Anda di halaman 1dari 39

PROSES KEPERAWATAN

By. Lukman Hakim, S.Kp.,Ns. Hakim, S.Kp.,Ns. Email : al_mirahakiem@yahoo.com HP. : 085649477206

ASUHAN KEPERAWATAN

Suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada klien, pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan

ALASAN PENGGUNAAN PROSES KEPERAWATAN

Meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan keperawatan  Profesionalisme  Efektivitas & efisiensi pelayanan keperawatan  Meningkatkan peranserta dan keterlibatan pasien dalam pely keperawatan


PENGERTIAN
Suatu metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktek keperawatan Suatu pendekatan pemecahan masalah yang memerlukan suatu ilmu, teknik, dan keterampilan interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien dan keluarga Metode pemberian asuhan keperawatan yg logis, sistematis, dinamis dan teratur

Pengertian

..

Suatu pendekatan sistematis untuk mengenal masalah pasien dan mencarikan alternaif pemecahan masalah dalam memenuhi kebutuhan pasien Merupakan proses pemecahan masalah yg dinamis dalam memperbaiki dan meningkatkan kesehatan pasien

TUJUAN
    

Mempraktekkan metoda pemecahan masalah dalam praktik keperawatan Menggunakan standar untuk praktik keperawatan Memperoleh metoda yang baku, rasional dan sistematis Memperoleh metode yg dapat digunakan dalam berbagai macam situasi Memperoleh hasil asuhan keperawatan dengan kualitas tinggi

FUNGSI
Sebagai kerangka berfikir untuk menjalankan fungsi dan tanggungjawab keperawatan dalam lingkup yang luas  Sebagai alat untuk mengenal masalah pasien, menyusun perencanaan secara sistematis, melaksanakan tindakan dan menilai hasil tindakan keperawatan


Kemampuan yg harus dimiliki seorang perawat/Ners dalam melaksanakan Proses Keperawatan




Kecakapan INTELEKTUAL, agar mampu membuat keputusan, berfikir kritis dalam memecahkan masalah pasien Keterampilan dalam BERHUBUNGAN ANTAR MANUSIA, untuk memudahkan mendapatkan informasi tentang klien Kemampuan TEKNIS KEPERAWATAN, merupakan kunci keberhasilan dalam memberikan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai melakukan evaluasi

SIFAT
Proses keperawatan merupakan suatu sistem yg mempunyai komponenkomponenkomponen yg terpisah tetapi saling bergantung, saling berhubungan untuk mencapai tujuan yg telah ditentukan  Kegagalan dari suatu komponen tertentu mempengaruhi & menimbulkan kegagalan komponen yg lain


Sifat

.


DINAMIS : Setiap tahap proses keperawatan dapat dirubah apabila situasi & kondisi pasien berubah  SIKLIK : Proses keperawatan berjalan secara siklus atau daur ulang, tahap pertama selalu mendahului tahap kedua dan berikutnya  SALING INTERDEPENDENT : Setiap tahapan proses keperawatan saling bergantung satu sama lain  FLEKSIBEL/LUWES : Proses keperawatan tidak kaku, pendekatan/perilaku dpt berubah sesuai dengan situasi & kondisi pasien

PROSES KEPERAWATAN SEBAGAI SISTEM Pendekatan yg digunakan dalam proses keperawatan adalah Pendekatan Sistem, dengan komponen :

Pasien  Perawat / Ners  Tahap-tahap proses keperawatan Tahap

MASUKAN

PENGELOLAAN

HASIL

UMPAN BALIK

MASUKAN : Keg. Pengkajian PENGELOLAAN : 4 langkah dalam proses keperawatan HASIL : analisis dari hasil pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan UMPAN BALIK : umpan balik terhadap proses keseluruhan asuhan yg diberikan

PENDEKATAN
 Pemecahan Masalah : artinya setiap masalah keperawayan/ kesh yg dihadapi klien dapat diatasi melalui intervensi keperawatan  Perilaku : Artinya dalam memberikan asuhan keperawatan selalu memperhatikan aspek perilaku karena timbulnya masalah kesehatan banyak disebabkan oleh karena perilaku

SASARAN PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN


Individu  Keluarga  Masyarakat


Karena ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sehari(kebutuhan fisik, mental, sosial, spiritual)

Tejadi karena kelemahan, ketidaktahuan, ketidakmauan kelemahan,

Komponen yang terlibat dalam proses penyembuhan pasien

Klien (individu, keluarga, kelompok, masyarakat)  Provider (perawat/ Ners)  Tim Kesehatan lain (dokter, ahli gizi, fisiotherapi, dll)


