Anda di halaman 1dari 3

Revivalisme Kesadaran dari Gaya Satu dari gagasan paling popular 10 tahun yang lalu tentang pengertian Arsitektur

Modern itu berarti abad 20 M memenangkan atas Revivalisme (mulai mengimitasi gaya masa lalu). Antara tahun 1750-1920 harus dihormati berdasarkan teori ini : kesederhanaan sebagai sela interupsi ketidakbahagiaan dan di sisi lain melanjutkan tradisi arsitektural, sedangkan antara tahun 1920-1940, sebagai hasil dari revolusi yang dihasut oleh para pelopor ternama, pengembalian itu dibuat berangsur-angsur menjadi filosofi tradisional dari bangunan yang dimengerti sebelum tahun 1750, walaupun secara penampilan berbeda karena perubahan teknik struktur. Ada dua penawaran baik dari interpretasi ini. Hal ini dibagi menjadi 2 hal : Pertama, ini secara tidak langsung menyatakan bahwa ada sesuatu yang tidak terhormat dan dekaden dalam semua ide dari Revivalisme, dan yang kedua, ini menyatakan secara tidak langsung bahwa ada beberapa alternatif yang jelas ke Gaya Yunani, Romawi, Gothic, atau Renaissance antara 1750 dengan waktu baja dan beton diperkenalkan. Revivalisme pada abad 19 M tidah pernah merupakan kekhasan apapun sebagai fenomena intelektual. Pada pertengahan abad 18 M, terdapat gagasan lain yang berhubungan dengan gaya kata seperti kualitas yang mungkin memberikan literature yang sangat baik, seperti Swift definisikan yaitu gaya sebagai kata yang semestinya pada tempat yang semestinya. J. F. Blondel mengatakan bahwa, dalam arsitektur, karakter asli yang seharusnya relative dipilih untuk tujuan bangunan dan juga puisi arsitektur. Perubahan sikap terlihat sangat jelas dalam harmoni dengan ide estetika baru yang diperkenalkan oleh Inggris oleh pengikut Addison. Tak ada satupun yang mengacu pada arsitektur normal yaitu Gaya Klasik atau berdasarkan pada berbagai tujuan dalam bangunan yang memenuhi syarat oleh sebuah gaya julukan (tergantung Negara atau periode) kecuali untuk mengindikasi bahwa itu adalah alien, roman atau fantastis. Perngertian baru dari gaya yang radikal itu diterima secara bertahap, maka selama dua setengah dari abad 18 M, pengertian yang lama dan baru itu selalu muncul bersamaan dalam penulisan. Primitifisme dan Proses Isu yang dibangkitkan oleh ketertarikan baru dalam arkeologi kalsik yang menggambarkan perhatian pada 2 fundamental dilemma yang semua teoritis modern telah tangani adalah apakah arsitektur berkembang secara progresif atau berputar dan apakah perkembangannya itu otomatis oleh pengaruh lingkungan atau berdasarkan dengan determinan gaya terpilih oleh para desainer mereka. Reaksi untuk pandangan ini dipikirkan secepat mungkin oleh para arsitek ketika sadar akan menjadi instrument dari proses evolusioner. Efek dari glorifikasi tentang kekejaman yang mulia itu jelas lebih berpengaruh dalam Gaya Yunani dan Gothic daripada dukungan filosofi pemberian untuk kebangkitan dari Romawi awal, namun mengambil contoh Romawi sebagai model mereka itu terlalu pneting untuk diabaikan. Dalam prakteknya, arsitek dari masa baru itu memiliki pilihan antara 4 sikap yang utama dari evolusioner dan terrakhir dari revolusioner, dan pengingat silang antara 2.

Revivalisme Kebangkitan Romawi Antara tahun 1550-1750, arsitek yang mengunjungi Roma menemukan pandangan tentang reruntuhan yang tidak lebih menarik daripada pandangan tentang puing-puing dari kota yang dimultilasi oleh peperangan dan jauh dari usaha untuk menggambarkan rekonstruksi untuk mereka. Para arsitek secara sederhana menghormati puing-puing itu sebagai sekumpulan dari element yang telah distandarisasi yang dapat menyediakan informasi yang berguna mengarah pada detail dan peningkatan dari Order Klasik. Hasil yang terpenting dari semua penelitian adalah menyediakan material untuk konsep baru dari sejarah yang dihormati di masa lalu dalam bagian dari apa yang akan menjadi sejarah social. Dalam pandanngan dari semua perkembangan ini adalah hanya untuk perkiraan yang arsitek akan bangkitkan untuk keuntungan yang tampak yang arkeologi klasik jelas tawarkan, dan meskipun beberapa dari itu dengan kesibukan prakteknya memiliki waktu untuk menuruti dalam penelitian atau ekplorasi original. Sebagai hasilnya, beberapa buku penting tentang Arsitektur Romawi pun diterbitkan pada saat itu. Pada pertengahan tahun 1760-an, Robert Adam tidak sekedar membuat motif-motif fashionable untuk dekorasi dari interior besar Inggris, tetapi mengambil hak yang sama dengan proporsi dari tampak eksterior. Mungkin karena ia memiliki sedikit pendidikan formal sebelum menjadi drafter Wren pada usia 18 tahun, Hawksmoor memiliki kesalahan yang sama dengan Wren dalam penelitian arsitektur serius. Pada beberapa kejadian, mungkin Hawksmoor hebat dalam pengaturan dengan pengetahuan klasik, ia mengambil kesenangan dalam member judul pada gambarnya dengan persamaan panjang Latin dengan huruf Inggris yang mustahil, itu membuat ia ternyata dihormati untuk penniruan dari komposisi klasik sebagai kebaikan dalam hal itu sendiri. Walaupun terdapat banyak variasi dari kompetisi fashion tentang pilihan tiruan ideal ternyata tidak ada apa-apanya dibanding dengan banyak konflik filosofi fundamental yang umumnya mengarah pada arkeologi yang naik dengan cepat. Sebagai kesimpulan, Kebangkitan Romawi mungkin diringkas sebagai efek dari antikuarianisme pada banyak sikap tradisional arsitek yang mengacu pada proporsi dan komposisi. Tentang sikap mereka yang mengacu pada proporsi pada order, mereka tidak hanya mengadopsi sistem kaku dan formalitas secara penuh menurut Virtuvius, tetapi juga mengadopsi proporsi yang diatur oleh lukisan dinding Pompeiian yang juga sangat ramping dan menepati secara luas ruang yang mereka pimpin arah ke proporsi yang selanjutnya diasosiasikan dengan konstruksi metal. Kebangkitan Yunani Di antara banyak konflik ideal yang memperngaruhi Rasitektur Barat selama 2 abad terakhir, mungkin tidak hanya memproduksi berbagai ekspresi sebagai pancaran keluar dari reruntuhan ouing Yunani Kuno. Periode Kebangkitan Yunani adalah tahun 1820-1860. Sejauh ini Kebangkitan yunani berasal dari perolehan pengetahuan baru tentang Yunani. Permualaan sebenarnya dari Kebangkitan Yunani adalah hanya disebabkan dalam arsitektur ketika Generasi Goethe mempertemukan perasaan dengan barang antic primitif. Dalam Kebangkitan yunani dikenal penggunaan berbagai Order dalam proporsi dan hiasan, yaitu

