Anda di halaman 1dari 3

BUDIDAYA KAYU KEHUTANAN Sengon (Paraserianthes falcataria), Jabon (Anthocephalus cadamba) dan Jati Putih (Gmelina arborea Roxb.

)
Oleh : Asri Muliawati, S.Hut
(Disampaikan pada Temu Tugas Penyuluh Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan wilayah III di Cicurug, 24 Mei 2011)

A. PENGENALAN UMUM BENIH


No 1 Jenis Pohon Sengon Bentuk Fisik Termasuk polong-polongan, setiap polong buah berisi 15 30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil dan jika sudah tua biji akan berwarna coklat abuabu,agak keras, dan berlilin. Biji yg sudah terpisah dari buahnya akan berupa serbuk halus berwarna coklat kehitaman, berat/1000 biji berkisar 0,038-0,056 gr. Berdaging buah, biji keras seperti batu, panjang 16-25 mm, permukaan licin, satu ujung bulat, ujung lain runcing pipih. Jmlh biji/kg 25.000 - 28.000 Ciri benih yg baik Tenggelam ketika direndam, kulit licin berwarna coklat abu-abu, bentuk biji utuh, berkecambah 3-4 hari setelah tebar Berasal dari indukan berusia >20 thn, terpisah sempurna dari ampas buahnya, berkecambah 7-15 hari setelah tebar Tidak kisut, biji licin utuh, melenting jika dipantulkan

Jabon

21.739.130

Jati putih

1.000 1.200

B. PERSEMAIAN
Tahapan Perlakuan awal benih Sengon Benih direndam dengan air panas selam 5 menit, kemudian tambahkan air dingin hingga rendaman menjadi hangat dan biarkan selama 24 jam - Benih dapat ditabur lebih dulu pada bedeng tabur atau bisa langsung disemai satu biji per polibag ukuran 10 x 15 atau 12 x 20 - media semai berupa tanah, arang sekam dan pupuk kandang (2 : 2 : 1) - benih tidak perlu dimasuk kan terlalu dalam pada media - Penyiraman dilakukan pagi dan sore dengan sprayer - keadaan media persemaian harus lembab dan cukup cahaya - pemupukan dpt dilakukan Jabon *opsional : benih dibasahi (bukan direndam) selama 24 jam Jati putih Benih direndam dalam air dingin selama 24-48 jam

Penebaran benih dan persemaian Penebaran benih dan persemaian

Benih ditabur pada bedeng tabur Bedeng tabur dapat dibuat dari nampan plastik, wadah Styrofoam, belahan bambu, polibag 12 x 20 cm atau langsung di atas tanah Media steril dapat terdiri dari tanah kompos dan pasir halus (1 : 1), cocopeat dan arang sekam (2 : 1) Ketebalan media 6 10 cm Bagian bawah wadah harus ada lubang untuk buangan air (drainase dan aerasinya baik) Sebelum benih ditebar, media disiram sampai jenuh dan

- Benih disemai satu biji per polibag - media semai berupa tanah, arang sekam dan pupuk kandang (2 : 2 : 1) - benih dimasukkan 2 cm pada media - Penyiraman dilakukan pagi dan sore dengan sprayer - keadaan media persemaian harus lembab dan cukup cahaya - pemupukan dpt dilakukan setelah bibit berumur 1 bln dengan pupuk NPK cair (24gr/1lt air), atau dengan pupuk NPK padat 0,5 gr/bibit

Tahapan Penebaran benih dan persemaian (lanjutan)

Sengon setelah bibit berumur 1 bln dengan pupuk NPK cair (24gr/1lt air), atau dengan pupuk NPK padat 0,5 gram/bibit dengan jarak dari batang tanaman 3-5 cm (selebar tajuk tanaman). Selain itu juga dapat dilakukan pemupukan dengan pupuk daun gandasil-D (dosis 1-2 gr untuk 1 liter air) setelah bibit berumur 3 bulan - Bila terdapat gejala serangan hama penyakit dapat disemprotkan insektisida atau fungisida 12 kali/minggu - bibit sudah siap tanam sekitar 3-4 bulan ketika batang sudah berkayu dan tinggi antara 25 30 cm

