Anda di halaman 1dari 11

ANALISA CRITICAL BUCKLING LOAD DENGAN METODE ANALISIS DAN NUMERIK(SOFTWARE LUSAS) (Makalah)

Disusun Oleh: Fery Taurus (0815011056) Ilham Saputra (0815011064) Lina Puspa Meliana (0815011071)

TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2011 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelat adalah elemen struktur datar yang mempunyai ketebalan sangat kecil dibandingkan dengan dimensi lainnya. Sebuah cangkang tipis (shell) dianggap sebagai struktur permukaan, satu dari beberapa dimensinya jauh lebih kecil dibanding dengan yang lain. Struktur ini dikonstruksi sebagai kurva atau permukaan yang dilipat sehingga gaya aksialnya menjadi sistem penahan tegangan yang sangat penting. Ketika pelat ditekan pada mid-planenya, menjadi tidak stabil dan mulai untuk buckling( penekukkan) pada suatu nilai kritis tertentu dari gaya dalam bidang. Masalah buckling klasik( Classical Buckling) dipanggil metode keseimbangan dan kondisi menghasilkan eigenvalue terkecil, atau actual buckling load, adalah tidak selalu nyata dalam beberapa situasi. Buckling dari suatu pelat secara kualitas sama dengan buckling suatu kolom. Terdapat hubungan dekat antara teori dan data eksperimen yang konsen dengan buckling dari pelat-pelat yang dipengaruhi bermacam tipe beban dan kondisi perletakan. Perilaku flat plate setelah buckling sangat menarik untuk dipertimbangkan. Analisis post buckling dari pelat-pelat biasanya sulit, karena secara dasar merupakan persoalan non linier. B. Tujuan Tujuan kelompok kami mengerjakan makalah Anlisis Critical Buckling Load dengan Metode Analisis dan Numrik( Software Lusas) adalah untuk membandingkan hasil perhitungan buckling load dengan menggunakan metode analisis dan metode numerik( software Lusas).

BAB II STUDI PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Buckling adalah penekukkan yang terjadi ketika pelat ditekan pada midplanenya( bidang pelatnya) pada suatu nilai kritis tertentu dari gaya dalam bidang. Buckling load adalah beban kritis dimana tipe-tipe struktur tertentu menjadi tidak stabil. Setiap beban mempunyai bentuk tekuk terkait. Ini adalah bentuk struktur yang diasumsikan ke dalam kondisi tekuk. Terdapat 2 cara untuk melakukan analisis buckling: 1. Eigenvalue Analisis eigenvalue buckling memprediksi kekuatan teoritis buckling dari struktur elastis ideal. Cara ini untuk menghitung eigenvalue struktur untuk pemberian sistem tunggu dan kendala. Ini diketahui sebagai analisis klasik euler buckling. Buckling load untuk beberapa konfigurasi siap tersedia dari solusi menyusun tabel. Metode ini tidak dianjurkan untuk keakuratan analisis prediksi seputar buckling pada terapan di lapangan. 2. Nonlinear Analisis nonlinier buckling lebih akurat daripada analisis dengan menggunakan metode eigenvalue karena analisis ini menggunakan nonlinier,defleksi yang besar,analisis statis untuk memprediksi buckling load. Cara pengerjaan metode ini sangat mudah. Metode ini secara bertahap meningkatkan beban yang berlaku hingga tingkat beban ditemukan di mana strukturnya menjadi tidak stabil( dengan kata lain, tiba-tiba peningkatan yang sangat kecil pada beban akan menyebabkan defleksi yang sangat besar). Sifat dasar metode nonlinier yang sebenarnya dari analisis ini memperbolehkan peragaan ketidaksempurnaan geometrik, load perterbations,material nonlinieritis dan kesalahan. Untuk jenis analisis ini perlu dicatat bahwa beban sumbu mati yang kecil perlu untuk memulai keinginan ragam buckling.

