 organ.

Efek Nonkanker
Kekeruhan lensa
Subjek: 3-4 th pasca bom Khas : subkapsular posterior Badan Proteksi Radiasi Dunia : kekeruhan lensa > 2 Gy, gangguan visual > 5 Gy Hasil : 1 Gy 39% katarak Ambang minimal 0,1 0,8 Gy Masukan untuk peraturan proteksi pekerja yang terkena paparan radiasi

Tiroid dan Hipertiroid


Subjek : 55 tahun pasca bom Alat : USG, lab, FNAB Hasil : 1 Gy Resiko relatif >3,1

Kardiovaskular dan Late onset ds


Kardiovaskular, stroke, pencernaan, respirasi, peny. Hati kronik, Peny. Jantung + stroke >50% kematian kardiovaskular : tek. Sistol+diastol >>, kolesterol >> Dosis paparan radiasi = respon inflamasi 1 Gy C-reaktive protein: 28%, IL-6: 9%

Efek Psikologi
Subjek: 17-20 th pasca bom Gangguan cemas dan somatisasi

Pemendekan Waktu Hidup


Median Harapan hidup berkuranf 1,3 th/Gy

Sitogenetika
Penyimpangan kromosom limfosit

Respon Imun
B sel dan T Lymphoid : CD4 dan CD8 Inflamasi persisten kardiovaskular dan arterosklerosis Proses penuaan imun lebih cepat

Paparan dalam Uterus


Subjek : 3300 individu yang terpapar dalam uterus Leukimia dan kanker solid :
1 kematiann akibat leukimia Resiko kanker << drpd terpapar saat kanak-kanak

Neurologi
Keterbelakangan mental pd usia 8-15 minggu Disertai mikrocephali, ektopik gray matter, penurunan IQ 25 setiap 1 Gy, kejang

Generasi kedua
Tidak ada bukti terjadi mutasi 0,5-0,6 % mengalami struktur abnormal

Kanker dan penyakit Multifaktorial Lain


Data terbaru menunjukan tidak ada bukti bahwa mortalitas dan kejadian kanker berhubungan dengan paparan radiasi terhadap orang tua

Kesimpulan
ABCC dan RERF merupakan proyek penelitian binasional dengan waktu terpanjang untuk memberikan estimasi efek kesehatan setelah terpapar radiasi. Hasil estimasi tersebut berguna untuk para korban Bom atom dan Badan Proteksi Radiasi Dunia untuk memperbaiki peraturan mengenai ambang proteksi paparan radiasi

Anda mungkin juga menyukai