TEMPAT PELAKSANAAN
Rumah sakit  Klinik Perawatan  Puskesmas  Keluarga  Masyarakat-Komunitas Masyarakat Kelompok khusus


KEUNTUNGAN
           

Meningkatkan mutu pely kepw Mengembangkan keterampilan teknis dan intelektual bagi pelaksana perawatan Meningkatkan citra keperawatan & tenaga keperawatan Meningkatkan peran & fungsi perawatan dalam pengelolaan askep Pengakuan otonomi keperawatan oleh masy/ profesi lain Meningkatkan rasa solidaritas dan rasa kesatuan perawat Menggambarkan kewenangan/ otonomi dan tanggung jawab perawat Menghasilkan praktik keperawatan yang profesional Mendukung pengembangan penelitian keperawatan Mendukung pengembangan ilmu keperawatan Meningkatkan peran perawat dalam proses perencanaan & pengambilan keputusan Meningkatkan kepuasan kerja perawat

TAHAPAN PROSES KEPERAWATAN

PENGKAJIAN DIAGNOSA PERENCANAAN EVALUASI IMPLEMENTASI

TUJUAN PENCATATAN RENCANA TINDAKAN


Menentukan prioritas  Pengorganisasian dari proses keperawatan ==> tujuan, kriteria hasil, penentuan tujuan, hasil, pemecahan masalah yang efektif


Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari implementasi keperawatan, antara lain: 1. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan, menghubungkan tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.

2. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal, pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi klien, role model, dan lain lain.

3.Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien, mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.

Sedangkan dalam melakukan implementasi keperawatan, perawat dapat melakukannya sesuai dengan rencana keperawatan dan jenis implementasi keperawatan. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga jenis implementasi keperawatan, antara lain:

1.Independent implementations
adalah implementasi yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk membantu klien dalam mengatasi masalahnya sesuai dengan kebutuhan, misalnya: membantu dalam memenuhi activity daily living (ADL), memberikan perawatan diri, mengatur posisi tidur, menciptakan lingkungan yang terapeutik, memberikan dorongan motivasi, pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual, perawatan alat invasive yang dipergunakan klien, melakukan dokumentasi, dan lain-lain.

2.Interdependen/ Collaborative implementations,


adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim keperawatan atau dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter. Contohnya dalam hal pemberian obat oral, obat injeksi, infus, kateter urin, naso gastric tube (NGT), dan lain-lain. Keterkaitan dalam tindakan kerjasama ini misalnya dalam pemberian obat injeksi, jenis obat, dosis, dan efek samping merupakan tanggungjawab dokter tetapi benar obat, ketepatan jadwal pemberian, ketepatan cara pemberian, ketepatan dosis pemberian, dan ketepatan klien, serta respon klien setelah pemberian merupakan tanggung jawab dan menjadi perhatian perawat.

3.Dependent implementations,
adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain, seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya dalam hal: pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi.

PETUNJUK PENULISAN RENCANA TINDAKAN


       

Tinjau kembali data yang ada Tulis daftar masalah Buat rencana yang mudah dimengerti Penulisan jelas, spesifik, dan hasil yang diharapkan dapat diukur jelas, spesifik, Instruksi menggunakan kata kerja aktif Dalam setiap rencana tertulis tanggal dan tanda tangan /paraf Jika memungkinkan perencanaan mengikutsertakan pasien / keluarga Peninjauan rencana ==> setiap shift / setiap hari / sewaktusewaktuwaktu

ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH

S : pasien mengatakan nyeri di luka oprasi O : - skala nyeri 4 - Terdapat luka oprasi - Nyeri bila miring kanan dan kiri - Nyeri hilang bila dipakai tidur - T. 130/80 mmHg. N 88x/mnt S : 36oC

Ca Ovarium Tindakan pembedahan Terputusnya diskontinuitas jaringan Nyeri

Gangguan rasa nyaman (nyeri)

DATA

ETIOLOGI

MASALAH

S : S : pasien mengatakan terdapat Tindakan pembedahan luka oprasi diperut. O : - Terdapat luka oprasi Terputusnya kontinuitas - Tanda tanda vital : T. 130/80 jaringan o C Nadi mmHg, Suhu 37,2 88x/mnt Memudahkan invasif kuman kedalam tubuh

Resiko infeksi

S : - klien sering bertanya bagaimana prognosis penyakitnya setelah oprasi O : - klien sering bertanya - Klien tampak gelisah - TTV : T 130/80 mmHg Nadi 88 x/mnt Suhu 37,2 o C

Ca Ovarium Terapi tindakan Kurang pengetahuan tentang tindakan terapi

Kurang pengetahuan

Diagnosa Keperawatan
1.