BAB III METODOLOGI

A. Analitis No.1. Diana suatu pelat dengan nilai a= 1m dan b= 1m

Penyelesaian: Asumsikan w= A (sin mx/a) (1- cos 2ny/b) Cek boundary condition x =0 dan a y =0 dan b w= A (sin mx/a) (1- cos 2ny/b) Untuk x
wx=Amacosmxa (1-cos2nyb) 2wx2=-Ama2sinmxa (1-cos2nyb) (2wx2)2=A2ma4(sinmxa)2(1-cos2nyb)2

Untuk Y
wy=A2nabsinmxa sin2nyb 2wy2=A2nb2sinmxa cos2nyb (2wy2)2=A22nb4(sinmxa)2(cos2nyb)2

Hitung Strain energy


Vs= D2 (2w)2dxdy

Vs= D2 0a0b2wy22+ 2. 2wx2. 2wy2+ 2wy22dxdy

Dikerjakan 1 persatu Analogi C


=A2ma40a(sinmxa)2dx 0b (1-cos2nyb)2dy =A2ma4a2(3b2) =34A2m44ba3

Analogi D
2. 2wx2. 2wy2=-2.A2.ma2.2nb2.0a(sinmxa)2dx. 0bcos2nyb(cos2nyb)2dy = -2.A2 ma2244n2b2 a2 -b2 = 2.A2 m2n24ab

Analoi E

=A22nb40a(sinmxa)2dx. 0b(cos2nyb)2dy =A22nb4a2.b2 =4A2 n44ab3 U= D2 (34A2m44ba3+ -2.A2 m2n24ab+4A2 n44ab3) U= D2 A24(34m4ba3+2. m2n2ab+ 4n4ab3)

W= Nx2 0a0bwx2dxdy W= Nx2 0a0bAmacosmxa (1-cos2nyb)2dxdy W= 3Nx8 A2m24ba A U-W=0 D2 A2434m4ba3+2. m2n2ab+ 4n4ab3-3Nx8 A2m24ba=0 Nx=D.2(m2a2+8n23b2+16n4a23m2b4)

Jika m=1 dan n=1 maka Nx= 1626,857868N/m

B. Numerik( Software Lusas) No. 1

Jika semua nodal, kecuali nodal 3 diberi fixed YZ Line 1 dan 3 full fixed,line 2 dan 4 fixed Z

Jika semua nodal diberikan Fixed YZ Line 1 dan 3 full fixed, line 2 dan 4 fixed Z

No. 2

Line 1 dan 3 fixed XZ Line 2 dan 4 fixed YZ Semua nodal fixed Z

Line 1 dan 3 fixed YZ Line 2 dan 4 fixed XZ Semua nodal fixed Z

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Jika pada pengerjaan program dimasukkan nilai mass density( 7800 kg/m

untuk baja dan 2400 kg/m untuk beton). 2. Jika pada nodal dan line diberikan pengekangan yang berbeda, maka hasilnya juga akan berbeda, tergantung dari jenis pengekangan tersebut. 3. Hasil analisis( metode energi) dibandingkan dengan hasil Lusas akan terjadi perbedaan, akan tetapi dengan beberapa percobaan hasil Lusas diusahakan agar mendekati hasil analitis( metode energi) yang digunakan sebagai tolak ukur, dengan cara mengganti jenis pengekangan. A. Saran 1. Untuk mendapatkan hasil yang paling mendekati cara analitis diperlukan banyak percobaan(trial error) pada pengerjaan Lusas. 2. Diperlukan ketelitian dalam pengerjaan program Lusas dan analitis. 3. Diperlukan pemahaman yang mendalam saat pengerjaan Lusas dan analitis.

DAFTAR PUSTAKA

file:///D:/boundary%20condition_S.Plat%20Cangkang/Universal%20wall %20boundary%20condition.htm

www.mece.ualberta.ca/tutorials/ansys/CL/CIT/Buckling/Print.html Alami, Fikri. S. T., M. Sc. 2004.Struktur pelat dan cangkang. BandarLampung.

Anda mungkin juga menyukai