Anda di halaman 1dari 2

a.

Asma adalah penyakit yang menyerang cabang-cabang halus bronkus yang sudah tidak memiliki kerangka cincin tulang rawan akibatnya terjadi penyempitan yang mendadak. Akibat dari asma yaitu Jalan napas tersumbat, Tekanan parsial O2 menurun, Tekanan parsial CO2 meningkat. b. Bronkitis merupakan peradangan pada trakea dan bronkus. Peradangan ini dapat menyebabkan batuk dan demam. c. Kanker paru-paru Memiliki gejala seperti batuk, sesak napas, nyeri dada. Jenis kanker paru-paru, yaitu : Karsinoma squamosa: jenis ini adalah jenis kanker paru paling umum. Hal ini berkembang dalam sel yang menggarisi saluran udara. Jenis kanker ini seringkali disebabkan karena rokok. Adenokarsinoma: jenis ini berkembang dari sel-sel yang memproduksi lendir (dahak) pada permukaan saluran udara (airways). d. Pleuritis (radang pleura). Umumnya disebabkan oleh infeksi pada membran yang membungkus paru-paru, namun dapat pula berhubungan dengan pneumonia atau infeksi pada organ lainnya yang berdekatan dengan tenggorokan. Ketika bernapas, terasa sakit menusuk pada dada dan bahu, yang disebabkan oleh cairan yang terakumulasi di membran. Umumnya pleuritis disertai dengan demam tinggi. e. Pneumonia (infeksi atau radang pant-pant). Dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme: virus atau bakteri (namun dapat pula disebabkan oleh bahan-bahan kimia korosif atau gas-gas beracun). Gejalanya muncul dengan tiba-tiba dan dapat disertai dengan nyeri pada dada, demam, gemetar, dan rasa dingin. f. Emfisema merupakan penurunan fungsi bronkiolus dan alveolus akibat adanya radang pada permukaan dalam alveolus sehingga menghalangi pertukaran gas. Polutan industri dan udara juga dapat menyebabkan emfisema. Insiden dan angka kematian emfisema bisa dikatakan selalu lebih tinggi di daerah yang padat industrialisasi, polusi udara seperti halnya asap tembakau, dapat menyebabkan gangguan pada silia menghambat fungsi makrofag alveolar. g. Asfiksi adalah gangguan sistem pernapasan yang lain berupa gangguan pengangkutan oksigen oleh jaringan. Asfiksi dapat terjadi dalam paru-paru, pembuluh darah, atau dalam jaringan tubuh. Pada peristiwa tenggelam, alveolus terisi oleh air sehingga pemasukkan oksigen berkurang. Pada saat keracunan karbon monoksida, hemoglobin mengikat karbon

monoksida sehingga darah kurang dapat mengikat oksigen. Hal tersebut dapat terjadi karena hemoglobin mempunyai daya ikat yang lebih besar terhadap karbon monoksida daripada oksigen.

Anda mungkin juga menyukai