Anda di halaman 1dari 2

http://btagallery.blogspot.com/2010/03/analisis-dengan-metode-spektrofotometri.

html

Penentuan kafein dalam Teh Preparasi Sampel 1. Timbang teliti 0.5 1.5 g sampel teh yang telah dihaluskan, tambahkan 5 g MgO (penjernihan) masukkan ke dalam beaker glass, tambahkan 100 ml aquadest 2. Didihkan larutan selama 30 menit, kemudian dinginkan. 3. Larutan disaring 2x dengan kertas saring biasa dan dengan saringan membran 0.5 m 4. Masukkan larutan ke dalam labu ukur 250 ml, tepatkan dengan aquadest sampai tanda batas. 5. Lakukan pengenceran sebanyak 10 kali dari larutan 4. Pereaksi a. Larutan induk kafein (50 ppm) Pipet 10 ml larutan induk kafein 500 ppm ke dalam labu ukur 100 ml , encerkan dengan aquadest sampai tanda batas. b. Larutan baku kafein Buat kurva kalibrasi dari larutan A dengan dengan cara memipet larutan A masingmasing 4 ml; 6ml; 8ml; 10ml dan 12 ml, larutan ini mengandung kafein 4; 6 ; 8 ; 10;12 ppm. c. Ukur larutan baku dan sampel pada l 273 nm. d. Hitung kadar kafein dalam sampel.

http://btagallery.blogspot.com/2010/03/analisis-dengan-metode-spektrofotometri.html
Perumusan Io = Ia + It + Ir Io = Ia + It (Ir diabaikan krn ada blanko) Angka banding It/Io adalah bagian dari cahaya masuk yang diteruskan oleh medium setebal l dan disebut Transmitan. Kebalikannya (Io/It) adalah opasitas (keburaman), maka Absorbans, A, adalah : A = log Io/It Hukum Lambert-Beer : mengkaji efek konsentrasi penyusun larutan yang berwarna terhadap transmisi dan absorpsi cahaya. Intensitas cahaya monokromatik berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi zat penyerap secara linier A = a. b. C a = Absorpsivitas (besarnya serapan) b = tebal medium C = konsentrasi larutan Absorpsi pada sinar tampak Terjadi bila terdapat sejumlah gugus kromofor yang terkonjugasi (-C=C-C=C-). Pada sistem tersebut elektronnya mempunyai mobilitas yang tinggi. Oleh karena itu energi yang dibutuhkan untuk mengeksitasi elektronnya tidak terlampau tinggi. Semakin panjang rantai terkonjugasinya semakin rendah eksitasinya. Dan jika radiasi yang diabsorpsi setara dengan energi radiasi sinar tampak maka senyawa yang mengabsorpsi tersebut tampak berwarna.

Pemilihan l l maks: panjang gelombang dimana terjadi eksitasi elektronik yang memberikan absorbansi maksimum.Z Pada l maks : kepekaan maksimum, signal kuat pada larutan dengan konsentrasi tertentu. Perbedaan absorban sangat minimal dengan berubahnya panjang gelombang disekitar panjang gelombang absorban maksimum sehingga kesalahan pengukuran sangat kecil. KUVET Sampel pada pengukuran ini umumnya berbentuk larutan Bahan kuvet harus transparan : Kaca : VIS (380 1100 nm) silika : UV-VIS (190 1100 nm) Posisi kuvet harus tegak lurus terhadap sinar datang Kuvet untuk blanko dan kuvet untuk sampel harus matched APLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Analisis Kualitatif : dipakai untuk data sekunder atau data pendukung. 1. Pemeriksaan kemurnian : dibandingkan dengan standar. 2. Identifikasi : pengukuran l maks dan absorpsivitas molar. 3. Elusidasi struktur : informasi adanya gugus kromofor dan gugus fungsi melalui profil spektrum Analisis Kuantitatif 1. Senyawa Tunggal : Dengan membandingkan absorban senyawa yang dianalisis dengan reference standard pada panjang gelombang maksimum. 2. Senyawa multikomponen : mengukur absorban campuran pada panjang gelombang maksimum masing-masing A l1 = a1(l1). C1 + a2(l1). C2 A l2= a1(l2). C1 + a2(l2). C2

Anda mungkin juga menyukai