Jabon Jati putih diberi sungkup dengan jarak dari batang Dalam satu bak kecambah tanaman 3-5 cm (selebar ukuran 25 cm x 20 cm banyak tajuk tanaman). Selain itu biji yang ditabur cukup satu juga dapat dilakukan sendok teh ( 2 - 3 gr) atau, pemupukan dengan pupuk Dalam polibag ukuran 12 cm x daun gandasil-D (dosis 1-2 gr 20 cm, banyak biji ditabur 0,5 untuk 1 liter air) setelah bibit 1 gram untuk setiap polibag berumur 3 bulan Penyiraman dengan sprayer - Bila terdapat gejala serangan halus setiap pagi dan sore (1 hama penyakit dapat kali seminggu air siraman disemprotkan insektisida ditambah dithane/fungisida) atau fungisida 1-2 setelah 2 bln/telah tumbuh kali/minggu 2-3 pasang daun, bibit siap - bibit sudah siap tanam sekitar disapih ke polibag 3-4 bulan ketika batang Media semai berupa tanah, sudah berkayu dan tinggi arang sekam dan pupuk antara 25 30 cm kandang (2 : 2 : 1) bedeng persemaian diberikan penaungan tanaman dengan paranet pemupukan yang dilakukan setelah bibit berumur 2 minggu dengan pupuk NPK cair (2-4gram/1liter air), atau dengan pupuk NPK padat 0,5 gram/bibit dengan jarak dari batang tanaman 3-5 cm (selebar tajuk tanaman). Selain itu juga dapat dilakukan pemupukan dengan Pupuk Cair Organik (2-4 ml POC/liter air) 30 50 ml larutan/polibag Penyiraman dilakukan setiap hari, bila terdapat gejala serangan hama penyakit dapat disemprotkan insektisida atau fungisida 1-2 kali/minggu Bibit sudah siap tanam sekitar 1-2 bln setelah sapih atau ketika batang sudah berkayu dan tinggi antara 25 30 cm

Penanaman

Hal yg hrs diperhatikan dalam penanaman diantaranya : Persiapan lapang (penyiangan, pembuatan lubang tanam, saluran air, pemberian PO dan pemasangan ajir), pengaturan jarak tanam (tergantung kebutuhan) untuk tumpangsari umumnya 5 x 5 meter sedangkan monokultur 2 x 3 meter, waktu taman diawal musim penghujan sekitar Oktober Desember

Tahapan Pemeliharaan

Masa Panen Harga benih rata-rata /Kg Kelas Gambaran laba usaha/ tahun

Sengon Jabon Jati putih Meliputi : Penyulaman tanaman yg mati (untuk itu perlu disiapkan 20% dari jumlah seluruh semai), penyiangan dan pendangiran, pemupukan setahun sekali sampai tahun kedua (opsional), pemberantasan hama dan penyakit, pruning (pemangkasan cabang 10-20 cm dari pangkalnya, dilakukan 1-2 bulan sekali sampai tercapai tinggi bebas cabang yg diinginkan) 5-7 tahun 5-7 tahun 5-7 tahun Rp. 400.000 Rp. 2.000.000 Rp. 90.000 Keawetan IV-V Kekuatan IV-V Rp. 23.946.850 Keawetan V Kekuatan IV-V Rp. 58.441.000 Keawetan III-V Kekuatan IV Rp. 18.333.000

C. ANALISA USAHA (Kayu Jabon per I Hektar) I. Biaya a. Persemaian Rp. 13.445.000 b. Persiapan lahan dan Penanaman Rp. 7.722.500 (asumsi jarak tanam 2 x 3 m, populasi per Ha = 10000/(2x3) = 1650 phn) c. Pemeliharaan Rp. 6.630.000 d. Biaya tebang dan angkut Rp 66.000.000 (660 m3 x Rp 100.000/m3) II. Pendapatan Produksi Kayu Glondongan (Log) Populasi awal = 1650 pohon Pohon layak tebang (80%) = 1320 pohon Diameter batang rata-rata = 40 cm Panjang batang efektif = 8 meter Produksi kayu Log per pohon = 0,35 m3 Produksi per hektar = 462 m3 Jumlah Biaya = Rp 93.797.500 Pendapatan/ha/6 thn 462 m3 X Rp 962.000/ m3 = Rp 444.444.000 III. Rugi/Laba Pendapatan biaya/ha/6 thn Rp 444.444.000 Rp 93.797.500 = Rp 350.646.500 Laba per tahun = Rp. 58.441.000

Anda mungkin juga menyukai