Anda di halaman 1dari 1

Natrium adalah logam alkali merupakan unsur yang sangat reaktif dan mudah bereaksi dengan unsur-unsur lain.

Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan terendam seluruhnya dalam larutan non polar seperti minyak tanah untuk mencegah logam natrium tidak berekasi dengan uap air di udara. Logam ini bereaksi keras dengan air membentuk natrium hidroksida dan hidrogen. Dalam percobaan ini logam natrium direaksikan dengan air untuk melihat kereaktifannya. Dalam cawan petri dimasukkan air, kemudian dimabil sepotong kertas saring dan diletakkan di atas permukan air. Fungsi kertas saring ini agar reaksi logam natrium dengan air dapat teramati. Logam natrium yang tersimpan di dalam minyak tanah diambil menggunakan pinset, kemudian dikeringkan dengan tissu lalu dimasukkan ke dalam cawan petri yang berisi potongan kertas saring dan terjadi reaksi natrium dengan air. Reaksi yang terjadi sangat hebat, ditandai dengan timbulnya api dan disusul ledakan-ledakan kecil. Ke dalam cawan petri kemudian ditambahkan larutan indikator fenol ftalein (PP). Fungsi penambahan indikator ini adalah untuk mengetahui apakah reaksi natrium dengan air menghasilkan suatu larutan basa atau tidak. Setelah ditambahkan larutan indikator PP, larutan dalam cawan petri berwarna ungu. Hal ini membuktikan bahwa logam natrium bereaksi dengan air menghaslkan larutan yang bersifat basa, yaitu natrium hidroksida (NaOH). Seperti logam alkali, unsur-unsur logam alkali tanah juga merupakan unsur logam yang reaktif, sehingga unsur-unsur logam alkali di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi berikatan dengan unsur-unsur lain. Namun bila dibandingkan, logam alkali lebih reaktif daripada logam alkali tanah.

Anda mungkin juga menyukai