Revivalisme terutama yang menurutnya paling ideal adalah Order Doric. Selain order Doric, masih ada order Ionic dan Corithian. Salah satu paradox yang dikenal sebagai satu dari kekuatan dari Kebangkitan Yyunani adalah Literatur yunani dapat dijadikan acuan antara klasik dan romantic, dapat pula antara klasik dengan keindahan (Pictureque). Proporsi dan detail dari kebangkitan ini sangat dihormati. Pada Kebangkitan Yunani yang lebih sedang lebih mengarah ke pratek ketidakuntungan, meskipun lebih fanatik dan cermat untuk tidak menggunakan jendela sama sekali, tetapi mereka lebih mencondong pada tampak yang mengandung barisan portico fan dinding polos yang dominan.karakteristik lainnya adalah memaksa dalam membuat pediment yang berhubungan pada struktur nyata pada terusan atap sehingga pediment itu terukir di sepanjang tampak. Tidak ada yang baru, pada awal abad 19 M, dalam memikirkan tentang Yunani, yaitu kesederhaan mereka, kedekatan dengan alam, dan pada opini ini telah diekspresikan. Sebagai kesimpulan, pengaruh dari Kebangkitan Yunani menjadi progresif mengecil sebagai teknologi bangunan menjadi lebih kompleks dan pada tahun 1872, Robert Kerr mengkalim bahwa Alexander Thomson adalah orang Yunani terakhir. Kebangkitan Renaissance Kebangkitan Renaissance tidak hanya mengekspresikan alam salah satu dari aspek terpenting dalam Revivalisme pada abad 19 M, tetapi juga mengekspresikan sangat asensinya Revivalisme sebagai pengertian dengan lebih progresif, praktek, sedikit romantic dan sentimental dari arsitek masa itu. Ideal yang menciptakan semua aspek dari Kebangkitan Klasik itu ditimbulkan dari pengalaman yang meyakinkan setelah tahun 1750 untuk menghindari apa yang didasari kecacatan dalam standarisasi bentuk arsitektural pada pertengahan abad 18 M dengan mengembalikan kepada pembentukan awal dalam proses evolusioner. Pada abad 19 M, Renaissance betul-betul menjadi sumber inspirasi yang popular, sebagian karena bangkitnya ketertarikan sejarah yang baru pada periode itu, dan sebagian lainnya karena begitu sedikit bangunan antic yang dapat dipelajari. Dapat dibilang bahwa kebangkitan Renaissance adalah kebangkitan yang paling terkenal, terutama untuk arsitektur masyarakat domestic, dan untuk bangunan public seperti hotel dan bangunan kepemerintahan, dan ini akhirnya berkembang menjadi bagian dari Kebangkitan Ratu Anne. Kebangkitan ini popular selama seratus tahu terakhir. Pada Kebangkitan Renaissance memperbolehkan arsitek untuk memilih bahkan menemukan penemuan sendiri seperti komposisional dan bentuk dekoratif sebagai acuan yang nyaman untuk peristiwa. Kemampuan terbaik arsitek Kebangkitan Renaissance adalah tidak ditemukan di keakuratan Mentmore Towers oleh arkeologi dari tampak mereka, tetapi pada kebebasan dengan memilih suku Jacobethan, Inggris, 1854, motifnya dari Wollaton Hall, kata tektonik klasik mereka sendiri. Kebangkitan Renaissance berbeda 1588 dengan Kebangkitan Yunani dan Romawi, walaupun ini digunakan apa yang mungkin sepintas muncul elemen tektonik yang sama, hal ini benar-benar menghasilakan sebuah arsitektur yang berusaha menjadi masuk dalam harmoni pada masanya.

Anda mungkin juga menyukai