2. 3.

Gangguan nyaman (nyeri akut) b/d akut) tindakan invasive (luka operasi) (luka operasi) Resiko infeksi b/d adanya luka operasi. operasi. Kurang pengetahuan b/d tidak akuratnya informasi tentang prognosis penyakit setelah di operasi. operasi.

PENULISAN RENCANA
Dx 1 Tujuan Nyeri berkurang atau hilang dalam waktu 2-3 jam Kriteria Hasil - Tidak tampak menahan nyeri - Skala nyeri berkurang - TTV dalam batas Normal - TTV dalam batas Normal - N : 80-100 x/mnt - S : 36,5-37,5 C - RR : 18-20 x/mnt - TD : 110/80 mmHg
1. 2.

Intervensi
Bantu pasien menemukan posisi yang nyaman Berikan tindakan kenyamanan dasar, dorong ambulasi dini dan penggunaan teknik relaksasi dan distraksi, bimbingan imajinasi, sentuhan terapeutik. Observasi tanda-tanda vital Berikan analgesik sesuai dengan advice ( ranitidin 3x1 ampul)

Rasional

3. 4.

FORM RENCANA & IMPLEMENTASI


Dx 1 Tujuan Nyeri berkurang atau hilang dalam waktu 2-3 jam Kriteria Hasil - Tidak tampak menahan nyeri - Skala nyeri berkurang - TTV dalam batas Normal - N : 80-100 x/mnt - S : 36,5-37,5 C - RR : 18-20 x/mnt - TD : 110/80 mmHg
1.

Implementasi
Membantu pasien menemukan posisi yang nyaman memberikan tindakan kenyamanan dasar, dorong ambulasi dini dan penggunaan teknik relaksasi dan distraksi, bimbingan imajinasi, sentuhan terapeutik. Melaksanakan Observasi tanda-tanda vital Memberikan analgesik sesuai dengan advice ( ranitidin 3x1 ampul)

Nama/tgl/ttd

2.

3. 4.

Evaluasi Keperawatan
Menurut Craven dan Hirnle (2000) evaluasi didefenisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan keperawatan antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon prilaku klien yang tampil

Tujuan Evaluasi
Tujuan dari evaluasi antara lain: 1. Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien. 2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi, dan produktifitas dari tindakan keperawatan yang telah diberikan. 3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan. 4. Mendapatkan umpan balik. 5. Sebagai tanggungjawab dan tanggunggugat dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.

Adapun ukuran pencapaian tujuan pada tahap evaluasi meliputi:


1. Masalah teratasi; jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan. 2. Masalah sebagian teratasi;jika klien menunjukkan perubahan sebahagian dari kriteria hasil yang telah ditetapkan. 3. Masalah tidak teratasi; jika klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan dan atau bahkan timbul masalah/ diagnosa keperawatan baru.

Evaluasi
Dx 1 Diagnosa Nyeri berkurang atau hilang dalam waktu 2-3 jam Tgl - Tidak tampak menahan nyeri - Skala nyeri berkurang - TTV dalam batas Normal Evaluasi
S : .............................. Ttd

O : ..............................

A : ...............................

P : ...............................

TUJUAN DOKUMENTASI INTERVENSI KEPERAWATAN

Mengkomunikasikan tindakan yang telah dilakukan ==> mencegah duplikasi  Sebagai klain malpraktik  Sebagai justifikai staffing  Efektif dan efisiensi dana

PETUNJUK PENULISAN TINDAKAN / INTERVENSI


WHY alasan yang jelas sesuai dengan diagnosa kepw  WHAT Apa yang dilakukan ==> tepat, rinci  WHO Siapa yg melaksanakan intervensi ==> nama, ttd.  WHEN Waktu ==> pertanggungjawaban dan efektivitas  HOW Tindakan dilaksanakan dengan prinsip ilmiah dan rasional


TUJUAN DOKUMENTASI EVALUASI


Faktor penentu keefektifan keputusan pencegahan, pengobatan & respon pasien thd masalah kesh  Menilai tujuan ==> Tercapai / tidak  Menilai efektivitas rencana keperawatan / strategi askep.


Anda mungkin juga menyukai